Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

11/20/16

Wisata Bahari dan Wisata Edukasi di Pahawang The Hidden Paradise

11:03 AM 1
Distinasi wisata Pahawang adalah tempat wisata bahari dan wisata edukasi dengan sebutan The Hidden Paradise. Tempat ini tidak kalah pamor dengan tempat-tempat wisata yang sudah terkenal terlebih dahulu di Provinsi yang memegang slogan "Sang Bumi Ruwai Jurai" ini seperti distinasi: Way Kambas, Teluk Kiluan, Krakatau, danau Ranau, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan pantai-pantai yang ada: Pasir putih, merak belantung, mutun dan pantai lainnya. 

Berdarmawisata ke distinasi wisata bahari dan wisata edukasi di Pahawang The Hidden Paradise, bukan kali pertama, menginjakan kaki di pulau yang memiliki sejuta rahasia alam sudah terhitung empat kali sudah saya berkunjung ke daerah yang sekarang lagi naik daun karena daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata yang tergolong baru paling banyak menarik wisatawan di provinsi Lampung.  

Pahawang The Hidden Paradise Sudah Mulai  Terkenal 
Di masyarakat Lampung, objek wisata Pahawang sudah tidak asing lagi didengar, daerah yang terletak di wilayah perairan teluk Lampung dan  Secara administratif masuk di wilayah Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Pahawang The Hidden Paradise merupakan tempat wisata bahari dan wisata edukasi. Tempat ini memiliki harta karun yang tersembunyi yang tidak kalah dengan kawasan wisata laut daerah lain di Indonesia bahkan dunia. Pamor lokasi wisata Pahawang sudah naik daun sejak beberapa tahun ini. Tidak hanya di Lampung, distinasi wisata Pahawang sudah mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia, terbukti sudah banyaknya wisatawan yang berdatang setiap minggu di kawasan ini.  Apalagi diperkuat dengan Pahawang menjadi salah satu nominasi tempat wisata Kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise) Di tahun 2016, bagian dari penghargaan Anugrah Pesona Indonesia  (API) 2016 oleh website pariwisata pertama dan terkemukan di Indonesia, yang merupakan salah satu wujud nyata dalam upaya pengembangan Pariwisata Indonesia.

Dengan demikian tidak diragukan lagi tempat wisata Pahawang sebagai salah satu tujuan wisata handal di Indonesia. seiring rasa bangga dan juga tantangan untuk terus melestarikan alam dan lingkungan agar tetap dapat bermanfaat buat khalayak ramai sesuai dengan dengan visi desa wisata pulau pahawang “Pulau Terjaga, Rakyat Sejahtera”  yang pasti Pulau Pahawang The Hidden Paradise sangat cocok untuk tempat wisata bahari dan wisata edukasi.
Pahawang The Hidden Paradise
foto by : Rasuane Noor

Kawasan Pahawang The Hidden Paradise sekarang menjaga magnet sebagai tempat kunjungan wisata, tidak hanya untuk liburan tetapi juga  tempat wisata bahari dan wisata edukasi. Para pelancong berkunjung ke tempat ini karena keindahan alam lautnya atau bahari, dari pantai hingga biota yang ada di dalam laut meliputi terumbung karang, ikan-ikan warna warni termasuk ikan nemo, dan biota laut yang lainnya. Banyak sekali foto-foto di sosial media, dimana para pengunjung berfoto di bawah air (under water) yang sedang asik dengan pemandangan bawah laut yang sangat mempesona tersebut. Dari foto-foto tersebut menambah keinginan para pelancong untuk berkunjung dan berfoto-foto di kawasan wisata Pahawang. Sebagian besar para pengunjung ke Pahawang untuk berwisata menghilangkan kepenatan kerja, ingin berfoto-foto di bawah laut dan sekedar menikmati keindahan surga dibawah laut dan santai di pantai berpasir putih. Pahawang sebagai The Hidden Paradise  karena keelokan wisata di bawah air tersebut, para wisatawan dapat menikmati surga di dalam air dengan bersnorkling, free dive dan diving (menyelam). dengan melakukan kegiatan tersebut maka pengunjung akan dimanjahkan oleh surga dalam laut yang tersembunyi. silahkan buktikan sendiri oleh para pecinta traveling atau pecinta alam bawah laut.  Namun selain itu sebenarnya ada yang tidak kalah, Pahawang sebagai surga yang tersebunyi tersebut adalah menjadi dan sebagai potensi wisata edukasi untuk para pelajar dan mahasiswa seperti yang perna saya lakukan bersama-sama mahasiswa. 

Pahawang Surganya untuk Wisata Edukasi 
Mahasiswa IAIN sedang melakukan praktikum lapangan di Pulau Pahawang Kecil
foto by : Rasuane Noor
Secara pribadi kesan pertama berkunjung ke kawasan pulau Pahawang rasa begitu takjub dan sangat bersyukur atas keindahan alam ciptaan yang Maha Kuasa. Dimana saat itu dengan disajikan bahari / laut yang tenang, air yang jernih, pantai dengan pasir yang putih kemilau dan biota laut yang sangat beragaman.  Pahawang The Hidden Paradise sebagai  tempat wisata edukasi pada saat itu saya berkunjung ke pulau ini bersama-sama mahasiswa Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bandar Lampung dalam kegiatan praktikum lapangan mata kuliah Biologi laut. Ternyata daerah pulau Pahawang ini sangat kaya akan keragaman dari biota laut yang meliputi macam-macam alga, berbagai bentuk dan warna Terumbu karang, hewan vertebrata dan  juga avertebrata. Selain itu di kawasan pulau Pahawang ini banyak terdapat ekosistem mangrove (bakau) yang sangat penting sekali dalam menjaga kestabilan biota di dalamnya serta terhindarnya dari abrasi pantai. Sebagai The Hidden Paradise dengan tingginya keanekaragaman tersebut sangat mendukung sekali sebagai wisata edukasi dalam meningkatan pengetahuan para pelajar dan mahasiswa sehingga pengalaman secara langsung akan meningkatan kecerdasan anak bangsa.  Sedini mungkin diajarkan pengetahuan alam ke lapangan langsung akan muncul dan tumbuh rasa penghargaan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan akan terpupuk sejak masa belia. Sehingga diharapkan ke depan para pelajar akan lebih banyak lagi belajar di kawasan ini.
Mahasiswa Sedang melakukan Praktikum Pengamatan Biota di Pulau Pahawang Kecil
foto by : Rasuane Noor 
Mahasiswa UM Metro Melakukan Praktikum Lapangan di Pulau Pahawang
Foto by : Rasuane Noor
Selanjutnya pada tahun 2015 lalu mahasiswa pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro melakukan praktikum lapangan dan berwisata edukasi juga di Pulau Pahawang The Hidden Paradise, Kegiatan wisata bahari dan wisata edukasi pada pokok materi kajian biologi laut dan ekosistem pantai terutama tentang mangrove. pada saat itu rombongan mengambil tempat objek di desa Pahawang Dusun I Suak Buah dan pulau Pahawang kecil. Di daerah Pulau Pahawang ini sudah dikembangkan tumbuhan mangrove yang sangat bermanfaat bagi penjagaan pantai dari abrasi air laut dan kelangsungan biota laut yang khususnya hidup pada habitat bakau. hal ini sangat mendukung sekali dalam peningkatan pengetahuan mahasiswa terhadap biota pantai khususnya tentang mangrove. 

Beberapa foto Terumbu Karang di Kawasan Pahawang
foto by : Rasuane Noor
Selain Pahawang The Hidden Paradise sebagai objek praktikum ternyata kawasan ini sudah banyak penelitian yang sudah dilakukan terutama tentang keanekaragaman terumbu karangnya, jadi ini akan menambah informasi untuk para pengunjung terdapat biota apa saja yang ada di kawasan wisata ini. Seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh Inventarisasi Terumbu karang Di Pulau Kelagian dan Pulau Mahitam Oleh Muchlisaditya mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Di sini ditemukan  sekitar 16 spesies terumbu karang yang terdiri atas : Pachiseris  gammae, Pachiseris folliosa, Montipora capricornis, Acropora divaricata, Favites abdita, Fungia concinna, dan Mussidae lobophylia, Porites cylindrica, Acropora sp, Favia sp, Millepora tanella, Pavona cactus, Pactinia alcicornis, Galaxea astreata, Montipora sp.  Porites sillimaniana, Lobophyllia hemprichii, Pactinia alcicornis, Pavona cactus, Porites lobata, Millepora tanella, Fungia scruposa, Acropora yongei, Porites sp., Galaxea astreata, Echinopora lamellosa, dan Acropora sp. 

Selanjutnya sayapun  tidak bosan-bosannya untuk berkunjung ke kawasan wisata The Hidden Paradise ini, selain wisata bahari dan wisata edukasi, Saya perna 2 kali berwisata santai ke kawasan pulau Pahawang ini, saya bersama teman-teman bersnorkling dan free dive menikmati keindahan harta karun yang hidup yang tersembunyi di dalam lautan salah satunya berfoto dengan ikan badut (nemo) dengan latar belakang terumbu karang yang bermacam-macam.  Setelah puas menikmati bawah air kami berjemur serta berhammock ria bergelantungan di pinggir pantai. Jadi disini sangat cocok untuk wisata santai. 

Spot dan Distinasi Pahawang The Hidden Paradise
Pulau Pahawang merupakan pulau yang terbesar di kawasan ini, pulau ini berukuran 1,084 ha dan di pulau ini dihuni sekitar 400 KK.  Untuk mencapai pulau ini menggunakan perahu  dari dermaga Ketapang dengan lama tempuh sekitar 45 menit.  Dari Kota Bandar Lampung Menuju dermaga Ketapang ditempuh kurang Lebih 30 Menit dengan menggunakan kendaraan. Pulau Pahawang memiliki hutan mangrove yang cukup luas serta memiliki pantai berpasir putih. Di sekitar pantai pulau ini juga banyak sekali spot –spot untuk snorkling melihat berbagai macam terumbu karang. Berbagai jenis terumbu karang dengan warna warni dan berbagai macam bentuk  serta dengan ikan dan biota laut lainnya sangat menyejukkan mata hal ini benar benar Pahawang The Hidden Paradise

Pada dasarnya kawasan wisata ini selain pulau Pahawang sendiri juga memiliki spot-spot unggulan  atau destinasi The Hidden Paradise lain meliputi: pulau Pahawang kecil, pulau Kelagian dan Kelagian Lunik, dan pulau Maitam. Agak jauh dikit terdapat pulau Tanjung Putus, Pulau Balak, Loh dan Lunik. Kesemua spot tersebut dengan unggulan adalah surga dibawah launya dan keindahan pantai yang berpasir putih. Jika para pengunjung ingin menikmati pantai terdekat dapat bersantai di pantai Klara dan Pantai Ketapang, Pantai Mutun dan Pulau Tangkil, Pantai Sari Ringgung & Pulau Tegal, serta ada Pantai Putri Mandapa.  Sangat rekomendasi sekali bagi para penikmat alam berkunjung kesini. 

Mohon Tetap Jaga Kelestarian Lingkungan Pulau Pahawang
Distinasi utama di Pahawang The Hidden Paradise adalah surga tersembunyi di bawah laut yang mana memiliki keelokan biota laut sangat beragam dari berbagai jenis trumbu karang, ikan, dan biota laut yang lain. sangat di sarankan untuk pengunjung untuk tetap menjaga kelestarian dan keberlangsungan objek surga yang tersebunyi ini yaitu dengan menyadari pentingnya kesimbangan alam  meliputi :
  • Tidak membuat sampah sembarangan,jika pengunjung membawa makanan dan minuman agar, sisa-sisa sampah tersebut tidak dibuang ke laut. tetapi di buang pada tempat sampah yang sudah tersedia, jika tidak ada, bawah pulang kembali sampah tersebut.
  • Saat snorkling atau menyelam agar tidak menyentuh bahkan jangan sampai menginjang terumbu karang, karena trumbu karang sangat sensitif sekali dan pertumbuhan terumbu karang sendiri sangat lama. rumah karang tempat terumbu tersebut bahkan hanya 1 cm pertumbuhan dalam setahun, bayangkan jika dalam semenit para pengunjung menginjak dan mematahkan terumbuh krtang yang sudah puluhan cm, mati dalam sekejap. sangat di sayangkan rugi dari segalanya. 
  • para pengunjung yang ingin  snorkling pahami cara snorkling yang baik. dan jika yang belum  bisa berenang agar selalu menggunakan pengaman sehingga resiko tenggelam akan terhindar.  
  • Jangan meninggalkan jejak seperti tulisan atau fandalisme, serta tidak membawa apapun dari laut mislanya biota, karang dll karena akan merusak. 
Salam lestari...

Rute Untuk Menuju Pahawang The Hidden Paradise
peta lokasi kawasan wisata pulau pahawang dan sekitar
foto : google map 
Akses untuk menuju lokasi Pahawang tidaklah sulit, dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Jika berasal dari Ibu Kota Jakarta dapat dicapai melalu jalur udara dan jalur darat. Jika jalur udara dari Bandara International Soekarno-Hatta menuju Bandara Raden Inten II, setelah itu lanjut ke arah kota Bandar Lampung, di Kota Bandar Lampung Menuju Ke Teluk Betung selanjutnya ke arah Lempasing terus jalan utama ke arah Hanura hingga sampai di Pelabuhan Ketapang, di pelabuhan ini, untuk menuju pulau Pahawang dan distinasi wisata lainnya dengan menyewa Kapal. Dari bandara dapat menyewa mobil atau travel langsung ke Pahawang (Nego).  Jika tidak dapat menggunakan bus bandara – Bandar Lampung  yaitu Bus Trans Lampung. 

Jika melalui jalur darat ke Pulau Pahawang:  dapat menggunakan bus Damri  langsung dari stasiun Gambir ke Bandar Lampung.  Selanjutnya di Bandar Lampung  Ke Teluk Betung selanjutnya ke arah Lempasing terus ikuti jalan utama ke arah Hanura hingga sampai di Pelabuhan Ketapang menggunakan angkutan umum.

Jika yang suka bertualang  atau backpackers dapat dengan menggunakan bus ngeteng  d bisa naik bus ngeteng terminal  di Jakarta menuju  Merak. Selanjutnya dari  Merak  naik kapal Feri ke Bakauheni.  Kemudian dari Bakauheni menggunakan bus ke arah Rajabasa / Bandar Lampung. Kemudian turun di Panjang, dari Panjang Naik angkutan ke Teluk Betung atau naik ojek ke pangkalan angkot  di Gudang Garam (Teluk Betung) disini pangkalan angkot menuju Padang Cermin / Bawang.   Selanjutnya turun di Pelabuhan Ketapang lanjut ke Pulau Pahawang dengan menyewa kapal.  

Fasilitas di Pulau Pahawang  The Hidden Paradise
Selain daerah Pulau Pahawang muda dijangkap, fasilitas yang dapat dinikmati di kawasan wisata ini terdapat beberapa homestay di desa Ketapang (sekitar pelabuhan Ketapang) dan di Pulau Pahawangnya sehingga para wisatawan dari luar Lampung dapat bermalam di desa ini. Jika pun ingin bermalam di Hotel, dapat menginap di hotel di sekitar Kota Bandar Lampung, akses Kota Bandar Lampung ke Dermaga Ketapang Sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan.

Sumber Referensi:
Skripsi: Inventarisasi Terumbukarang Di Pulau Kelagian dan Pulau Mahitam Oleh Muchlisaditya mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung
Website:
ayojalanjalan.com/index.php/ayo-jalanjalan-event/771-api-2016-anugerah-pesona-indonesia
www.pesawarankab.go.id/
pariwisatalampung.com/destinasi/teluk-lampung.html
pahawang.wordpress.com/profil/visi-misi/


#blogpesawaran2016
Berikut ini video amatir yang saya buat saat kegiatan praktikum mangrove di pulau Pahawang The Hidden Paradise, selamat menyimak

11/8/16

Arah Menuju Air Terjun Lamuran Tanggamus Lampung

5:40 AM 2
Kali dari komunitas TEAMPAAL (team pecinta alam adventure lampung) melakukan trip atau jalan jalan ke air terjun Lamuran yang terletak di Tanggamus. Team atau group memulai perjalanan dari kota Bandar Lampung hingga sampai lokasi dengan anggota yang ikutan belasan orang. Dari info yang diringkas oleh Dery, salah satu anggota team menginfokan untuk menuju lokasi ini adalah sebagai berikut:

Rute untuk menuju air terjun Lamuran yang ada di kabupaten Tanggamus yaitu jika dari Kota Bandar Lampung terus mengambil rute jalan raya menuju Kota Agung, dengan waktu sekitar 3 -4 jam hingga tiba di Kota Agung. Disana akan terlihat objek wisata pantai Terbaya, lanjut lurus bertemu tanjakan pas tanjakan itu sebelah kanan ada islamic center, lanjut lurus lagi sekitar 200 meter ada pom bensin sebelah kanan, di samping pom bensin itu ada jalan, dari itu masuk jalan tersebut, lanjut lurus terus hingga  bertemu perempatan, dari perempatan jalan lurus, ketemu pertigaan ambil  tetep lurus sampai jalan menanjak tinggi, nah setelah sampai, tanya aja warga sekitar air terjun pasti dikasih tau,,  pokoknya dari tanjakan ,sebelah kiri arah air terjunnya, ikutin jalannya yang underlag, sampe mentok.  titip kendaraan / motor disitu, kemudian jalan kaki cm 20 menit, dan jalannya setapak tapi sudah dicor,  Kita susurin jalan itu sampe ketemu jembatan, setelah lewat jembatan langsung belok kanan, jangan nanjak keatas, dari situ kita lewatin kebon terus lanjut seberang sungai, ke bukit seberangnya dari situ tinggal 5 menit lagi.

Oke selamat menjelah team adventure.. Semoga artikel ini bermanfaat. berikut foto -foto Air Terjun Lamuran Tanggamus Lampung 
Sumber foto : Derysco 

11/6/16

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba

11:29 AM 2

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba Ini adalah cerita saya pertama kali penginjakan kaki ke tanah Batak. Yaa sebelum ke pulau Samosir Danau Toba tentunya saya harus ke Kota Medan. Pertama kali datang ke Kota Metropolitan dan sekaligus kota Terbesar di Pulau Sumatera, Dari Kota Medan yang berlanjut solo traveler / backpacker ke Danau Toba tepatnya ke Tomok di Pulau Samosir via Parapat.

Trip kali ini saya sebut adalah trip solo backpacker aji mumpung. Mengapa demikian karena, Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba  adalah trip dadakan, dari catatan rencana trip untuk menjelang akhir tahun 2016 ini, tidak ada rencana ke daerah atas pulau Sumatera ini. Tetapi karena adanya tugas dari tempat kerja yaitu untuk mewakili kampus dalam kegiatan sosialisasi dan workshop penjaminan mutu internal di prodi dan pendidikan biologi, akhirnya selesai acara saya langsung nganclong ke danau Toba yang saya tuangkan dalam cerita dengan tema Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba

Trip ini, saya beri judul satu jam di Samosir Danau Toba karena kurang lebih saya menginjakan kaki di pulau yang ada di danau Toba, hanya sejam saja. Tetapi dari sini saya merasakan puas dan bahagia akhirnya bisa mencapai salah satu tempat wisata alam dan wisata budaya di Indonesia bagian barat ini. 

Bagaimana rute perjalanan saya dari kota Medan hingga sampai Ke Samosir danau Toba, yaitu sebagai berikut : perjalanan saya dimulai dari hotel Grand Serela Medan di jalan Gatot Subroto Kota Medan. Saya naik angkutan Mr X menuju ke arah terminal Amplas kota Medan. Sebelum sampai terminal saya berhenti di loket travel Palapa di jalan Sisingamangraja. Asumsi saya ingin cepat sampai ke danau Toba, saya lebih baik naik travel saja. Akhirnya sayapun berangkat menuju Parapat dengan menggunakan travel Palapa. Ongkos travel tersebut Rp 50 ribu saya sampai di Kota Parapat Danau Toba, di pusat kota ini Saya turun dan langsung menuju Hotel Sedayu, karena kondisi penginapan penuh, saya berpindah ke Wisma Sedayu. Dengan menggunakan bantuan dan informasi dari teman2 backpackers serta aplikasi traveloka, saya memilih penginapan tersebut dengan cost paling murah Rp.100 ribu dengan 2 bed, kamar mandi di dalam. Pas lah buat para backpackers.

Selanjutnya pagi-pagi sudah keliling kota Perapat  yang berada di tepi Danau Toba, berfoto selfie di tulisan Danau Toba Simalungun. Setelah puas disana saya menuju pelabuhan Ajibata Danau Toba dengan menaiki angkot dengan ongkos Rp.4000. 

Saya tiba di Pelabuhan Ajibata Danau Toba sekitar Pukul 7.30 wib, pelabuhan kecil yang tidak begitu khas di Danau Toba ini, pagi itu kondisi masih sepi dan ada beberapa yang bongkar muat di kapal, dan ada juga kapal yang baru tiba, menurunkan penumpang.  Kondisi wara wiri di danau Toba tersebut. Diantara para penumpang banyak juga para anak sekolah, yang akan berangkat sekolah. Selanjutnya saya langsung bertanya kepada masyarakat yang menunggu sekitar sana, kapal untuk menuju Tomok Pulau Samosir mana? Hingga saya menaiki kapal yang tujuan Tomok yang ada di Pulau Samosir Danau Toba. Karena di pelabuhan ini ada beberapa tujuan. Jadi jangan sampai salah tujuan ke pulau Samosir. setelah setengah jam kapal berangkat, kapalnya cukup unik dan menarik seperti di foto. Saat di kapal beberapa kali saya mengabadikan foto-foto sekitar di danau Toba. 
Kapal yang digunakan untuk menyeberang ke Pulau Samosir Danau Toba
Kurang lebih 45 menit kami mengarungi Danau Toba hingga tiba di Tomok Samosir, saat turun saya sudah disambut dengan pemandangan pasar tradisional yang merupakan khas rakyak Indonesia di pasar Tomok Samosir. Sembari melewati hiruk pikuk jula beli tersebut saya terus berjalan menuju ke objek wisata di Tomok di pulau Samosir ini, saya langsung menuju ke area Tarian sigale - gale, kurang lebih setengah jam saya menyaksikan tarian sigale gale dan foto rumah adat khas batak di tomok pulau samosir tersebut, untuk masuk ke area wisata ini gratis, hanya saja jika ingin menari dengan segale gale dikenakan biaya Rp 80.ribu, sedangkan untuk foto foto dituliskan sumbangan seikhlasnya.

Masih di Tomok Samosir Danau Toba, Setelah di area sigale gale, saya ke pemakaman raja Sibutar Butar, kemudian lanjut ke moseum batak yang ada sekitaran sana juga. Di sepanjang gang masuk ke objek ini banyak sekali penjulan pernak pernik, baju koas, kain ulos dan buat oleh oleh lainnya.

Pada kesempatan itu, Saya tidak berniat membeli barang apapun, apalagi oleh karena selain repot bawanya juga tidak memiliki banyak uang. Tetapi saat di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, ibunya dengan logak /eksen khasnya, menawarkan untuk membeli barang-barangnya, sebagai pembuka dengan harga modal. Saya ikut iba, akhirnya saya ngobrol banyak dengan ibu, dan saya membeli ulos, yang kata beliau asli dia yang menenun. Saya tidak tau berapa harga kain ulos standar, tetapi saya membeli saja dengan harga kata teman murah sekali? Teman tersebut bilang pasti itu bukan ulos handmade, ya tetapi saya tetap senang dan merasa itu asli handmade. Semoga dagangan laris buat ibu tersebut. 

Setelah dari belanja di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, saya keluar di area tersebut dan menyusuri jalan hingga bertemu indomart, saya belanja snack dan beberapa minuman disana, selanjutnya saya menuju pelabuhan di Tomok di Tepi danau Toba, untuk menuju Ajibata di Parapat. Saya lihat, jam saat itu sekitar jam 10. Kurang lebih setengah jam, kapalpun sudah berangkat menuju Pelabuhan Ajibata di Parapat. kurang lebih hanya satu jam saya di Tomok pulau samosir danau Toba. 

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba saya kembali ke pelabuhan Ajibata. Dari Ajibata di Parapat Danau Toba saya langsung naik bus patas ac sejatera menuju Kota Medan dengan ongkos Rp. 60 ribu. Di kota Medan, saya kembali bermalam di penginapan / Hotel Resedence dengan economi room biaya permalam Rp. 80 rb. Hotel ini samping mesjid raya medan, dekat dengan Yuki Plaza dan dekat dengan istana maimunah.

Setelah sahari Saya menikmati perjalanan di Danau Toba dan Perjalananku Satu Jam Di Samosir, saya bermalam di Kota Medan kemudian pagi hari saya cek out hotel, dengan angkot Mr X menuju ke lapangan merdeka di kota Medan, disana saya disambut adanya acara festival tari Kolosal Batak, sejam saya di lapangan tersebut, sangat senang menikmati sajian dari tarian yang pesertanya adalah anak-anak SD se Kota Medan. Kemudian saya lanjut naik kereta ARS (airport Raillink Services) menuju bandara Kuala Namu, lanjut pulang ke Lampung.

Semoga artikel ini bisa menjadi referensi buat teman traveler dan backpacker yang ingin berkunjung ke Danau Toba terumakan yang ingin menikmati rumah adat di Tomok Pulau Samosir Danau Toba. Ini artikel ditulis lagi menunggu di bandara Kuala Namu, untuk terbang ke Jakarta trus sore lanjut ke Lampung.

Berikut video selama di danau toba dan masjid raya Medan, selamat meinyamak 

Berikut ini rekaman video tarian khas batak di festival tari kolosal batak di Kota Medan