Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Gunung. Show all posts
Showing posts with label Gunung. Show all posts

7/30/17

Teropong Kota, Bukit Sindy : Tempat Eksis di Pusat Kota Bandar Lampung

7:15 PM 0
Teropong Kota, Bukit Sindy merupakan tempat Eksis di Pusat Kota Bandar Lampung. Satu lagi tempat kekinian yang ada di Kota Bandar Lampung, yaitu TEROPONG KOTA yang berada di bukit Sindy, Bagi warga Tamin, Bambu Kuning dan sekitarnya tidak asing lagi atau tau jika kita sebut bukit Sindy. 

Ternyata Teropong Kota, Bukit Sindy sekarang dikelola menjadi salah satu tempat kekinian di ibu Kota Tapis Berseri ini. di bukit ini kita dapat menikmati pemandangan kota Bandar Lampung, dan lebih menariknya jika data pada saat gelap karena gemerlap lampu kota menjadi pemandangan yang menyejukan pada saat di bukit ini. 

Rute untuk menuju lokasi puncak Teropong Kota Bukit Sindy, jika di kota Bandar Lampung, menuju ke pasar Bambu Kuning, lanjut ke pasar Gintung, di pasar tersebut terus ambil arah ke jalan Imam Bonjol, sekitar kurang 500 meter akan bertemu pertigaan, dimana pertigaan tersebut jika lurus ke arah Kemiling dan jika ke kiri ke arah pasar Tamin atau arah Durian Payung. nah setelah di tepat dipertigaan ini, ambil arah kanan, atau ke arah naik puncak,. ingat ya bukan ke arah Kemiling atau bukan ke arah pasar Tamin. Puncak bukit Sindy ada tepat diatas pertigaan tersebut, jalannya masih underla atau aspal yang kurang bagus tapi bisa diakses mobil dan motor, terus aja naik tanjakan tidak jauh sampe dehhh.. 

Selamat menjelajah Teropong Kota, Bukit Sindy semoga tidak kesasar.. 

Di puncak Teropong Kota, Bukit Sindy akan nampak pemandangan indah kota Bandar Lampung.. Apalagi pada saat malam hati, surga melihat lampu kelap kelip.. simaklah foto berikut ini Teropong Kota, Bukit Sindy.
Foto bersama di Teropong Kota, Bukit Sindy Bandar Lampung

Teropong Kota, Bukit Sindy Bandar Lampung

Jika kamera memadai dapat menggunakan mode dimana fokus ke model sehingga lampu di belakang menjadi blur
Jangan lihat orangnya ya, serem gitu, nikmati lampunya aja .. Teropong Kota, Bukit Sindy Bandar Lampung


3/26/17

Ceritaku Potensi Kawah Gunung Sekincau Lampung Barat

7:25 AM 4
Gunung Sekincau adalah salah satu Gunung yang ada di Kabupaten Lampung Barat, gunung ini memiliki kawah yang cukup luas dan sangat berpotensi sekali sebagai tempat wisata atau geotermal.

Gunung Sekincau di Lampung Barat ini, jika dari jalan raya liwa / lintas sumatera tampak ke arah barat sejak memasuki kecamatan Way Tenong. Tetapi akan tampak jelas ketika telah sampai di kecamatan Sekincau, karena kecamatan ini langsung terletak paling dekat atau bawah gunung Sekincau. akan tetapi kawahnya tidak terlihat. Nampak dari jauh gunung ini tidak begitu megah menjulang, tetapi cukup tinggi. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1881 mdpl merupakan bagian dari gugusan pegunungan Bukit Barisan Selatan. Di sekitaran ini banyak terlihat puncak puncak yang lain seperti Gunung Subhanallah, bukit Rigis, gunung rindingan dan lainnya.


Kecamatan Sekincau merupakan kecamatan yang terletak di kaki Gunung Sekincau terkenal dengan penghasil sayuran atau bahkan sentral sayuran di Lampung selain itu terkenal sebagai wilayah paling dingin di Lampung Barat karena kecamatan ini paling dekat dengan puncak gunung Sekincau.

Kecamatan Sekincau hampir sama dengan kecamatan Way Tenong yang merupakan penduduknya majemuk terdiri dari banyak suku bangsa, dengan profesi penduduk sebagai petani kopi dan sayuran. Wahh ceritanya udah menjalar kemana-mana nih.. Yuhuu yang saya ulas saat ini bukan penduduknya tetapi keadaan alamnya.. Yaitu alam kawah dari gunung Sekincau..  kawah atau sumber panas bumi di masyarakat setempat menyebutnya "Gemburak", ada juga menyebutnya "air panas"
Add captionKawah Gunung Sekincau Lampung Barat 
Yaa,, saya menyebut tempat ini kawah Gunung Sekincau karena saat saya berkunjung ke Kawah Putih dan gunung Tangkuban Perahu, gumbarak di daerah Gunung Sekincau ini mirip sekali dengan kedua tempat itu. Sehingga saat itu saya sudah berasumsi itu adalah kawah Gunung Sekincau karena letaknya pas di kaki Gunung Sekincau sebelah Selatan. Sedangkan sebelah barat dan utara gunung sekincau adalah Kota Sekincaunya. Sebelah timur adalah kecamatan Way Tenong.

Untuk mencapai kawah atau geotermal, gemburak, panas bumi di gunung Sekincau ini melalui Desa Sukananti Kecamatan Way Tenong Lanjut Ke Air Putih Dua, terus ke talang Bukit, di talang bukit lanjut hingga ke kawah.

Dari jelajah yang perna saya jalani aliran sumber air panas atau geo termal ini menyatu dengan sungai Air Abang selanjutnya ke sungai Air Kelat dan akhirnya menyatu dengan Air Hitam hingga menyatu dengan sungai Way Besai. Dari cerita kakekku almarhum Baharudin "karena aliran dari gumbarak ini menyebabkan sungai-sungai berubah warna dan disebut oleh masyarakat pendahulu", sehingga di sekitaran Way Tenong terkenal dengn sebutan air hitam, air putih, air kelat, air abang dan lainnya. Itulah cikal bakal nama-nama air disana.
Aliran Kawah Gunung Sekincau Lampung Barat 
Berita tentang kawah Gunung Sekincau belum begitu banyak di media media sosial, 2 hari saya baru melihat foto -foto di akun instagram  fotografer profesional Lampung Barat, mas Eka Fendiaspara, memposting foto-foto Kawah gunung Sekincau ini, dengan tema "Geo thermal Sekincau Lampung Barat, menampilkan foto yang sangat indah dan hamparan kawah yang luas. 
selain itu sebenarnya saya sempat memposting foto-foto  tempat ini, sekitar 7 tahunan lalu, dengan kamera tangan type lama saya abadikan, lalu saya publish di blog bunga rampai saya dengan link wanennoor.blogspot com. 

Saya berkunjung ke sana untuk kesekian kaliannya terakhir pada saat itu saya diajak rekan yang bekerja di Tempo untuk berkunjung ke sumber panas bumi yang ada di Lampung Barat. Saya langsung tawarkan untuk berkunjung ke Gemburak /Kawah Gunung Sekincau,  alasan saat itu karena aksesnya paling dekat dengan kampungku serta mudah untuk dijangkau.  Sedangkan jika ke Suoh medannya sangat ekstrim dan belum sebagus pada saat ini. Akhirnya kami berangkat berdua dengan menyewa ojek gunung yang ada di desa Sukananti Kecamatan Way Tenong. Saat itu keadaannya sudah berubah sejak saya berkunjung saat masih sekolah dan kuliah.
Kawah Gunung Sekincau Lampung Barat 

Pada saat saya berkunjung masa sekolah dulu, terdapat jalan mobil karena pada saat itu mobil hardtop hilir mudik mengakut kayu di hutan sekitaran kawah ini, banyak sekali pekerja mengangkut dan memotong kayu kayu besar. Saat itu saya tidak paham, tentang illegal loging dan menebangan liar, ya masih muda masih senang sanangnya bermain belum mengerti apa itu global warming dan lainnya. Dulu saya sangat senang sekali menikmati bermain di kayu kayu besar yang sudah ditebang kemudian dibuat kayu papan dan balok balok. Bahkan saya dan teman-teman mengambil jamur kayu yang tumbuh dibekas penebangan itu untuk dibawa pulang dan enak sekali dimasak pepes oleh ibu. Coba dehh pepes jamur kayu pupuran .. Hehehe...

Selanjut masih masa belia itu, saya sering dilarang oleh kakek dan ibu jika bermain sekitar hutan karena banyak gajah dan hewan buas lainnya, jika pengalaman melihat kawanan gajah liar, saya sering diam diam dengan kawan main semasa kecil main ke pinggir kampung /pinggir hutan melihat kerumunan gajah diseberang bukit sedang berjalan dan pernah juGa  lihat sedang tidur tiduran di kebon kopi. Saat itu jejak dan kotoran  gajah sering sekali ditemukan dipinggir-pinggir hutan bahkan di pinggir kampung. Sering sekali ada suara suara warga yang menghalau dan mengusir gajah. Ya masa masa itu sekarang membuat kangen.. Selain itu serta perna menyaksikan juga hutan sekitar kawah ini dan gunung Sekincau terbakar, jika malam terlihat sekali nyala api di rumah. Ketika itu perba ikut melihat para warga memadamkan api di hutan tersebut, akhirnya pulang pulang dimarah kakek.

Nah pada saat saya berkunjung 7 tahunan lalu kondisi sudah berubah, jalan mobil sudah tidak ada lagi, jalan setapakpun sudah susah, kami mengira ngira saja jalan yang perna ada, semua tertutup semak ilalang, tapi akhirnya sampai juga ke pusat kawah ini, pada saat itu seperti sudah jarang sekali yang mengunjungi kawah ini, dari jejak yang kami lihat terdapat banyak jejak babi hutan dan beberapa jejak kali kucing besar.

Saat melihat postingan Eka Fendiaspara tersebut saya berkeinginan untuk ikut serta memblow up lokasi ini menjadi sebagai tempat kunjungan wisata yang kekinian. Seperti yang sudah terkenal yaitu Kawah Putih dan Tangkuban Gunung Perahu di Bandung. Pengalaman saya disini, kawahnya cukup luas dan memiliki pemandangan yang bagus. Apalagi para pecinta adventure. Jika banyak yang datang otomatis secara berlahan kegiatan ekonomi kecil akan muncul misalnya warung kecil, pedagang minuman dan lain lainnya.

Rumor yang perna saya dengar dari warga Way Tenong bahwa perna akan dibangun pusat geo termal / panas bumi di daerah ini, bahkan pemangku adat dan pejabat desa sudah perna dikumpulkan untuk mendiskusikan pembangunan tersebut, tetapi sampai sekarang saya tidak mendapatkan kabar berita yang jelas. Ya semoga semua dibangun untuk kemajuan dan kemakmuran semua tapi bukan untuk kalangan tertentu saja.  Bahkan ditakutkan jadi miris, ada pembangunan suatu tempat dengan untung yang luar biasa, tetapi masyarakat setempat malah miskin, semoga saja hal itu tidak terjadi lagi.
Semoga masyarakan semakin maju, makmur, cerdas dan berwawasan lingkungan. 

Yuk kita kenalkan wilayah kita bahwa kita cinta negeri, bukankah ada selogan "everyone can be ambasador tourism" setiap orang dapat menjadi duta wisata. Ya dengan cara bercerita ke orang lain, berbagi/share di media sosial : facebook, instagram, twitter, path, whatapp, dan lainnya..

1/21/17

Akhirnya aku Sampai di Puncak Gunung Seminung

10:15 PM 0
Indahnya pemandangan saat di puncak Gunung Seminung
 Gunung Seminung adalah yang terletak di tepi danau Ranau dan merupakan puncak tertinggi ke dua di Provinsi Lampung, Setelah gunung Pesagi, gunung Seminung memiliki ketinggian 1881 mdpl dan terletak di kawasan Bukit Barisan Selatan dan tepat di Tepi Danau Ranau. Gunung ini masuk ke wilayah provinsi Lampung. Alhamdulilah akhirnya kesampaian juga mencapai puncak gunung Seminung.

Pengalaman mendaki gunung Seminung ini bersama mahasiswa Mahepel Unila dengan ketua panitianya adalah Kelvin, peserta yang terdiri sekitar 50 orang dan 25 peserta dari umum, termasuk saya dan sisanya adalah Mahasiswa dari Mahepel Unila.

Saya gabung dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini pertama mendapatkan informasi dari share di group Backpackers Indonesia chapter Lampung, info dalam group bahwa ada penawaran untuk mendaki bersama ke puncak Gunung Seminung yang diadakan oleh Mahepel, kegiatan yang diadakan selama 4 hari 3 malam, pendakian bersama dan sekaligus bakti sosial ke masyarakat sekitar di kawasan wilayah titik pendakian ke puncak Gunung Seminung. 

Dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini diawali meet bersama 2 hari sebelum berangkat tanggal 17 januari 2017 di gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,  saat meeting ini disampaikan jadwal dan kesiapan untuk berangkat mendaki, pada kesempatan ini juga disampai secara garis besar profil dari gunung Seminung.
beristrahat di Masjid di kawasan rest area
puncak Bodong Sumber jaya Lampung Barat
Selanjut pada hari H, kegiatan  Pendakian Gunung Seminung tepat tanggal 19 januari 2017, kita start berangkat  jam 10an setelah ucaparan pelepasan oleh pembantu dekan 3 FEB Unila. Berangkat ke desa Kota Batu Ogan Kemilir Ulu dengan melalui jalur Lampung Barat, ditempuh kurang lebih 7 jam dengan mengendari bis Unila.  Selama perjalan berhenti beristirahat di Bukit Kemuning selanjutnya meneruskan perjalanan tepat pukul 7 an malam tiba di kota batu, selanjutnya menaiki kapal di danau ranau, menuju ke lokasi titik pendakian yaitu tepatnya di sumber air panas di bawah gunung Seminung di pinggir danau Ranau.

Setelah sampai di lokasi di kaki Gunung Seminung daerah sumber air panas, kami sudah dipersiapkan lokasi pendirian tenda, yaitu di dekat kawasan sumber air panas tersebut, kami lanjut mendirikan tenda, kemudian masak lalu makan, sebelum istirahat tidur kami briefing sebentar untuk persiapan pendakian besok pagi.

Pagi-pagi jam 4, saya sudah bangun, saya siapkan makan untuk sarapan, kemudian subuhan, setelah sambil menunggu jam 6, saya bersama teman satu tenda berinisiatif mandi di air panas, setelah mandi kamipun siap berangkat melakukan pendakian ke puncak gunung Seminung, sekitar jam 7an pagi kami start mendaki setelah warming up. Perjalanan pendakian ke puncak Gunung Seminung dengan santai kami tempuh melewati perkebunan warga dengan jalur jalan setapak yang dapat dilalui sepeda motor. Kami melewati perkebunan yang menanjak landai, perkebunan yang kami lalui perkebunan campuran  coklat/kakoa,  kopi, lada, kebun buah jambu alpukat yang cukup teduh. Sekitar jam 8an kami sampai di lokasi musholla kami beristirahat sekitar 15 menit, disini kami menambah air dan persiapan membawa air lebih karena dari informasi para pendaki terdahulu, diatas tidak ada lagi sumber air. 

Setelah istirahat cukup, Pendakian ke puncak Gunung Seminung berlanjut, Setelah musholla tersebut kami menemukan sebuah plank pintu rimba, disini kami mulai mendaki yang lebih ekstrim dengan kondisi medan yang terus menanjak dengan tingkat kemiringan yang sangat curam.  Alhasil dengan waktu sekitar 5 jam menempuh rute Pendakian Gunung Seminung yang terus menanjak ini, kami sampai juga di puncak gunung Seminung. Dalam perjalanan setelah pintu rimba kami menemukan 4 tong sampah yang sudah disiapkan oleh pihak pecinta lingkungan, sepanjang perjalanan melewati rimba hutan tropis yang nampakanya sudah hutan sekunder. Di perjalanan pendakian Gunung Seminungini beberapa kali menemukan medan yang sangat licin dan curam sehingga harus menguras tenaga lebih.

Setelah sampai di puncak Gunung Seminung, semua kelelahan semua terbayar sempurna, karena disajikan pemandangan rumput savana 100 meter sebelum puncak dan juga dengan pemandangan ke bawah yaitu danau Ranau yang merupakan danau terbesar kedua di pulau Sumatera setelah danau Toba di Sumatera Utara. Selain itu pemandangan hutan dan juga tampak gunung Pesagi yang menjulang di Kejauhan. Dari informasi teman - teman pendaki yang lain, jika kondisi cerah, kita dapat melihat lautan. Tapi sayang saat kita di puncak ini, setengah mendukung, beberapa kali kabut menutup pandangan saat itu. Tapi rasa puasnya sangat fantastik, akhirnya saya berhasil menaklukan puncak yang disebut-sebut awal sejarah nenek moyang suku-suku yang ada di Lampung dan Sumbagsel.

Di puncak Gunung Seminung, kami abadikan dengan bereksis ria, berfoto, setelah itu kami upacara menaikan bendera Indonesia bersama, kemudian foto bersama, lalu kami makan bersama. Setelah cukup puas diatas puncak Gunung Seminung, kita kembali berkumpul dan memanjatkan doa syukur kepada Allah SWT, kami lanjutkan turun, start turun kurang lebih jam 4 sore, dengan berjalan turun santainya akhirnya jam 5an kami keluar pintu rimba dan sampai di mushola. Setelah istirahat setengah jam kami lanjutkan turun hingga jam 6.30 kami sudah sampai di lokasi camp. Setelah sampai saya lanjut mandi berendam air panas, setelah itu masak, makan lalu tidur.
mandi di air panas yang jenih dan mereflesikan tubuh
Kondisi lelah karena pendakian puncak Gunung Seminung masih terasa hingga pagi terutama bagian paha, betis dan bokong, luar biasa pendakian yang saya rasakan paling melelahkan. Pagi-pagi saya sudah berendam air panas lagi, hampir sejam saya nikmati berendam di air panas di tepi danau Ranau dan di bawah Kaki Gunung Seminung. Siangnya kami lanjut kegiatan bakti sosial yaitu pembersihan mushola, pembersihan tepi danau dan serah terima kenang-kenangan ke pada pihak pengelolah mushola dan kegiatan yang lainnya.  Selanjutnya sore  kami isi mandi bersama di Danau dan di sumber Air Panas.


Air panas yang dikelola oleh pemerintah untuk wisata di kaki gunung Seminung

Setelah malam kami isi dengan ramah tamah, makan bersama, api unggun dan hiburan bersama dengan nyanyi bersama.

Berikut ini video selama di lokasi, selamat menikmati: 

12/27/16

Foto eksis di Tebing Runtuh Bukit Batu Kapal Tigeneneng

10:31 PM 0
Di hari natal, kita isi dengan Foto eksis di Tebing Runtuh Bukit Batu Kapal Tigeneneng. Teman teman dari agama nasrani katolik dan protestan sibuk merayakan hari raya mereka, di hari ini kita sibuk eksis di tempat yang sempat hit awal tahun ini, ya kita bersama-sama berfoto ria di bukit yang disebut bukit batu kapal, sebagian orang menyebutnya bukit branti, bukit ini yang nampak jelas di jalan raya lintas sumatera depan Bandara Radin Inten II.  disini kita bersama group Backpackers Indonesia  (BPI) chapter Lampung dan juga tergabung di Group TEMPAAL (team pecinta alam adventure lampung) bersama-sama berkunjung dan berfoto ria di kaki bukit ini. 

Di Tebing Runtuh Bukit Batu Kapal Tigeneneng ini terdapat 4 titik untuk dapat  berfoto karena disini ada keunikan dari bentuk dinding teping yang runtuh, selain itu terdapat 1 danau kecil yang memiliki warna hijau. 

Untuk mencapai lokasi Tebing Runtuh Bukit Batu Kapal Tigeneneng tidak sulit, jalan masuknya tepatnya dari jalan raya Lintas Sumatera, dari Kota Bandar Lampung lanjut ke arah Natar terus ke Bandara Radin Inten II,  setelah bandara Radin Inten II, terdapat minimarket alfatmart, di samping toko tersebut terdapat jalan masuk, terus ikuti jalan ini hingga melewati rell kereta api, terus lurus hingga sampai di bukit tersebut, terus ambil jalan ke kanan, nikmati jalan tersebut hingga terdapat terakhir danaunya.  selamat menikmati.. 

catatan ketika berfoto ria disini jangan terlalu dekat dengan dinding takut longsor, sangat rawan sekali..

Berikut Foto kita selama di Tebing Runtuh Bukit Batu Kapal Tigeneneng




10/13/15

Berkunjung Singkat Ke Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung

8:53 AM 0
Kali ini saya berkunjung ke Gunung Betung Peawaran Lampung. Objek yang saya kunjungi adalah Air Terjun Gunung Betung. Saya berkunjung ke gunung ini bersama teman teman  Couchsurfing (CS) Lampung yang di komado'i oleh mas Delta Rahwanda, teman-teman yang tergabung adalah mas Tri Irawan, dan mas Habi. kita berkunjung ke sini di mulai dari Kota Bandar Lampung hingga sampai di daerah perkemahan di Gunung Betung. 

Berkunjung ke  Air Terjun / Curup yang ada di kaki Gunung Betung Kabupaten Pesawaran Lampung dimulai dari Kota Bandar Lampung hingga ke lokasi ditempuh selama kurang dari 1 jam dengan kendaraan roda 2. Kondisi jalan yang menanjak serta setelah mendekati lokasi menjadi jalan setapak. Jalan setapak ini pada saat musim hujan akan licin sekali. Karena pada saat kita turun pulang kondisi hujan turun, hingga kita menemukan jalan yang sangat licin. 

Di kaki Gunung Betung ini terdapat 2 air terjun. Warga setempat menyebutnya air terjun Atas dan air terjun Bawah. Pada saat saya berkunjung ke Gunung Betung tersebut hanya bisa ke air terjun bawah karena waktu yang tidak memungkinkan.

Berikut Foto-Foto yang saya abadikan selama berkunjung ke Air terjun Gunung Betung tersebut :
 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung






 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung

 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung

 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung



 Air Terjun Gunung Betung Pesawaran Lampung