Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Wisata Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Wisata Sejarah. Show all posts

5/30/18

Apakah Sudah Tau Apa Itu PESTA SEKURA? Yuk Kita Saksikan Langsung Acaranya

2:08 PM 0
PESTA SEKURA : Perayaan Hari Lebaran Khas Lampung Barat
Perayaan hari raya Idul Fitri akan semakin lengkap dengan berkumpulnya dengan keluarga besar, tentunya akan lebih lengkap dan menyenangkan jika dapat bersama-sama berdarmawisata ke objek wisata dan budaya di Nusantara. Nah berikut ini ada salah satu budaya nusantara yang khas yang ada di Lampung, tepatnya di kabupaten Lampung Barat. Masyarakat setempat menyebutnya Pesta Sekura.  

Dari pengalaman pribadi, berikut ini saya berbagi tentang budaya Pesta Sekura yang sekarang menjadi icon kabupaten paling barat di Lampung ini Lampung Barat. Sudah lama saya mendengar cerita pesta sekura  akan tetapi saya tidak perna ikut langsung menyaksiksikan suasana pestanya, pada tahun lalu saya berkunjung ke dan ikut acara pesta ini, untuk tahun ini saya sudah mempersiapkan diri dengan ambil liburan lebaran lebih lama. Liburan lebaran ini diambil lebih lama untuk menyaksikan acara Pesta Sakura yang diadakan setiap tahun pada minggu awal di bulan syahwal.  

Pada Pesta sekura tahun lalu saya saksikan di 2 tempat yaitu di  daerah  Kenali dan daerah Kuta Besi Skalabrak. Daerah tersebut bisa ditempuh dengan jalan darat menggunakan kendaraan roda 4 dengan ditempuh kurang lebih sekitar 5 jam dari kota Bandar Lampung  (kurang lebih 240 km). 

Dua pilihan tempat tersebut untuk menyaksikan pesta sekura karena dari beberapa informasi teman asli penduduk setempat dan yang sering menyaksikan acara pesta ini bahwa di dua tempat tersebut yang paling meriah. Untunglah acara pesta di kedua tempat tersebut tidak bersamaan dimana di Kenali diadakan pada hari ke 2 lebaran (2 syahwal) sedangkan di Skalabrak diadakan pada  4 syahwal.  Selain di kedua tempat tersebut acara pesta sekura ini diadakan di daerah  Belalau, Balik Bukit, Sukau, dan Liwa.  Acara pesta  tersebut  dilaksanakan secara bergantian walau terkadang secara kebetulan dilakukan  waktu yang  bersamaan.
Para Sekura Betik yang sedang asik Selfie
sumber foto : Rasuane Noor
Pesta sekura merupakan tradisi tahunan berupa pesta topeng di suku adat Lampung khususnya di Kabupaten Lampung Barat, pesta ini dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri selama satu hari antara 2 syawal/ lebaran ke 2  hingga satu minggu setelah lebaran.   

Sebelumnya saya tidak paham apa pengertian dari “sekura”, dari informasi toko masyarakat setempat bahwa pesta sekura adalah pesta topeng,  hingga saya baca sebuah artikel hasil penelitian yang dilakukan I Wayan Mustika, Kata Sekura sendiri berasal dari bahasa setempat dari kata “Sakukha” yang berarti penutup muka atau penutup wajah.  Pesta Budaya Sakura adalah perayaan ungkapan kegembiraan masyarakat secara bersama-sama dengan bertopeng (menutup wajah) dan merubah penampilan sedemikian rupa yang sifatnya menghibur serta bertujuan utama bersilaturahim.

Pada acara pesta sekura ini diisi dengan banyak kegiatan yaitu acara  dengan penampilan tarian-tarian tradisional, perlombaan-perlombaan seperti pelombaan silat/kakot, berpantun dan atraksi keliling para sekura, serta  panjat pinang beguai jejama (gotong royong).  Kegiatan tersebut dimulai sekira pukul 9 pagi  hingga selesai bahkan mencapai jam 5 sore, acara ini diadakan di pusat desa terutama di rumah adat dan pasar sehingga acara semakin berwarna dengan adanya kegiatan transaksi jual beli.  

Dari penampilan para sekura ada diantara mereka yang berjual beli dengan menggunakan sekura sehingga saya menyaksikan hal tersebut terasa ada hal yang khas di acara ini. sebelum acara selain itu penampilan dan tingkah laku para sekura dengan keunikan tersendiri ada juga para sekura sekadar berkeliling, beraksi dan berusaha mencari perhatian apabila melihat banyak penonton yang menyaksikan mereka. Dengan adanya alunan musik semakin lucu dan unik dari tingkah para sekura dengan goyangannya yang membuat para penonton terhibur, ada juga penampilan sekura seolah-olah hamil dan mengikuti gerakan ibu hamil, ada pula sekura yang bertingkah layaknya wanita dan dibuat-buat seanggun mungkin dan masih banyak lagi tingkah sekura lainnya.  

Dari segi penampilan sekura dibagi 2 kelompok yang pertama disebut sekura betik (helau), yang artinya sekura bersih. Sesuai dengan namanya, sekura betik mengenakan kostum yang bersih dan rapi serta sifatnya sebagai penghibur, dengan menggunakan kaca mata gelap dan semua kostum dari kain panjang dan biasanya penutup kepala menggunakan selindang miwang (kain khas sebutan masyarakat Lampung Barat), kemudian pinggangnya juga dipenuhi gantungan kain panjang, banyak atau sedikitnya kain panjang yang dipakai oleh seorang atau kelompok orang yang sedang bersekura. 

Sekura betik khusus diperankan laki-laki yang belum beristri, dari pengamatan saya sekura betik banyak sekali dilakukan perankan anak-anak. Mereka berkeliling pekon (desa) untuk melihat-lihat dan berjumpa dengan gadis pujaan. Selain itu sekura ini juga berfungsi sebagai pengawal sanak saudara yang menyaksikan atraksi topeng. Mereka membawa senjata pusaka sebagai simbol menjaga gadis atau muli bathin (anak pangeran) yang menyaksikan pesta topeng agar terhindar dari sekura kamak yang jahat. Mereka juga menunjukkan kemewahan dan kekayaan materi yang dapat terlihat dari selendang yang dikenakannya. Secara simbolis banyaknya selendang mengartikan sekura itu adalah meghanai yang baik. Sekura betik bebas berekspresi, sekura betik tidak berhak mengikuti panjat pinang, hanya sebagai penggembira. 
Topeng Sekura Betik Lagi beraktraksi di depan Panggung
sumber foto : Rasuane Noor 
Kedua disebut sekura kamak yang artinya sekura kotor berpenampilan kotor, bisa disebut juga Sekura Calak. Ciri khas sekura kamak adalah memakai topeng dari bahan kayu atau dari bahan-bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan dan atau terbuat dari bahan-bahan yang jelek/bekas yang menutupi wajah dan tubuh mereka menjadikan penampilannya menjadi lebih unik dan kotor dengan pakaian aneh dan lucu. Sekura Kamak berhak memanjat pinang yang telah ditentukan, untuk bersaing dan bekerjasama dalam berkelompok (beguai jejama) untuk mencapai puncak dan menjadi pemenang. 
Sekura Kamak berbagaimacam bentuk topeng sedang memainkan rabana
sumber foto : Rasuane Noor
Dikaji menurut sejarah pertunjukan seni sekura pada masa lampau hingga saat ini belum diketahui secara pasti awal mula pesta topeng sakura ini dimulai, siapa penyelenggaranya, siapa pelaku, siapa pula yang terlibat karena tidak adanya bukti tertulis yang mendukung melain hanya sebatas tutur secara turun temurun.  

Berdasarkan hasil penelitian  I Wayan Mustika  tahun 2011 Sakura merupakan hasil buatan yang digunakan untuk pemujaan oleh kelompok Buay Tumi pada masa pra sejarah yang memiliki sistem kepercayaan animisme (sistem kepercayaannya terhadap kekuatan roh-roh maupun benda-benda, seperti alam, gunung, batu, dan sungai). Buay Tumi adalah suku Lampung yang paling tua yang mendiami tanah Lampung. Ratu Sekarmong atau Sekarumong adalah seorang wanita yang menjadi pemimpin masyarakat Buay Tumi pada akhir masa pengaruh Hindu di Skala Berak.
Sekura Kamak yang berpenampilan lagi hamil
Pada masa pra sejarah sakura merupakan sebuah pertunjukan yang digunakan untuk upacara pemujaan kepada penguasa alam, roh-roh nenek moyang, yang cenderung berwajah jelek dan bertata busana dari daun-daunan atau seadanya. Sakura dahulu ditampilkan oleh kelompok masyarakat Buay Tumi di tempat yang dianggap keramat, seperti tempat pemujaan. Tujuan ditampilkannya sakura ini agar dapat menghadirkan roh leluhur, dan penguasa alam semesta untuk mendapatkan perlindungan atau bantuan, serta terhindar dari kesulitan yang melanda masyarakat desa. Artinya Sakura dibuat untuk kepentingan masyarakat Skalabrak dalam berbagai kegiatan, seperti habis panen padi dan pemujaan untuk keselamatan desa. Bila diperhatikan dari segi bentuk artefak pada wajah Sakura menandakan adanya hubungan yang sangat erat dengan pemujaan terhadap penguasa alam, leluhur, maupun terhadap roh-roh ghaib.   

Keberadaan tradisi sakura terus berlangsung sepanjang pengaruh agama Hindu di Buay Tumi. Sakura tidak saja disajikan setiap panen tiba, tapi juga dilakukan setiap  bulan purnama di alun-alun.  Hingga pada akhirnya datanglah  penyebar agama Islam di Liwa dan berhasil  merubah keyakinan masyarakat Buay Tumi yang semula animisme dan memeluk Islam hingga kini. Sejak saat itulah hampir semua kegiatan yang berbau animisme dan Hindu mengalami perubahan mendasar menyesuaikan pada ajaran agama Islam termasuk acara sekura.

Demikanlah cerita tentang pesta sekura semoga dapat menambah referensi dalam mengenal seni budaya di Lampung. 
Lampung Barat merupakan kabupaten paling Barat di Provinsi Lampung yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatra Selatan dan Bengkulu, selain memiliki potensi wisata Adat budaya yang khas  seperti pesta sekura, juga memiliki alam pegunungan yang menawan yaitu terdapatnya Taman Nasional Bukit barisan Selatan, Taman Ham Tiu Biu, Kebun Raya Liwa, Danau Ranau, Air Terjun Sepapahan Kiri dan Kanan serta air terjun lainnya yang masih belum banyak dijamah, Rest area Puncak Bodong,  wisata air Arung Jeram Way Besar serta memiliki situs megalitikum Batubrak dan situs sejarah lainnya. Ketika berkunjung ke Lampung Barat sangat menyenangkan, selain indah, hawa pegunungan, juga masyarakatnya ramah-ramah serta wilayahnya aman. Ayo kapan lagi ke Lampung Barat dijamin ketagihan ingin kesana dan kesana lagi.

Sumber Referensi :
Penduduk Asli Skalabrak Lampung Barat dan Artikel  I Wayan Mustika, Perkembangan Bentuk Pertunjukan Sakura Dalam  Konteks Kehidupan Masyarakat Lampung Barat Tahun 1986-2009, Ringkasan Disertasi dalam Rangka Ujian Terbuka, UGM Tahun 2011.

Berikut ini video dalam acara Festival Skalabrak yang banyak menampilkan atraksi topeng pesta Sekura 

Tulisan ini  diikutsertakan dalam Program Tematik Ramadhan  Di Lampung Bersama Tapis Blogger
Alhamdulillah mendapatkan juara 2. 

12/6/17

6 Kelebihan Museum Affandi Sebagai Tempat Wisata di Yogyakarta

7:52 PM 0
Bagi kita yang menyukai sejarah dan seni, maka mengunjungi museum Affandi sebagai salah satu tempat wisata di Yogyakarta adalah sebuah kewajiban.

Museum Affandi yang terletak di pusat kota ini berada di Jalan Raya Yogyakarta-Solo dan sangat dekat dengan berbagai macam pusat kegiatan yang ada di Yogyakarta seperti pusat perbelanjaan, atau sarana hiburan seperti bisokop.

Dari luar, museum Affandi terlihat seperti biasa saja. Namun, jika sudah memasuki pekaranganya pengunjung akan melihat keunikan arsitektur bangungan dengan kuncup hitam dan disambut dengan suasana adem pada bangunan yang dikelilingi dengan tanaman serta pepohonan yang rindang.

Lalu, apa saja keseruan yang bisa dinikmati oleh pengunjung, yang membuat situs resmi Traveloka memasukkan museum Affandi ini kedalam daftar wajib kunjung mereka?

1. Melihat beberapa barang vintage di Gallery I Museum Affandi   
vintage di Gallery Museum Affandi 
sumber:affandi.org

Tempat pertama yang bisa dikunjungi oleh wisatawan saat berkunjung ke museum Affandi adalah tempat yang diberi nama Galeri I. Melalui galeri di museum Affandi ini, pengunjung akan melihat beberapa karya-karya Affandi dari awal hingga akhir hayatnya. 

Lukisan di museum Affandi  ini terdiri dari sketsa-sketsa, lukisan cait air, hingga cat minyak yang masih ada di atas kanvas. Selain lukisan, di galeri museum Affandi  ini terdapat beberapa benda-benda tua seperti sepeda Reliegh, mobil Mitsubishi Gallant tahun 1975, mobil Colt Gallan tahun 1976 yang sudah dimodifikasi, pipa cangklong hingga benda-benda kecil yang biasa digunakan Affandi semasa hidupnya seperti sandal jepit hingga kain sarung bermotif kotak-kotak.

Masih banyak benda-benda lainnya yang dipamerkan di galeri museum Affandi ini. Disetiap benda akan dipasang penjelasan atau informasi yang membuat pengunjung mengerti tentang fungsi dari benda-benda tersebut.

2. Arsitektur unik dan karya seni dari pelukis lain di Galeri II Museum Affandi 
di Galeri II Museum Affandi 
sumber:maioloo.com

Meskipun harus bersaing dengan pelukis-pelukis lainnya semasa hidup, namun Affandi mampu menghargai karya-karya dari pelukis lainnya. Melalui Galeri II Museum Affandi  ini pengunjung akan melihat berbagai macam lukisan-lukisan mulai dari pemula hingga senior. Di dalam galeri II Museum Affandi ini terdapat dua jenis lukisan yang dipamerkan yaitu lukisan abstrak dan lukisan dengan corak realis. Keunikan lain dari galeri II Museum Affandi yang satu ini adalah bentuk bangunannya yang menyerupai pelepah daun pisang.

3. Galeri III, tempat multifungsi di Museum Affandi
sumber:affandi.org
Selanjutnya, pengunjung bisa melangkah menuju galeri III Museum Affandi. Galeri ini terdiri dari tiga lantai dan memiliki banyak fungsi. Lantai pertama sering dijadikan sebagai sanggar bagi anak-anak yang ingin mengasah bakat mereka dalam melukis. Akan banyak pengalaman berharga yang bisa didapat anak-anak selama disini. Terkadang di tempat Museum Affandi ini, beberapa pameran lukisan pun sering diadakan.

Sementara itu, di lantai kedua Museum Affandi merupakan ruang perawatan atau perbaikan lukisan dan satu lantai lagi yang merupakan tempat menyimpan berbagai macam koleksi lukisan.

4. Menara untuk melihat pemandangan Museum Affandi dan kota Yogyakarta

sumber:affandi.org
Setelah puas menelusuri berbagai macam galeri di museum Affandi, tempat wisata di Yogyakarta masih memiliki keunikan lain. Yaitu sebuah menara yang bisa membuat pengunjung bisa langsung melihat aristektur museum dari ketinggian, melihat aliran air sungai Gajah Wong hingga pemandangan kota Yogyakarta sendiri.

5. Rumah mendiang Affandi
sumber:affandi.org
Setelah berkunjung ke menara, pengunjung bisa turun langsung dan berjalan ke arah Barat. Dari sana pengunjung bisa langsung melihat sebuah rumah yang lagi-lagi hadir dengan arsitektur unik.

Rumah ini dulunya merupakan tempat tinggal Affandi bersama keluarganya. Rumah ini tampak seperti rumah panggung dengan tiang penyangga yang menggabungkan beton dan kayu.

Hal yang membuat rumah ini unik adalah karena bagian atapnya berbahan sirap dan berbentuk pelepah daun pisang dan tentu saja lengkungan desain rumah yang akan membuat pengunjung berdecak kagum melihatnya.

6. Gerobak unik multifungsi Museum Affandi
sumber:affandi.org
Terakhir, tempat wisata di Yogyakarta ini menyimpan sebuah gerobak yang persis berada di rumah yang dulu ditinggali Affandi bersama keluarganya.
Pada awalnya, gerobak ini adalah usulan dari Maryati, istri Affandi yang menginginkan sebuah caravan yang akan digunakan sebagai tempat tinggal atau berpindah-pindah ala Amerika.

Affandi langsung menyetujui ide tersebut, namun membuatnya terlihat sangat Indonesia. Dari usul istrinya tersebut, Affandi menyiapkan sebuah gerobak yang pada awalnya dapat digunakan sebagai caravan. Namun, setelah keduanya tiada, gerobak ini berallih fungsi menjadi sebuah musholla.

Nah, bagi wisatawan yang sedang berada di Yogyakarta, jangan sampai terlewat untuk mengunjungi  Museum Affandi ini. Museum Affandi dibuka untuk umum dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB, setiap harinya. Untuk tiket masuknya, hanya seharga Rp. 25.000.

2/27/17

Sharecost Trip Pahawang Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten

7:49 PM 2
Sharecost adalah istilah yang dipakai oleh para pecinta jalan-jalan yang artinya biaya perjalan selama trip dibayar bersama-sama atau istlah lain berbagi biaya. kami selaku para Backpackers Indonesia sangat menyukai jika ada trip yang mengatasnamakan sharecost karena dengan metode sharecost ini kita menanggung biaya perjalanan trip sangat murah. Trip sharecost jelas berbeda dengan tour travel, jika mengikuti trip tour travel semuanya akan difasilitasi pihak tuor dan harganya lebih mahal. 

Nah kali ini kami mengadakan Sharecost Trip Pahawang Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten. Melalui sosmed whatapps dapat chat dari teman Backpackers Indonesia Chapter Banten yang sudah tidak asing lagi bagi saya karena sudah cukup banyak distinasi kita kunjungi bersama salah satunya overland flores - komodo, yang dari chat tersebut mengajak tuk gabung trip sharecost bersama teman teman backpackers Indonesia chapter Banten. 

Setelah cukup lama obrolan dan saya lihat jadwal weekend ini tidak ada kegiatan lain. Akhirnya saya putuskan untuk bergabung dengan trip Backpackers Indonesia Chapter Banten. Trip sharecost berkunjung ke pahawang ini bukan hal yang pertama dimana bulan desember beberapa bulan lalu baru saja pulang dari sana, kebersamaan dan kembali bersilahturahmi dengan teman-teman Backpackers Indonesia (BPI) banten, penting untuk memperat kebersamaan dan berbagi informasi. apalagi dengan  Sharecost Trip Pahawang.

Trip sharecost ke Pahawang Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten yang dilakukan selama 2 hari satu malam ini cukup begitu menyenangkan. Meeting point teman-teman Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten (BPI banten) di pelabuhan Merak, mereka juga ternyata terdiri teman teman dari Bandung, Jjakarta dan Banten sendiri. Setelah melewati Selat Sunda dan menumpak angkot dari Bakauheni ke pelabuhan Ketapang Pesawaran. Sedangkan bertemu dengan saya di Pelabuhan Ketapang,  yang  mana mereka senaja akan menunggu saya di Pelabuhan Ketapang. 

Dalam mengikuti Trip sharecost ke Pahawang Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten, Saya setelah sampai di Pelabuhan Ketapang, ternyata teman-teman sudah tiba terlebih dahulu di pelabuhan Ketapang. Saya yang menggunakan sepeda motor dari Bandar Lampung menuju Ketapang. Saat bertemu mereka sedang sibuk sarapan dan siap-siap dengan kostum pantai masing masing siap untuk menjelajah  ke Pahawang dan sekitarnya. 

Setelah semua siap Trip sharecost ke Pahawang Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten, kita berangkat dari dermaga Ketapang tepatnya di dermaga 4. setelah berlayar sekitar 30 menit kita berhenti di pulau Klagian Lunik, disana kita sibuk foto dan saya dokumentasikan dengan video, selanjutnya dari pulau kelagian lunik, lanjut ke spot snorkling di depan kampung Pahawang Besar, disana tidak begitu lama karena kondisi angin yang kencang dan arus lautnya lumayan kencang, serta kondisi bawah lautnya keruh / tidak cerah membuat kondisi tidak memungkinkan untuk pengamatan bawah lautnya kita naik ke kapal lanjut ke homestay di Pahawang besar, 

Trip sharecost Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten, Siang itu kita makan siang lanjut sebagian tidur siang, saya leyeh eyeh di pinggir pantai dengan hummockan. menjelang ashar kami menuju ke spot cukuh bedil dan ke pasir timbul pulau pahawang kecil hingga menjelang mangrib. setelah itu istirahat dan bermalam di homestay di Pahawang Besar. selanjutnya malamnya kita seru seruan dengan berala ala night beach party, (simak videonya). hingga kita menjalang dini hari.

Pagi-pagi kita sudah sarapan dan lanjut trip ke taman nemo hingga sambil pulang kembali ke dermaga Ketapang. demikianlah Trip sharecost ke Pahawang Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten selama 2 hari.

Simak tripnya di video berikut ini  : Trip sharecost ke Pahawang Bersama Backpackers Indonesia Chapter Banten

Ini video keindahan bawah air  atau laut pahawang untuk snorkling :

Berikut video night beach party di pahawang, silahkan simak kelucuan dan keseruan kita itu: 

8/31/16

Foto Karnaval Festival Krakatau 2016

9:10 AM 0
 Karnaval Festival Krakatau  dengan mengusung slogan Lampung treasure of The Sumatera dihadiri banyak peserta dari berbagai kalangan yang mencintai pergelaran karnaval.

Kegiatan Karnaval Festival Krakatau yang diadakan hari minggu tanggal 28 agustus 2016 ini cukup meriah yang dihadiri Gubernur dan para pejabat di provinsi paling timur pulau sumatera ini.

Karnaval Festival Krakatau yang telah usai ini diadakan di Pusat Kota Propinsi Lampung, Kota Bandar Lampung dimulai dengan rute Karnaval Festival Krakatau dari Lapangan Saburai dan Puncaknya di Tugu Adipura Bunderan Gajah. Atraksi budaya ini dimeriahkan oleh 15 kontingen daerah Kota/Kabupaten di Lampung.

Kegiatan Karnaval Festival Krakatau dilaksanakan setiap tahun ini dalam rangka memperingati kejadian super dasyat pada tahun 1983 pada bulan agustus silam, yaitu meletusnya gunung Krakatau yang terletak di selat Sunda dan masuk dalam wilayah teritorial Provinsi Lampung.

Rangkaian Kegiatan Karnaval Festival Krakatau pada tahun ini cukup banyak selain karnaval, antara lain Lomba foto, lomba blogger, lomba layang-layang, kegiatan kuliner, pameran dan jelajah ke Gunung Karakatau sendiri.

Berikut ini kumpulan foto-foto yang sempat saya abadikan pada saat pergelaran Karnaval Festival Krakatau 2016 : selamat menikmati semoga berkenan.

kostum carnaval 

 



Peserta dari Kabupaten Pesisir Barat 

Peserta dari Kabupaten Prengsewu 

Peserta Karnaval Festival Krakatau dari kabupaten Lampung Selatan 

Peserta  Karnaval Festival Krakatau dari kabupaten Pesisir barat 

Peserta   Karnaval Festival Krakatau dari kabupaten Pesawaran 

Atraksi gajah pada saat awal pergelaran  Karnaval Festival Krakatau

anak juga ikut meramaikan  Karnaval Festival Krakatau dengan kostum yang khas 

Peserta   Karnaval Festival Krakata dari kabupaten Lampung Barat

foto Peserta  Karnaval Festival Krakatau dr Kabupaten Pringsewu

Keramaian pada saat acara  Karnaval Festival Krakatau di Tugu Adipura Bandar Lampung

Acara  Karnaval Festival Krakatau selesai menjelang Mahgrib



2/21/16

Goa yang Ada Di Kota Metro : Goa Wara dan Goa Macan Putih atau Goa Sireng

6:51 PM 2
Foto di goa Macan / Sireng Di Kota Metro 

Goa yang ada di kota Metro belum banyak orang tau, ternyata ada 2 goa yaitu Goa Wara dan Goa Macan Putih atau Goa Sireng. Saya mendapatkan informasi adanya goa di kota Metro dari teman yang menggeluti dunia media dan fotografi. Beliau adalah teman di group / komunitas METRO PHOTOGRAPHY (Komunitas Pecinta Fotografi Metro) yang bernama akun: Mujiono Yasin. Saya belum perna bertemu langsung di dunia nyata dengan beliau, hanya kenal di dunia maya  atau lewat akun Facebook. Dari komen di sosmed FB tersebut, beliau bercerita tentang adanya goa yang terletak di dekat stadion Tejosari 24 Kota Metro. 

Isi komen beliau di FB bercerita "bahwa terdapat 2 goa  yanga da di Kota Metro yaitu Goa Wara dan Goa Macan, goa tersebut merupakan tempat persembunyian pejuang, melalui jalur ledeng / irigasi tempat pelarian gerilya yang menghindari londo / (Belanda,red.) dari arah tempuran bedeng 13", lanjut di komen berikutnya "versi cerita saksi sejarah dulu, disitu tempat nyumput pejuang, dan memang pernah banyak ditemukan sisa-sisa selongsong bahkan peluru aktif, cuma entah itu baru kata berantai dan saya cari si mbahnya pejuang atau keturunannya belum ketemu".  ya demikian cerita singkat awal saya tau jika adanya Goa Wara dan Goa Macan di Kota Metro, Lampung.

Dari versi cerita teman blogger di akun webnya: kronikastain dot com : yang ditulis oleh Sugianto. Dari cerita artikel tersebut, penulis berkunjung ke Goa yang Ada Di Kota Metro adalah Goa Wara, "namun terdapat beda versi yang kami dapatkan pada hari ini nama goa tersebut adalah Goa Macan Putih dan Goa Sireng". Lanjut ke artikel tersebut sebagai berikut: Sebagian isi dari artikel tersebut adalah beliau mendapatkan informasi dari seorang yang bernama Nasib Nasrudin: seorang laki-laki yang usianya sudah terlihat tua sedang mencari rumput untuk binatang ternak, Nasrudin bercerita "bahwa gua yang berada di sebelah selatan adalah gua macan, dinamakan demikian karena dahulu merupakan tempat bersarang seekor macan. Namun ada juga masyarakat yang menamakan dengan nama goa sireng seperti yang diungkapkan oleh Ngadimin warga bedeng 26 (sedang sama-sama mencari makan ternak). Sedangkan goa yang berada disebelah utara adalah goa wara yang artinya adalah seekor badak karena dahulu goa ini merupakan tempat badak bersarang. (jadi kebayang jaman masih hutan belantara) masih ada macan dan badak".

Begitulah sedikit cerita awal nama dari Goa yang Ada Di Kota Metro tersebut: lengkapnya mungkin harus tanya kepada pihak yang perna mengelola ataupun para sesepuh yang tau tentang Goa Wara dan Goa Macan tersebut. 

Lanjut ke cerita potensi wisata untuk Goa yang Ada Di Kota Metro tersebut, kembali dari ulasan Sugiono di artikel tersebut bahwa dia mendapatkan informasi : "Dua goa tersebut di era 90-an adalah daerah wisata bagi masyarakat Lampung Tengah, Lampung Timur dan daerah lain. Dua goa tersebut berada di daerah perbatasan, goa Wara berada di Lampung Tengah (sekarang masuk kota Metro), dan goa Macan atau goa Sireng berada di kabupaten Lampung Timur. pengelolaan pariwisata tersebut berhenti di tengah jalan serta pada tahun 2000 enggan dirawat karena pengunjung yang tidak menetap. Hingga sampai hari ini goa tersebut berada pada kondisi tidak terawat. Didalam goa dulu tidak tergenang air kini banyak air, tertutup semak belukar, dan juga tertutup pepohonan". Ya begitulah sedikit cerita yang disampaikan oleh Sugiono dalam artikelnya.

Hari ini saya berhasil menunaikan rasa penasaran saya untuk berkunjung ke Goa yang Ada Di Kota Metro tersebut, rasa penasaran saya yang sebelumnya diperkuat oleh teman dari Backpacker yang ingin diantar ke goa yang ada di Metro. Sentak saja saat itu saya merasa bingung karena saya belum perna berkunjung ke goa tersebut, lalu saya coba langsung hubungi teman yang asli dan besar di Kota Metro, ternyata diapun tidak tau. akhirnya rasa penasaran saya menular ke teman tersebut. sejak itu niat teman Backpacker untuk ke goa tersebut ditunda karena tidak ada yang bisa mengantarkan ke lokasi goa di Kota Metro tersebut.

Hingga tibanya di lain hari, hasil diskusi dengan teman, kita sepakat mengisi hari peduli sampah nasional dengan mengunjungi dan berkontribusi untuk aksi lingkungan. aksi lingkungan yang kita diamanahkan dengan memunguti sampah yang ada di jalur menuju Goa Wara dan Goa Macan tersebut : simak Foto di artikel : Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional : Bersih Sampah Plastik di Goa Kota Metro kegiatan tersebut kita tunaikan dengan sukses pada hari minggu ini. 
Di belakang pemancing tersebut sudah tampak dinding goa yang berwarna putih yang merupakan Goa yang Ada Di Kota Metro

Untuk Mencapai 2 Goa yang Ada Di Kota Metro tidak sulit karena letaknya juga relatif mudah dijangkau. tetapi untuk mencapai ke mulut goa tidak bisa dengan menggunakan kendaraan, melainkan harus ditempuh dengan jalan kaki. jalan untuk menuju sana harus melewati persawahan dan menyeberang kali (sungai kecil).
Mulut goa Wara yang kami kunjungi pertama Goa yang ada di Kota Metro

Tulisan yang terdapat di depan goa Wara salah satu Goa yang Ada Di Kota Metro

Rute ke Goa yang Ada Di Kota Metro dari Pusat Kota Metro (Taman kota/Masjid Taqwa) dengan kendaraan menuju ke arah 24 tepatnya stadion Tejosari Kota Metro. setelah di depan stadion, ambil jalan ke arah kanan tepat arah SUTET (pusat pengendali listrik tegangan tinggi) 50 meter sebelum sutet ada jalan yang baru diunderla/ batu-batu kasar, ke arah kiri, ikuti jalan tersebut hingga masuk hutan primer. di dalam hutan akan terlihat sawah dan kali. jika dalam keadaan bersih dinding batu samping goa sudah terlihat dengan berwarna putih. Di dalam hutan dan turunan ini kendaraan tidak dapat lagi masuk. terpaksa di parkir di sana, saat diparkir harus ada anggota / teman trip yang jaga kendaraan karena dari informasi warga disana daerah tersebut rawan curamor. atau sebaiknya motor dititip di rumah warga di sekitar stadion. Lanjut rute ke goa, dari hutan dan ikuti jalan setapak dan menyeberang sungai hingga ke mulut goa, yang nampak dengan dinding seperti batu putih. 
Hasil jepretan dari dalam goa wara ke arah luar goa, tampak 2 orang teman menunggu di mulut goa wara yang Ada Di Kota Metro

Kondisi goa Wara salah satu Goa yang Ada Di Kota Metro, penampakan dari luar: mulut goanya tidak begitu besar, di mulut goa kita bisa bertuduh dengan berdiri, tetapi setelah masuk 2 meter kita harus setengah berjongkok karena tinggi goa hanya sekitar 3/4 - 1 meter. setelah di dalam kita bisa melakukan berdiri lagi akan tetapi kondisi berair dan berlumpur hingga sampai betis orang dewasa. Kemudian di dalam goa terdapat beberapa lobang-lobang kecil yang menurutku itu terbuat karena binatang-biantang yang ada di dalam goa tersebut. Kedalaman goa ini kemungkinan sekitar 8-10 meter. Dinding-dinding goa dari pengamatan saya (senaja saja pegang dan amati lebih dalam) merupakan jenis tanah yang mengeras tetapi mudah dipecah. bukan jenis batu-batu yang keras, sehingga rasa kawatir saat di dalam goa sangat tinggi sekali "takut ambruk". tapi disinilah para ahli geologi bisa berbicara lebih, ayoo silahkan yang mau meneliti.? Di dalam goa ini banyak kekelawar dan ada beberapa kodok serta ada tikus yang kami temui. Bau kotoran kelelawar sangat menyengat sekali di dalam goa tersebut. sekian lama di dalam goa, badanpun mulai panah dan butuh napas segar sehingga saya yang pertama kali masuk menjadi yang pertama kali juga keluar,... hahaha.. setelah saya keluar, lalu digantikan oleh teman-teman yang masih menunggu mulut goa. saya sendiri mengabadikan foto-foto di mulut goa. 
Kelelawar yang ada di dalam goa wara di Kota Metro

Selang beberapa waktu 4 teman yang masuk, kemudian keluar, tinggal tersisa di dalam 2 orang lagi, dan suarapun terdengar memanggil namaku, sentak saya segera masuk, ternyata teman sangat kaget karena melihat tikus yang memangsa kelelawar yang ada di dalam goa yang Ada Di Kota Metro tersebut, dan teman tersebut bertanya bagaimana bentuk dari kotoran kelelawar tersebut. Setelah cukup lama dan cukup gerah di dalam kamipun keluar goa. tapi sangat disayangkan saya tidak membawa peralatan yang memadai untuk mengabadikan dalam goa. Baterai head lamp: low, dan lupa bawa flash. ya begini kalau sindrom mendadak.. . 

Setelah dari goa pertama Goa yang Ada Di Kota Metro yang disebut goa macan putih kami bergeser ke air terjun mini yang ada di sebelah kanan goa dengan melewati sedikit semak belukar, kira 20 meter dari goa tersebut. setelah di air terjun mini Laju teman2 langsung bersih-bersih plastik di air terjun mini tersebut. setelah itu mereka mandi ceria di air terjun itu.. seru juga.. kayak ndak perna nemu air gitu..ckckckckc.. 

Saat di air terjun ini kami disamperi oleh bapak yang punya sawah, dia mengeluh bahwa sawah dia, pelangnya sering rusak karena diinjak oleh anak-anak sekolah dan anak pramuka. ya hal tersebut agak susah untuk diberi masukan karena kitapun tidak tau siapa anak-anak sekolah itu. Kamipun berusaha mengalihkan keluhan bapak tersebut dengan bertanya dimana goa yang kedua, ya beliau menyebutnya goa sireng, dan letaknya kira2 di ujung sawah bapak tersebut. kamipun bergegas kesana. 
Setelah dari air terjun kami lanjutkan jalan lurus menyusuri sungai ke goa kedua yang ada sekitar 50 meter dari air terjun. di goa kedua ini ditutupi oleh semak belukar, kitapun harus menyeberang sungai lagi untuk mencapai mulut goa. mulut goa ini lebih luas. di depannya kita bisa berteduh dengan jumlah orang bisa 20 orangan. tetapi di dalam goa kedua ini, jauh beda dengan goa pertama. goa ini ukuran tinggi lebih kecil kira-kira hanya 1 meter dan digenangi air dan berlumpur hingga tumit. air genangan di dalam goa ini lebih jernih, tetapi karena kita masuki jadi keluh.. maaf ya.. sampai ke ujung goa tetap semakin sempit. kedalaman goa ini kira-hanya kurang lebih 5 meter. 

Goa macan yang kedua kami kunjungi Goa yang Ada Di Kota Metro
Mereka mengintip ke dalam goa macan, sebelum masuk. 

Berikut ini videonya Goa yang Ada Di Kota Metro : Goa Wara dan Goa Macan Putih atau Goa Sireng bisa disimak di sini

1/29/16

Sampai Juga ke Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat

9:11 AM 0
Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat merupakan situs purbakala pada zaman batu. Situs ini dikatakan merupakan situ piramida terbesar dan pertama di Indonesia. Alhamdulillah akhirnya saya sampai juga dan dapat menginjakan kaki ke situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat ini. 

Cita-cita lama ingin berkunjung ke situs purbakala ini. Situs masa jaman megalitikum yang terletak di Warung Kondang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, Situs Gunung Padang akhirnya sampai dan  tercapai juga. Alhamdulillah syukur selalu saya panjatkan atas semua nikmat yang diberikan kepadaku sehingga keinginan untuk berpetualang ke seluruh plosok negeri Nusantara ini bisa terjalani satu demi satu. Salah satunya untuk Sampai Juga ke Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat. 
Informasi tentang Situs Megalitikum Gunung Padang, saya dapatkan kira-kira 6 Tahun yang lalu, dimana banyak pemberitaan dan artikel yang menyajikan tentang Gunung Padang yang disinyalir sebagai Piramida tertua dan Termegah yang ada di Indonesia. Sehingga keinginan saya untuk berkunjung ke situs tersebut begitu besar, namun baru tercapai awal tahun 2016 ini. Alhamdulillah syukur sampai juga ke Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat. 

Perjalanan menuju Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat kami tempuh selama sehari. Perjanan start dari Kota Bandung menunju Cianjur. Dalam perjalanan ada kesan yang kurang mengasikan tapi inilah buah dari suatu petualangan. Kesan tersebut adalah, pada saat perjalanan kami mengalami salah jalur atau tersesat. Hal tersebut dimulai dari adu argumen tentang penunjuk jalan ke arah Situs Megalitikum Gunung Padang tersebut. Kita yang bertiga belum pernah berkunjung ke situs  Megalitikum Gunung Padang ini.  akan tetapi saya yang sebelum perjalanan sudah mencari informasi dari teman-teman backpacker lain. Sedikit banyaknya sudah tergambar rute untuk menuju ke  Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat.

Saya sudah mencatat arah dan rute untuk mencapai Situs Megalitikum Gunung Padang tersebut, tetapi karena perjalanan ini ditempuh 3 orang sehingga saat mengambil keputusan saya ikut ide yang terbanyak. Saya manut demi sampai ke Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat tersebut. Kedua teman saya bersih kukuh untung menggunakan aplikasi android sebagai penunjuk arah. Aplikasi tersebut yang sempat saya dengar dari mereka adalah aplikasi HERE, tapi sayang ibarat nasi sudah jadi bubur, aplikasi itu menunjukan arah jalan yang bukan arah yang biasa dipakai oleh para pengunjung untuk menuju Situs Megalitikum Gunung Padang itu. Alhasil 2 kali kita tersesat dan terpaksa memakan waktu yang lebih lama. Akhirnya mereka menyerahkan kembali ke saya untuk menggunakan petunjuk manual dan bertanya dengan warga.

Rute untuk ke Situs Megalitikum Gunung Padang, jika ditempuh dari kota Bandung tidaklah sulit, dari kota Bandung menuju ke arah Sukabumi dengan rute setelah melewati daerah Karang Tengah, masuk melalui jalan baru, Jalan lintas ini yang menghubungkan terminal Pasir Hayam. Kendaraaan tidak masuk ke arah kota Cianjur, kemudian terus ke arah Pasir Hayam, melewati bunderan Pasir Hayam terus ke arah Warung Kondang atau ke arah jalan Sukabumi. Setelah sampai di Warung Kondang, lurus arah menanjak akan ada plank sebelah kiri arah menuju Situs Megalitikum Gunung Padang, perjalanan dari sini dengan jalan yang ukurannya tidak luas tapi sudah di aspal, kondisi jalan berliku dan menanjak perlu ekstra hari-hati, setelah mendekati situs kami disajikan dengan pemandangan pegunungan dan kebun teh. 

Berikut ini foto-foto yang saya dokumentasikan selama di Situs Megalitikum Gunung Padang tersebut: 
Pintu Gerbang Situs Megalitikum Gunung Padang

tangga untuk menuju Puncak, cukup curam  di Situs Megalitikum Gunung Padang

Tangga untuk mencapai puncak Situs Megalitikum Gunung Padang


asik ya beduaan di Situs Gunung Padang





aku lagi narsis di Situs Megalitikum Gunung Padang  hehe


cafe yang ada di kawasan situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur

kondisi jalan di sekitar perkebunan teh menuju Situs Megalitikum Gunung Padang

kebun teh selama perjalanan ke situs megalitikum Gunung Padang 

Berikut ini video Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur Jawa Barat :