Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Danau. Show all posts
Showing posts with label Danau. Show all posts

6/19/23

Trip Danau Kelimutu: Bau Itu, Sedih Itu, dan Bahagia Kita

11:05 PM 0
Trip hari ke 4, artikel lanjutan ini bertajuk : Trip Danau Kelimutu: Bau Itu, Sedih Itu, dan Bahagia Kita. ada apa dengan Bau?, sedih dan bahagia di trip kita kali ini saat di danau tiga warna Kelimutu. Yuk terus simak cerita perjalanan kita dari group JALA MANA NUSANTARA ekplore Flores - Komodo. Kita mengunjungi danau yang sempat menjadi salah satu gambar di mata uang rupiah kita, yaitu danau tiga warna, danau Kelimutu. 
Foto Danau Kelimutu
Sumber Foto : Rasuane Noor
Bau itu ? 
Melanjutkan cerita sebelumnya Keasikan kita di kampung adat Jopu, Wolowaru, kabupaten Ende, berlanjut ke danau Kelimutu. Dimana perjalanan kita dimulai dini hari. Berangkat dari desa  / kampung halaman bang Imanuel (tim leader dalam trip ini)  pukul 3 kurang 15 WITA kita sudah siap dan berangkat menuju ke Taman Nasional Kelimutu. Tujuan kita lebih pagi untuk menyaksikan matahari terbit / sunrise di puncak Kelimutu. Mau tidak mau kita berangkat lebih pagi. Dengan menggunakan mobil pickup yang kita sewa kemaren sejak dari Maumere, kita kembali dengan mobil yang sama. Dini hari itu barang-barang kita masukan ke mobil pickup tersebut dan kitapun berangkat. Dalam kondisi mengantuk di dalam mobil pickup mulai tercium bau yang sangat tidak sedap.  Tetapi kok bau-nya awet sekali. Akhirnya terceploslah diantara kita, ini bau apa ya kok bau sekali? Sehingga bau tersebut menjadi obrolan yang sedap dalam aroma bau yang sangat tidak sedap. sumber bau sampai tiba di parkiran Wisata Kelimutu belum terjawab juga.  Yuhuu ini cerita yang akan menjadi kesan tidak asik bagi peserta trip terutama bang zaqi (salah satu teman trip asal Banten). 

mobil pickup yang kita sewa menuju Ende dan Kelimutu
Sumber Foto : Zhengwenlung
Trip Danau Kelimutu: Bau Itu? Sejak awal menaiki mobil pick up, ada aroma bau yang sangat menyengat, sejak saya memasukan tas ke dalam mobil, saya sudah mencium bau ini, sejak itu saya pikir "apa saya menginjak kotoran kok bau sekali" saya langsung periksa sepatu dengan menggunakan headlamp, lalu saya arahkan lampung tersebut kesekitarku, mungkin sumbernya dari bawah atau sekitar mobil. Saya tidak menemukan sumber bau tersebut, bersela barang-barang kita masuk mobil, saya bergegas naik dan duduk di posisi dekat tas. Akan tetapi bau itu masih sangat menyengat, hingga saya pun terucap, "lah ini bau asalnya dari mana ya? Ternyata ucapan saya didengar oleh pak sopir, dia menjawab " oh ini bau kotoran babi disekitar, disini banyak ternak babi" ya sudah berpikir mungkin dengan berjalannya mobil, bau akan menghilang,  berselang mobil berjalan tetapi bau itu tetap saja terciup hingga buat kepala berduyut pusing, akhirnya sayapun harus mengeluarkan buff untuk menutup hidung hingga baunya tidak begitu tercium. inilah menjadi cerita kami Trip Danau Kelimutu: Bau Itu?. Selanjutnya sambil tidur ayam 1 jam sudah kami di dalam mobil tersebut. Tepat jam 4 kita tiba di pintu gerbang Taman Nasional Kelimutu. 

Hawa sejuk dan segar napas terasa setelah turun dari mobil pickup setidaknya bau itu benar-benar tidak tercium lagi. oh tuhan sampai pusing kepala dengan dengan Bau itu pada trip ke Trip Danau Kelimutu ini. Dari obrolan ke obrolan sesama peserta bahwa hingga beranggapan bahwa bau ini sangat beda dengan bau yang perna kita cium. sampai diantara kita berkeyakinan ini mobil habis membawa binatang babi terus kotorannya tertinggal di dalam mobil, serta sudah tertimpa oleh tas-tas kita.  Tapi Saya tidak mendengar cerita dari pak sopir, apakah benar atau tidak dari alibi kita saat itu. 

Sambil menunggu petugas membuka pintu gerbang Taman Nasional Kelimutu sebagian kami memesan kopi, teh anget dan mie instan, sedangkan saya sambil menunggu datangnya pesanan, saya mengambil foto milkyway. Saat itu cuaca sangat cerah dan langit bertaburan bintang. Sangat cocok sekali untuk berburu foto bintang. Bersama Kurnia, ibnu dan Akbar kami sesekali berdiskusi tentang hasil jepretan subuh itu. Dengan kegiatan itu membuat kita terlupa akan Bau itu di perjalanan Trip Danau Kelimutu ini. 
foto milky way pada langin di sekitar Danau Kelimutu
Sumber foto : Rasuane Noor 
Jam 5 kurang mobil-mobil travel sudah berdatangan dan mengantri masuk di belakang mobil pickup kami, setelah membayar tiket, mobil kamipun berangkat kembali memasuki pintu gerbang Taman Nasional Kelimutu. Sekitar 20 menit sampai juga di parkiran. Kami langsung turun dan siap jalan menuju puncak di danau Kelimutu. Setelah masuk parkiran dan masuk menuju arah danau kita tracking sekitar 30 menit sampai dipucak, yang berada tepat di tengah ketiga danau tiga warna tersebut. 

Perjalanan tracking sekitar 30 menit dalam kondisi gelap berjalan menuju puncak danau Kelimutu, Saya Mbak Sri, dan Koh Alung tertinggal di Belakang, sedangkan teman teman yang lain sudah terlebih dahulu menuju puncak danau Kelimutu. Dalam hati cepat sekali mereka ya? Sedangkan itu kondisi yang saya rasakan napas sudah ngos ngosan. saya tetap berjalan santai dan akhirnya, saya lebih dulu sedikit dari kedua temanku tadi, hingga saya bertemu dengan Bunda Suili. 

Di trip Danau Kelimutu ini kami meniti tangga ke puncak dengan diiringi aroma sulfur, sehingga semakin menambah sesak napas dan ngos ngosan. Tetapi  semangat ke puncak makin membara. Bersama-sama bu Siuli, akhirnya saya sampai di puncak, setelah di puncak Danau Kelimutu, rasa syukur dan bahagia bercampur aduk. Tapi saya belum dapat melihat bentuk dari danaunya karena kondisi masih remang remang atau belum terang. 

Cerita Inspiratif dari Bunda Siuli dari Jakarta 
Disela - sela warna emas jingga kemerahan mulai terlihat bukti bahwa matahari akan terbit / sunsrise. Seketika itu saya melihat ibu Siuli, menepi ke pagar sambil terisak isak, saya langsung kaget dan saat itu juga mas Zaqi melihat juga keadaan Ibu tersebut, Dalam benakku saat itu "apakah ibu Siuli sesak napas akibat kelelahan" saya mendekati beliau sambil bertanya "ada apa dengan Ibu?" sambil isak isak dia menjawab "inilah cita-citanya sejak kecil baru kecapai setelah umur 40an" Saat itu juga rasa iba dan haru bercampur di otakku, saya terbawa arus, membuatku juga meneteskan air mata, saya berusaha menjauh dari ibu suili dan mas zaqi saat itu. 

Sambil memandang warna indah di ufuk timur dan danau yang mulai nampak, Aku teringat almarhum Ayahanda tercinta kalaku masih kecil beliau bercerita "ada danau indah 3 warna di Indonesia timur tapi itu sangat jauh sekali, entah beberapa hari untuk sampai kesana"  Dulu keadaan masih di desa, untuk ke kota saja harus sehari, bagaimana harus menyeberangi lautan dan pulau. Makanya menjadi memori tersendiri di otak hingga dewasa. Tapi Alhamdullillah anakmu berhasil menginjakan kaki di danau indah ini, Danau Kelimutu. Alfatehah langsung terucap untuk almarhum Ayahanda Sehadi. Semoga Arwahmu tenang di Alam Kubur. Doa buat ibuku serta keluarga besar selalu terucap saat itu semoga kita selalu diberikan kebahagian dan kesehatan.. Aamiin.. 

Dari cerita bu Siuli menjadi inspirasi bagi kita semua dimana yang sampaikan beliau "Memang impian saya waktu kecil adalah Tembok China (salah satu benda yang terlihat langsung dari bulan) dan KELIMUTU". lanjut ungkapan bu Siuli "Puji Tuhan keduanya saya dapati di tahun ini di usia lebih dari 1/2 abad, seperti yang ditulis anak saya pada saya untuk mencapai impian.  MA. TUHAN TIDAK MELIHAT HARTA MAMA TIDAK MELIHAT KEKUATAN MAMA ... TAPI DIA MELIHAT TEKAD MAMA UNTUK MEWUJUDKANNYA". selanjutnya, "Ternyata Tuhan mempermudah dan  melimpahkan bonus bonus dalam perjalanannya.  Keindahan alam dari tempat yang lain, teman dan persaudaraan dalam perjalan serta keharmonisan hubungan ibu dan anaknya". "Aku sangat bersyukur pada Tuhan .. Dia menjawab doa doaku, sehingga aku boleh membuat impian impian baru lagi". aamiin.  

Semoga tercapai cita-cita mulya untuk Ibu Siuli. Beriring berputarnya bumi pagi itu, suasana mulai terang, beberapa saat tertegun dalam suasana haru biru itu, hingga disamperi teman-teman mengajak "ayo foto keluarga", hingga keceriaan dan kebahagian narsis dan foto ria, melunturkan gundahan saat itu. Saya lihat ibu Suili sudah ceria merona kembali.Trip Danau Kelimutu ini sudah berbalik Sedih Itu, dan Bahagia Kita. Mengabadikan lokasi dengan foto dan videopun berlanjut hingga matahari muncul, video versi muter muter, sudah beraksi, hingga drone punya Kurnia mengudara,  

Danau kelimutu banyak cerita tentang danau ini, Danau Kelimutu merupakan danau tiga warna dengan ketinggian sekitar 1639 meter, danau kawah Kelimutu terletak sekitar 66 km dari kota Ende dan 83 km dari Kota Maumere. Danau tersebut yang masing - masing pada waktu tertentu beberapa kali mengalami perubahan warna. keunikan ini menjadi daya tarik dan keindahan sendiri untuk berkunjung ke danau ini. adapun nama ketiga danaunya :   1. Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai (Danau Pemuda dan Gadis) kedalaman danau ini sekitar 127 meter dengan luas 5,5 hektar.   2. Danau     Tiwu Ata Polo dengan sedalam 64 meter seluas 4 hektar. 3. danau Tiwu Ata Mbupu (Danau Orang Tua) Luasnya 4,5 hektare dengan kedalaman 67 meter.

Rute untuk menuju danau Kelimutu dapat ditempuh: 
Via Ende 
Jika teman teman berasal dari luar Flores rute menuju ke danau Kelimutu adalah via pesawat terbang dari Kota Kupang ke Kota Ende, Tiba di Bandara Bandara Hasan Aroeboesman, dilanjutkan Naik  mobil Travel langsung ke danau kelimutu, atau dengan rute  dari bandara kota Ende lanjut ke terminal bus Ende dengan menggunakan angkutan, gunakan travel atau bus jurusan Ende – Maumere / Wolowaru, selanjutnya turun di Desa Moni dari desa moni dengan menggunakan ojek ke danau Kelimutu. 

Via Maumere: 
Rute dari bandara Fran Seda kota Maumere lanjut ke terminal bus dengan menggunakan ojek atau travel selanjutnya dengan  bus jurusan   Maumere / Wolowaru -Ende, selanjutnya turun di Desa Moni dari desa Moni dengan menggunakan ojek ke danau Kelimutu. 

Matahari terus menaik, kamipun beranjak turun dari puncak Kelimutu, kembali ke parkiran menuju ke trip Kota Ende dengan tajuk : Kota Ende : Maboknya Petualang, Sedapnya Sambal Dabu Dan Tragedi Tas Biru Zaqi
 
Danau Kelimutu dari sisi awal masuk terdekatan dari parkiran
Sumber Foto : Rasuane Noor

Berikut ini video saya saat di danau kelimutu setelah melewati drama Bau Itu, Sedih Itu, dan Bahagia Kita. Selamat menyaksikan semoga berkenan: 

6/16/23

Pengalaman Turun dari Ranukumbolo ke Bandara Abdul Rahman Saleh Malang

3:36 PM 0
Foto foto  tepi danau suci Ranukumbolo Gunung Semeru

Berikut ini saya bercerita tentang Pengalaman Turun dari Ranukumbolo ke Bandara Abdul Rahman Saleh Malang. Siang itu setelah membereskan peralatan camping dan perlengkapan pribadi di danau suci Ranukumbolo, menjelang jam 12 kami isi berfoto -foto terakhir selama pendakian ke Gunung Semeru, di tepi danau suci Ranukumbolo, tidak lupa dengan latar tanjakan cinta. Kondisi yang tidak begitu ramai sehingga sangat puas sekali foto foto sendiri di danau Ranukumbolo.

Foto foto  tepi danau suci Ranukumbolo dengan Latar Tanjakan Cinta  Gunung Semeru
Foto foto  tepi danau suci Ranukumbolo Gunung Semeru

Setelah cukup banyak foto-foto di area camping ground di bawah tanjakan cinta tepi Ranukumbolo, kami lanjut berdoa dan terus lanjut pacu perjalanan menuju Ranupane, perjalanan menanjak dan menurun yang mengucur keringat, sekali kali saya abadikan alam sekitar dengan kamera. Sekitar beberapa jarak kami istirahat dalam hitungan detik. Post 4 kami istirahat dan menikmati pemandangan kebawah hamparan danau Ranukumbolo, di post ini juga kami pesta belanja buah semangka dan gorengan yang satu potongnya dengan harga 2.500 rupiah. Setelah cukup kami lanjutkan perjalanan menanjak dan menurun ke post 3. Di post 3 kami tidak berhenti tapi lanjut menuju ke post 2 dan terus ke post 1. Di post 1, hujanpun mulai turun, kami kembali menikmati jualan penduduk di post ini.
Perjalanan dari  Ranukumbolo ke Ranupane  Gunung Semeru kondisi kabut
Pengalaman saa turun dari Ranukumbolo ke Ranupane saya meminta kepada seluruh anggota tim pendakian untuk meminta turun duluan . Setelah sedikit diskusi, akhirnya kami sepakat, kalau saya turun dulu karena saya memburu tebengan untuk turun ke pasar Tumpang. Jam 2-an saya start dari post 1 turun ke menuju Ranupane, kondisi hujan saya berpacu turun, tentunya dengan ponco tetap terjaga kering perlengkapan. Di perjalanan saya susurun jalan setapak dan ada yang sudah dipaping, dengan sedikit memperkencang jalan kaki serta berlari kecil saya pacu agar cepat sampai dibawah. Saat itu karena kondisi hujan sepanjang perjalanan saya tidak berpapasan dengan siapapun, barulah tepat dibatas perkebunan sayuran baru bertemu 1 group yang akan mendaki,. Itupun hujan sudah reda.  Menjelang jam 3 akhirnya saya tiba di shalter Ranupane, kondisi tidak begitu rame karena pendakipun lagi sepi. Saya membersihkan diri dan berganti pakaian, saya lanjut ke parkiran.
Di parkiran saya hanya melihat 3 mobil jip dan 1 truk yang parkir, saya disapa oleh masyarakat, tujuan kemana,  ditawari ojek, karena biaya ojek 150 ribu, saya tetap memilih untuk menunggu dan menebeng dengan rombongan yang akan turun. Cukup laman saya menunggu pendaki yang turun dari Ranukumbolo di diparkiran, suhu dinginpun mulai menerpa, saya gunakan jaket gunung dan berdiang di perapian yang dinyalakan warga di parkiran tersebut. hingga 1 jam-an menunggu tidak ada tanda para pendaki yang turun, setelah lewat jam 5an baru ada, rombongan cukup banyak sekitar 18 orang, saya langsung menyamperi rombongan tersebut dan diizikan untuk gabung turun ke Pasar Tumpang menggunakan mobil truck, sedangkan 3 mobil jip yang tersisa akan menuju bromo.  Akhirnya saya turun naik truk dengan ongkos 50 ribu berhenti di alun-alun Pasar Tumpang.

Setelah turun dari Ranukumbolo saya berencana langsung ke Bandara Abdul Rahman Saleh Malang, dengan harapan saya dapat menginap di sekitar Bandara tersebut. Setelah di Pasar Tumpang, saat itu menunjukan pukul 8 malam, akhirnya saya berdiskusi dengan group pendaki dari Bakasi bahwa mereka menyewa mobil angkot menuju ke Stasiun Kota Malang. Akhirnya saya ikut gabung dengan mereka naik angkot menuju bandara, karena angkotnya melewati jalan utama menuju bandara. Saat itu saya berhenti dipertigaan Tugu Patung Pesawat yang menuju Bandara Abdul Rahman Shaleh Malang, pas didepan pom bensin, saat istirahat di moshola pom bensin tersebut, sambil bertanya-tanya jarak dari pertigaan tersebut ke bandara, ternyata cukup jauh, harus ditempuh dengan kendaraan, dan juga dari info orang orang di pom bensin tersebut bahwa jika malam bandara tutup. Akhirnya saya segera menghubungi keluarga yang di kota Batu, untuk meminta bantuan beliau, ternyata beliau tidak sibuk, dan menjemput saya di Pom Bensin tersebut.

Karena jarak Batu ke pom bensin depan Tugu Pesawat cukup jauh akhirnya saya mencari makanan hingga saya tertuju ke pedagang jajan daging tusuk yang semacam sosis goreng gitu, saya abiskan dengan ngobrol dengan tukang  jajan daging tusuk, saya banyak bertanya tanya tentang jarak pertigaan Tugu Patung Pesawat ke bandara Abdul Rahman Saleh Malang, tentang penginapan terdekat dan lainnya, yang hingga akhirnya  saya ditawari untuk menginap di rumahnya, karena cukup jauh jika harus ke Batu. Tapi saya tetap menunggu saudara tersebut karena beliau sudah menuju ke tempat saya saat itu.

Setelah cukup lama ngobrol dan menikmati jajan daging tusuk tersebut. Saudarakupun tiba, akhirnya saya bermalam di rumahnya. Baru keesokan paginya saja menuju bandara Abdul Rahman Saleh Malang, selanjutnya terbang menuju Lampung.

Sewa motor RPM Malang.
Bagi teman-teman traveler dan backpakers yang ingin keliling Kota Malang, dapat menggunakan sewa motor, dengan biaya murah dapat menjangkau pelosok pelosok wisata Malang, dengan sewa motor RPM. Biaya terjangkau dan murah, dapat menghubungi nomor ini  085764153381 / 082306550681 atau di website sewamotorku .com

Berikut ini dokumentasi video selama di Ranukumbolo.

Ranukumbolo : Nikmatnya 2 Malam di Danau Suci Kaki Semeru

3:24 PM 0
Lanjutan bagian ke 2 dalam misi kami Pendakian Gunung Semeru. Cerita perjalanan kami kali ini tentang  Ranukumbolo : Nikmatnya 2 Malam di Danau Suci Kaki Semeru. Kami bermalam di Danau ini sebanyak 2 kali, yaitu sebelum ke puncak Semeru dan setelah balik dari puncak Semeru. Ranukumbolo adalah Danau Suci Kaki Semeru, disini nikmatnya 2 malam ngecamp di tepi danau ini. Berikut ini saya bercerita tentang keadaan kami bermalam di  Danau Suci Kaki Semeru.  

Perjalanan yang cukup melelahkan menjelajah Gunung Semeru. Lengkap dengan distinasi-distinasinya antara lain Danau Ranukumbolo. Perjalanan melelahkan namun semua terbayar dengan keindahan surga alam di kaki langit, bumi Mahameru. Kami terbawa 
nikmatnya 2 malam di Danau Suci Kaki Semeru, Ranukumbolo. Kami bersepuluh jauh dari bumi ujung Nusa Andalas tepat dari sang bumi ruwai jurai Lampung, dengan semangat satu sama lain menjadi satu langkah bersama menuju dan berkeinginan mencapai puncak untuk menikmati keindahan alam Taman Nasional Bromo Tengger. Sepakat dan satu tujuan pergi untuk pulang ke tanah kelahiran The Treasure of The Sumatera kembali dengan sehat dan utuh.

Cerita Ranukumbolo : Nikmatnya 2 Malam di Danau Suci Kaki Semeru ini melanjutkan cerita sebelumnya. Perjalanan dari Lampung Hingga Malang, lanjut ke Ranupane. Dengan menumpak mobil jip yang telah dibooking oleh team leader kita, mas Nata Pangestu,  Kita tempuh perjalanan menanjak, dengan pemandangan yang indah pegunungan dengan sebelah kiri kanan jurang. Banyak kebun sayuran di perjalanan menuju Ranupane, perjalanan dengan hujan kecil dan kabut pegunungan kami nikmati pada trip ini.  

Setelah mencapai Ranupane sekitar jam 2an, kami berhenti di parkiran di Ranu Pane.  Di parkiran sudah beberapa mobil jip dan mobil truck parkir disini. selanjutnya kami turun mobil lalu menuju ke areal shalter post penjaga pintu masuk pendakian Semeru, lanjut kami menuju ruang briefing kemudian di briefing oleh volunter Taman Nasional Bromo Tengger. Dalam briefing tersebut dijelaskan bagaimana kondisi Taman Nasional Bromo Tengger, Ranukumbolo, Kalimati dan Puncak Semeru, persyaratan pendaki, serta peraturan peraturan yang lain yang harus ditaati oleh para pendaki serta adap dan perilaku selama pendakian. 

Point penting yang saya tangkap dalam briefing tersebut, Banyak disampaikan oleh volunteer saat itu kurang lebih selama 1 jam adalah: 
1) Setiap tim atau regu pendaki harus solid dan saling jaga satu sama lain, 
2) Tidak disetujui mendaki sendiri atau memisahkan diri dari groupnya, 
3) Masing-masing pendaki harus membawa sleeping bag dan surat keterangan sehat dari dokter, Surat izin SIMAKSI harus sudah ada, yang saat itu kita mengurus via online, 
4) Selanjutnya di kawasan pendakian hanya boleh meninggalkan jajak kaki tidak boleh meninggalkan apapun apalagi sampah, sampah harus dibawa turun kembali,
5) Untuk asuransi pendakian hanya sampai ke Kalimati, selanjutnya untuk ke puncak diluar tanggung jawab pihak taman nasional Bromo Tengger. Sehingga untuk summit atau muncak ke Mahameru sudah tanggung jawab masing-masing pendaki, 
6) Untuk pendaki yang summit diharapkan setelah jam 8 pagi di puncak harus sudah turun karena bahaya dari asap beracun dan semburan lahar Mahameru, 
7) Saat mendaki puncak para pendaki harus terus saling solidaritas dan saling jaga, 
8) Jangan mengikuti di luar jalur pendakian karena banyak para pendaki yang hilang  di jalur ini.  

Setelah briefing kamipun keluar ruangan lalu siap-siap dan melengkapi berkas di pintu masuk, setelah semua siap, setelah sholat ashar kami tancap menuju Ranukumbolo.  Kondisi dengan setengah mendung kami pacu hingga di post 1, di post ini kami istirahat sambil membeli semangka dan gorengan, setelah itu kami lanjutkan ke post 2, setelah melewati post 2 kondisi kabut makin pekat dan jarak pandangpun makin dekat, dengan kondisi gerimis kamis terus hingga tiba di post 3, di post ini saya melihat jam sekitar pukul 5an tetapi sudah gelap sekali dan hujan semakin deras, kami masing-masing memakai jas hujan, kondisi di post 3 cukup ramai para pendaki yang akan naik ataupun turun kumpul jadi satu di post ini.

Pada kondisi gelap dan hujan saya sempat kesulitan mengenali teman-teman team pendakiku, setelah memakai jas hujan dan perlengkapan diri sudah save dari basah, saling memanggil nama, akhirnya kami satu kembali. Setelah dinilai cukup istirhat dan teman-teman sudah siap, kami lanjutlan perjalanan menuju Ranukubolo. Pada post 3 ini dilanjutkan dengan tanjakan agak curam dan licin, saat itu sayapun heran ada group pendaki yang lain dengan perlengkapan seadanya tampak begitu semangat mendaki, kondisi tanpa alas kaki dan membawa tas, dengan jas hujan plastik serta membawa kantong plastik asoy, dia dan teamnya beberapa jatuh dan terpeleset lalu bangun lagi, bahkan beberapa kali menyalip group kami. "Sayapun sempat berpikir kok mereka ini semangat sekali ya? Tapi tidak dilengkapi peralatan mendaki yang maksimal. 

Kondisi hujan makin deras, malam makin mendekat, beberapa kali saya kehilangan Amel (anggota team paling cantik) yang ada di depanku hilang karena geraknya yang agak cepat, beberapa kali saya memanggil dia agak jalannya tidak terlalu mengebut karena teman pas dibelakangku Abas (tidak begitu awas dalam kondisi gelap) beberapa kali dia terpeleset bahkan dia terbentur kepalanya pada kayu yang ada disepanjang jalur pendakian tersebut. Namun rasa dongkol dan sabar benar diuji, beberapa kali saya sampaikan ke Amel untuk lebih pelan tapi dia malah menjawab "kak kalau pelan saya cepat cape" akhirnya sayapun meminta agus untuk menemani Amel yang jalannya makin cepat, agar tidak sendiri. Sedangkan anggota tim yang lain berada di belakangku, leader selalu berada di paling belakang. Kondisi sore itu dalam keadaan gelap cukup banyak para group pendaki yang lain sehingga koordinasi satu group sering salah orang,  tapi Kami lanjut pendakian hingga post 4, post 4 ini kami lewati. 

Setelah post 4 kondisi turunan membuat beberapa kali diantara kami terpeleset dan tersandung kaki karena akar, batu atau lobang karena kondisi gelap dan licin. Pada sepanjang post 4 hingga tempat kemah area datang sudah terlihat lampung gemerlip dari tenda tenda para pendaki yang lain. Dengan berjalan terus serta iring iringan dengan team yang lain kondisi dingin dan kabut serta badah basah keringat kami sampai juga di bibir danau suci di kaki Semeru. Sekitar jam 7 malam kami sampai di danau Ranukumbolo. 

Atas pengalaman sang leader kami mendirikan tenda di area perkemahan yang bukan di dekat tanjakan cinta. Kami mendirikan di wilayah camp 1 pada area ke arah pulang. Kami mendirikan tenda, dengan suhu yang sudah terasa menusuk tulang kami berbagi dengan ada sebagian memasak, dan sebagian berberes diri, sedangkan saya selanjutnya mandi, dengan mandi ala darat, yaitu mengambil air dari danau kemudian dibawa ke daerah jauh dari tepi, disana saya menyiram badan dengan air yang dingin bak air es, di danau Runokumbolo tidak diperbolehkan mandi langsung di danau, karena danau ini harus dijaga kebersihannnya karena air danau digunakan untuk minum, masak para pendaki, selain itu tentunya menjaga ekosistem dari danau itu sendiri. Setelah sambil menunggu masakan mateng kami isi dengan obrolan canda tawa ketika pengalaman perjalanan 4 jam mencapai Ranukumbolo. 

Setelah makanan matang, kami makan selanjutnya istirahat tidur. Tidur terasa pulas sekali karena perjalanan dari Lampung hingga Ranukumbolo sangat kurang tidur. Sebelum jam 4 pagi kami pun sudah bangun, setelah subuh, pagi itu saya habiskan untuk hounting foto milky way, atau memoto bintang-bintang yang begitu indah. Saat itu saya bersama Agus, yang pagi itu sudah bangun terlebih dahulu. Semakin berjalannya waktu di pagi itu, suasana menakjubkan dan keindahan alam Ranukumbolo mulai terlihat, rasa bangga dan syukur selalu terucap di pagi itu. Impian yang lama didambakan akhirnya tercapai.
Hasil foto dalamhounting foto milky way di langit Danau Ranukumbolo 
Sumber foto: Rasuane Noor, 2017
Pagi itu kami habiskan untuk berfoto bersama, selfie hingga narsis kami lakoni, selanjutnya kami menyiapkan makan pagi, sarapan hingga mempersiapkan diri untuk perjalanan selanjutnya menuju ke Kalimati. Tendapun kami bongkar, dan kembali packing untuk perjalanan sekanjutnya. Perjalanan dari camp 1 hingga menuju ke camp ke 2, melewati tanjakan cinta, terus ke area Oro Oro ombo, lanjut ke Cemoro Kandang, hingga ke Kalimati. Setelah di total perjalanan kami dari Ranukumbolo hingga Kalimati sekitar 4 jam. 

Setelah tiba di Kalimati, kami segera mendirikan tenda,  tendapun sudah berdiri kokoh, kami berbagi tugas, ada yang mengambil air di sumber mata air dan ada yang menyiapkan makan. Saya bertiga sore itu menuju ke sumber mata air di Kalimati, ternyata perjalanan cukup melelahkan ke mata air ini LANJUT CERITA PADA SEMALAM DI KALI MATI MAHAMERU 

Malam Kedua di Ranukumbolo
sekitar pukul kurang jam 11  kami mulai start dari Kalimati menuju ke Ranukumbolo, kondisi perjalanan tidak sesulit waktu mendaki, karena relatif jalan terus menurun. Sayapun selama perjalanan pulang Saya habiskan dengan banyak merekam video dan foto. Sehingga perjalanan tak terasa banyak memakan waktu juga, tapi rasa senang dan gembiranya begitu indah. 

Hingga menjelang pukul 4 kami masih berlama-lama di Cemara Kandang, oro oro ombo dan tanjakan cinta, sebagian teman sudah turun dan mendirikan tenda ditepi danau Ranukumbolo. Sore itu keadaan Ranukumbolo banyak kabut, dan tenda tendapun tidak banyak. Sehingga bisa dikategorikan sepi. Sehingga kami sangat leluasa dalam mencari lokasi untuk ngecamp.  Selama di tanjakan cinta kami mendokumntasikan dengan foto, memasang hommock lalu bergantian berfoto, Bas, Amel dan Amri. Bahkan kami turun dari atas tanjakan cinta ke bawah tidak melalui jalur biasa tetapi lewat jalur baru dari area ini. 

Setelah mendirikan tenda, kami lanjut mandi, sholat dan hingga malam kami isi dengan  masak, makan bersama, selanjutnya sisa waktu kami habiskan dengan ngobrol, saya,  Amri dan Danu banyak ngobrol tentang pengalaman satu sama lain dalam aktivitas sehati hati, teman yang lain sudah terbuai tidur kita masih asik bercerita satu sama lainnya  hingga istirahat tidur. 

Tidur nyenyak dan berkualitas saya rasakan pada malam kedua di Ranukubolo ini. Bahkan pagi itu sayapun berat untuk beranjak di dalam sleeping bag, namun karena moment sulit untuk terulang sayapun tergugah tuk lekas keluar untuk menikmati pagi itu..Selanjutnya pagi itu pagi hounting foto sunrise, kita masak diiringin naiknya sang surya, lanjut foto beesama dan perayakan ulang tahun pada bulan iti, makan bersama hingga beres untuk persiapan perjalanan pulang menuju Ranupane kembali.. Simak di ARTIKEL PERJALANANKU PULANG DARI RANUKUMBOLO MENUJU KOTA MALANG.

Berikut ini beberapa foto foto kami selama kegiatan Ranukumbolo Nikmatnya 2 Malam di Danau Suci Kaki Semeru
Foto-foto di danau Ranukumbolo Sumber foto: Rasuane Noor, 2017

Berikut ini dokumentasi video selama kami di danau Ranukumbolo. Nikmatnya 2 Malam di Danau Suci Kaki Semeru. Selamat menyimak:

Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung ke Mahameru

2:17 PM 0
Petualanganku kali ini yaitu menaklukan ego demi mencapai puncak tertinggi di pulau Jawa "Puncak Mahameru" puncaknya para dewa. Cerita ini saya tuangkan dalam bingkai Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung  ke Mahameru. Mahameru adalah Gunung Semeru yang masuk kawasan taman Nasional Bromo Tengger yang terletak di Provinsi Jawa Timur. 

Bagi para Traveler dan pendaki Gunung, Sudah tidak asing lagi tentang keindahan alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger. Dengan centralnya Gunung Semeru (Mahameru) dan Gunung Bromo. Banyak spot/ tempat yang sangat mengagumkan di daerah wisata ini, seperti ranukumbolo, oro oro ombo, gunung batok, bukit teletabies dan lainya. nah kali ini dalam cerita Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung ke Mahameru akan saya jabarkan secara detail. Pengalaman ini akan menjadi kenangan di masa depan. Kami dari Lampung senaja menjelajah 2 gunung super indah di Pulau Jawa tersebut.  ya... gunung Bromo, gunung yang begitu cantik dan menjadi primadona para fotografer serta para penikmat keindahan alam. 


Belum lengkap seorang traveler jika belum menginjakan ke gunung super indah ini, Gunung Bromo. Di disini ini banyak distinasi yang harus dinikmati selain gunung Bromonya sendiri. Ada Penanjakan 1 dan 2, padang pasir/pasir berbisik, bukit teletabies, puncak 21 dan lokasi lainnya. selain lokasi di kawasan Bromo sendiri nah ini dia yang tidak kalah indah, tetapi harus butuh banyak perjuangan yaitu Kawasan Gunung Semeru. disini terdapat : danau Ranukumbolo, Tanjakan cinta, oro-oro ombo, Kalimati hingga puncak mahamerunya sendiri. Hajat kami yang sudah dipersiapkan jauh hari untuk melaksanakan pendakian Gunung Semeru akhirnya tercapai juga yang menjadi cerita indah tentang perjalanan kami antara Lampung ke Mahameru. 

Sudah lama sekali obsesi diri untuk dapat mencapai distinasi alam di Taman Nasional Bromo Tangger ini. Sejak tercapainya dengan berdarmawisata ke gunung Bromo pada tahun 2012 lalu, sejak itu hasrat untuk melakukan pendakian Gunung Semeru, mencapai Ranukumbolo, Tanjakan cinta dan Oro oro ombo sangat menggebu-gebu, beberapa kali rencana itu tidak terlaksana. Pada akhirnya setelah 5 tahun dari rencana itu, tercapai juga menaklukan indahnya Gunung Semeru dalam misi pendakian Gunung Semeru di kaki bumi Langit Mahameru. 

Awal bisa mencapai tempat terindah negeri para Dewa Mahameru ini, pendakian Gunung Semeru yaitu dari adanya tawaran open trip di group Backpackers Indonesia (BPI) chapter Lampung, tawaran dari teman untuk jalan jalan ke puncak Semeru dan sekitarnya. Saat itu saya tidak begitu tertarik untuk open trip karena selain biayanya lebih mahal dibandingkan sharecost, juga biasanya sangat terikat dengan waktu, jadi tidak begitu flexible jika saat trip ingin berganti distinasi terdekat di sekitar tempat tujuan. 

Berjalannya waktu, teman yang menawari open trip tersebut berubah menjadi tawaran share cost. Ya Mas Nata Pangestu, menshare di group BPI Lampung. Saat itu saya juga masih ragu karena kok beralih gitu, akan tetapi dengan diyakinkannya oleh teman anggota BPI Lampung yang bernama Basit atau sering dipanggil Abas, akhirnya saya setuju untuk ikut dalam list share cost untuk menanjak ke puncak tertinggi di jawa tersebut ke Mahameru. Demi menunaikan cita-cita lama untuk melaksanakan pendakian Gunung Semeru. 

Sayapun tergabung di dalam group whatapps yang dengan tujuan pendakian Gunung Semeru. Group tersebut ternyata baru sedikit yang anggota, ya sekitar 10 orang semua anggota group tinggal di Lampung. Obrolan dan diskusi kami dari group whatapps "go to puncak mahameru" Pendakian Gunung Semeru. Tercatat dalam group tersebut : Amelia, Amry, Danu, Risky, Taufiq, Sigit, Agus, Abas dan Sang leader Nata. 

Tiga bulan sebelum berangkat ke Mahameru untuk melaksanakan pendakian Gunung Semeru. Kamipun sudah inten diskusi di group WA tersebut. Bahkan sang leader banyak memberikan masukkan dan pengalaman dalam mempersiapkan diri untuk mendaki gunung. Apalagi kegiatan kita ini bukanlah hal yang sepele perlu persiapan lahir batin untuk melakukan pendakian Gunung Semeru. apalagi kita yang berasal dari Lampung, butuh persiapan dan rencana perjalanan yang matang untuk menuju Mahameru yang ada di Jawa Timur. 

Sebelum melakukan Pendakian Gunung Semeru. Tercatat 2 kali anggota group WA ini melakukan latihan pendakian yaitu di gunung Betung dan gunung Tanggamus. Tetapi saya selalu tidak sempat untuk bergabung karena waktu yang tidak mendukung yang berbenturan dengan pekerjaan. Padahal ini sangat penting sekali dalam persiapan menaklukan puncak Mahameru. 

Teman - teman yang lain sudah latihan dalam misi untuk pendakian Gunung Semeru. Akan tetapi saya belum bisa gabung, namun sebelumnya saya juga awal tahun ini sudah mendaki ke gunung Seminung di Lampung Barat. Jadi anggap saja itu pemanasan sebelum ke puncak  Mahameru . Hehe..

Selain itu team leader selalu aktif di WA agar semua perlengkapan mendaki disiapkan, sehingga pada hari H dalam pendakian Gunung Semeru sudah lengkap semua. Latihan fisik selalu digenjok apalagi sebulan mendekati hari H sebelum Pendakian Gunung Semeru. Joging setiap minggu 3 kali terus latihan fisik yang lain, berenang dan jaga kondisi tubuh agar tetap fit, hal hal tersebut selalu dibahas di group WA. Semua agar perjalanan Pendakian Gunung Semeru antara Lampung ke Mahameru  tidak ada masalah hingga pulang lagi ke Lampung. 

Tidak Mau ketinggalan, Sayapun harus mempersiapkan diri untuk pendakian Gunung Semeru. Sejak awal saya sudah mempersiapkan semua perlengkapan dan latihan fisik agar saat pendakian Gunung Semeru sukses dengan selamat serta bisa kembali ke rumah dengan sehat. Seminggu 2 kali saya selalu lari di stadion Pahoman serta saya aktif renang lagi. 

Pemesanan tiket kereta dan simaksi sudah diurus oleh team leader dari jauh hari sebelum pendakian Gunung Semeru. Sehingga pada saatnya kita tidak serba buru buru. Surat izin masuk daerah konservasi (Simaksi) pendakian Gunung Semeru sudah diurus via online. Persyaratan-persyaratan untuk mendaki kami lengkapi dari jauh hari termasuk surat keterangan sehat dari dokter. 

Pada saat hari H misi kita Pendakian Gunung Semeru dimulai. Perjalanan indah antara Lampung ke Mahameru kami tempuh selama kurang lebih total satu minggu. Dimana awal perjalanan kami dari Lampung hingga sampai di Jawa Timur menggunakan kendaraan bus dan kereta.

Pendakian Gunung Semeru kami ini termasuk pertama sejak ada status penutupan sementara pendakian ke Semeru. sehingga masih belum begitu ramai. 

Perjalanan pertama Pendakian Gunung Semeru, kami berangkat tanggal 21 jum'at malam dari Lampung, Kami berkumpul di Terminal Rajabasa setelah magrib, selanjutnya kami naik bis menuju ke pelabuhan Bakauhuni. Malamnya lanjut menyebrang selat Sunda dengan numpak kapal feri menuju ke pelabuhan Merak. di Merak kami istirahat beberapa jam menunggu pagi. Pagi di hari sabtu kami menuju stasiun Pasar Senin dengan kereta api dari stasium Merak. 

Berikut ini catatan waktu perjalanan kami dalam misi Pendakian Gunung Semeru hingga pulang ke Lampung lagi.

Hari 1 sabtu tgl 22 April 2017 :
pukul (08:30-12:00) stasiun Merak menuju stasiun Pasar Senen via kereta
- (12:00-14:00) isoma + check in tiket kereta
- (15:00-08:00) perjalanan ke Malang via kereta api

Hari 2 minggu tgl 23 April 2017
- (08:30-09:30) cari sarapan (mandinya dirapel dulu karna ngeburu target Ranukumbolo hari itu juga)
- (09:30-10:30) perjalanan ke Pasar Tumpang 
- (10:30-11:30) belanja di Pasar Tumpang
- (11:30-13:00) perjalanan Tumpang - ke Ranupane
- (13:00-14:00) daftar ulang simaksi+ ikut breefing bersama volunter Semeru
- (14:00-22:00 ) trekking Ranupane - Ranukumbolo.

Hari 3 senin tgl 24 April 2017
- (06:00-10:00) sarapan + foto sampe jam segitu aja 
- (10:00-17:00) trekking Ranukumbolo - Kalimati
- ( 17:00-18:30) makan sore + tidur
- (23:00-00:00) makan + prepare summit attack

Hari 4 selasa tgl 25 April 2017
-(00:00-08:00) summit ke puncak Mahameru hanya untuk yang mau ke puncak, karna asuransi dari TNBTS hanya sampai Kalimati
-(08:00-09:00) nikmatin indahnya samudera diatas awan
-(09:00-11:30) turun ke Kalimati
-(11:30-13:00) isoma + prepare ke Ranukumbolo
-(13:00-16:00) trekking Kalimati - Ranukumbolo
- (16:00) camping ceria di Ranukumbolo.

Hari 5 rabu tgl 26 April 2017
- (05:30-12:00) foto sampai puas di Ranukumbolo
-(12:00-17:00) trekking Ranukumbolo- Ranupane
- (17:00 - 02:00) ngecam ceria di Ranupanie + cari oleh2 di basecamp

Hari 6 kamis tgl 27 April 2017
- (02:00-05:00) packing + prepare ke Pananjakan Bromo
- (05:30-10:00) nikmatin sunrise di Pananjakan Bromo+ cari sarapan
-(10:00-11:00) perjalanan pananjakan - air terjun Coban Pelangi (mainan air terjun dulu yak)
-(11:00-13:00) isoma di air terjun Coban Pelangi
-(13:00-14:00) perjalan Coban Pelangi- Pasar Tumpang 
-(14:00-15:30) Pasar Tumpang- st st Malang
- (15:30-16:00) check in tiket
- (17:00-10:00) stasiun Malang - stasiun Pasar Senen

**disini kita jadi gembel seharian jam 10 pagi sampai jam 10 malam

Hari 7 jumat tgl 28 April 2017
-(22:00-04:00) stasiun Senen- Merak
-(04:00-06:30) Merak - Bakauheni
-(06:30-09:00) Bakauheni-Rajabasa
(09:00-11:00) Rajabasa-Metro (go home)

Fun trekking Semeru-Bromo finish (sayonara). Demikianlah cerita kami dalam kegiatan Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung ke Mahameru. Manusia cuma bisa berencana tetep Allah yang punya jalan. 

Baca juga ya cerita detailnya selama kami Pendakian Gunung Semeru

Silahkan simak video saat kami menikmati matahari pagi sunrise di danau Ranukumbolo 

9/20/20

Danau Souh : Sisa Negeri yang Hilang di Pedalaman Lampung Barat

10:25 PM 0

Danau Suoh terletak di dusun Kalibata, Desa Sukamarga, Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Jarak lokasi danau Souh sekitar 250 km dari Bandar Lampung (Ibu kota Provinsi Lampung) dan jaraknya 40 km dari kota Liwa (Ibu kota Kabupaten Lampung Barat. Danau Souh terletak di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tepat di pedalaman Lampung Barat.  Danau Souh berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Danau ini dapat dicapai melalui beberapa rute. Rute pertama melalui via Batu brak : Kota Besi, atau sering disebut juga rute Liwa. Selanjutnyavrute diambil dari Tanggamus melalui Kecamatan Wonosobo sejauh 60 kilometer. Sementara itu, rute lain ditempuh melalui Kecamatan Sekincau atau melalui Kayuare / Datar Lebar, rute ini lebih dekat akan tetapi jalannya masih jalan tanah merah dan hanya adventure yang bisa lewat jalan ini. 

Menurut cerita  sejarah, Danau Suoh terbentuk atas letusan gunung berapi pada saat purbakala. Letusan dahsyat itu kemudian menciptakan cekungan di daerah yang kini dinamai Suoh. Cerita rakyat Lampung Barat, Souh merupakan salah satu tempat yang paling awal terdapat peradapan di Lampung Barat karena terjadinya gempa dan letusan sehingga Souh ditinggalkan. Sekarang ini Souh sudah kembali dihuni para pendatang dan menyisakan beberapa danau yang cukup luas yang masih ada sisa aktivitas vulkaniknya.  

Danau Suoh terdiri dari empat danau, yaitu: Danau Asam, Danau Minyak, Danau Belibis, dan Danau Lebar. Nama-nama dilaporkan diambil dari kondisi di sekitar danau. Misalnya, nama yang diberikan ke danau Asam) adalah karena air danau rasanya sangat asam. Sekitar 300 meter di sebelah selatan danau ada danau minyak yang permukaan airnya seperti minyak mengambang. Selanjutnya, nama Danau Belibis diambil dari kawanan belibis yang sering datang untuk mencari ikan. Kondisi Danau Belibis tidak terpelihara dan ditumbuhi rumput liar di sekitar danau. Sementara itu, Danau Lebar tidak dikenal untuk arti atau kondisi tetapi jika dilihat danau ini merupakan danau yang paling lebar/luas. 

Saat ini Danau Suoh ini sudah menjadi salah satu tempat wisata yang favorit dikalangan masyarakat baik masyarakat sekitar atau di luar daerah.  Seiring berkembangnya jaman lama-kelamaan wisata ini mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan dari luar Suoh, para wisatawan tertarik dengan keindahan alam yang masih alami, mereka mengetahui informasi dari beberapa sosial media yang sering diupload oleh masyarakat sekitar, melalui Facebook, Instagram dan YouTube. Dengan kondisi yang masih alami dan tidak banyak campur tangan manusia sehingga membuat tempat wisata ini memiliki keistimewaan tersendiri. 

Ketika berkunjung ke lokasi Danau Souh ini kita akan disambut oleh hamparan padang ilalang atau yang sering disebut oleh masyarakat sekitar dengan sebutan padang savana yang berwarna hijau luas menghampar yang sangat indah dan menakjubkan. Padang savanna akan terlihat sangat indah jikadalam keadaan penghujan atau musim hujan, rerumputan dan ilalang akan tumbuh subur dan terlihat lebih hijau dan subur. Berbeda jika dalam keadaan yang kering atau musim kemarau padang ilalang akan terlihat menguning bahkan jika terjadi kemarau panjang ilalang akan mengering. Selain itu jika musim kemarau air danau akan sedikit surut sehingga akan mengurangi keindahannya.

Menurut pengamatan dan data pengunjung atau wisatawan dari pengelola wisata danau Suoh bahwasannya setiap tahun mengalami peningkatan pengunjung yang sangat drastis, yang mana dari tahun-tahun sebelumnya wisata danau Suoh ini masih minim pengunjung, sekarang mulai ramai berdatangan para wisatawan untuk berkunjung ke wisata danau tersebut. Saat ini juga banyak para wisatawan dari luar suoh bahkan dari luar kota mulai berdatangan untuk berkunjung dan menikmati keindahannya. Seiring meningkatnya para wisatawan tim pengelola dari wisata danau tersebut juga mulai membuat sarana prasarana supaya tempat wisatanya semakin menarik, semakin indah dan semakin membuat nyaman para pengunjung. Sarana prasarana yang dibuat atau disediakan oleh tim pengelola berupa gubuk-gubuk kecil untuk berteduh dan untuk duduk-duduk santai, selain itu tersedia juga toilet dan mushola dan warung-warung yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman.

1. Danau Lebar
Danau lebar merupakan danau yang paling luas dan paling lebar diantara 4 danau yang ada. Danau lebar memiliki puncak yang apabila dilihat dari tasa danaunya terlihat sangat indah. Dari hasil pengamatan dan observasi bahwasannya wisata Danau Suoh Lampung Barat ini memiliki atau menerapkan konsep sapta pesona, yang mana beberapa komponen dari sapta pesona terdapat disekitar aera danau tersebut. Danau ini nampak lebih lebar dari danau yang lain sehingga disebut danau lebar. Danau ini memiliki air jernih namun bila dilihat dari kejauhan pada saat cerah berwarna biru pekat. Di danau lebar ini tidak pengunjung tidak dapat melihat atau turun langsung ke airnya, karena posisi yang sulit dijangkau, pengunjung hanyabisa melihat dan menikmati keindahan danau dari punvaknya saja. 

2. Danau Asam
Danau yang kedua adalah danau asam yang letaknya dekat tak jauh dari danau lebar. Di danau ini telah dibangun spot untuk berfoto oleh masyarakat sekitar. Spot tersebut berbentuk jembatan yang terbuat dari bambu, dengan banyak hiasan bunga-bunga kecil dan air mancur. 

3. Danau Minyak
Danau ini dengan luas sekitar 15 Ha. Pada tepi danau ini di tutupi padang rumput ilalang,dan pohon-pohon kecil. Danau Minyak disebut demikian karena pada permukaan air danau tampak seperti terdapat minyak yang mengambang. Menurut informasi dan cerita dari warga dan penjaga disekitar danau bahwasannya danau terkadang memiliki warna yang unik, selin kadang berwarna minyak terkadang membentuk tiga warna. Namun keunikan dan keindahannya tidak semua orang dapat menikmatinya, karena akses menuju danau ini lumayan ekstrem. Para pengunjung atau wisatawan biasanya hanya berkunjung ke dua danau saja yaitu danau lebar dan danau asam, karena lokasi dari kedua danau ini yang berada di pinggir jalan dan tidak susah untuk menujunya.

Hasil pengamatan dan observasi bahwasannya wisata Danau Suoh Lampung Barat ini memiliki atau menerapkan konsep sapta pesona, yang mana beberapa komponen dari sapta pesona terdapat disekitar aera danau tersebut. Wisata danau terutama di danau lebar dan danau asam suasananya ramah tamah, dari mulai tukang parkir, penjaga tiket dan pedagangnya. Lokasi wisata temasuk tempat yang nyaman, tidak khawatir akan terjadi hal-haal yang tidak diinginkan. tempat wisatanya juga sejuk dengan beberapa tumbuhan yang adadi sekeliling danau membuat suasana lebih sejuk dan nyaman, dandengan tambahan sarana prasarana gubuk-gubuk kecil yangdapaat digunakan untuk berteduh saat hujan dan panas matahari. Selain itu tempat wisata disana juga aman tidak membuat khawatir akan kehilangan benda atau barang yang kita bawa. Dan juga di area tempat wisata yang bersih dengan menyediakan beberapa kotak sampah di setip sudutnya dan terdapat larangan membuangsampahsembarangan, sehingga tempat ini selalu terjaga 

Kontributor :  Agus Setiawan 
Mahasiswa Pendidikan Biologi 
FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 

jangan lupa baca juga ya : 

Mengungkap Misteri Danau Suoh, Lampung Barat