Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba Ini adalah cerita saya pertama kali penginjakan kaki ke tanah Batak. Yaa sebelum ke pulau Samosir Danau Toba tentunya saya harus ke Kota Medan. Pertama kali datang ke Kota Metropolitan dan sekaligus kota Terbesar di Pulau Sumatera, Dari Kota Medan yang berlanjut solo traveler / backpacker ke Danau Toba tepatnya ke Tomok di Pulau Samosir via Parapat.
Trip kali ini saya sebut adalah trip solo backpacker aji mumpung. Mengapa demikian karena, Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba adalah trip dadakan, dari catatan rencana trip untuk menjelang akhir tahun 2016 ini, tidak ada rencana ke daerah atas pulau Sumatera ini. Tetapi karena adanya tugas dari tempat kerja yaitu untuk mewakili kampus dalam kegiatan sosialisasi dan workshop penjaminan mutu internal di prodi dan pendidikan biologi, akhirnya selesai acara saya langsung nganclong ke danau Toba yang saya tuangkan dalam cerita dengan tema Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba.
Trip ini, saya beri judul satu jam di Samosir Danau Toba karena kurang lebih saya menginjakan kaki di pulau yang ada di danau Toba, hanya sejam saja. Tetapi dari sini saya merasakan puas dan bahagia akhirnya bisa mencapai salah satu tempat wisata alam dan wisata budaya di Indonesia bagian barat ini.
Bagaimana rute perjalanan saya dari kota Medan hingga sampai Ke Samosir danau Toba, yaitu sebagai berikut : perjalanan saya dimulai dari hotel Grand Serela Medan di jalan Gatot Subroto Kota Medan. Saya naik angkutan Mr X menuju ke arah terminal Amplas kota Medan. Sebelum sampai terminal saya berhenti di loket travel Palapa di jalan Sisingamangraja. Asumsi saya ingin cepat sampai ke danau Toba, saya lebih baik naik travel saja. Akhirnya sayapun berangkat menuju Parapat dengan menggunakan travel Palapa. Ongkos travel tersebut Rp 50 ribu saya sampai di Kota Parapat Danau Toba, di pusat kota ini Saya turun dan langsung menuju Hotel Sedayu, karena kondisi penginapan penuh, saya berpindah ke Wisma Sedayu. Dengan menggunakan bantuan dan informasi dari teman2 backpackers serta aplikasi traveloka, saya memilih penginapan tersebut dengan cost paling murah Rp.100 ribu dengan 2 bed, kamar mandi di dalam. Pas lah buat para backpackers.
Selanjutnya pagi-pagi sudah keliling kota Perapat yang berada di tepi Danau Toba, berfoto selfie di tulisan Danau Toba Simalungun. Setelah puas disana saya menuju pelabuhan Ajibata Danau Toba dengan menaiki angkot dengan ongkos Rp.4000.
Saya tiba di Pelabuhan Ajibata Danau Toba sekitar Pukul 7.30 wib, pelabuhan kecil yang tidak begitu khas di Danau Toba ini, pagi itu kondisi masih sepi dan ada beberapa yang bongkar muat di kapal, dan ada juga kapal yang baru tiba, menurunkan penumpang. Kondisi wara wiri di danau Toba tersebut. Diantara para penumpang banyak juga para anak sekolah, yang akan berangkat sekolah. Selanjutnya saya langsung bertanya kepada masyarakat yang menunggu sekitar sana, kapal untuk menuju Tomok Pulau Samosir mana? Hingga saya menaiki kapal yang tujuan Tomok yang ada di Pulau Samosir Danau Toba. Karena di pelabuhan ini ada beberapa tujuan. Jadi jangan sampai salah tujuan ke pulau Samosir. setelah setengah jam kapal berangkat, kapalnya cukup unik dan menarik seperti di foto. Saat di kapal beberapa kali saya mengabadikan foto-foto sekitar di danau Toba.
Kapal yang digunakan untuk menyeberang ke Pulau Samosir Danau Toba |
Kurang lebih 45 menit kami mengarungi Danau Toba hingga tiba di Tomok Samosir, saat turun saya sudah disambut dengan pemandangan pasar tradisional yang merupakan khas rakyak Indonesia di pasar Tomok Samosir. Sembari melewati hiruk pikuk jula beli tersebut saya terus berjalan menuju ke objek wisata di Tomok di pulau Samosir ini, saya langsung menuju ke area Tarian sigale - gale, kurang lebih setengah jam saya menyaksikan tarian sigale gale dan foto rumah adat khas batak di tomok pulau samosir tersebut, untuk masuk ke area wisata ini gratis, hanya saja jika ingin menari dengan segale gale dikenakan biaya Rp 80.ribu, sedangkan untuk foto foto dituliskan sumbangan seikhlasnya.
Masih di Tomok Samosir Danau Toba, Setelah di area sigale gale, saya ke pemakaman raja Sibutar Butar, kemudian lanjut ke moseum batak yang ada sekitaran sana juga. Di sepanjang gang masuk ke objek ini banyak sekali penjulan pernak pernik, baju koas, kain ulos dan buat oleh oleh lainnya.
Pada kesempatan itu, Saya tidak berniat membeli barang apapun, apalagi oleh karena selain repot bawanya juga tidak memiliki banyak uang. Tetapi saat di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, ibunya dengan logak /eksen khasnya, menawarkan untuk membeli barang-barangnya, sebagai pembuka dengan harga modal. Saya ikut iba, akhirnya saya ngobrol banyak dengan ibu, dan saya membeli ulos, yang kata beliau asli dia yang menenun. Saya tidak tau berapa harga kain ulos standar, tetapi saya membeli saja dengan harga kata teman murah sekali? Teman tersebut bilang pasti itu bukan ulos handmade, ya tetapi saya tetap senang dan merasa itu asli handmade. Semoga dagangan laris buat ibu tersebut.
Setelah dari belanja di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, saya keluar di area tersebut dan menyusuri jalan hingga bertemu indomart, saya belanja snack dan beberapa minuman disana, selanjutnya saya menuju pelabuhan di Tomok di Tepi danau Toba, untuk menuju Ajibata di Parapat. Saya lihat, jam saat itu sekitar jam 10. Kurang lebih setengah jam, kapalpun sudah berangkat menuju Pelabuhan Ajibata di Parapat. kurang lebih hanya satu jam saya di Tomok pulau samosir danau Toba.
Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba saya kembali ke pelabuhan Ajibata. Dari Ajibata di Parapat Danau Toba saya langsung naik bus patas ac sejatera menuju Kota Medan dengan ongkos Rp. 60 ribu. Di kota Medan, saya kembali bermalam di penginapan / Hotel Resedence dengan economi room biaya permalam Rp. 80 rb. Hotel ini samping mesjid raya medan, dekat dengan Yuki Plaza dan dekat dengan istana maimunah.
Setelah sahari Saya menikmati perjalanan di Danau Toba dan Perjalananku Satu Jam Di Samosir, saya bermalam di Kota Medan kemudian pagi hari saya cek out hotel, dengan angkot Mr X menuju ke lapangan merdeka di kota Medan, disana saya disambut adanya acara festival tari Kolosal Batak, sejam saya di lapangan tersebut, sangat senang menikmati sajian dari tarian yang pesertanya adalah anak-anak SD se Kota Medan. Kemudian saya lanjut naik kereta ARS (airport Raillink Services) menuju bandara Kuala Namu, lanjut pulang ke Lampung.
Semoga artikel ini bisa menjadi referensi buat teman traveler dan backpacker yang ingin berkunjung ke Danau Toba terumakan yang ingin menikmati rumah adat di Tomok Pulau Samosir Danau Toba. Ini artikel ditulis lagi menunggu di bandara Kuala Namu, untuk terbang ke Jakarta trus sore lanjut ke Lampung.
Berikut video selama di danau toba dan masjid raya Medan, selamat meinyamak
Berikut ini rekaman video tarian khas batak di festival tari kolosal batak di Kota Medan
2 comments:
Aku dulu sering ke danau toba, dari Banda Aceh dg transportasi murah dan cari penginapan murah. seru. Banyak spot2 bagus di sana. Pingin datang kembali kalau ada rejeki :)
keren... pengen kesana juga. semoga tahun depan bisa terwujud. aminn
Post a Comment