Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

6/15/23

Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih

Ini adalah bagian trip pertama kita di hari ke 2, setelah hari pertama kita tinggal di Maumere yang berlanjut hari ini eksplore pulau Koja Doi dan Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih. Dari pulau Koja Doi, sudah terlihat dari kejauhan pulau yang tuju ini.  ya pulau Pangabatang, sebelum menepi ke pulau ini sudah terlihat pemandangan yang mempesona, laut yang bening serta pasir putih indah merona yang memanjang di pantai pulau ini. sehingga kita habiskan hari ini di sini  Pulau Pangabatang  Utara Maumere Flores dengan syahdu berteduh dan berpasir putih.
Pemandangan yang indah di pulau Pangabatang Flores Nusa Tenggara Timur 

Di pulau Pangabatang ini masih masuk wilayah Kota Maumere kabupaten Sikka di pulau Flores. Pulau Pangabatang ini tersusun oleh kontur alam yang khas, sebagian terdapat perkampungan penduduk. Di Pulau ini pemukiman penduduk berbatasan langsung sebuah bukit kecil yang tersusun oleh batu batu yang indah. Selanjutnya hamparan pasir putih yang banyak ditumbuhi rumput-rumput liar dan bunga widuri. Disela-sela itu terdapat beberrpa pohon besar yang rindang, nyaman untuk berteduh. jika dari kejauhan seperti pohon beringin yang rindang meneduhkan dengan berdiri beberapa pohon. sehingga sangat pas sekali jika tema kita disini adalah  Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih.
Pohon di antara pasir yang gersang tempat kita berteduh 
 
Setelah menepi di pantai di Pulau Pangabatang ini, sebagian teman menuju pohon untuk berteduh dan memindahkan barang bawaan.Tampak indah pesona pulau pangabatang ini dengan syahdu berteduh dan berpasir putih. Teman-teman dari Unipala mempersiapkan kayu-kayu untuk membuat bakaran, ya tentunya membakar ikan, sebagian membersihkan ikan yang sudah kita beli saat di Kota Maumere. Sebagian teman teman berjalan-jalan di seputaran pulau itu. Sedangkan saya dan teman lainnya mengajak awak kapal untuk agak ketengah, karena di dekat pantai lautnya banyak terdapat tumbuhan lamun, sehingga tidak tampak adanya terumbu karang, kita memilih agak ke tengah. 

Kita melakukan snorkling, dengan mencari kira-kira spot yang banyak terumbu karangnya. ketika mendapatkan posisi yang memungkinkan saya mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian renang, maskers serta kamera underwater. Saat mencuburkan diri saya takjub saya muncul saat melihat terumbu karang-terumbu karang yang indah, walaupun tidak begitu rapat terumbu karangnya tetapi kealamiahnya begitu nampak, dalam hitungan detik saya menikmati terumbu karang tersebut, saya merasakan ada yang kurang nyaman dalam melakukan snorkling / free diving tersebut, beberapa kali saya coba masuk agak dalam sekitar 2-3 meter, tubuh saya bagai terbawa arus. yang awalnya menyelam di depan kapal, tiba-tiba sudah berada di belakang kapal. sampai terpikir dibenak saya, ini bukan tempat yang nyaman untuk snorkling karena kondisi arus lagi deras, hingga beberapa kali saya mencoba berenang mendekati kapal, tetapi harus mengeluarkan energi ekstra karena melawan arus. Akhirnya saya putuskan untuk naik kapal, setelah naik kapal, Koh Alung :teman yang paling senior dalam trip ini serta merupakan dengan latar belakang seorang perenang, mengikuti saya untuk naik kapal juga, namun dalam situasi tersebut saya memberikan saran ke teman-teman yang sudah mencebur untuk naik saja dan cari spot yang arusnya tenang. Saya melihat apa yang saya rasakan nampaknya juga dialami oleh teman-teman yang lain. seketika itu juga saya melihat koh Alung sudah mencebur kembali ke laut akan tetapi dengan menggunakan pelampung, Koh Alung ternyata mendekati teman yang sedang snorkling ternyata terbawa arus laut cukup jauh, mungkin hampir 50 meter, untungnya teman tersebut menggunakan pelampung sehingga dia seperti masih tenang berusaha mendekati kapal, namun usahanya tampak berat dengan adanya koh Alung, diapun tidak gupek. 

Satu persatu teman berhasil naik kapal, sehingga sayapun menyarankan kepada awak kapal untuk menghidupkan kapal dan menjemput teman yang sudah terlanjur terbawa arus tersebut. Akhirnya kita pun menyudahi snorkling hari itu dan merapat di pantai pulau Pangabatang.  Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih.   

Saat tiba di pulau, Ikan bakar sudah matang dan makan siangpun sudah siap. semua tersaji oleh Teman-teman Unipala untuk kita, terima kasih sahabat Unipala. oh ya selain ikan bakar, Pisang kukus dan ubijalar,kita disajikan menu makanan khas yang kita santap siang itu adalah Lepa (makanan yang isinya nasi yang dibungkus dengan daun kelapa) serta sambal dabu, yang terbuat dari mentah yang terdiri dari cabe, tomat, bawang dan campuran yang lain saya juga kurang, yang dipotong-potong kita menikmati makan siang yang lezat di  bawah pohon rindang. 
Istirahat dan berteduh dibawah pohon ini
Saat makan siang tersebut ternyata ada 2 orang teman kita, tidak ada dibawah pohon tersebut, ternyata mas zaki dan mas Ibnu tidak mengikuti kita snorkling tapi menjelajah pulau pangabatang, dari cerita beliau mereka hingga ke puncak bukit batu dan ke perkampungan di pulau tersebut. Mereka juga menyampaikan bahwa batu-batu di pulau itu tidak kalah dengan pulau Koja doi. 

Setelah makan siang rasa kantukpun datang, saat itu saya melihat ada hammock/kain untuk bergelantung sedang menggangur, jadi saatpun rebahan disana, sampai akhirnya dibangunkan kita saatnya pulang..

simak video kita selam di pulau kojadoi dan pangabatang berikut 

No comments: