Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

12/17/15

Belajar Food Photograpy Bersama Komunitas Couchshurfing Lampung

5:17 PM 1
Komunitas Couchshurfing Lampung yang biasanya kumpul dalam kegiatan trip, traveling, dan jalan jalan. Kali ini kita isi dengan belajar Food Photograpy Bersama Komunitas Couchshurfing Lampung. Sembari berkumpul dan bersenda gurau dengan teman teman di komunitas Couchshurfing Lampung. Kali ini kita mendapatkan pengetahuan dan belajar tentang food fotograpi. Belajar foto yang khusus objeknya makanan tersebut dibimbing oleh seorang master fotografi yang berdomisili di Lampung yaitu mas Tri Yuliawan. 

Belajar Food Photograpy bersama Komunitas Couchshurfing Lampung Kita yang saat itu sekitar 10 orang diajari bagaimana tehnik tehnik pengambilan foto yang bagus, dari penyampaian beliau bisa saya terima yaitu kunci penting dalam pengambilan foto makanan tersebut adalah fokus ke objek dan segala pendukungnya harus memenuhi syarat, salah satunya pencahayaan, pencahayaan pada objek harus pas dan tepat. salain itu, nilai penting dari saat pengambilan objek diusahakan dari berbagai sisi sehingga hasilnya akan bervariasi. Kemudian saat menshoot objek jangan keseluruhan objek karena hasil foto tersebut bukan menu makanan, kemudian saat menshoot jangan keluar dari area meja letak makanan tsb tidak kalah pentingnya. begitulah sedikit informasi yang bisa saya terima dari pembelajaran singkat tersebut. 

Berikut hasil karya Belajar Food Photograpy Bersama Komunitas Couchshurfing Lampung yang mampu saya abadikan, semoga bermanfaat.   





















Foto Hasil Karya Siswa SLB Wiyata Darma Kota Metro Lampung

12:45 PM 0
Ketidakmampuan secara fisik bukanlah harga mati untuk menciptakan hasil karya yang begitu luar biasa. Bahkan karena ketidak mampuan tersebut adalah cikal bakal untuk membuat alat indra yang lain lebih unggul untuk beraktivitas. Hal tersebut menghasilkan mahakarya yang maha mempesona.  Salah satunya adalah beberapa contoh foto-foto berikut ini menjadi sebagai buah karya dari adik adik yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa atau sekolah untuk anak berkebutuah khusus di  SLB Wiyata Darma Kota Metro Lampung. 

Hasil jepretan selama bersilahturahmi ke sekolah SLB Wiyata Darma Kota Metro Lampung

anak yang lagi siap-siap akan melukis 


salah satu hasil karya setengah jalan hasil lukisan siswa

siswa memperlihatkan hasil lukisannya 

selesai belajar siswa pulang ke asrama kembali 

saat akhir belajar siswa menunggu jemputan dari orang tua 

memperlihatkan asil karya lukisan


salah satu hasil karya siswa SLB WiyataD arma Kota Metro 

Hasil karya lukisan siswa SLB Wiyata Darma Kota Metro 

12/8/15

Vency Mengusir Kucing : Lucu Namanya juga Balita

1:55 PM 0
Vency Mengusir Kucing : Lucu Namanya juga Balita
Vency, panggilan keponakanku yang paling kecil, selalu saja rindu dengan tingkah adik kecil yang masih belajar merangkak ini, terkadang tingkahnya yang lucu tersebut membuat saya iseng -iseng merekam kegiatan sang adik kecil yang imut tersebut. yuk kita lihat videonya, jangan lupa di like ya.. hehehe.. 

lucu ketika menyaksikan tingkah balita yang membuat saya jadi gemes. yukk simak video keponakanku yang cute..

Videonya di takedown di youtube jadi belum di update. tunggu yaa... 

11/24/15

Bakti Sosial Di Pulau Pahawang Pesawaran Lampung

9:51 AM 0
Bakti sosial dari Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Metro Lampung. Bakti sosial dengan tema Biologi Berbagi di Pulau Pahawang Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Bakti sosial tersebut diisi dengan acara membagikan alat tulis kepada anak-anak yang ada di pulau Pahawang Besar tersebut. 

Bakti Sosial Di Pulau Pahawang Pesawaran Lampung  yang dilakukan adalah dengan sasaran anak-anak dari nelaya atau warga di Pulau Pahawang. Antusias para anak-anak yang ada di pulau tersebut membuat kami sangat berbahagia sekali, karena kegiatan ini jarang sekali kami lakukan yang bersentuhan langsung dengan anak-anak pulau. Semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat untuk kita semua. semoga kegiatan ini bisa terus berjalan dan dilakukan lebih besar lagi sehingga bisa menyentuh semua masyarakat. 

Kegiatan Bakti Sosial Di Pulau Pahawang Pesawaran Lampung  ini merupakan bagian dari kegiatan mahasiswa Pendidikan Biologi UM Metro dalam melaksanakan studi lapangan praktikum Ekologi, Zoologi Invertebrata dan MK lainnya. 

Bagian dari kegiatan tersebut saya rekam melalui video singkat berikut ini yuk  kita simak  : 

11/11/15

Praktikum Magrove / Bakau di Pulau Pahawang Pesawaran Lampung

9:33 PM 0
Praktikum tentang Magrove / Bakau yang merupakan lapangan mata kuliah ekologi tumbuhan mahasiswa pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro yang diadakan di  Pulau Pahawang Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Praktikum Magrove / Bakau di Pulau Pahawang Pesawaran Lampung yang dilaksanakan selama setengah hari ini bertujuan untuk memperkenalkan macam-macam mangrove yang ada di di daerah Lampung, khususnya di pulau Pahawang tersebut. saat praktikum antusias para mahasiswa begitu besar karena selama ini mereka hanya taunnya dari gambar, jika mengamati langsung di lapangan maka akan lebih bertambah pengetahuannya.

Berikut ini kita tonton video selama kegiatan di Pulau Pahawang Pesawaran Lampung... nyukkkkk

10/15/15

Model Hijab : Merah - Hitam ala ala India

7:53 AM 0
Yaaa.. Kita tampilkan foto-foto model kita yang terbaru yaitu yang masih bertema dengan hijab.. kali ini hijabnya berwarna merah - hitam dengan ala ala India gitu.. hehe.. yuk kita simak saja, semoga berkenal dan bisa menjadi inspirasi buat para model pendatang baru.. dalam tema Model Hijab : Merah - Hitam  ala ala India.

Talen : Silvia Marselina 
Lokasi : Kawasan Stadion Tejosari 24 Metro Timur 








10/13/15

Berkunjung Singkat Ke Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung

8:53 AM 0
Kali ini saya berkunjung ke Gunung Betung Peawaran Lampung. Objek yang saya kunjungi adalah Air Terjun Gunung Betung. Saya berkunjung ke gunung ini bersama teman teman  Couchsurfing (CS) Lampung yang di komado'i oleh mas Delta Rahwanda, teman-teman yang tergabung adalah mas Tri Irawan, dan mas Habi. kita berkunjung ke sini di mulai dari Kota Bandar Lampung hingga sampai di daerah perkemahan di Gunung Betung. 

Berkunjung ke  Air Terjun / Curup yang ada di kaki Gunung Betung Kabupaten Pesawaran Lampung dimulai dari Kota Bandar Lampung hingga ke lokasi ditempuh selama kurang dari 1 jam dengan kendaraan roda 2. Kondisi jalan yang menanjak serta setelah mendekati lokasi menjadi jalan setapak. Jalan setapak ini pada saat musim hujan akan licin sekali. Karena pada saat kita turun pulang kondisi hujan turun, hingga kita menemukan jalan yang sangat licin. 

Di kaki Gunung Betung ini terdapat 2 air terjun. Warga setempat menyebutnya air terjun Atas dan air terjun Bawah. Pada saat saya berkunjung ke Gunung Betung tersebut hanya bisa ke air terjun bawah karena waktu yang tidak memungkinkan.

Berikut Foto-Foto yang saya abadikan selama berkunjung ke Air terjun Gunung Betung tersebut :
 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung






 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung

 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung

 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung



 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung

10/11/15

Model : Hijab, Biru dan Hitam yang sangat Mempesona

4:54 PM 0
Sudah lama tidak jepret model, kali dalam waktu singkat mampu merekap pesona diri yang terbalut raga. Tema foto model kali ini adalah masih berhubungan dengan hijab, Model : Hijab,  Biru dan Hitam yang sangat Mempesona. Ya saya pilih temanya tersebut karena saya sebagai tenaga pendidik di salah satu kuliahan di Lampung tidak mau mendapatkan fitnah karena hal yang kurang berkenan di masyarakat yaitu menampilkan para wanita yang berpakaian minim atau dengan istilah tertutup tapi telanjang. Nilai kesopanan masih harus selalu dijunjung tinggi dan dikembangkan di negeri kita apalagi kita sudah terkenal dengan budaya timur. budaya timur memiliki norma-norma yang harus selalu dijaga oleh segenap masyarakat, baik itu yang muda dan tua. 

Yuk kita simak hasil jepretan saya yang salah bagikan di blog ini, semoga berkenan dan mohon masukannya yang bersifat membangun. Model : Hijab,  Biru dan Hitam yang sangat Mempesona. Terima kasih salam jepret dan salam blogger... 

Talen : Fatona nur
Lokasi : Jembatan Gantung 28, Dam Raman Metro Utara, Kota Metro











10/10/15

Trip Kuala Lumpur - Bangkok : Pengalaman Tak Terduga dengan Ma Lie Gadis Tiongkok

10:50 AM 0
Cerita perjalanan kami kali ini berjudul: Trip Kuala Lumpur - Bangkok : Pengalaman Tak Terduga dengan Ma Lie Gadis Tiongkok. Bagaimana ceritanya, simak sampai abis ya. 

Malam pukul 8.00 di KLCC Kuala Lumpur Malaysia. Kita bertiga memasuki gerbong kereta, sambil memegang tiket, satu persatu nomor bangku kami amati dan mencocokan dengan nomor yang tertera di tiket kami. Hingga sampailah di nomor bangku yang kami cari, segera saya letakan tas diatas bangku. Kami keluarkan sebagian makanan untuk cemilan selama perjalanan menuju kota Hatyai Thailand. 

Sambil menunggu kereta berangkat tidak ketinggalan kami berfoto silfie ria.  Seriring berjalanan waktu satu persatu para penumpang memasuki gerbong yang kami tempati. Hingga munculah sekitar 6 orang bertubuh tinggi dengan kulit khas albino. Ya tidak asing lagi di negeri kita sering kita sebut bule. Mereka tediri dari 5 cowok dan 1 cewek serta duduk di bangku pas di depan kami. Sehingga gerak tingkah mereka sering teramati oleh kami. Apalagi tingkat mereka yang saling bercanda dan mengerja’i sesama mereka dengan bahasa mereka (yang saya dengar bukan bahasa Inggris).  Tak kalahnya mereka dengan tongsis bercanda dan berselfie ria seperti anak-anak muda di Indonesia.  
Foto terakhir kali bertemu dengan Ma Lie di Cousan Road Bangkok 
Lucky, salah satu temanku dalam trip ini berkata. "Kok salah satu dari bule itu mirip aktor film yang lagi digandrungi oleh para anak muda sekarang ini". Tapi saya tidak begitu memperhatikan siapa nama dan wajah aktor yang disebutkan temanku tersebut. Karena perhatianku tertuju pada pada sosok Gadis Tiongkok yang baru masuk gerbong dengan berwajah putih dengan mata sipit khas etnik di negeriku yaitu Tionghoa. Dia dengan membawa tas ransen yang ukuran besar, dia dengan terburu-buru menunjukan tiketnya kepada salah satu penumpang yang lain di gerbong itu. Hingga dia melewati bangku tempat dudukku sambil dia bergumam dengan bahasa khas cina. Gadis Tiongkok itu memperlihatkan suatu kekesalan. 

Seiring lewatnya sang gadis Tiongkok itu, keretapun berjalan, sayapun sempat menoleh kebelakang memperhatikan wanita Tiongkok tersebut. Dia ternyata langsung rebah dan meletakan tas besarnya di sampingnya. Sedangkan bangku duduk yang lain masih kosong. Selanjutnya saya kembali bercengkrama dengan kedua teman tripku bercerita tentang perjalanan dan pengalaman yang perna kami alami hingga akupun tertidur. Perjalanan malam itu kami penuhi dengan tidur di Kereta api menuju kota Hatyai Thailand.

Pagipun sudah tiba, kami masih di dalam kereta menuju kota terbesar di Thailand selatan itu. Hingga tibalah kami diperbatasan 2 negara makmur di Asean itu. Kami diperintahkan untuk turun dan mengecek pasport di Imigrasi. Saat masuk ruang administrasi kami diberi form yang harus diisi. Saat saya sibuk mengisi form formulir, terdengarlah suara dalam bahasa Indonesia “ehhh dapat form seperti itu darimana” lalu saya menoleh ke belakang, seorang gadis dengan wajah khas Indo tapi lebih dominan ke wajah Tionghoa. Lalu Lucky, menjawab “minta ke petugas disana” sambil dia menunjuk ke arah ruang. Lalu Wenny (teman tripku) “lah itu orang Indo kan? Dia pakai bahasa Indonesia” beberapa menit, datang lagi wanita tadi, dan kamipun berkenalan dan bersera-obrol. Ternyata dia adalah Nova warga Jakarta. Dia jalan-jalan dari malaysia dan ke Hatyai. Dia seorang wanita muda dan trip sendiri/ solo trip. Sampai saya berpikir, waw berani sekali dia seorang gadis muda jalan-jalan ke negara orang dengan sendiri.
Foto bersama saat bersama Nova 

Dari percakapan kami dengan Nova, tiba-tiba gadis cina yang duduk di belakangku, menghampiri kami dan menunjukan pasport dia (warga negara Tiongkok/ China), yang lebih membingungkan dia mengunakan bahasa mandarin sehingga kami banyak kebingungan, tetapi disela-sela itu ternyata Nova, cukup mengerti bahasa mandarin sehingga dia lebih banyak berbicara dengan gadis cina itu. Ternyata gadis cina itu tidak mengurus VISA sehingga dia harus ditahan dulu oleh pihak Imigrasi. Sehingga Nova menyarankan ke gadis cina itu untuk mengikuti petugas yang ada disana.

Setelah pengecekan selesai, kami diizinkan masuk kembali ke gerbong. Di gerbong kita ngobrol dan makan. Namun kereta tidak kunjung berangkat, setelah cukup lama menunggu, tiba-tiba munculah sang gadis cina itu, dia langsung menghampiri kami dengan bahasa mandarinnya.  Kami sentak kebingungan lagi (si Nova berbeda gerbong dengan kami), ternyata dia tidak bisa berbahasa inggris, akhirnya Lucky melihat pasport dan kwitansi yang dia pegang. Ternyata dia harus membayar pengganti VISA, cukup mahal,  kami hitung dengan kurs rupian sekitar 5 juta rupiah. Setelah si cina itu masuk gerbong kereta berangkat kembali. Penyebab kereta belum berangkat jua ternyata menunggu dia mengurus administrasi tersebut.

Siang hari, kami tiba di stasiun di Kota Hatyai. Kamipun turun dan kami kembali berkumpul : Saya, wenny, Lucky, dan Nova. Sedangkan si gadis cina/ Tiongkok masih mengekor dengan kami. Akhirnya kami kenalan dan bersera obrol, apalagi disana ada Nova yang bisa sebagai perantara bahasa mandarin. Obrol demi obrol ternyata gadis cina itu bernama Ma lie.  Dia dari Malaysia dan berencana ingin ke Bangkok, karena disana dia sudah janjian dengan temannya dari negara dia. 

Saya, Wenny dan Lucky; kami bertiga sempat berdiskusi alangkah beraninya wanita cina ini. Dia pergi ke negara lain dengan modal berani, dari bahasa inggris (bahasa Internasional) dia sama sekali tidak bisa dan pergi tanpa mengurus VISA terlebih dahulu. Tidak tau itu modal berani apa modal nekat... hehehehe,... Lucky juga sempat melihat isi tas dia. “gila duitnya banyak banget dan trus dia pakai handphone samsung yang paling mahall” luar biasa tuhh tajirr gadis cina itu..... serem kalau di rampok gimana?

Manggo Sticky Rice makanan khas Thailand 
Selama di Hatyai kami dari bertiga bertambah menjadi 5 orang, ketambahan Nova dan Ma Lie. Kita dengan mengunakan kendaraan umum (angkot), disana disebut tuk-tuk Kita wisata kuliner menikmati makanan khas Hatyai yaitu sticky monggo rice. Kemudian kita keliling pasar pakaian dan pernak pernik disana. Di Kota ini kita bisa menggunakan 2 mata uang yaitu ringgit (Malaysia) dan bath (Thailand).  Di kota ini juga masih banyak mengunakan bahasa melayu. Selama di Hatyai, Ma lie bercerita melalui Nova, bahwa di negaranya pernak pernik seperti itu banyak, jadi dia tidak mau membeli di negara lain, lebih baik membeli di negara sendiri.. waw pesan moral yang menyentuh banget, Cinta produk dalam negeri. Setelah keliling pasar di Hatyai kita kembali ke stasiun.

tuk tuk adalah angkotnya Negara Thailand
Pada Sore hari kita melanjutkan perjalanan menuju Ibu kota negeri gajah putih tersebut, Bangkok. Pada saat akan tiba di Kota Bangkok, tiba-tiba ada diantara penumpang gerbong menghampiri kami. Seorang bapak warga Malaysia, sebelumnya dia kira kami adalah warga Malaysia, sehingga dia berani menyapa. Setelah ngobrol dia baru tau kalau kami dari Indo, dan dia banyak bercerita kalau dia sempat lama tinggal di Indo. Disela-sela obrolan dia sempat agak kurang senang dengan kebaikan kami atau terlalu welcome dengan orang baru (mengarah ke Ma-Lie) karena banyak kasus penyelundupan barang ilegal mengunakan orang-orang yang kurang berpengetahuan, dia mengarah ke Ma Lie, takut saja dia sebagai sindikat jaringan narkoba internasional, kalau benar bisa-bisa kalian kena juga... saya, Lucky dan Wenny sempat bertatapan mata cemas. Namun melihat kecemasan kami, bapak itu berusaha meleburkan kecemasan kami berkata lagi semoga saja dia tidak.... 

Setelah di Bangkok, dengan bantuan bapak dari Malaysia itu kami bisa menjangkau tujuan kami lebih cepat yaitu menuju kawasan Cousan Road menaiki Bis kota, di  Cousan Road kami berpisah dengan bapak asal Malaysia, dia berpesan tetap waspada dalam berdarmawisata. Sedangkan Ma Lie, masih mengekor dengan kami, kami masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan dia karena bahasa. Selanjutnya ketika kami sampai di penginapan yang sudah kami booking sewaktu di Indo, kami bisa berkomunikasi dengan Ma Lie mengunakan Google translate (atas ide dia kita bisa ngobrol dengan ini), sehingga obrolanpun bisa nyambung. Ma lie akan tinggal di Bangkok sekitar 10 hari karena dia sudah berjanji bertemu dengan temannya yang akan datang ke Bangkok, 10 hari lagi. Ma Lie rencana akan menginap juga di penginapan tempat kami menginap, tetapi  penginapan tersebut sudah full. Akhirnya kami mencarikan penginapan buat Ma lie, yang tidak begitu jauh dari penginapan kami. Selanjutnya kami berpisah dengan Ma Lie dan kembali ke penginapan kami.

Sekian hari kami tinggal di Kota Bangkok, menikmati berbagai sajian pesona wisata di Kota Metropolis itu, kami tiba saatnya pulang, siang hari itu kami akan menuju Bandara. Sebelum naik angkutan arah bandara kami sempat mampir ke mini market. Setelah ke luar minimarket. Wenny dikejutkan dengan adanya seseorang yang menarik tasnya dari belakang, ternyata ada sosok Ma lie, gadis Tiongkok yang kita kenal selama perjalanan menuju Bangkok. Akhirnya kita pamitan dan berpisah hingga sekarang tidak bertemu lagi..

Walau kenal singkat dengan Ma Lie tapi banyak point yang bisa kami pelajari...
Dari Cinta produk dalam negeri, Berani atau nekad, bahasa, teknologi berbicara, perlu perencanaan yang matang dan lain-lainnya..
Stasiun Kereta Api di Hatyai Thailand 

TUK TUK 

Foto bersama Ma Lie di depan Stasiun Kreta Hatyai Thailand yang motoin Nova.