Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

2/28/19

Meninjau Ekowisata Alam Sumur Tujuh Marga Tiga, Lampung Timur


Sumur tujuh adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Desa Sukaraja, Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur, atau berjarak 22 Km dari Komplek perkantoran Pemkab Lampung Timur, dan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 35 menit menggunakan kendaraan. Sedangkan dari jalan raya masuk menuju tempat lokasi hanya berjarak 200 M sehingga tidak ada hambatan untuk menuju lokasi wisata Sumur 7 tersebut.
 Sumur Tujuh Marga Tiga, Lampung Timur

Sumur Tujuh ini memiliki keunikan berbeda dengan tempat wisata yang lain, ditempat ini terdapat tujuh sumur yang airnya tidak pernah kering meski musim kemarau panjang sekalipun. Menurut keterangan warga sekitar ketujuh sumur tersebut sudah ada dari zaman dahulu, awalnya tempat tersebut banyak ditumbuhi pohon-pohon besar dan dibawahnya terdapar tujuh lubang sumur, lalu kemudian sekitar tahun 2013 mulai dibangun oleh pihak desa, dan pembangunanya pun tidak merubah keaslian Sumur Tujuh tersebut.

 Sumur Tujuh Marga Tiga, Lampung Timur

Selain menjadi tempat wisata, beberapa warga sekitar juga memanfaatkan Sumur tujuh ini untuk mandi dan menggunakan air sumur ini untuk kebutuhan lainnya seperti mencuci dan lain lain. Bahkan ada yang mempercayai air dari ke tujuh sumur ini bisa digunakan untuk hal hal yang bersifat spiritual seperti untuk mengobati penyakit ataupun obat awet muda. Sumur Tujuh selain memiliki keunikan tujuh sumurnya, tempat ini juga bersih dan sangat sejuk karena disekitar tempat tersebut masih banyak ditumbuhi pohon besar dan banyak pohon bambu. Meskipun tidak ada petugas kebersihan tapi tempat ini selalu bersih karena warga sekitar secara kolektif dan bergiliran membersihkan Sumur Tujuh ini.

Berdasarkan sapta pesona yang berpotensi di Ekowisata Alam Sumur Tujuh yang merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke ekowisata ini. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. Dengan kondisi dan suasana yang menarik dan nyaman, wisatawan akan betah tinggal lebih lama, merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan indah dalam hidupnya.


Aman
Keamanan Sumur Tujuh yang dijaga oleh petugas khusus keamanan lokasi ekowisata ini telah dibentuk dan tersusun jadwal untuk menjaga keamanan seperti tindakan kejahatan, kekarasan, ancaman , bahkan seperti kecopetan, pemerasan, penodongan, dan penipuan dan lain sebagainya. Hal tersebut sangatlah dijaga oleh masyarakat sekitar agar terjalinnya kenyamanan dan merasa aman serta senang berkunjung ke tempat ini sebeb sudah terjamin keamanan nya, seperti keamanan penjaga parkir sudah pasti di utamakan serta keamanan yang selalu berpatroli untuk melihahat kadaan pengunjung bahwa para wisatawan aman dari hal hal yang tak diinginkan. Wahana bermain anak pun sudah di desain untuk keamanan bagi anak anak yang bermain agar tetap aman dan nyaman. Jadi, untuk aman sudah tejamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang) wisatawan jika berkunjung ke ekowisata sumur tujuh ini.


Tertip
Kondisi yang tertib Sumur Tujuh merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang termasuk wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat, seperti hal nya dalam ekowisata ini dilihat dari lokasi tempat parkir yang disusun rapih dan tertip oleh petugas parkir, kemudian bangunan kantin – kantin tempat pedagang masyarakat setempat pun tersusun teratur dan rapi. Untuk mendapatkan atau membeli suatu yang diperlukan pelayanan dilakukan secara baik dan tepat dan tidak Nampak orang yang berdesakan ataupun berebutan namun jika diwaktu libur wisatawan atau pengunju biasanya ramai dan akan nampak kondisi dimana ketertipan kurang di pahami seperti pengunjung tidak mematuhi untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tempat untuk bersantai ataupun gazebo disediakan namun ekowisata ini masih tahap pengemabangan sehingga masih kurangnya tempat beristirahat untuk duduk bersantai dengan keluarga, sehingga pengunjung atau wisatawan membawa tikar atau alas duduk untuk bersantai dengan keluarga. 

Bersih

Bersih Sumur Tujuh merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di tempat-tempat yang bersih dan sehat seperti yang terlihat dan ditunjukan oleh ekowisata ini untuk kebersihan jelas di utamakan apalagi untuk tempat tempat seperti kantin yang dijaga kebersihannya agar pengunjung nyaman serta untuk makanan nya sudah dipastikan sehat bersih dan halal. Untuk kebersihan dilokasi ini wraga setampat setiap pagi nya selalu bergotong royang untuk bersih-bersih bersama terutama dilakukan oleh ibu-ibu dan sudah masuk dalam program kebersihan setempat. Fasilitas yang ada seperti toilet dan tempat rekreasi bersih dari sampah, kotoran serta coret – coretan dan lain sebaginya. Pakaian dan penampilan petugas walaupun tidak ada pakaian khusus namun untuk kebersihan dan kerapian serta wangi sudah mampu di tunjukan oleh petugas warga setempat.


Sejuk
Lingkungan Sumur Tujuh yang serba hijau, segar, rapi memberi suasana atau keadaan sejuk, nyaman dan tenteram. Kesejukan yang nyata di tunjukan oleh ekowisata ini yaitu banyaknya pepohonan seperti pohon amboo yang amboo sekeliling ditumbuhi pohon amboo. Karna dahulu tempat ini memamg sangat lah rimbun dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan terapat pohon karet berukuran besar hingga diameternya kurang lebih 5-7 meter belum diukur dengan akar-akarnya yang hingga 10 meteran besarnya. Pohon tersebut tumbang dan mati dengan sendirinya dan kering. Sebelum terbukannya dan banyak yang belum mengetahui lokasi ini dan belum sama sekali terjamah oleh masyarakat setempat lokasi ini sangatlah alami dan masih banyak binatang – binatang seperti monyet. Akan tetapi setelah ditemukan lokasi ini pepohonan seperti pohon karet sudah tidak ada lagi karna sudah sangat tua dan berukuran sangat besar. Hingga saat ini sebenar nya masih terdapat pohon besar yang dibawahnya terdapat sumur pertama. Sudah dipastikan kesejukan yang deberikan. Lokasi ini dijaga dan tetap memelihara kelestarian alam nya. Namun setalah diresmikan dan dibukanya sebagai ekowisata terlihat kurangnya hasil peghijauan yang belum terelasikan masyarakat seperti reruputan hal ini dikarnakan masih dalam proses pengembangan ekowisata tersebut.


Indah
Keadaan atau suasana Sumur Tujuh yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap dipandang disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi, seperti dari segi tata warna, tata letak, tata ruang bentuk ataupun gaya dan gerak yang serasi dan selaras, sehingga memberi kesan yang enak dan cantik untuk dilihat. Keindahan yang di sajikan oleh ekowista yaitu menampilkan lingkungan yang asri karna lokasi ini dekat dengan perswahan sehingga dan memanjakan mata melihan indahnya dan hijaunya perswaahan. Dekorasi tata letak dan tata warna disini dapat memanjakan pengunjung untuk bergaya dan bersefli dengan warna wana dan bentuk yang kekinian.


Ramah Tamah
Ramah tamah merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati. Ramah tamah yang terjalin di lingkungan ini sangat lah baik tidak ada pembeda suku bangsa mana pun. Sehingga kaakraban terlajin dengan semestinya dan terplihara terus serta mampu menjadikan satu daya tarik bagi wisatawan.


Kenangan
Kenangan Sumur Tujuh adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan yang di dapat dalam Ekowisata ini yakni pengalaman dengan Akomodasi yang nyaman, bersih dan sehat, pelayanan yang cepat, tepat dan ramah. Selain itu bagi yang memilki kepercayaan dan mau meyakini bahwa tempat ini memiliki niai relogius dapat mempercayaiinya sebagai tempat enteng jodoh bagi yang belum memiliki pasangan serta air - air dari setiap sumur tersebut memiliki khasiat tersendiri.


Penulis /Kontributor : Dinda Aprilia Nurrachmah 
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam 
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Metro 

No comments: