Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

6/15/23

Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba : Komodo

Ini lanjutan cerita perjalanan kami ketika menjelajah Flores - komodo bersama Jala Mana Nusantara. Artikel kali ini bertajuk Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba : Komodo. Ini adalah perjalanan trip kami di hari ke 9 dan 10. 

Kali ini tibalah kita menginjakan kaki di  pulau Komodo; yang merupakan pulau tempat bersemayamnya hewan purba yaitu disebut ORA artinya KOMODO yang lokasinya masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Kami memulai trip untuk daerah Kawasan taman Nasional Komodo dari Kota Labuhan Bajo, dari sana kami menyewa kapal untuk melakukan jelajah atau Sailing Komodo selama 3 hari 2 malam. Kami sempat bermalam di Pulau Komodo ini tepatnya di rumah warga pemilik perahu yang kami sewa. 
 
Komodo adalah hewan yang bernama ilmiah Varanus Komodoensis masuk dalam kelompok reptil yang memiliki ukuran bisa mencapai 3 meteran serta terdapat racun di ludah yang sangat mematikan. hewan ini juga sering disebut kadal terbesar di dunia yang merupakan hewan indemik asli Indonesia yang hanya mendiami Pulau Komodo dan sekitarnya. Komodo disinyalir sebagai hewan purba satu satunya spesies yang tersisa di muka bumi, gandangkan  hewan yang hidup pada jaman dinosaurus ini memiliki bentuk dan karakter yang khas. Pulau Komodo terletak di sebelah barat Pulau Flores yang masuk ke dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Rumah suku Komodo di Pulau Komodo
Bermalam di pulau Komodo yaitu di kampung Komodo, saya merasakan sensasi yang spektakuler, dapat menginjakan kaki dan bercengkrama dengan warga setempat. Setelah seharian kami menjelajah Pulau Padar, Pink Beach dan sekitarnya, Sore itu kami tiba di dermaga kampung Komodo, kami langsung ke rumah warga kami sewa. Di rumah tersebut kami letakan barang, sebagian langsung rebahan, ada yang langsung mandi dan ada mencari makan di warung, sedangkan saya istirahat sambil berkenalan dengan anak anak di pulau tersebut.

 "Re auli komodo" kami sudah sampai di pulau Komodo, ya itulah kalimat bahasa asli Komodo yang saya dapatkan dari keakraban kami di sore itu, dari adik-adik tersebut saya mendapatkan cerita bahwa dulu ada kejadian anak kecil yang digigit komodo gara-gara dia bermain setelah memancing, sehingga bau ikan bekas mancing pada anak yang jadi korban tersebut mengundang komodo. Anak tersebut digigit sehingga meninggal dunia. Tapi cerita itu sudah lama, dan sebagai tanda untuk anak-anak di pulau ini lebih hati-hati. Bagaimana tidak mereka hidup satu pulau dengan binatang buas yang memiliki bisa mematikan serta memiliki daya mangsa sangat mengintai. 
 
Selanjutnya obrolan dengan adik-adik asli pulau Komodo hanya singkat karena kami harus segera berberes. Setelah disuguhi gorengan oleh pemilik rumah kamipun bersepakat  untuk berangkat segera ke pulau Kalong, karena matahari sudah mulai memperlihatkan diri yang segera menutup di sebelah barat pulau ini. 

di depan pulau Kalong
Sore itu kami dari dermaga di kampung Komodo, menuju ke pulau Kalong, pulau yang letaknya tidak begitu jauh dari pulau Komodo. Sekitar 10 menit kami pun sudah sampai di pulau Kalong, Di pulau ini kami berencana melihat kawanan kalong/ kelelawar keluar dari sarangnya, akan tetapi mataharipun sudah hampir menutup matanya, hari beranjak gelap. Kalongpun tidak ada tanda-tandanya, akan muncul atau berterbangan. 

Di tempat itu juga ada beberapa kapal para sailing berjejer, dari keramaian kami didekat pulau kalong tersebut, ada beberapa nelayan menyampaikan bahwa "sudah beberapa bulan ini kalonnya sudah tidak ada lagi di pulau ini, mungkin kalongnya sudah pindah ke pulau lain" ya akhirnya niat kita untuk menyaksikan kawanan kalong keluar dari persembunyiannya tidak terpenuhi. Tapi kami tidak kecewa karena kami saat trip di riung sudah menyaksikan ribuan kawanan kalong di pulau Kelelawar Riung.  cek di artikel berikut : Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores.

Sore itu kami lanjutkan balik atau menginjakan kaki kembali ke Pulau Komodo dan acara kami isi makan malam bersama. Selajutnya ngobrol cantik di dermaga pulau Komodo. Karena suasana malam yang cerah dan banyak bintang, saya dan almarhum Ibnu Haj berniat jika sudah larut malam ingin hounting foto milky way atau keadaan langit dimalam hari.  Sehingga kitapun bergegas untuk tidur di rumah warga yang sudah kita tumpangi. Sebelum subuh hounting foto milky way bersama Almarhum Ibnu Haj kita laksanakan akan tetapi hasilnya tidak maksimal karena kita tidak membawa tripod. Ya hasilnya apa adanya. 

Kita melakukan hounting foto milky way di dermaga di kampung Komodo, dari sebelum subuh hingga selesai subuh. Di dermaga itu juga kita lanjutkan foto hingga sunsetpun tiba, Menjelang pajar itu, teman-teman yang lainpun ikut bergabung di pagi itu. Ririn pun kembali beraksi dengan yoga-nya sedangkan teman yang lain berfoto-foto dan sambil duduk santai. terasa sangat quality time saat Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba: Komodo. Singkat tapi sangat berkesan. 

Setelah sarapan kami lanjutkan agenda selanjutnya masih dalam tema: Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba : Komodo.  Trip ke shelter tempat atau kawasan Balai Taman Nasional Loh Liang, disana dapat menyaksikan hewan reptil raksasa tersebut di alam liar secara langsung. Menaiki kapal menuju bagian sisi lain di Pulau Komodo ini. Setelah tiba di dermaga Balai Taman Nasional Komodo, kami disajikan pemandangan Pantai yang begitu cantik. Kami langsung berfoto-foto sambil menyusuri dermaga hingga di depan atau gapura balai tersebut masih berlanjut foto-foto. Sampai disana kami langsung regestrasi dan langsung mendapatkan pengarahan oleh bapak Abdur Rahman  yang merupakan salah satu petugas di Balai Taman Nasional Komodo Loh Liang. 

Selama menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo ini, kami mendapatkan ilmu dari pengarahan bapak Abdur Rahman tersebut. Di Balai Taman ini terdapat 3 zona tracking yaitu jalur pendek, menengah dan jalur jauh, saat itu kami sepakat mengambil jalur tracking yang pendek karena keterbatasan waktu kami selama trip ini. Tujuan trip kita Jelajah Flores - komodo adalah bisa dapat melihat langsung hewan Komodo tersebut. Selanjutnya kami memulai tracking, selama tracking kami terdiri 10 orang didampingi oleh 2 petugas/pawang Komodo yaitu pak Abdur Rahman sendiri dan pak  Arifin. 

Selama perjalanan tracking dalam tajuk menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo. Kami banyak mendapatkan informasi dari Abdur Rahman dan pak Arifin. Tentang Komodo dan apa saja yang harus diperhatikan oleh pengunjung selama menginjakan kaki di  pulau komodo yaitu:  
1.) Saat masuk kawasan ini jika wanita yang sedang masa menstruasi harap memberi tau ke petugas, karena penciuman Komodo sangat tajam terhadap bau darah, alhamdulillah teman-teman trip waktu itu tidak sedang menstruasi. 

2.) Para pengunjung agar tidak jauh dari petugas dan juga tidak keluar dari area tracking karena komodo adalah hewan pengintai dan juga anak-anak komodo banyak terdapat di atas-atas pohon, walaupun anakan, anak komodo masih berbahaya karena di ludah sudah memiliki bisa. 

3.) Di Pulau Komodo dan pulau sekitarnya seperti pulau Rinca dll. terdapat pohon gebang, pohon ini khas di pulau ini dengan ciri-ciri selama hidup sekali berbuah, buah seperti pinang. Ternyata pohon ini adalah salah satu tempat tinggal anak komodo. Anak komodo tinggal diatas pohon karena komodo adalah termasuk hewan kanibal, jadi anak komodo akan aman jika di atas pohon. ternyata bisa dimakan orang tuanya. 
Pohon Gebang tempat saran anak komodo di Pulau Komodo

4.) Pada masa bertelur komodo mengelurkan telurnya sehari 1 telor. selama hampir satu bulan dengan jumlah 15-30 butir. Komodo meletakan telurnya tersembunyi misalnya bertelur di lobang. Telur harus tersembunyi karena komodo adalah bintang kanibal. 

5.) Komodo masih muda, pada usia sejak menetas hingga 5 - 6 tahun tinggal di atas dan memanjat pohon. 

6.) Usia komodo dapat mencapai 60 tahun dan ukuran yang paling panjang 3 meter 15 cm.

7.) Di kawasan ini komodo tidak diberi makan seperti di kebun binatang karena memiliki sifat malas jadi tidak diberi makan. Komodo harus mencari sendiri, daya jelajah komodo dapat mencapai 18 km, waw luar biasa. 

8.) Selanjutnya dari cerita pak Arifin, "Cerita hikayat asal usul komodo yaitu dulu nenek moyang penghuni pulau komodo melahirkan anak kembar yang mana satu manusia, dan ora sebai (hewan komodo). Hingga sekarang penghuni pulau Komodo adalah suku komodo dan hewan Komodo.

9.) Komodo adalah hewan individual tidak berkelompok. dimana musim kawin pada bulan juni-agustus jantan mencari betina. 2/3 ekor jantan akan berantem demi si betina. 

10.) Pulau-pulau yang di huni oleh Komodo yaitu: Rinca, Gili Motang, Gili Dasami dan Komodo.

11.) Komodo di suku komodo disebut ORA.
.
Kami menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo ini. Selain menggali informasi dari petugas kami juga menyaksikan langsung, hewan Komodo sedang berjalan menuju sumber air, komodo tidur, komodo berlari-lari di pantai dan juga menyaksikan anak komodo yang sedang bertengger diatas pohon, di akhir tracking kami menyaksikan pemandangan indah di pantai pulau Komodo di bukit tentunya tidak lupa berfoto eksis. lihat nih hehe..
di bukit Cregata Hill Pulau Komodo 

Eksis dulu 
Waw pokoknya spektakuler sekali ketika berkunjungi ke Pulau Komodo ini. Kami menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo.  Allahuakbar..... 
untuk lebih lengkapnya Simak Video berikut ini rekaman kami selama di Pulau komodo  dan bertemu dengan hewan komodo langsung dalam tajuk menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo semoga berkenan : 

2 comments:

Unknown said...

sangat menignspirasi
pesona indonesia

Rasuane Noor said...

terima kasih, sukses dan bahagia selalu ya, happy jelajah Nusantara