Foto foto tepi danau suci Ranukumbolo Gunung Semeru |
Berikut ini saya bercerita tentang Pengalaman Turun dari Ranukumbolo ke Bandara Abdul Rahman Saleh Malang. Siang itu setelah membereskan peralatan camping dan perlengkapan pribadi di danau suci Ranukumbolo, menjelang jam 12 kami isi berfoto -foto terakhir selama pendakian ke Gunung Semeru, di tepi danau suci Ranukumbolo, tidak lupa dengan latar tanjakan cinta. Kondisi yang tidak begitu ramai sehingga sangat puas sekali foto foto sendiri di danau Ranukumbolo.
Foto foto tepi danau suci Ranukumbolo dengan Latar Tanjakan Cinta Gunung Semeru |
Foto foto tepi danau suci Ranukumbolo Gunung Semeru |
Perjalanan dari Ranukumbolo ke Ranupane Gunung Semeru kondisi kabut |
Di parkiran saya hanya melihat 3 mobil jip dan 1 truk yang parkir, saya disapa oleh masyarakat, tujuan kemana, ditawari ojek, karena biaya ojek 150 ribu, saya tetap memilih untuk menunggu dan menebeng dengan rombongan yang akan turun. Cukup laman saya menunggu pendaki yang turun dari Ranukumbolo di diparkiran, suhu dinginpun mulai menerpa, saya gunakan jaket gunung dan berdiang di perapian yang dinyalakan warga di parkiran tersebut. hingga 1 jam-an menunggu tidak ada tanda para pendaki yang turun, setelah lewat jam 5an baru ada, rombongan cukup banyak sekitar 18 orang, saya langsung menyamperi rombongan tersebut dan diizikan untuk gabung turun ke Pasar Tumpang menggunakan mobil truck, sedangkan 3 mobil jip yang tersisa akan menuju bromo. Akhirnya saya turun naik truk dengan ongkos 50 ribu berhenti di alun-alun Pasar Tumpang.
Setelah turun dari Ranukumbolo saya berencana langsung ke Bandara Abdul Rahman Saleh Malang, dengan harapan saya dapat menginap di sekitar Bandara tersebut. Setelah di Pasar Tumpang, saat itu menunjukan pukul 8 malam, akhirnya saya berdiskusi dengan group pendaki dari Bakasi bahwa mereka menyewa mobil angkot menuju ke Stasiun Kota Malang. Akhirnya saya ikut gabung dengan mereka naik angkot menuju bandara, karena angkotnya melewati jalan utama menuju bandara. Saat itu saya berhenti dipertigaan Tugu Patung Pesawat yang menuju Bandara Abdul Rahman Shaleh Malang, pas didepan pom bensin, saat istirahat di moshola pom bensin tersebut, sambil bertanya-tanya jarak dari pertigaan tersebut ke bandara, ternyata cukup jauh, harus ditempuh dengan kendaraan, dan juga dari info orang orang di pom bensin tersebut bahwa jika malam bandara tutup. Akhirnya saya segera menghubungi keluarga yang di kota Batu, untuk meminta bantuan beliau, ternyata beliau tidak sibuk, dan menjemput saya di Pom Bensin tersebut.
Karena jarak Batu ke pom bensin depan Tugu Pesawat cukup jauh akhirnya saya mencari makanan hingga saya tertuju ke pedagang jajan daging tusuk yang semacam sosis goreng gitu, saya abiskan dengan ngobrol dengan tukang jajan daging tusuk, saya banyak bertanya tanya tentang jarak pertigaan Tugu Patung Pesawat ke bandara Abdul Rahman Saleh Malang, tentang penginapan terdekat dan lainnya, yang hingga akhirnya saya ditawari untuk menginap di rumahnya, karena cukup jauh jika harus ke Batu. Tapi saya tetap menunggu saudara tersebut karena beliau sudah menuju ke tempat saya saat itu.
Setelah cukup lama ngobrol dan menikmati jajan daging tusuk tersebut. Saudarakupun tiba, akhirnya saya bermalam di rumahnya. Baru keesokan paginya saja menuju bandara Abdul Rahman Saleh Malang, selanjutnya terbang menuju Lampung.
Sewa motor RPM Malang.
Bagi teman-teman traveler dan backpakers yang ingin keliling Kota Malang, dapat menggunakan sewa motor, dengan biaya murah dapat menjangkau pelosok pelosok wisata Malang, dengan sewa motor RPM. Biaya terjangkau dan murah, dapat menghubungi nomor ini 085764153381 / 082306550681 atau di website sewamotorku .com
Berikut ini dokumentasi video selama di Ranukumbolo.
Berikut ini dokumentasi video selama di Ranukumbolo.