Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

11/20/16

Wisata Bahari dan Wisata Edukasi di Pahawang The Hidden Paradise

11:03 AM 1
Distinasi wisata Pahawang adalah tempat wisata bahari dan wisata edukasi dengan sebutan The Hidden Paradise. Tempat ini tidak kalah pamor dengan tempat-tempat wisata yang sudah terkenal terlebih dahulu di Provinsi yang memegang slogan "Sang Bumi Ruwai Jurai" ini seperti distinasi: Way Kambas, Teluk Kiluan, Krakatau, danau Ranau, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan pantai-pantai yang ada: Pasir putih, merak belantung, mutun dan pantai lainnya. 

Berdarmawisata ke distinasi wisata bahari dan wisata edukasi di Pahawang The Hidden Paradise, bukan kali pertama, menginjakan kaki di pulau yang memiliki sejuta rahasia alam sudah terhitung empat kali sudah saya berkunjung ke daerah yang sekarang lagi naik daun karena daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata yang tergolong baru paling banyak menarik wisatawan di provinsi Lampung.  

Pahawang The Hidden Paradise Sudah Mulai  Terkenal 
Di masyarakat Lampung, objek wisata Pahawang sudah tidak asing lagi didengar, daerah yang terletak di wilayah perairan teluk Lampung dan  Secara administratif masuk di wilayah Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Pahawang The Hidden Paradise merupakan tempat wisata bahari dan wisata edukasi. Tempat ini memiliki harta karun yang tersembunyi yang tidak kalah dengan kawasan wisata laut daerah lain di Indonesia bahkan dunia. Pamor lokasi wisata Pahawang sudah naik daun sejak beberapa tahun ini. Tidak hanya di Lampung, distinasi wisata Pahawang sudah mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia, terbukti sudah banyaknya wisatawan yang berdatang setiap minggu di kawasan ini.  Apalagi diperkuat dengan Pahawang menjadi salah satu nominasi tempat wisata Kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise) Di tahun 2016, bagian dari penghargaan Anugrah Pesona Indonesia  (API) 2016 oleh website pariwisata pertama dan terkemukan di Indonesia, yang merupakan salah satu wujud nyata dalam upaya pengembangan Pariwisata Indonesia.

Dengan demikian tidak diragukan lagi tempat wisata Pahawang sebagai salah satu tujuan wisata handal di Indonesia. seiring rasa bangga dan juga tantangan untuk terus melestarikan alam dan lingkungan agar tetap dapat bermanfaat buat khalayak ramai sesuai dengan dengan visi desa wisata pulau pahawang “Pulau Terjaga, Rakyat Sejahtera”  yang pasti Pulau Pahawang The Hidden Paradise sangat cocok untuk tempat wisata bahari dan wisata edukasi.
Pahawang The Hidden Paradise
foto by : Rasuane Noor

Kawasan Pahawang The Hidden Paradise sekarang menjaga magnet sebagai tempat kunjungan wisata, tidak hanya untuk liburan tetapi juga  tempat wisata bahari dan wisata edukasi. Para pelancong berkunjung ke tempat ini karena keindahan alam lautnya atau bahari, dari pantai hingga biota yang ada di dalam laut meliputi terumbung karang, ikan-ikan warna warni termasuk ikan nemo, dan biota laut yang lainnya. Banyak sekali foto-foto di sosial media, dimana para pengunjung berfoto di bawah air (under water) yang sedang asik dengan pemandangan bawah laut yang sangat mempesona tersebut. Dari foto-foto tersebut menambah keinginan para pelancong untuk berkunjung dan berfoto-foto di kawasan wisata Pahawang. Sebagian besar para pengunjung ke Pahawang untuk berwisata menghilangkan kepenatan kerja, ingin berfoto-foto di bawah laut dan sekedar menikmati keindahan surga dibawah laut dan santai di pantai berpasir putih. Pahawang sebagai The Hidden Paradise  karena keelokan wisata di bawah air tersebut, para wisatawan dapat menikmati surga di dalam air dengan bersnorkling, free dive dan diving (menyelam). dengan melakukan kegiatan tersebut maka pengunjung akan dimanjahkan oleh surga dalam laut yang tersembunyi. silahkan buktikan sendiri oleh para pecinta traveling atau pecinta alam bawah laut.  Namun selain itu sebenarnya ada yang tidak kalah, Pahawang sebagai surga yang tersebunyi tersebut adalah menjadi dan sebagai potensi wisata edukasi untuk para pelajar dan mahasiswa seperti yang perna saya lakukan bersama-sama mahasiswa. 

Pahawang Surganya untuk Wisata Edukasi 
Mahasiswa IAIN sedang melakukan praktikum lapangan di Pulau Pahawang Kecil
foto by : Rasuane Noor
Secara pribadi kesan pertama berkunjung ke kawasan pulau Pahawang rasa begitu takjub dan sangat bersyukur atas keindahan alam ciptaan yang Maha Kuasa. Dimana saat itu dengan disajikan bahari / laut yang tenang, air yang jernih, pantai dengan pasir yang putih kemilau dan biota laut yang sangat beragaman.  Pahawang The Hidden Paradise sebagai  tempat wisata edukasi pada saat itu saya berkunjung ke pulau ini bersama-sama mahasiswa Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bandar Lampung dalam kegiatan praktikum lapangan mata kuliah Biologi laut. Ternyata daerah pulau Pahawang ini sangat kaya akan keragaman dari biota laut yang meliputi macam-macam alga, berbagai bentuk dan warna Terumbu karang, hewan vertebrata dan  juga avertebrata. Selain itu di kawasan pulau Pahawang ini banyak terdapat ekosistem mangrove (bakau) yang sangat penting sekali dalam menjaga kestabilan biota di dalamnya serta terhindarnya dari abrasi pantai. Sebagai The Hidden Paradise dengan tingginya keanekaragaman tersebut sangat mendukung sekali sebagai wisata edukasi dalam meningkatan pengetahuan para pelajar dan mahasiswa sehingga pengalaman secara langsung akan meningkatan kecerdasan anak bangsa.  Sedini mungkin diajarkan pengetahuan alam ke lapangan langsung akan muncul dan tumbuh rasa penghargaan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan akan terpupuk sejak masa belia. Sehingga diharapkan ke depan para pelajar akan lebih banyak lagi belajar di kawasan ini.
Mahasiswa Sedang melakukan Praktikum Pengamatan Biota di Pulau Pahawang Kecil
foto by : Rasuane Noor 
Mahasiswa UM Metro Melakukan Praktikum Lapangan di Pulau Pahawang
Foto by : Rasuane Noor
Selanjutnya pada tahun 2015 lalu mahasiswa pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro melakukan praktikum lapangan dan berwisata edukasi juga di Pulau Pahawang The Hidden Paradise, Kegiatan wisata bahari dan wisata edukasi pada pokok materi kajian biologi laut dan ekosistem pantai terutama tentang mangrove. pada saat itu rombongan mengambil tempat objek di desa Pahawang Dusun I Suak Buah dan pulau Pahawang kecil. Di daerah Pulau Pahawang ini sudah dikembangkan tumbuhan mangrove yang sangat bermanfaat bagi penjagaan pantai dari abrasi air laut dan kelangsungan biota laut yang khususnya hidup pada habitat bakau. hal ini sangat mendukung sekali dalam peningkatan pengetahuan mahasiswa terhadap biota pantai khususnya tentang mangrove. 

Beberapa foto Terumbu Karang di Kawasan Pahawang
foto by : Rasuane Noor
Selain Pahawang The Hidden Paradise sebagai objek praktikum ternyata kawasan ini sudah banyak penelitian yang sudah dilakukan terutama tentang keanekaragaman terumbu karangnya, jadi ini akan menambah informasi untuk para pengunjung terdapat biota apa saja yang ada di kawasan wisata ini. Seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh Inventarisasi Terumbu karang Di Pulau Kelagian dan Pulau Mahitam Oleh Muchlisaditya mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Di sini ditemukan  sekitar 16 spesies terumbu karang yang terdiri atas : Pachiseris  gammae, Pachiseris folliosa, Montipora capricornis, Acropora divaricata, Favites abdita, Fungia concinna, dan Mussidae lobophylia, Porites cylindrica, Acropora sp, Favia sp, Millepora tanella, Pavona cactus, Pactinia alcicornis, Galaxea astreata, Montipora sp.  Porites sillimaniana, Lobophyllia hemprichii, Pactinia alcicornis, Pavona cactus, Porites lobata, Millepora tanella, Fungia scruposa, Acropora yongei, Porites sp., Galaxea astreata, Echinopora lamellosa, dan Acropora sp. 

Selanjutnya sayapun  tidak bosan-bosannya untuk berkunjung ke kawasan wisata The Hidden Paradise ini, selain wisata bahari dan wisata edukasi, Saya perna 2 kali berwisata santai ke kawasan pulau Pahawang ini, saya bersama teman-teman bersnorkling dan free dive menikmati keindahan harta karun yang hidup yang tersembunyi di dalam lautan salah satunya berfoto dengan ikan badut (nemo) dengan latar belakang terumbu karang yang bermacam-macam.  Setelah puas menikmati bawah air kami berjemur serta berhammock ria bergelantungan di pinggir pantai. Jadi disini sangat cocok untuk wisata santai. 

Spot dan Distinasi Pahawang The Hidden Paradise
Pulau Pahawang merupakan pulau yang terbesar di kawasan ini, pulau ini berukuran 1,084 ha dan di pulau ini dihuni sekitar 400 KK.  Untuk mencapai pulau ini menggunakan perahu  dari dermaga Ketapang dengan lama tempuh sekitar 45 menit.  Dari Kota Bandar Lampung Menuju dermaga Ketapang ditempuh kurang Lebih 30 Menit dengan menggunakan kendaraan. Pulau Pahawang memiliki hutan mangrove yang cukup luas serta memiliki pantai berpasir putih. Di sekitar pantai pulau ini juga banyak sekali spot –spot untuk snorkling melihat berbagai macam terumbu karang. Berbagai jenis terumbu karang dengan warna warni dan berbagai macam bentuk  serta dengan ikan dan biota laut lainnya sangat menyejukkan mata hal ini benar benar Pahawang The Hidden Paradise

Pada dasarnya kawasan wisata ini selain pulau Pahawang sendiri juga memiliki spot-spot unggulan  atau destinasi The Hidden Paradise lain meliputi: pulau Pahawang kecil, pulau Kelagian dan Kelagian Lunik, dan pulau Maitam. Agak jauh dikit terdapat pulau Tanjung Putus, Pulau Balak, Loh dan Lunik. Kesemua spot tersebut dengan unggulan adalah surga dibawah launya dan keindahan pantai yang berpasir putih. Jika para pengunjung ingin menikmati pantai terdekat dapat bersantai di pantai Klara dan Pantai Ketapang, Pantai Mutun dan Pulau Tangkil, Pantai Sari Ringgung & Pulau Tegal, serta ada Pantai Putri Mandapa.  Sangat rekomendasi sekali bagi para penikmat alam berkunjung kesini. 

Mohon Tetap Jaga Kelestarian Lingkungan Pulau Pahawang
Distinasi utama di Pahawang The Hidden Paradise adalah surga tersembunyi di bawah laut yang mana memiliki keelokan biota laut sangat beragam dari berbagai jenis trumbu karang, ikan, dan biota laut yang lain. sangat di sarankan untuk pengunjung untuk tetap menjaga kelestarian dan keberlangsungan objek surga yang tersebunyi ini yaitu dengan menyadari pentingnya kesimbangan alam  meliputi :
  • Tidak membuat sampah sembarangan,jika pengunjung membawa makanan dan minuman agar, sisa-sisa sampah tersebut tidak dibuang ke laut. tetapi di buang pada tempat sampah yang sudah tersedia, jika tidak ada, bawah pulang kembali sampah tersebut.
  • Saat snorkling atau menyelam agar tidak menyentuh bahkan jangan sampai menginjang terumbu karang, karena trumbu karang sangat sensitif sekali dan pertumbuhan terumbu karang sendiri sangat lama. rumah karang tempat terumbu tersebut bahkan hanya 1 cm pertumbuhan dalam setahun, bayangkan jika dalam semenit para pengunjung menginjak dan mematahkan terumbuh krtang yang sudah puluhan cm, mati dalam sekejap. sangat di sayangkan rugi dari segalanya. 
  • para pengunjung yang ingin  snorkling pahami cara snorkling yang baik. dan jika yang belum  bisa berenang agar selalu menggunakan pengaman sehingga resiko tenggelam akan terhindar.  
  • Jangan meninggalkan jejak seperti tulisan atau fandalisme, serta tidak membawa apapun dari laut mislanya biota, karang dll karena akan merusak. 
Salam lestari...

Rute Untuk Menuju Pahawang The Hidden Paradise
peta lokasi kawasan wisata pulau pahawang dan sekitar
foto : google map 
Akses untuk menuju lokasi Pahawang tidaklah sulit, dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Jika berasal dari Ibu Kota Jakarta dapat dicapai melalu jalur udara dan jalur darat. Jika jalur udara dari Bandara International Soekarno-Hatta menuju Bandara Raden Inten II, setelah itu lanjut ke arah kota Bandar Lampung, di Kota Bandar Lampung Menuju Ke Teluk Betung selanjutnya ke arah Lempasing terus jalan utama ke arah Hanura hingga sampai di Pelabuhan Ketapang, di pelabuhan ini, untuk menuju pulau Pahawang dan distinasi wisata lainnya dengan menyewa Kapal. Dari bandara dapat menyewa mobil atau travel langsung ke Pahawang (Nego).  Jika tidak dapat menggunakan bus bandara – Bandar Lampung  yaitu Bus Trans Lampung. 

Jika melalui jalur darat ke Pulau Pahawang:  dapat menggunakan bus Damri  langsung dari stasiun Gambir ke Bandar Lampung.  Selanjutnya di Bandar Lampung  Ke Teluk Betung selanjutnya ke arah Lempasing terus ikuti jalan utama ke arah Hanura hingga sampai di Pelabuhan Ketapang menggunakan angkutan umum.

Jika yang suka bertualang  atau backpackers dapat dengan menggunakan bus ngeteng  d bisa naik bus ngeteng terminal  di Jakarta menuju  Merak. Selanjutnya dari  Merak  naik kapal Feri ke Bakauheni.  Kemudian dari Bakauheni menggunakan bus ke arah Rajabasa / Bandar Lampung. Kemudian turun di Panjang, dari Panjang Naik angkutan ke Teluk Betung atau naik ojek ke pangkalan angkot  di Gudang Garam (Teluk Betung) disini pangkalan angkot menuju Padang Cermin / Bawang.   Selanjutnya turun di Pelabuhan Ketapang lanjut ke Pulau Pahawang dengan menyewa kapal.  

Fasilitas di Pulau Pahawang  The Hidden Paradise
Selain daerah Pulau Pahawang muda dijangkap, fasilitas yang dapat dinikmati di kawasan wisata ini terdapat beberapa homestay di desa Ketapang (sekitar pelabuhan Ketapang) dan di Pulau Pahawangnya sehingga para wisatawan dari luar Lampung dapat bermalam di desa ini. Jika pun ingin bermalam di Hotel, dapat menginap di hotel di sekitar Kota Bandar Lampung, akses Kota Bandar Lampung ke Dermaga Ketapang Sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan.

Sumber Referensi:
Skripsi: Inventarisasi Terumbukarang Di Pulau Kelagian dan Pulau Mahitam Oleh Muchlisaditya mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung
Website:
ayojalanjalan.com/index.php/ayo-jalanjalan-event/771-api-2016-anugerah-pesona-indonesia
www.pesawarankab.go.id/
pariwisatalampung.com/destinasi/teluk-lampung.html
pahawang.wordpress.com/profil/visi-misi/


#blogpesawaran2016
Berikut ini video amatir yang saya buat saat kegiatan praktikum mangrove di pulau Pahawang The Hidden Paradise, selamat menyimak

11/8/16

Arah Menuju Air Terjun Lamuran Tanggamus Lampung

5:40 AM 2
Kali dari komunitas TEAMPAAL (team pecinta alam adventure lampung) melakukan trip atau jalan jalan ke air terjun Lamuran yang terletak di Tanggamus. Team atau group memulai perjalanan dari kota Bandar Lampung hingga sampai lokasi dengan anggota yang ikutan belasan orang. Dari info yang diringkas oleh Dery, salah satu anggota team menginfokan untuk menuju lokasi ini adalah sebagai berikut:

Rute untuk menuju air terjun Lamuran yang ada di kabupaten Tanggamus yaitu jika dari Kota Bandar Lampung terus mengambil rute jalan raya menuju Kota Agung, dengan waktu sekitar 3 -4 jam hingga tiba di Kota Agung. Disana akan terlihat objek wisata pantai Terbaya, lanjut lurus bertemu tanjakan pas tanjakan itu sebelah kanan ada islamic center, lanjut lurus lagi sekitar 200 meter ada pom bensin sebelah kanan, di samping pom bensin itu ada jalan, dari itu masuk jalan tersebut, lanjut lurus terus hingga  bertemu perempatan, dari perempatan jalan lurus, ketemu pertigaan ambil  tetep lurus sampai jalan menanjak tinggi, nah setelah sampai, tanya aja warga sekitar air terjun pasti dikasih tau,,  pokoknya dari tanjakan ,sebelah kiri arah air terjunnya, ikutin jalannya yang underlag, sampe mentok.  titip kendaraan / motor disitu, kemudian jalan kaki cm 20 menit, dan jalannya setapak tapi sudah dicor,  Kita susurin jalan itu sampe ketemu jembatan, setelah lewat jembatan langsung belok kanan, jangan nanjak keatas, dari situ kita lewatin kebon terus lanjut seberang sungai, ke bukit seberangnya dari situ tinggal 5 menit lagi.

Oke selamat menjelah team adventure.. Semoga artikel ini bermanfaat. berikut foto -foto Air Terjun Lamuran Tanggamus Lampung 
Sumber foto : Derysco 

11/6/16

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba

11:29 AM 2

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba Ini adalah cerita saya pertama kali penginjakan kaki ke tanah Batak. Yaa sebelum ke pulau Samosir Danau Toba tentunya saya harus ke Kota Medan. Pertama kali datang ke Kota Metropolitan dan sekaligus kota Terbesar di Pulau Sumatera, Dari Kota Medan yang berlanjut solo traveler / backpacker ke Danau Toba tepatnya ke Tomok di Pulau Samosir via Parapat.

Trip kali ini saya sebut adalah trip solo backpacker aji mumpung. Mengapa demikian karena, Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba  adalah trip dadakan, dari catatan rencana trip untuk menjelang akhir tahun 2016 ini, tidak ada rencana ke daerah atas pulau Sumatera ini. Tetapi karena adanya tugas dari tempat kerja yaitu untuk mewakili kampus dalam kegiatan sosialisasi dan workshop penjaminan mutu internal di prodi dan pendidikan biologi, akhirnya selesai acara saya langsung nganclong ke danau Toba yang saya tuangkan dalam cerita dengan tema Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba

Trip ini, saya beri judul satu jam di Samosir Danau Toba karena kurang lebih saya menginjakan kaki di pulau yang ada di danau Toba, hanya sejam saja. Tetapi dari sini saya merasakan puas dan bahagia akhirnya bisa mencapai salah satu tempat wisata alam dan wisata budaya di Indonesia bagian barat ini. 

Bagaimana rute perjalanan saya dari kota Medan hingga sampai Ke Samosir danau Toba, yaitu sebagai berikut : perjalanan saya dimulai dari hotel Grand Serela Medan di jalan Gatot Subroto Kota Medan. Saya naik angkutan Mr X menuju ke arah terminal Amplas kota Medan. Sebelum sampai terminal saya berhenti di loket travel Palapa di jalan Sisingamangraja. Asumsi saya ingin cepat sampai ke danau Toba, saya lebih baik naik travel saja. Akhirnya sayapun berangkat menuju Parapat dengan menggunakan travel Palapa. Ongkos travel tersebut Rp 50 ribu saya sampai di Kota Parapat Danau Toba, di pusat kota ini Saya turun dan langsung menuju Hotel Sedayu, karena kondisi penginapan penuh, saya berpindah ke Wisma Sedayu. Dengan menggunakan bantuan dan informasi dari teman2 backpackers serta aplikasi traveloka, saya memilih penginapan tersebut dengan cost paling murah Rp.100 ribu dengan 2 bed, kamar mandi di dalam. Pas lah buat para backpackers.

Selanjutnya pagi-pagi sudah keliling kota Perapat  yang berada di tepi Danau Toba, berfoto selfie di tulisan Danau Toba Simalungun. Setelah puas disana saya menuju pelabuhan Ajibata Danau Toba dengan menaiki angkot dengan ongkos Rp.4000. 

Saya tiba di Pelabuhan Ajibata Danau Toba sekitar Pukul 7.30 wib, pelabuhan kecil yang tidak begitu khas di Danau Toba ini, pagi itu kondisi masih sepi dan ada beberapa yang bongkar muat di kapal, dan ada juga kapal yang baru tiba, menurunkan penumpang.  Kondisi wara wiri di danau Toba tersebut. Diantara para penumpang banyak juga para anak sekolah, yang akan berangkat sekolah. Selanjutnya saya langsung bertanya kepada masyarakat yang menunggu sekitar sana, kapal untuk menuju Tomok Pulau Samosir mana? Hingga saya menaiki kapal yang tujuan Tomok yang ada di Pulau Samosir Danau Toba. Karena di pelabuhan ini ada beberapa tujuan. Jadi jangan sampai salah tujuan ke pulau Samosir. setelah setengah jam kapal berangkat, kapalnya cukup unik dan menarik seperti di foto. Saat di kapal beberapa kali saya mengabadikan foto-foto sekitar di danau Toba. 
Kapal yang digunakan untuk menyeberang ke Pulau Samosir Danau Toba
Kurang lebih 45 menit kami mengarungi Danau Toba hingga tiba di Tomok Samosir, saat turun saya sudah disambut dengan pemandangan pasar tradisional yang merupakan khas rakyak Indonesia di pasar Tomok Samosir. Sembari melewati hiruk pikuk jula beli tersebut saya terus berjalan menuju ke objek wisata di Tomok di pulau Samosir ini, saya langsung menuju ke area Tarian sigale - gale, kurang lebih setengah jam saya menyaksikan tarian sigale gale dan foto rumah adat khas batak di tomok pulau samosir tersebut, untuk masuk ke area wisata ini gratis, hanya saja jika ingin menari dengan segale gale dikenakan biaya Rp 80.ribu, sedangkan untuk foto foto dituliskan sumbangan seikhlasnya.

Masih di Tomok Samosir Danau Toba, Setelah di area sigale gale, saya ke pemakaman raja Sibutar Butar, kemudian lanjut ke moseum batak yang ada sekitaran sana juga. Di sepanjang gang masuk ke objek ini banyak sekali penjulan pernak pernik, baju koas, kain ulos dan buat oleh oleh lainnya.

Pada kesempatan itu, Saya tidak berniat membeli barang apapun, apalagi oleh karena selain repot bawanya juga tidak memiliki banyak uang. Tetapi saat di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, ibunya dengan logak /eksen khasnya, menawarkan untuk membeli barang-barangnya, sebagai pembuka dengan harga modal. Saya ikut iba, akhirnya saya ngobrol banyak dengan ibu, dan saya membeli ulos, yang kata beliau asli dia yang menenun. Saya tidak tau berapa harga kain ulos standar, tetapi saya membeli saja dengan harga kata teman murah sekali? Teman tersebut bilang pasti itu bukan ulos handmade, ya tetapi saya tetap senang dan merasa itu asli handmade. Semoga dagangan laris buat ibu tersebut. 

Setelah dari belanja di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, saya keluar di area tersebut dan menyusuri jalan hingga bertemu indomart, saya belanja snack dan beberapa minuman disana, selanjutnya saya menuju pelabuhan di Tomok di Tepi danau Toba, untuk menuju Ajibata di Parapat. Saya lihat, jam saat itu sekitar jam 10. Kurang lebih setengah jam, kapalpun sudah berangkat menuju Pelabuhan Ajibata di Parapat. kurang lebih hanya satu jam saya di Tomok pulau samosir danau Toba. 

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba saya kembali ke pelabuhan Ajibata. Dari Ajibata di Parapat Danau Toba saya langsung naik bus patas ac sejatera menuju Kota Medan dengan ongkos Rp. 60 ribu. Di kota Medan, saya kembali bermalam di penginapan / Hotel Resedence dengan economi room biaya permalam Rp. 80 rb. Hotel ini samping mesjid raya medan, dekat dengan Yuki Plaza dan dekat dengan istana maimunah.

Setelah sahari Saya menikmati perjalanan di Danau Toba dan Perjalananku Satu Jam Di Samosir, saya bermalam di Kota Medan kemudian pagi hari saya cek out hotel, dengan angkot Mr X menuju ke lapangan merdeka di kota Medan, disana saya disambut adanya acara festival tari Kolosal Batak, sejam saya di lapangan tersebut, sangat senang menikmati sajian dari tarian yang pesertanya adalah anak-anak SD se Kota Medan. Kemudian saya lanjut naik kereta ARS (airport Raillink Services) menuju bandara Kuala Namu, lanjut pulang ke Lampung.

Semoga artikel ini bisa menjadi referensi buat teman traveler dan backpacker yang ingin berkunjung ke Danau Toba terumakan yang ingin menikmati rumah adat di Tomok Pulau Samosir Danau Toba. Ini artikel ditulis lagi menunggu di bandara Kuala Namu, untuk terbang ke Jakarta trus sore lanjut ke Lampung.

Berikut video selama di danau toba dan masjid raya Medan, selamat meinyamak 

Berikut ini rekaman video tarian khas batak di festival tari kolosal batak di Kota Medan
  

10/30/16

Menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran

11:13 PM 1
Group trip yang sudah siap siap beberapa hari sebelum berangkat Menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran, dengan kumpul di rumah salah satu peserta trip, berdiskusi tentang rute dan apa saja yang perlu disiapkan. Tapi sayang sekali karena sikon tidak mendukung sayang, saya tidak dapat bergabung dengan mereka melainkan mendapatkan cerita dari team yang berangkat.

Dari basecamp atau rumah salah peserta di sekitaran teluk, dimulai perjalanan Menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran  hampir jam 9 pagi terus hingga sampe punduh pidada sekitaran 2,5 jam. Selanjut jalan kaki sekitar 2 jam. Sampai di lokasi air terjun ini diberikan pemandangan "bagus bang, tinggi banget, tapi air tidak deres2 banget sih" itu ujar Dery salah satu teman trip ke lokasi air terjun yang disebut curup intan. 

Selanjutnya dalam Menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran dari pernyataan Busmi:  "kami sangat terbantukan sekali oleh Pakde  Amin, beliau  yang menyempatkan waktunya dan sudah mengantarkan kami semua ke tempat ini" adapun teman-teman pembaca ingin kesana dapat menghubungi beliau dengan menghubungi ke No hp nya 0852376706720 Alamatnya di Marga Punduh, Pasar Maja.  Setidaknya tidak khawatir kesasar. Upss, perlu dicatat ya, perjalanannya cukup jauh, sekitar 2 jam jalan kaki, maka kita harus ada rasa terima kasih ke beliau, setidaknya istilah adat kita, uang rokok..  Lanjut cerita...

Trip menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran  cukup ramai sekitar 20 orang. Dari group Team Pecinta Alam Adventure Lampung (TEAMPAAL) dengan motoris seorang wanita penyenang aerobik ini, ya mb Yuli tentunya bersama mas Busmi dkk,  menjadi team leadernya. Setelah mencapai Arter intan, group asik foto, makan dan eksis hingga  2 jam-an di lokasi.  Sekitar jam 4 sore baru turun dimana sampai di  penitipan motor magrib, disana masih ngobrol dulu, hingga  lanjut pulang Jam setangah 9 malam, baru sampai Bandar Lampung.

'Tadinya udah janjian sama orang yang tau arternya tapi pas dihubungin gak nyambung, Jadi kami nanya sama orang sekitar, ternyata dia tau dan mau nganterin sampe arternya" itu diceritakan Dery, setelah pulang dari trip ini. ' Sehingga  lamanya dalam perjalanan Menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran menuju lokasi selain itu karena harus tanya ke penduduk sebab bnyk yang ga tau"  lanjut ungkap Dery.

Selanjutnya Dery bercerita bahwa untuk mencapai air terjun Intan ini dalam kegiatan Menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran dimulai : dari Bandar Lampung lanjut ke arah Padang Cermin, disana dari pertigaan padang cermin, belok kiri ke arah Kiluan, sampe daerah marga punduh, lurus lagi sampe ketemu pertigaan, yang lurus ke kiluan, ke kanan ada plank punduh pidada, kita ikuti jalan yg ada plank punduh pidada itu, lanjut sampe ketemu pasar maja, lurus lagi sampe ketemu desa sidodadi, sampe ketemu masjid sebelah kiri, maju dikit ada bidan, kita titip motor dipertigaan, rumah pertama, orang jawa yg punya rumah, dari situ kita jalan kaki lewatin jembatan gantung, terus aja ikutin jalan setapak, dari situ warga tau semua kok, udah dipasang tulisan yg kita buat tanda panah menuju air terjun  di beberapa titik.

Selamat menjelajah ..jangan lupa jangan tinggalkan sampah di lokasi, jangan merusak dan jaga alam kita ya.. demikianlah cerita dalam Menjelajah Air Terjun Intan, Sidodadi, Punduh Pidada Pesawaran.
Kalau bukan dari diri kita, ya siapa lagi.. go green.. Salam lestari.. 
Sumber foto : Derysco

10/25/16

Perjalanan yang Melelahkan ke Air Terjun Lubuk Law Way Sabu Padang Cermin

7:57 PM 0
Air Terjun Lubuk Law Way Sabu terletak di Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Perjalanan yang melelahkan ke air Terjun Lubuk Law Way Sabu kita tempuh hampir satu hari karena kesasar.

Sudah beberapa kali saya diajak teman-teman dari komunitas backpakers Indonesia ( BPI) untuk berkunjung ke air Air Terjun Lubuk Law Way Sabu yang ada di Padang Cermin yang disebut-sebut berada di daerah kawasan marinir angkatan laut. Cerita sebelumnya teman BPI sudah perna mencoba untuk menjelajah dan mencari air terjun ini tapi sangat di sayangkan tidak sampai bertemu dengan Air Terjun Lubuk Law Way Sabu dan pulang dengan kondisi lelah.

Kali ini teman teman BPI yang dimotori oleh seorang mb Yuli, akhirnya tercapai juga ke Air Terjun Lubuk Law Way Sabu. Perjalanan yang melelahkan ternyata berbuah hasil ya air terjun atau Curup Lubuk Law ditaklukan juga. Air Terjun Lubuk Law Way Sabu sebagian orang menyebutnya air terjun Way Sabu, yang terletak di daerah Padang Cermin, kabupaten Pesawaran, Lampung.

Rute untuk mencapai air terjun Air Terjun Lubuk Law Way Sabu dimulai perjalanan dari Kota Bandar Lampung dengan sepeda motor menuju daerah Piabung. Selanjutnya setelah tiba di  Markas Komando Infanteri Piabung ambil jalan atau belok kanan hingga mentok jalan aspal.  Kendaraan atau motor di parkir disana, terdapat tempat yang telah disediakan. Biaya parkir per motor dikenakan Rp 10 ribu. Setelah parkir motor perjalanan masih dilanjutkan  sekitar 2 jam berjalan kaki, dengan medan perjalanan dengan jalan setapak dengan kondisi menanjak, turun, berkelok, melewati perkebunan cokelat hingga bertemu warung selanjutnya jembatan gantung, setelah itu kearah kanan dengan mengikuti jalan dari belakang warung dengan terus mengikuti jalan setapak hingga  ketemu sungai. Selanjutnya menyusuri sungai hingga sampai lokasi waktu menyusuri sekitar kurang lebih setengah jam hingga sampai ke Air Terjun Lubuk Law Way Sabu. 

Perjalanan yang melelahkan terbanyar dengan keadaan Air Terjun Lubuk Law Way Sabu, curup dengan airnya yang segar..
Selamat menjelajah bagi para petualang..
Ingat ya jangan ngaku petulang jika anda belum sadar dan menjaga lingkungan.. Jangan buang sampah sembarang, tidak vandalisme dan tidak merusak lingkungan.
Foto air terjun Lubuk Law Way Sabu Pesawaran
Narsis bersama teman Backpackers Indonesia 
eeh ada  Khiritik Rosan, aktor India 
Sumber foto dari : Derisco 

10/17/16

Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat, Jauh Tapi Tetap Air Terjun

9:41 PM 0
Arter Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat adalah yang terletak desa kelapa 2, kecamatan kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, menjadi salah satu tempat kunjungan bagi anak anak muda. Banyak di sosial media yang mengepost foto foto selama di air terjun ini. Ya mungkin saja tempat ini menjadi kunjungan tambahan setelah berkunjung ke pantai Klayar Batu gigi Hiu yang menjadi magnet untuk berkunjung daerah ini.

Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat disebut dengan Kelapa dua, sama dengan nama desa letak air terjun ini.

Rute untuk mencapai Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat tidaklah sulit dari Kota Bandar Lampung, Ambil jalur ke Kecamatan Padang Cermin kabupaten Pesawaran, selanjutnya dipertigaan padang Cermin Ambil kanan ke arah Kedondong, selanjutnya lewat pasar Kluwih terus belok kiri, lurus aja sampe ketemu pertigaan pasar Jatiringin, tapi tatep lurus sampai ketemu jembatan Way Merbau.  Nah disitu sebelum jembatan Way Merbau ada sawah kiri kanan jalan, dipinggir sawah itu ada rumah, kita titip motor atau kendaraan di rumah itu, Kemudian  jalan kaki lewatin sawah, tidak begitu jauh sekitar 15 menit.

Pada trip kali teman teman yang Tergabung di Backapackers Indonesia Chapter Lampung berjumlah 13 orang, motoran kompoi ke lokasi Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat. Dengan leader seorang cewek, yaitu Mba Yuli yang terkenal energik dan sangat friendly ini, menikmati perjalanan bersama sama walaupun kondisi air saat itu sedang keruh.
Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat
Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat
Sang Leader sedang dibawah  Air Terjun Kelapa 2, Kelumbayan Barat
sumber foto : Derisco 

Puisi untukmu Bulang (Bujang Petualang)

8:15 PM 0
Bulang bujang petualang  lagi foto air terjun Talang Rabun 
Puisi Buatmu Bulang (Bujang Petualang)
Karya : Silvi Marselina Viranda

Hei bulang!!
Hidup mu bebas  bagai angin menerpa ilalang
Kesana, kemari  tak tentu arah, tak tentu jarak, terus melanglang
Lalu kapan kah kau berubah, berlabuh atau berhenti terbang    
   

Kadang indah pelangi tak menggodamu, 
Kadang jutaan bintang pun tak menghentikanmu.
Mungkin di ujung sana  ada badai bergemuruh menghantammu, 
namun kau tetap berjalan, seirama dengan sinar terangmu

Redupnya sang surya, kau telah siap berencana 
Gelapnya dunia kau masih berusaha
Remangnya wajah tak mampu menunda
Sungguh kau bolang jelajah semesta

Semangat bolang mu tak surut, 
meski usia kian melarut
Tiada lelah mampu merengut,
 karena jiwa bak seorang pelaut.

Kau pecinta karunia Tuhan yang abadi,
Tergambar pada jengkal tapak kaki,
Cerita dan rekam alam ini,
Kau bak menabur debu biuh iri. 

10/10/16

The Power of Kepepet (Cerita Buru buru Minggu ini)

9:19 PM 0
Minggu lalu sepertinya minggu yang serba buru-buru, Bagaimana tidak hampir semua acara atau agenda dengan mepet waktu dan pas-pasan. Keunikan tersendiri yang saya rasakan disela-sela serba terbatas tersebut ada saja pemikiran cemarlang atau ide brilian yang mampu mengatasi masalah mendadak tersebut. Mungkin disinilah membuktikan yang banyak dirasakan oleh orang orang lain, sebutan istilah THE POWER OF KEPEPET (kekuatan dalam kondisi mendesak).
  
Pengalaman ini senaja saya tulisan untuk mengenang hal ini karena bagi saya tidak akan terulang kedua kali,semoga.. Jikapun terulang itupun pasti dalam waktu yang berbeda. Tak mungkin yang sudah lewat kembali ke depan. berdoa jangan sampai lagi, cape pikiran dan cape hati.. hehe

Pengalaman dimulai hari senin, agenda yang sudah disepakati dengan ketua mahsiswa PPLT di salah satu Sekolah di Kota Metro, bahwa penarikan mahasiswa PPLT oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada hari senin. Kesepakatan itu pada 2 minggu sebelumnya, 2 wakil mahasiswa menemui saya untuk diskusi kegiatan tersebut. Pada hari senin ini saya ke sekolahan,  Sampai di sekolahan langsung bersilahturahmi dengan kepala sekolah, dalam sela sela obrolah dengan kepala sekolah, saya agak kaget karena beliau menyampaikan bahwa diapun belum dikonfirmasi langsung jam berapa mulai untuk acara penarikan tersebut. sempat terpikir dibenak saya ada apa dengan mahasiswa PPLT ini, seharusnya acaranya sudah fix dan sudah siap, yang penting lagi sudah dikomunikasikan langsung dengan orang nomor satu di sekolah ini. Setelah dari obrolan tersebut kitapun segera ke ruangan yang akan digunakan untuk acara tersebut,  dan ternyata terbukti mahasiswanya belum siap, alhasil menunggu sampai semuanya siap baru acara ceremonial penarikan dilakukan bersama kepala sekolah dan guru-guru sekolah. Keadaan tersebut membuat saya selaku DPL merasa kurang mendidik mahasiswa yang seharusnya semuanya sudah dipersiapkan sebelumnya dengan matang sehingga acaranya berjalan dengan lancar. setelah itu siang menjelang juhur, sudah mendekati kampus tapi telat, gerbang kampus sudah tutup, sudah terbiasa saat jam sholat juhur pintu gerbang akan ditutup hingga sholat selesai. selanjutnya sayapun balik ke kost, setelah juhur sudah mendapatkan sms oleh koordinator mata kuliah yang satu tim mengajar dengan saya untuk segera meeting membahas materi perkuliah, lansung tancap ke kampus 3. Sampai sorepun kelar.

masih di hari yang sama, stelah rutinitas harian abis magrib, makan malam, lanjut  rencana akan menyelesaikan tulisan yg sudah tertunda dan persiapan materi untuk kuliah besoknya, sebelum isya mendapat chat Whatups dari teman dosen untuk segera kirimkan no KTP, dalam "ada apa ini?" Ternyata ada sms tertunda, bahwa segera menyiapakan untuk berangkat besok siang ke Yogya -Malang, tiket dan lain2 sudah disiapkan oleh ka prodi. sempat bergumam Oh Tuhan mengapa mendadak sekali. Ya sudah seorang petualang harus siap. hahahaha.. 

Selasa pagi jam 1 dan ke 2 sudah masuk kelas materi evolusi, di kelas terhibur dengan intermezo cerita lucu mahasiswa selama PPLT. ternyata perkuliahan hari ini adalah kuliah perdana mahasiswa semester atas setelah melakukan kegiatan PPLT,  Pada kesempatan itu saya bertanya kepada beberapa mahasiswa bagaimana kesan selama belajar di sekolahan. dari cerita tersebut ada mahasiswa yang sring dipanggil anak karena tubuhnya yang kecil dan imut, sehingga sering dianggap anak sekolah, selain itu ada yang di panggil buyut, karena namanya Yuyun  dan cerita cerita yang lainnya. 

Di jeda waktu pergantian perkuliah sudah saya didatangi oleh asisten praktikum untuk meminta dibriefing tentang materi-materi praktikum, sayapun harus menyanggupi karena sulitnya menentukan jadwal yang cocok. Sebelum juhur hingga jam 1 briefing dengan asisten, alhamdulillah ternyata tidak perlu waktu yang banyak untuk menyakinkan asisten tentang materi, mereka sudah cukup pintar dan mupuni.

Abis juhur langsung tancap gas ke kost ambil barang untuk berangkat ke Yogya, janji jam 1 di fakultas fkip, ternyata molor, 1,5 jam menunggu kepastian dari ketua rombongan.. Duh jadi cerita panjang. hehe ayo lanjutkan cerita...

Jam 14.30 WIB kami bersepuluh berangkat menuju bandara Raden Intan II, sebelumnya saya sudah diberitau oleh ketua rombongan kita terbang pukul 16.00, sempat rasa kwatir, karena saat akan chek in jam sudah menunjukan jam 15.45, dalam hati duhh kok antrinya panjang aja, berjalan waktu dan menunggu antri jam pun sudah menunjukan pukul 14.00, sempat lama juga saya menunggu layanan pihak maskapai, lantara adanya komplen warga negara asing yang ternyata sudah tertinggal pesawat, akhirnya saya minta untuk layani saya dulu karena ini jadwalnya sudah telat, tapi saya sempat tenang setelah dalaam hati bergejolak lantaran akan tertinggal pesawat, pelayannya menyapaikan bahwa terbangnya diundur jam 15.45 WIB, setelah itu kami bergegas masuk ke dalam. untuk menyakinkan kita benar-benat didelay saya tanya kembali dengan penjaga di dalam, ternyata benar penerbangannya tunda. Namun kembali kegelisahan muncul lantaran, penerbangan ditunda, kita akan tertinggal lagi pesawat kedua, karena kita menuju Yogyakarta menaik pesawat transit ke Bandara Sukarno Hatta jakarta, lalu lanjut ke Adi Sucipto Yogyakarta pada jam 19.00 WIB dengan beda maskapai. Setelah saya hitung-hitung waktu, ini bisa ketinggalan pesawat, beda maskapai dan tanpa konekting tiket serta beda terminal di bandara Sueta, sedangkan waktu hanya sekitar 1 jam. semua harus buru buru dan cepat, sayapun berinisiatif harus web chek-in, untuk menghindari anterian waktu chek-in manual. setelah beberapa kali coba web chek in di Hp saya dan Hp teman yang lain, hasilnya gagal. sayapun kembali berinisiatif harus minta bantu ke teman yang sudah ahli, langsung terbesit ke teman yang ada di Jakarta yang selalu terbang setiap bulan. alhamdulillah dalam hitungan menit, web chek in sudah kelar berkat bantuan beliau. selanjutnya panggilan naik pesawatpun sudah terdengar, kamipun naik pesawat menuju Jakarta.

Di bandara Sukarno Hatta kami harus pindah terminal, dari terminal 1 pindah ke terminal 3 karena beda maskapai, tidak tau jam berapa itu yang pasti setelah turun dari bus suttle langsung bergegas masuk. Pada saat akan masuk ke pemeriksaan metal detektor ke 2 ternyata petugasnya meminta chek-in harus print, saat itu juga sudah terdengar panggilan terakhir untuk penerbangan ke Yogyakarta dengan nomor penerbangan yang kami naiki, sayapun bergegas lari ke tempat untuk chek-in dan turun naik tangga, hingga akhirnya kamipun harus lari2 naik pesawat karena tangga pesawat sudah mau ditarik. Dengan kondisi ngos ngosan akhirnya sudah di dalam pesawat, mata-mata menatap di dalam pesawat tersebut sayapun sudah tidak pedulikan lagi, saya mencoba mengusap keringat yang bercucuran.. luar biasa... cerita untuk dekan dan dosen yang lari mengejar pesawat..

Sampai di bandara Adi Sucipto dalam kondisi hujan deras, sembari menunggu mobil jemputan yang sudah di pesan oleh teman yang sedang menumpuh S3 di kota gudeg ini, kami duduk santai di pintu kedatangan. setelah itu kami tancap ke penginapan, makan malam dan selanjutnya tetap menyempatkan main ke Tugu dan titik 0 kilometer Yogyakarta walaupun kondisi larut malam.

Hari rabu, alhamduliliah tidka begitu terdesak oleh buru-buru kami pagi pagi sudah sarapan, lanjut ke UNY, disana kami disambut oleh dekan fakultas ekonomi, dan akhirnya terpisah ke Fakultas lainnya. menjelang siang acara di UNY selesai, jam 1 kami harus segera chek-out dari penginapan, setelah itu menuju UAD, acara ke UAD terpaksa terlambat lantara mobil yang kami sewa, bocor ban. namun acaranyapun kelar dengan mendapatkan banyak pengalaman. menjelang magrib kami ke stasiun untuk chek in kreta menuju malang yang bernagkat jam 20.45 WIB.

Subuh jam 4.00 Hari kamis sampai di stasiun Malang Baru, di jemput teman ke penginapan, acara di Unmuh lancar hingga siang dan  jam 15.00 terbang lagi ke jakarta, lanjut konekting ke Lampung. Kamis malam sampai Bandar Lampung, harus bukan labtop tuk persiapan ngajar jumatnya, alhasil suara ampir habis.

Sabtu yang full buru2. Dr pagi sudah antri mahasiswa bimbingan hingga juhur, siang seminar ,sore ujian pendadaran mahasiswa PPLT.  Alhmadulillah  Seminar hasil penelitian dosen pemula di kampus Universitas Muhammadiyah Metro dapat laksanakan dengan lancar. Tinggal revisi, perbaikan buku, cetak buku, perbaikan hasil penelitian, publikasi ilmiah.

catatan : Setiap perjalanan dan acara memang harus diperhitungkan sematang matangnya, persiapan, waktu, materi dan tenaga.

Bravoooooo.. Allahu Akbar.. 

10/3/16

Menjaring Alexa dari titik Terendah

4:36 PM 1
Ranking alexa adalah suatu penilai posisi website dan blog dalam takaran yang memiliki trafic terbaik di internet. Bagi para blogger ranking ini menjadi ukuran bahwa website memiliki lalu lintas atau trafic baik di dunia. Bahkan website yang memiliki ranking alexa paling kecil adalah website paling bagus untuk dijadikan tempat promosi atau mendapatkan backlink.

Saya sendiri, sejak bergabung dan menulis di blog, secara pribadi belum begitu merasakan efek dari manfaat ranking alexa. Dulu beberapa kali teman-teman blogger menanyakan blog kamu ranking alexanya berapa? Bahkan ada yang memuji, wihh ranking alexanya 400ribuan dunia, keren dll..
Namun dari beberapa artikel yang saya baca, ranking alexa penting untuk website atau blog kita, terutama untuk melihat peringkat trafik dari website kita dunia.

Kali ini saya baru hitungan hari membuat blog saya menjadi TLD, atau memiliki domain sendiri, tidak ada lagi belakangnya blogspot, sehingga langsung dengan razonewane dot com.  2 hari lalu saya mengecek peringkat blog saya ini dengan nama razonewane.blogspot dot com dengan posisi alexa tertinggi adalah 1.200.000 di dunia. Dengan bergantinya domain otomatis rank alexa dengan nama blog tersebut akan meningkat dan bahkan hilang tidak masuk dalam daftar lagi.


Dengan bergantinya domain tersebut saya mendaftarkan ulang blog saya dengan domain yang baru ini: razonewane.com  di rank alexa pun masih no data. Namun hari saya cek ternyata sudah memiliki rank yang sudah cukup membanggakan baru sehari aktif sudah memiliki ranking 8 jutaan.

10/2/16

Agung Hidayat dari Universitas Muhammadiyah Metro Juara 1 Gelar Teknologi Tepat Guna 2016 Kota Metro

1:04 AM 0
Pemberian hadiah kepada pemenang oleh bapak Walikota Metro
Rasa bahagia dan haru dirasakan oleh Agung (panggilan Agung Hidayat), mendapatkan hadiah dari pergelaran Lomba gelar teknologi tepat guna 2016 di Kota Metro. Agung yang sedang gencar-gencar menyelesaikan tesisnya di Pascasarjana Pendidikan Biologi Univeristas Muhammadiyah Metro, membuktikan bahwa riset yang dilakukan selama ini membuahkan hasil, dengan mengusung judul "Zat Organik yang Ramah Lingkungan Untuk Pertanian dan Perkebunan Guna Meningkatkan serta Menciptakan Bahan Pangan yang Sehat" berhasil mendapatkan juara pertama untuk kategori umum. hasil riset ini Agung juga membuat zat pengatur tumbuh (ZPT) dan juga secara langsung dipamerkan dalam acara puncak kegiatan ini. menjadi catat tersendiri hasil penelitian dari Agung juga bisa diorder bagi yang mencoba menerapkannya.
Ikut andil dalam pameran Lomba Teknologi tepat Guna 

Kegiatan puncak yang diadakan di halaman kantor Pemda Kota Metro, dihadiri langsung oleh Walikota Metro pak Pairin, pak Ishak (Sekda Kota Metro), Ibu Anna Morinda (Ketua DPRD Kota metro), para Asisten dan Kepada SKPD se Kota Metro. acara tersebut yang mengusung tema "Inovasi Untuk Metro Lebih Baik"

Lomba gelar teknologi tepat guna 2016 pada babak final ini diikuti oleh 22 peserta dari 2 kategori  yaitu kategori pelajar dan  dari kategori Umum. 

Acara yang berlangsung sekitar 3 jam ini, dengan Rankaian pembukaan, sambutan dan sekaligus penyerahan hadiah kepada para pemenang juga acara pameran karya-karya peserta lomba lengkap dengan poster masing-masing.
Obrol santai dengan Bapak Walikota Metro, Sekda dan Ketua DPRD Metro  pada saat pameran produk para peserta  
Dari pengumuman tim Juri Haryono juara-juara dalam lomba ini adalah: 
Kategori Pelajar
Juara 1 : SMK N 3 Metro 
Juara 2 : SMK N 3 Metro 
Juara 3 : SMA N 1 Metro 

Kategori Umum
Juara 1 : Agung Hidayat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro 
Juara 2 : Satrio Kuncoro seorang Pagawai Negeri Sipil Kota Metro 
Juara 3 : Duah Wahyu Ningsih dan Notty Elminar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro  
Foto para juara dari UM Metro bersama dosen pendamping Rasuane Noor, M.Sc.
Berikut ini tema-tema yang diambil para juara dalam pergelaran lomba Lomba gelar teknologi tepat guna 2016 "Inovasi Untuk Metro Lebih Baik"

kategori pelajar  
Juara 1 : SMK N 3 Metro Tema : "Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Pengganti Uyang Bleng dalam Pembuatan Mie"
Juara 2 : SMK N 3 Metro Tema : "Pemanfaatan Buah Mengkudu Sebagai Cairan Akumulator Ramah Lingkungan"
Juara 3 : SMA N 1 Metro Tema : "Pemanfaatan bahan-bahan organik sebagai alternatif Hand Wash"

Kategori Umum
Juara 1 : Agung Hidayat Mahasiswa UM Metro : "Zat Organik yang Ramah Lingkungan Untuk Pertanian dan Perkebunan Guna Meningkatkan Serta Menciptakan Bahan Pangan yang Sehat"
Juara 2 : Satrio Kuncoro : Evaluasi Diri Sekolah Menggunakan Software Guna Melihat Kualitas Lembaga Pendidikan di Kota Metro"
Juara 3 : Duah Wahyu Ningsih dan Notty Elminar Mahasiswa Pendidikan Biologi UM Metro : Potensi Tanaman Lokal (Tahi Kotok dan Tapak Darah) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Pengendalian Nyamuk Aedes sp.Di Kota Metro.