Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Danau. Show all posts
Showing posts with label Danau. Show all posts

1/1/20

Pemandian Air Panas Alami Gemburak Air Putih Way Tenong Lampung Barat

9:23 PM 0
Pemandian Air Panas Alami atau Gemburak salah satunya terdapat di dusun Air Putih, desa Sukananti kecamatan Way Tenong kabupaten Lampung Barat. Lampung Barat memiliki banyak sumber panas bumi atau geotermal tercatat dari kawasan Gunung Sekincau hingga ke Suoh selanjutnya di daerah Ranau Gunung Seminung. Sumber panas bumi muncul bercampur dengan air yang tampak seperti air mendidih yang menjadi suatu aliran air sendiri. Masyarakat setempat sering  menyebutnya Gemburak dalam bahasa Indonesianya yaitu Pemandian Air Panas. 

 Pemandian air panas / Gemburak, diwilayah Lampung Barat ini belum banyak dikelola, yang sudah menjadi salah satu mwnjadi tujuan wisata adalah Danau Suoh dan sekitarnya, sedangkan daerah lain belum dikembangkan, termasuk  Pemandian Air Panas Alami Gemburak Air Putih Way Tenong. 

Dulu di Pemandian Air Panas Alami Gemburak Air Putih Way Tenong Lampung Barat,  masyarakat setempat sering melakukan mandi di air panas dengan tujuan untuk berobat yaitu untuk mengobati gatal-gatal dan jamuran yang ada di tubuh. Bahkan warga sering memasak telur di sumber air panas tersebut dan telur tersebut dipercaya dapat memberikan khasiat kesehatan bagi yang memakannya. 
Namun kebiasaan tersebut sudah jarang sekali dilakukan masyarakat sehingga sumber air panas atau gemburak ini jadi sepi. Saat  di Pemandian Air Panas Alami Gemburak Air Putih Way Tenong Lampung Barat ini aroma bau belerang /sulfur begitu menyengat bahkan air dan lumpurnya juga begitu menyengat bau belerang/sulfur. 

Akan tetapi berkaca dari tempat-tempat pemandian air panas di Jawa atau tempat lain sehingga Pemandian Air Panas Alami Gemburak Air Putih Way Tenong Lampung Barat  dapat menjadi salah satu potensi wisata yang memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat setempat. Masyarakat dapat bereakreasi sambil terapi kesehatan di pemandian air panas. 

Semoga Pemandian Air Panas Alami Gemburak Air Putih Way Tenong Lampung Barat kedepannya akan berkembangan dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat setempat. Apalagi di Lampung Barat begitu kayak dengan sumber geotermal seperti di Talang Bukit Gunung Sekincau, Kayuare dan sekitarnya, serta Suoh. 


12/5/18

Dam Raman : Wisata Danau Bak Meteor Di Pinggir Kota Metro

9:18 PM 0
Dam Raman adalah sebuah danau buatan yang berada di perbatasan 3 kabupaten yang ada di provinsi Lampung yaitu Kota Metro, kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur.  Danau buatan ini yang terletak di Distrik 28 dikelolah oleh pihak khusus yang menangani irigasi dan sejenisnya. Danau ini tujuannya untuk sebagai penampungan irigasi pengairan sawah di wilayah Metro dan Lampung Timur.
Dam Raman di Kota Metro

Untuk mencapai Dam Raman ini dari pusat kota Metro sekitar 8 km kearah Metro Utara  tepatnya di kelurahan Purwoasri, tepat di jalan Dam Raman, untuk lebih lengkapnya dapat menggunakan google map sehingga akan mudah mencapai lokasi Dam ini.

Dari cerita masyarakat yang saya dengar tentang Dam Raman ini, bahwa sejak awal dibangun Dam Raman sudah memiliki nilai estetika tersendiri, yangmana sebuah bendungan air yang luas yang dapat digunakan untuk bersantai dan pemandangan air. Tetapi karena belum bergeliatnya wisata dan belum trendnya dunia sosial media. 

Dam Raman hanya dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk sekedar memancing atau hanya duduk-duduk atau nongkrong bagi anak muda, terkadang tempat mandi anak seusia sekolah dasar. Bahkan banyak cerita kelam bahwa di Dam Raman beberapa kali anak tenggelam dan meninggal di lokasi Dam ini. 

Selain itu ada cerita mistis yang tidak kalah seram tentang bendungan Dam Raman yang berhubungan dengan mahluk halus dan sejenisnya serta ada cerita adanya buaya putih dan ular besar penghuni bendungan ini. bahkan cerita pembegalan dan perampokan menjadi cerita kelam tentang Bendungan Dam Raman ini.

Cikal bakal nama Dam Raman berasal dari gabungan bahasa yaitu Dam artinya Bendungan sedangkan Raman artinya cantik atau indah. sehingga jika digabungkan arti Dam Raman adalah bendungan air yang indah. 

dikawasan Dam Raman banyak ditumbuhi kayu-kayu akasia yang sudah
 berumur tua menambah kesan eksotik daerah ini 

penampilan jembatan gantung di 28 Dam Raman
6 tahun yang lalu 
Awal saya tinggal di kota Metro sekitar 6 tahun lalu tahun 2012, saya yang hoby berpetualang bertanya-tanya ke teman asli kota Metro "dimanakah tempat wisata di Kota Metro" hingga saya berkunjunglah ke Dam Raman ini. 

Dam Raman, saat itu Dam ini tidak terlihat sebuah bendungan yang luas tetapi semua tertutup oleh tumbuhan eceng gondok. Jauh dari kata Indah. Saat itu mata saya malah dimanjahkan oleh pohon pohon yang ada di sekitar danau Dam Raman ini, pohon rengas dan akasia menjadi objek saya untuk mengabadikan tempat ini dengan foto. Dam Raman ini sama sekali tidak dikelola layaknya bendungan sebagai objek wisata, saat awal-awal tinggal di kota Metro, berjalannya waktu beberapa kali saya dan teman-teman mengadakan hounting foto lengkap dengan model di tempat ini. Saat itu juga kamupun sudah menjelajah jembatan gantung yang ada di sekitaran Dam Raman ini, saat itu jembatannya sudah cukup memperihatinkan karena sudah sangat buruk sekali, saya untuk melewati jembatan tersebut ngeri-ngeri sedap gitu..hehehe...

Seiring berjalannya waktu, kurang lebih tahun lalu 2017, Dam Raman menjadi blooming bahkan menjadi trending topik sendiri di kalangan masyarakat Kota Metro dan sekitarnya. Tempat ini menjelma tempat wisata air yang ada di Kota Metro. Bahkan teman-teman di luar kota Metro minta untuk diantarkan untuk mengunjungi danau buatan Dam Raman ini. Beberapa kali saya mengajak keluarga untuk berkunjung ke Dam Raman ini, menikmati pemandangan dan menaiki perahu serta bebek-bebekan yang tersedia di bendungan Dam Raman ini. Suasana di danau ini sangat ramai, selain menaiki perahu, bebek-bebekan juga dibangun spot untuk foto-foto, sampai lengkap dengan para pedagang dan tempat nongkrong lainnya. Saat itu untuk masuk ke tempat wisata ini tidak dipungut bayaran hanya saja kena biaya parkir saja. daerah Dam Raman benar-benar menjadi pusat keramaian yang ada di kota Metro terutama di hari Libur. 
perahu dan bebek-bebekan di Dam Raman
Bergulirnya waktu, cukup lama saya tidak berkunjung lagi ke Dam Raman, karena kesibukan kerja serta masih masa istirahat pasca sakit malaria. Sehingga saya tidak begitu tau perjalanan perkembangan tempat wisata Dam Raman ini.  Hingga pada bulan puasa tahun 2018 saya bersama istri berkunjung kembali ke Dam Raman dengan tujuan untuk ngabuburit bulan puasa. Tetapi apa yang saya lihat ada perbedaan jauh keadaan di danau ini. Apa perbedaan itu? Yaitu saya melihat tempat wisata Dam Raman seperti redup sepi pengunjung, bahkan  spot - spot foto yang dulunya berbayar sekarang tampat tidak terurus dan mendekati rapuh. Para penjual hanya sebagian kecil saja sudah banyak lapak yang tutup, serta perbedaan-perbedaan yang lainnya. 

Saat itu saya berasumsi ada apa kok tempat wisatanya berubah yang dulunya sangat ramai sekarang bahkan terancam tutup. Apakah karena bulan puasa atau karena pengunjungnya memang sudah tidak ada lagi yang ingin berkunjung ke Dam Raman. Selanjutnya sampailah saya mendaptkan sebuah share dari teman-teman sosial media alasan mengapa dam Raman mulai sepi karena ada sebuah surat keputusan yang dikeluarkan pihak yang menangani tentang irigasi bahwa tujuan pembuatan dam ini hanya sebatas irigasi bukan untuk wisata. Ya mungkin hal tersebut yang menyebabkan pihak yang dulunya gencar mengembangkan wisata di Dam Raman ini mulai mundur teratur, tetapi secarai realnya saya kurang paham, mungkin perlu adanya penjelasan atau klarifikasi dari pihak yang berkepentingan di Bendungan ini. 

Awal Bulan November 2018 saya kembali berkunjung ke bendungan Dam Raman  ini, kondisi saat musim kemarau dimana kondisi bendungan airnya cukup surut akan tetapi ternyata masih ada perahu dan bebek-bebekan serta beberapa pedagang di sini. namun jauh dikatakan ramai, Selain itu ternyata di dekat bendungan ini sudah ada sebuah kolam renang umum yang sudah beroperasi tetapi saya belum perna masuk ke kolam renang tersebut. 

Sudah hampir 2 tahun ini Dam Raman bermetamorposis menjadi tempat wisata yang sangat Ramai namun bak bintang jatuh redup tak berjejak. Hingga saya menilai ini tempat wisata yang bagai meteor dimana saat muncul begitu blooming dengan pancaran yang begitu menjanjikan namun berlahan habis terkikis oleh atmosfer. Hanya sedikit sekali meninggalkan puing-puing bahkan hilang tersapu angin. 

Fenomena pariwisata yang singkat seperti ini apakah akan kembali pulih bak sediakala ataukah akan hilang hanyut terbawa arus air Dam raman. serta apakah ini akan terjadi ditempat-tempat lain ataukah akan ada solusi jitu untuk tetap eksis. Sinergi semua pihak yang berkepentingan di sini adalah sangat penting untuk tetap berjalannya tujuan yang mulia.Jaman terus berkembang tetapi inovasi harus terus digali sehingga menjadi tetap hidup.

12/31/17

Mengungkap Misteri Danau Suoh, Lampung Barat

9:35 AM 1
Mengungkap Misteri Danau Suoh, Lampung Barat 
Suoh adalah salah satu wilayah yang ada di Kabupaten Lampung Barat, dan merupakan salah satu wilayah yang dikelilingi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Artikel berikut saya tuangkan untuk menggali tentang Danau Suoh dengan tema "Mengungkap Misteri Danau Suoh Lampu Barat"

Belum banyak orang yang tau dimana atau cerita tentang Suoh atau Danau Souh itu sendiri. kali ini saya mencoba mengali cerita dalam balutan Misteri Danau Suoh, yang sempat saya dapatkan dari cerita kakek saya, perngalaman pribadi perjalanan ke  Danau Suoh dan juga menampung dari cerita di dunia maya tentang Danau Suoh yang berada di Lampung Barat tersebut.

Pengalaman trip ke Danau Suoh Lampung Barat, dengan menggunakan kendaraan motor kesayanganku Honda Revo yang selalu setia menemani setiap tripku keliling Lampung dan sekitarnya. Kali ini saya berhasil menginjakkan kaki lagi ke tanah yang sekarang menjadi salah satu distinasi unggulan untuk potensi wisata panas bumi di Lampung Barat  "Danau Souh dan apa yang perlu diungkap tentang misterinya"

Sebelum cerita panjang tentang misteri Danau Suoh berikut ini saya menyampaikan bagaimana mencapai atau rute untuk menuju Danau Suoh di Lampung Barat. 


Danau minyak  Suoh Lampung Barat 
Jalur Pertama menuju Danau Suoh : Jika berasal dari Ibu kota Lampung : Kota Bandar Lampung, tentunya menuju arah ke Lampung Barat, Lampung Barat dapat dicapai melalui  dua jalan lintas utama jalur yang lebih cepat melalui jalan lintas tengah sumatera, perjalanan ditempuh sekitar 7 jam hingga ke danau Suoh,  dimana akan melewati : Kota Bandar jaya, lanjut melewati Kota Bumi, hingga tiba di Bukit Kemuning, ambil jalur ke arah Liwa. setelah itu akan melewati Sumberjaya, Pajar Bulan Way Tenong, Sekincau, Kenali hingga tiba di Batubrak tepatnya di pekon/desa Kota Besi. di desa ini akan mudah di kenali karena terdapat kerajaan Skalabrak, setelah beberapa rumah dari kerajaan ini, ambil jalur ke arah kiri menuju Suoh, terus ikuti jalan utama dengan jalan bermacam-macam karena masih tahap pembangunan, yang pasti sudah bisa dilewati oleh mobil. perjalanan dari Batubrak hingga ke Suoh ditempuh kurang lebih 2 jam. selanjutnya jika sudah sampai di Suoh lanjut ke arah danau, di lokasi ini, bisa tanya ke warga jalan menuju danau. di danau Suoh akan banyak kekaguman yang akan dirasakan.. 

Jalur kedua menuju Danau Suoh : jalur ini merupakan jalur alternatif jika ada agenda atau kegiatan di daerah Pesisir Barat, Jalur melewati Pesisir Barat, dari Kota Bandar Lampung hingga ke Suoh bisa dicapai selama 11 Jam, karena jalurnya muter. tetapi jika ingin kesana lewat jalur ini tidak ada salahnya karena Pesisir Barat kaya akan destinasi wisata pantai dan laut.  Rute dari Kota Bandar Lampung menuju Suoh  melewati Pesisir Barat dengan melalui jalan Lintas Barat Sumatera, akan melewati : Gedungtataan, Pringsewu, Gisting, Kota agung, lanjut lewati Wonosobo, Tanjakan Sedayu, lewat Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, terus lewati Bengkunat, Biha, Ngambur,  Tanjung setia, hingga sampai di kota Krui, setelah melewati kota Krui lanjut ambil jalan ke arah Liwa, perjalanan dari Krui hingga Kota Liwa selama 1 jam yang melewati Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, setelah  di kota Liwa, ambil ke arah Skalabrak / batubarak.   setelah di Batubrak ambil jalan ke arah Suoh. 


Perjalanan menuju Suoh dapat dicapai dengan melalui 3 akses utama walupun ada akses jalan yang belum terekspose semua.  Ada 3 rute atau jalan utama untuk mencapai Suoh  yaitu melalui Sanggi - Tanggamus, melalui Kota Besi Batubrak (Liwa), dan melalui Sekincau (Atar Lebar). Pengalaman pribadi saya, yang terbaru dalam menunju Suoh adalah saat kemaren melalui jalur Way Tenong lanjut ke Sidomakmur ke arah air Abang lanjut ke Kayuare terus ke Atar Lebar ke Damarkaca lanjut ke Sukajadi hingga sampai ke Suoh. Perjalanan benar-bebar ekstrim karena melewati jalan setapak turunan dan tanjakan, lincin serta berbatu, lelah super dan sangat, ini jalan terdasyat yang perna saya jalanan selama ngetrip bermotor, separah-parahnya jalan di Lebuay ternyata lebih sengsara disini, luarr biasaa...

Untuk menuju Danau Suoh jalan yang bagus sebaiknya melewati jalur Kota Besi / Batubrak (Liwa), sedangkan melewati jalur Tanggamus belum menjadi rekomendasi karena  masih banyak kabar kurang aman dan rawan begal. Pada perjalanan saya kemaren, pulang dari Suoh lewat jalur Kota Besi Batubrak (Liwa) karena sudah bagus.

Sekarang Suoh sudah menjadi kacamatan sendiri dan sudah banyak sekali perubahan yang terjadi di wilayah ini, seperti jalan sudah sebagian besar jalan menuju Suoh  di aspal dan cor semen serta tentunya sudah bisa di tempuh dengan kendaraan mobil biasa, sedangkan dulu hanya bisa diakses dengan motor adventure dan mobil hardtop.

Suoh adalah negeri yang hidup diatas sumber panas bumi (geothermal). Bagaimana tidak pada keadaan tertentu saat tertidur lelap,  bisa merasakan gemuruh dibawah bumi. Suoh terletak berketinggian 1.200 mdpl dengan bentuk permukaannya disebut Daerah kantong (enclave) di tengah-tengah Pegunungan Bukit Barisan Selatan.
Nampak dari atas bukit kecil Keramikan Suoh Lampung Barat 
Bagaimana Misteri Danau Suoh?
Sejarah kelam Suoh sebenarnya masih menjadi misteri sendiri karena selama ini saya pun belum menemukan tulisan atau cerita yang valid tentang Danau Souh ini, yang pasti mungkin masih menjadi cerita tersendiri bagi penduduk yang menempati daerah ini dimana pada tahun sebelum merdeka terjadi  gempa bumi dahsyat tahun 1933. Yang mana  menurut cerita masyarakat dan begitu juga cerita kakekku daerah ini ditinggalkan atau hilang ditelan bumi. Lanjut cerita dari kakekku (Almarhum Baharudin) yang mana semasa mudanya sudah menempati daerah Way Tenong (Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat), beliau sering sekali berburu ke daerah Suoh pada tahun 50-hingga 80an,  beliau menceritakan bahwa jaman itu, Suoh menjadi primadona untuk berburu rusa dan kerbau liar karena dulunya daerah Suoh ini adalah daerah yang paling ramai dan berpenduduk paling banyak di Lampung Barat, Karena terjadi gempa 7 hari 7 malam sehingga semua penduduknya pindah tempat. Banyak binatang peliharaan ditinggalkan sehingga menjadi tempat berburu para warga agak jauh dari daerah ini. Demikian cerita langsung yang saya terima tentang gempa dan meletusnya daerah ini. Mungkin ada catatan atau cerita lebih valid silahkan teman-teman share ya...

Asal Nama Suoh dan Cerita Penduduk Suoh Dahulu
Sejarah Suoh alkisah tentang Suoh sendiri yang disebut daerah "Way Laga" apa arti dari dua kata tersebut ternyata berasal dari bahasa Lampung, yaitu  Way berarti air atau sungai dan Laga berarti tarung / laga /berantem.  secara harfiah artinya Way Laga adalah air tarung.  jadi daerah ini merupakan perbatasan antara 2 daerah  Lampung Utara   Lampung Selatan pada saat itu, sekarang karena sudah mengalami pemekaran kabupaten sudah menjadi tanggamus dan Lampung Barat.  selanjutnya pada masa penjajahan dulu di Suoh ini terdapat sebuah gunung yang disebut Gunung Ratu, dimana meletus pada tahun 1933.    sebelum terjadinya bencana alam meletusnya Gunung Ratu tersebut di kawasan ini sudah peradapan paling maju di Lampung yaitu adanya  pemukiman penduduk yang sudah ramai. dari berbagai sumber ternyata terdapat 13 Marga, (kalau di Lampung marga itu adalah suatau wilayah atau kawasan), marga-marga tersebut adalah: Banjar Negeri, Karang Agung, Bunga Lote, Bandar Setia, Negeri Ratu, dan lainnya. Pencarian utama para penduduk ini adalah bertani bersawah serta berkebun tradisional. 

Asal kata Suoh yaitu dari kata Suwah, Suwah berasal dari bahasa Lampung.  Pada saat itu hasil sawah yaitu padi sangat melimpa. akan tetapi karena melimpahnya tersebut padi tersebut dibakar. Kejadian atau peristiwa pembakaran padi inilah disebut SUWAH = bakar.  Bekas bakaran padi tersebut menjadi sebuah gunung disebut Gunung Kapur,  dimana yang merupakan tempat salah satu lokasi di wilayah ini terletak di Negeri Ratu Tanjung Jati Suoh. penyebutan nama Suwah menjadi Suoh sejak masuknya suku Jawa yang bertansmigrasi ke wilayah ini.

Penduduk asli Suoh adalah asli suku Lampung di Pekon/desa Hantatai. Pekon/desa Hantatai (disebut juga Bumi Hantatai) adalah kampung lama di Suoh. Kebayakan suku Lampung menyebutkan Hantatai adalah Pekon Sumbai / Pekon Ulu Suoh. 

Sering berkembangnya pemerintahan desa dan pemekaran daerah oleh pemerintah sekarang sudah merupakan kecamatan yang ada di Lampung Barat yang mana terdapat banyak desa atau pekon Nama-nama desa di Kecamatan Suoh diantaranya : Tugu Ratu, Sumber Agung, Banding Agung, Bandar Agung, Rowo Rejo, Sukamarga, Gunung Ratu, Srimulyo,  Bumi Hantatai, Suoh, Atar Lebar dan Ringin Raya. Selanjutnya di desa/Pekon Tugu Ratu terdapat sebuah sungai yang diberi nama “Tulung Sekanda” / Tulung Sekehendak mengapa demikian karena dahulunya air sungai tersebut berpindah-pindah alirannya. sehingga Tulung Sekanda berarti  air sungai dengan sekehendak sendiri.

Lalu bagaimana sekarang penghuni atau Penduduk Suoh? ternyata sekarang mayoritas dari suku Jawa, mereka berasal dari berbagai daerah dan sudah turun temurun disini. akan tetapi meskipun terdapat berbagai suku : Jawa, Lampung, Sunda, Sumendo, dan suku lainnya) di Suoh roda kehidupan tetapi berjalan dengan damai. (sumber : sitasi dari berbagai Blog orang)

Suoh adalah tanah yang subur  Dari info artekel bahwa danau Suoh terbentuk sejak adanya gempa sebelumnya (tidak tau  secara ilmiahnya) danau tersebut yaitu Danau Lebar, Danau Minyak dan Danau Asam. Dibalik kejadian bencana alam tersebut ternyata Suoh menyimpan kekayaan alam menakjubkan. Distinasi Suoh bukan hanya panas bumi, danau 4 buah, sungai Semaka tetapi ternyata merupakan tanahnya yang subur.  


Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Lampung Barat, bahwa suoh merupakan daerah penghasil Beras yang berkualitas tinggi, selanjutnya penghasil durian paling legit, serta penghasil perkebunan yang unggul seperti kopi, kakao/coklat, pisang dan hasil bumi lainnya. pada musim durian anda akan terpuaskan dengan durian asli sini yang super yummy.. selamat mencoba ya..


Ketika anda berada di Suoh, tentukan akan dimanjakan dengan hamparan sawah, perkebuanan kopi dan buah-buahan, serta pegunungan yang mengelilingi daerah ini. Disini terdapat sungai bedar yaitu sungai Way Semangka yang bermuara di teluk Semangka Tanggamus. Dulunya untuk melewati sungai ini tidak dengan jembatan tetapi dengan rakit. Sekarang jalan dan jembatan susah kokoh.

Tempat Wisata Unggulan di Suoh
1. Danau Lebar, sebagian orang banyak menyebutkan danau Suoh padahal aslinya di souh terdapat 4 danau berdekatan yang paling luas adalah danau Lebar.  Danau ini diinformasikan memiliki luas  sekitar 65 hektare. Danau ini nampak lebih lebar dari danau yang lain sehingga disebut danau lebar.  Danau ini memiliki air jernih namun bila dilihat dari kejauhan pada saat cerah berwarna biru pekat. Pada terdapat sebuah pulau yang berada di tengah danau. Pulau  itu  disebut dengan Pulau Lebar dimana pada pulau ini dipenuhi pepohonan.
Danau Lebar  Suoh Lampung Barat 
2. Bukit Savana Ilalang : pada daerah pertengahan antara 3 danau terdapat  hamparan padang savana yang ditumbuhi ilalang hijau, mirip  bukit Teletubbies  sungguh indah pemandangannya.


Padang savana di  Suoh Lampung Barat 
3. Danau Asam dan Pasir Kuning, luas danau asam sekitar  85 herktare sedangkan pasir kuning berada di tepi dari danau asam ini. Untuk menjangkau pasir kuning harus naik perahu atau melewati padang rumput savana. . Diberi nama Danau Asam karena rasa air di danau ini memang terasa asam.

4. Danau Minyak, danau ini dengan luas sekitar 15 hektare. Pada tepi danau ini di tutupi padang rumput ilalang. Danau Minyak disebut demikian karena pada permukaan air danau tampak seperti terdapat minyak yang mengambang. Danau ini dari informasi warga terdatang memiliki warna yang unik, selin kadang berwarna minyak terkadang membentuk tiga warna,  warna airnya kerap berubah,  kadang warna merah makan terkadang semburan gas alam menyembur air berwarna merah terang disebut Kawah Merah.


Danau minyak  Suoh Lampung Barat 
Danau Minyak  Suoh Lampung Barat 

5. Kramikan dan sumber panas bumi, di sini banyak sekali dapat kita temukan sumber Letusan sehingga di lokasi ini pengunjung harus berhati-hati sebab apabila terlihat tanah tidak ditumbuhi oleh ilalang artinya panas bumi hampir mencapai permukaan tanah, dan kita dapat terperosok  ke sumber panas bumi. Bahaya...  Lapisan kerak ini disebut Keramikan: hamparan batuan yang mengeras laksana keramik. Menurut masyarakat setempat, batuan ini berlapis-lapis dan bertambah luas. Di bawah hamparan yang mengeras seperti menyimpan sumber air panas yang tak pernah habis. Air panas meletup-letup. ada yang berukuran besar membentuk kubangan, dan ada yang kecil yang mengalirkan air hangat.


banyak sekali yang berkunjung ke Keramikan Suoh Lampung Barat 

Keramikan Suoh Lampung Barat 


6. Danau Belibis. Danau ini banyak dihuni burung belibis hingga kini disebut Danau Belibis.
 
7. Air Terjun, saya belum perna berkunjung ke air terjun ini jadi rencana next trip.

Ternyata diantara keempat danau yang ada di Suoh ini terdapat biota alam yang perlu digali secara total yaitu di danau ini  Kita  dapat menikmati nelayan mencari ikan, memancing dan menjala. Pada danau ini terdapat banyak jenis ikan air tawar diantaranya ikan jenis gabus, nila, betok, udang, kepor dan ikan lainnya.  


Cerita misteri yang lain yang tidak kalah serunya adalah Menjadi cerita sendiri di masyarakat bahwa di danau atau kawasan perairan Suoh memang banyak penunggunya yaitu BUAYA, dari cerita masyarakat setempat itu memang benar bahkan ada sering melihat buaya-buaya berdiam di pinggir danau pada sore hari.  Dulu warga sering mandi dan berenang di  pinggir danau  Namun, danau ini mendadak sepi sejak buaya-buaya di danau bekas rawa ini sering muncul ke permukaan. Apalagi, dua warga sudah menjadi korban.  Cerita ini bukan bualan belaka, warga sering menemukan telur buaya di dalam tanah pinggiran danau. Bahkan, beberapa warga mengambil telur itu untuk ditetaskan.

Yukkkkk Simak Video berikut ini   perjalanan saya dalam  Mengungkap Misteri Danau Suoh, Lampung Barat 

Berikut ini foto-foto selama jalan-jalan di danau Suoh Lampung Barat

eksis di Keramikan Suoh Lampung Barat 

masih eksis Keramikan Suoh Lampung Barat 

Padang ilalang di belakang danau minyak  Suoh Lampung Barat 



Pohon Jomblo di Padang savana  Suoh Lampung Barat 

Pohon Jomblo di Padang savana  Suoh Lampung Barat 


Ilalang Padang savana  Suoh Lampung Barat 

Danau Lebar  Suoh Lampung Barat 

1/21/17

Akhirnya aku Sampai di Puncak Gunung Seminung

10:15 PM 0
Indahnya pemandangan saat di puncak Gunung Seminung
 Gunung Seminung adalah yang terletak di tepi danau Ranau dan merupakan puncak tertinggi ke dua di Provinsi Lampung, Setelah gunung Pesagi, gunung Seminung memiliki ketinggian 1881 mdpl dan terletak di kawasan Bukit Barisan Selatan dan tepat di Tepi Danau Ranau. Gunung ini masuk ke wilayah provinsi Lampung. Alhamdulilah akhirnya kesampaian juga mencapai puncak gunung Seminung.

Pengalaman mendaki gunung Seminung ini bersama mahasiswa Mahepel Unila dengan ketua panitianya adalah Kelvin, peserta yang terdiri sekitar 50 orang dan 25 peserta dari umum, termasuk saya dan sisanya adalah Mahasiswa dari Mahepel Unila.

Saya gabung dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini pertama mendapatkan informasi dari share di group Backpackers Indonesia chapter Lampung, info dalam group bahwa ada penawaran untuk mendaki bersama ke puncak Gunung Seminung yang diadakan oleh Mahepel, kegiatan yang diadakan selama 4 hari 3 malam, pendakian bersama dan sekaligus bakti sosial ke masyarakat sekitar di kawasan wilayah titik pendakian ke puncak Gunung Seminung. 

Dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini diawali meet bersama 2 hari sebelum berangkat tanggal 17 januari 2017 di gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,  saat meeting ini disampaikan jadwal dan kesiapan untuk berangkat mendaki, pada kesempatan ini juga disampai secara garis besar profil dari gunung Seminung.
beristrahat di Masjid di kawasan rest area
puncak Bodong Sumber jaya Lampung Barat
Selanjut pada hari H, kegiatan  Pendakian Gunung Seminung tepat tanggal 19 januari 2017, kita start berangkat  jam 10an setelah ucaparan pelepasan oleh pembantu dekan 3 FEB Unila. Berangkat ke desa Kota Batu Ogan Kemilir Ulu dengan melalui jalur Lampung Barat, ditempuh kurang lebih 7 jam dengan mengendari bis Unila.  Selama perjalan berhenti beristirahat di Bukit Kemuning selanjutnya meneruskan perjalanan tepat pukul 7 an malam tiba di kota batu, selanjutnya menaiki kapal di danau ranau, menuju ke lokasi titik pendakian yaitu tepatnya di sumber air panas di bawah gunung Seminung di pinggir danau Ranau.

Setelah sampai di lokasi di kaki Gunung Seminung daerah sumber air panas, kami sudah dipersiapkan lokasi pendirian tenda, yaitu di dekat kawasan sumber air panas tersebut, kami lanjut mendirikan tenda, kemudian masak lalu makan, sebelum istirahat tidur kami briefing sebentar untuk persiapan pendakian besok pagi.

Pagi-pagi jam 4, saya sudah bangun, saya siapkan makan untuk sarapan, kemudian subuhan, setelah sambil menunggu jam 6, saya bersama teman satu tenda berinisiatif mandi di air panas, setelah mandi kamipun siap berangkat melakukan pendakian ke puncak gunung Seminung, sekitar jam 7an pagi kami start mendaki setelah warming up. Perjalanan pendakian ke puncak Gunung Seminung dengan santai kami tempuh melewati perkebunan warga dengan jalur jalan setapak yang dapat dilalui sepeda motor. Kami melewati perkebunan yang menanjak landai, perkebunan yang kami lalui perkebunan campuran  coklat/kakoa,  kopi, lada, kebun buah jambu alpukat yang cukup teduh. Sekitar jam 8an kami sampai di lokasi musholla kami beristirahat sekitar 15 menit, disini kami menambah air dan persiapan membawa air lebih karena dari informasi para pendaki terdahulu, diatas tidak ada lagi sumber air. 

Setelah istirahat cukup, Pendakian ke puncak Gunung Seminung berlanjut, Setelah musholla tersebut kami menemukan sebuah plank pintu rimba, disini kami mulai mendaki yang lebih ekstrim dengan kondisi medan yang terus menanjak dengan tingkat kemiringan yang sangat curam.  Alhasil dengan waktu sekitar 5 jam menempuh rute Pendakian Gunung Seminung yang terus menanjak ini, kami sampai juga di puncak gunung Seminung. Dalam perjalanan setelah pintu rimba kami menemukan 4 tong sampah yang sudah disiapkan oleh pihak pecinta lingkungan, sepanjang perjalanan melewati rimba hutan tropis yang nampakanya sudah hutan sekunder. Di perjalanan pendakian Gunung Seminungini beberapa kali menemukan medan yang sangat licin dan curam sehingga harus menguras tenaga lebih.

Setelah sampai di puncak Gunung Seminung, semua kelelahan semua terbayar sempurna, karena disajikan pemandangan rumput savana 100 meter sebelum puncak dan juga dengan pemandangan ke bawah yaitu danau Ranau yang merupakan danau terbesar kedua di pulau Sumatera setelah danau Toba di Sumatera Utara. Selain itu pemandangan hutan dan juga tampak gunung Pesagi yang menjulang di Kejauhan. Dari informasi teman - teman pendaki yang lain, jika kondisi cerah, kita dapat melihat lautan. Tapi sayang saat kita di puncak ini, setengah mendukung, beberapa kali kabut menutup pandangan saat itu. Tapi rasa puasnya sangat fantastik, akhirnya saya berhasil menaklukan puncak yang disebut-sebut awal sejarah nenek moyang suku-suku yang ada di Lampung dan Sumbagsel.

Di puncak Gunung Seminung, kami abadikan dengan bereksis ria, berfoto, setelah itu kami upacara menaikan bendera Indonesia bersama, kemudian foto bersama, lalu kami makan bersama. Setelah cukup puas diatas puncak Gunung Seminung, kita kembali berkumpul dan memanjatkan doa syukur kepada Allah SWT, kami lanjutkan turun, start turun kurang lebih jam 4 sore, dengan berjalan turun santainya akhirnya jam 5an kami keluar pintu rimba dan sampai di mushola. Setelah istirahat setengah jam kami lanjutkan turun hingga jam 6.30 kami sudah sampai di lokasi camp. Setelah sampai saya lanjut mandi berendam air panas, setelah itu masak, makan lalu tidur.
mandi di air panas yang jenih dan mereflesikan tubuh
Kondisi lelah karena pendakian puncak Gunung Seminung masih terasa hingga pagi terutama bagian paha, betis dan bokong, luar biasa pendakian yang saya rasakan paling melelahkan. Pagi-pagi saya sudah berendam air panas lagi, hampir sejam saya nikmati berendam di air panas di tepi danau Ranau dan di bawah Kaki Gunung Seminung. Siangnya kami lanjut kegiatan bakti sosial yaitu pembersihan mushola, pembersihan tepi danau dan serah terima kenang-kenangan ke pada pihak pengelolah mushola dan kegiatan yang lainnya.  Selanjutnya sore  kami isi mandi bersama di Danau dan di sumber Air Panas.


Air panas yang dikelola oleh pemerintah untuk wisata di kaki gunung Seminung

Setelah malam kami isi dengan ramah tamah, makan bersama, api unggun dan hiburan bersama dengan nyanyi bersama.

Berikut ini video selama di lokasi, selamat menikmati: 

11/6/16

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba

11:29 AM 2

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba Ini adalah cerita saya pertama kali penginjakan kaki ke tanah Batak. Yaa sebelum ke pulau Samosir Danau Toba tentunya saya harus ke Kota Medan. Pertama kali datang ke Kota Metropolitan dan sekaligus kota Terbesar di Pulau Sumatera, Dari Kota Medan yang berlanjut solo traveler / backpacker ke Danau Toba tepatnya ke Tomok di Pulau Samosir via Parapat.

Trip kali ini saya sebut adalah trip solo backpacker aji mumpung. Mengapa demikian karena, Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba  adalah trip dadakan, dari catatan rencana trip untuk menjelang akhir tahun 2016 ini, tidak ada rencana ke daerah atas pulau Sumatera ini. Tetapi karena adanya tugas dari tempat kerja yaitu untuk mewakili kampus dalam kegiatan sosialisasi dan workshop penjaminan mutu internal di prodi dan pendidikan biologi, akhirnya selesai acara saya langsung nganclong ke danau Toba yang saya tuangkan dalam cerita dengan tema Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba

Trip ini, saya beri judul satu jam di Samosir Danau Toba karena kurang lebih saya menginjakan kaki di pulau yang ada di danau Toba, hanya sejam saja. Tetapi dari sini saya merasakan puas dan bahagia akhirnya bisa mencapai salah satu tempat wisata alam dan wisata budaya di Indonesia bagian barat ini. 

Bagaimana rute perjalanan saya dari kota Medan hingga sampai Ke Samosir danau Toba, yaitu sebagai berikut : perjalanan saya dimulai dari hotel Grand Serela Medan di jalan Gatot Subroto Kota Medan. Saya naik angkutan Mr X menuju ke arah terminal Amplas kota Medan. Sebelum sampai terminal saya berhenti di loket travel Palapa di jalan Sisingamangraja. Asumsi saya ingin cepat sampai ke danau Toba, saya lebih baik naik travel saja. Akhirnya sayapun berangkat menuju Parapat dengan menggunakan travel Palapa. Ongkos travel tersebut Rp 50 ribu saya sampai di Kota Parapat Danau Toba, di pusat kota ini Saya turun dan langsung menuju Hotel Sedayu, karena kondisi penginapan penuh, saya berpindah ke Wisma Sedayu. Dengan menggunakan bantuan dan informasi dari teman2 backpackers serta aplikasi traveloka, saya memilih penginapan tersebut dengan cost paling murah Rp.100 ribu dengan 2 bed, kamar mandi di dalam. Pas lah buat para backpackers.

Selanjutnya pagi-pagi sudah keliling kota Perapat  yang berada di tepi Danau Toba, berfoto selfie di tulisan Danau Toba Simalungun. Setelah puas disana saya menuju pelabuhan Ajibata Danau Toba dengan menaiki angkot dengan ongkos Rp.4000. 

Saya tiba di Pelabuhan Ajibata Danau Toba sekitar Pukul 7.30 wib, pelabuhan kecil yang tidak begitu khas di Danau Toba ini, pagi itu kondisi masih sepi dan ada beberapa yang bongkar muat di kapal, dan ada juga kapal yang baru tiba, menurunkan penumpang.  Kondisi wara wiri di danau Toba tersebut. Diantara para penumpang banyak juga para anak sekolah, yang akan berangkat sekolah. Selanjutnya saya langsung bertanya kepada masyarakat yang menunggu sekitar sana, kapal untuk menuju Tomok Pulau Samosir mana? Hingga saya menaiki kapal yang tujuan Tomok yang ada di Pulau Samosir Danau Toba. Karena di pelabuhan ini ada beberapa tujuan. Jadi jangan sampai salah tujuan ke pulau Samosir. setelah setengah jam kapal berangkat, kapalnya cukup unik dan menarik seperti di foto. Saat di kapal beberapa kali saya mengabadikan foto-foto sekitar di danau Toba. 
Kapal yang digunakan untuk menyeberang ke Pulau Samosir Danau Toba
Kurang lebih 45 menit kami mengarungi Danau Toba hingga tiba di Tomok Samosir, saat turun saya sudah disambut dengan pemandangan pasar tradisional yang merupakan khas rakyak Indonesia di pasar Tomok Samosir. Sembari melewati hiruk pikuk jula beli tersebut saya terus berjalan menuju ke objek wisata di Tomok di pulau Samosir ini, saya langsung menuju ke area Tarian sigale - gale, kurang lebih setengah jam saya menyaksikan tarian sigale gale dan foto rumah adat khas batak di tomok pulau samosir tersebut, untuk masuk ke area wisata ini gratis, hanya saja jika ingin menari dengan segale gale dikenakan biaya Rp 80.ribu, sedangkan untuk foto foto dituliskan sumbangan seikhlasnya.

Masih di Tomok Samosir Danau Toba, Setelah di area sigale gale, saya ke pemakaman raja Sibutar Butar, kemudian lanjut ke moseum batak yang ada sekitaran sana juga. Di sepanjang gang masuk ke objek ini banyak sekali penjulan pernak pernik, baju koas, kain ulos dan buat oleh oleh lainnya.

Pada kesempatan itu, Saya tidak berniat membeli barang apapun, apalagi oleh karena selain repot bawanya juga tidak memiliki banyak uang. Tetapi saat di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, ibunya dengan logak /eksen khasnya, menawarkan untuk membeli barang-barangnya, sebagai pembuka dengan harga modal. Saya ikut iba, akhirnya saya ngobrol banyak dengan ibu, dan saya membeli ulos, yang kata beliau asli dia yang menenun. Saya tidak tau berapa harga kain ulos standar, tetapi saya membeli saja dengan harga kata teman murah sekali? Teman tersebut bilang pasti itu bukan ulos handmade, ya tetapi saya tetap senang dan merasa itu asli handmade. Semoga dagangan laris buat ibu tersebut. 

Setelah dari belanja di toko yang paling dekat moseum batak di Tomok Samosir Danau Toba, saya keluar di area tersebut dan menyusuri jalan hingga bertemu indomart, saya belanja snack dan beberapa minuman disana, selanjutnya saya menuju pelabuhan di Tomok di Tepi danau Toba, untuk menuju Ajibata di Parapat. Saya lihat, jam saat itu sekitar jam 10. Kurang lebih setengah jam, kapalpun sudah berangkat menuju Pelabuhan Ajibata di Parapat. kurang lebih hanya satu jam saya di Tomok pulau samosir danau Toba. 

Perjalananku Satu Jam Di Samosir Danau Toba saya kembali ke pelabuhan Ajibata. Dari Ajibata di Parapat Danau Toba saya langsung naik bus patas ac sejatera menuju Kota Medan dengan ongkos Rp. 60 ribu. Di kota Medan, saya kembali bermalam di penginapan / Hotel Resedence dengan economi room biaya permalam Rp. 80 rb. Hotel ini samping mesjid raya medan, dekat dengan Yuki Plaza dan dekat dengan istana maimunah.

Setelah sahari Saya menikmati perjalanan di Danau Toba dan Perjalananku Satu Jam Di Samosir, saya bermalam di Kota Medan kemudian pagi hari saya cek out hotel, dengan angkot Mr X menuju ke lapangan merdeka di kota Medan, disana saya disambut adanya acara festival tari Kolosal Batak, sejam saya di lapangan tersebut, sangat senang menikmati sajian dari tarian yang pesertanya adalah anak-anak SD se Kota Medan. Kemudian saya lanjut naik kereta ARS (airport Raillink Services) menuju bandara Kuala Namu, lanjut pulang ke Lampung.

Semoga artikel ini bisa menjadi referensi buat teman traveler dan backpacker yang ingin berkunjung ke Danau Toba terumakan yang ingin menikmati rumah adat di Tomok Pulau Samosir Danau Toba. Ini artikel ditulis lagi menunggu di bandara Kuala Namu, untuk terbang ke Jakarta trus sore lanjut ke Lampung.

Berikut video selama di danau toba dan masjid raya Medan, selamat meinyamak 

Berikut ini rekaman video tarian khas batak di festival tari kolosal batak di Kota Medan