Berlayar Menuju pulau Pahawang |
Tujuan kuliah lapangan ini adalah mengenal lebih dekat dan penanaman mangrove di Pulau Pahawang. untuk lebih mendalami pengetahuan tentang vegetasi mangrove, diharapkan dengan belajar langsung dan melihat kondisi mangrove di lapangan akan menambah pengetahuan mahasiswa tentang mangrove sendiri. Kesempatan ini mahasiswa yang terdiri dari 2 kelas semester 7 dengan jumlah total sekitar 105 orang dan didamping oleh 3 dosen yang terdiri dari 2 dosen pengampu dan 1 dosen tambahasan bapak Suharno Zen, M.Sc serta 2 asisten yaitu Purwadi, S.Pd. dan Ronal Wahyudi, S.Si. sedangkan untuk panitia diketui oleh Andi Firman Kelas B.
Pak Isnain begitu semangat memberikan materi kepada mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP universitas Muhamadiyah Metro |
Dari Pak Isnain, selain mengenal dekat tentang mangrove dan memandu kegiatan penanaman mangrove di Pulau Pahawang, juga menjelaskan tentang Pulau Pahawang. Pulau Pahawang adalah dengan luas 1,084 hektar yang dihuni sekitar 400 Kepala Keluarga terletak di kecamatan Punduh Pidada dengan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Terdapat satu desa dengan nama desa Pahawang, di pulau ini dikenang dengan sebagai tempat tujuan wisata karena keindahan bawah lautnya dengan julukan Surga Tersembunyi (Hidden Paradise) karena memiliki keindahan trumbu karang dan biota lautnya yang sangat indah. Selain itu pulau ini memiliki hutan mangrove /bakau luas serta memiliki pantai berpasir putih.
Belajar di hutan bakau adem dan sejuk |
Dari penyampaian pak Isnain, di pulau Pahawang sudah
terindentikasi 30 jenis mangrove, yang terdiri bakau/ mangrove primer dan mangrove asosiasi. Luas wilayah mangrove
di pulau ini sekitar 141 Hektar dengan zona inti sekitar 30 hektar. Di tempat ini selain tempat perlindungan
mangrove juga tempat produksi /sumber benih mangrove yang sudah bersetrifikat
dari BPH Palembang dan BPH wilayah dua Medan serta SK bupati Pesawaran.
Di pulau Pahawang Bakau/ mangrove primer yang
paling banyak ditemukan adalah jenis Rhizopora
macronata, Rhizopora apiculata dan Rhizophora cronata, pidada, dan mangrove asosiasi asosiasi meliputi
buta-buta, waru, ketapang, jeruju, dan lainnya.
Mangrove di pulau Pahawang fungsinya sebagai
pelindung pantai dari barasi air laut tetapi juga memiliki manafaat yang lain yaitu
sebagai tempat perlindungan biota laut (telur, anak ikan, kepitik dan lainya)
pohonnya tempat burung serta hasilnya dapat dimanfaatkan seperti makanan dodol
mangrove, empeyek, bahkan untuk obat, sabun dan lulur.
Setelah belajar banyak dan terjun langsung mengamati mangrove di Pulau Pahawang, kita lanjutkan ke penanaman mangrove bersama di sekitar pantai di dusun Suak Buah Pulau Pahawang ini dengan masing-masing orang satu tanaman mangrove / bakau, semoga mangrove / bakaunya tumbuhan dan hidup besar.
Setelah belajar banyak dan terjun langsung mengamati mangrove di Pulau Pahawang, kita lanjutkan ke penanaman mangrove bersama di sekitar pantai di dusun Suak Buah Pulau Pahawang ini dengan masing-masing orang satu tanaman mangrove / bakau, semoga mangrove / bakaunya tumbuhan dan hidup besar.
Abis tanam bakau kita foto bersama pak Isnain dan Dosen |
nah, ini dia biologist cantik lag taman bakau, kalain kapan??? |
udah cantik cantik rela basah basah di lumpur tuk tanam bakau , yukk melestarikan alam Berikut video Mengenal Lebih Dekat dan Penanaman Mangrove di Pulau Pahawang |