Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

11/20/16

Wisata Bahari dan Wisata Edukasi di Pahawang The Hidden Paradise

11:03 AM 1
Distinasi wisata Pahawang adalah tempat wisata bahari dan wisata edukasi dengan sebutan The Hidden Paradise. Tempat ini tidak kalah pamor dengan tempat-tempat wisata yang sudah terkenal terlebih dahulu di Provinsi yang memegang slogan "Sang Bumi Ruwai Jurai" ini seperti distinasi: Way Kambas, Teluk Kiluan, Krakatau, danau Ranau, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan pantai-pantai yang ada: Pasir putih, merak belantung, mutun dan pantai lainnya. 

Berdarmawisata ke distinasi wisata bahari dan wisata edukasi di Pahawang The Hidden Paradise, bukan kali pertama, menginjakan kaki di pulau yang memiliki sejuta rahasia alam sudah terhitung empat kali sudah saya berkunjung ke daerah yang sekarang lagi naik daun karena daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata yang tergolong baru paling banyak menarik wisatawan di provinsi Lampung.  

Pahawang The Hidden Paradise Sudah Mulai  Terkenal 
Di masyarakat Lampung, objek wisata Pahawang sudah tidak asing lagi didengar, daerah yang terletak di wilayah perairan teluk Lampung dan  Secara administratif masuk di wilayah Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Pahawang The Hidden Paradise merupakan tempat wisata bahari dan wisata edukasi. Tempat ini memiliki harta karun yang tersembunyi yang tidak kalah dengan kawasan wisata laut daerah lain di Indonesia bahkan dunia. Pamor lokasi wisata Pahawang sudah naik daun sejak beberapa tahun ini. Tidak hanya di Lampung, distinasi wisata Pahawang sudah mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia, terbukti sudah banyaknya wisatawan yang berdatang setiap minggu di kawasan ini.  Apalagi diperkuat dengan Pahawang menjadi salah satu nominasi tempat wisata Kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise) Di tahun 2016, bagian dari penghargaan Anugrah Pesona Indonesia  (API) 2016 oleh website pariwisata pertama dan terkemukan di Indonesia, yang merupakan salah satu wujud nyata dalam upaya pengembangan Pariwisata Indonesia.

Dengan demikian tidak diragukan lagi tempat wisata Pahawang sebagai salah satu tujuan wisata handal di Indonesia. seiring rasa bangga dan juga tantangan untuk terus melestarikan alam dan lingkungan agar tetap dapat bermanfaat buat khalayak ramai sesuai dengan dengan visi desa wisata pulau pahawang “Pulau Terjaga, Rakyat Sejahtera”  yang pasti Pulau Pahawang The Hidden Paradise sangat cocok untuk tempat wisata bahari dan wisata edukasi.
Pahawang The Hidden Paradise
foto by : Rasuane Noor

Kawasan Pahawang The Hidden Paradise sekarang menjaga magnet sebagai tempat kunjungan wisata, tidak hanya untuk liburan tetapi juga  tempat wisata bahari dan wisata edukasi. Para pelancong berkunjung ke tempat ini karena keindahan alam lautnya atau bahari, dari pantai hingga biota yang ada di dalam laut meliputi terumbung karang, ikan-ikan warna warni termasuk ikan nemo, dan biota laut yang lainnya. Banyak sekali foto-foto di sosial media, dimana para pengunjung berfoto di bawah air (under water) yang sedang asik dengan pemandangan bawah laut yang sangat mempesona tersebut. Dari foto-foto tersebut menambah keinginan para pelancong untuk berkunjung dan berfoto-foto di kawasan wisata Pahawang. Sebagian besar para pengunjung ke Pahawang untuk berwisata menghilangkan kepenatan kerja, ingin berfoto-foto di bawah laut dan sekedar menikmati keindahan surga dibawah laut dan santai di pantai berpasir putih. Pahawang sebagai The Hidden Paradise  karena keelokan wisata di bawah air tersebut, para wisatawan dapat menikmati surga di dalam air dengan bersnorkling, free dive dan diving (menyelam). dengan melakukan kegiatan tersebut maka pengunjung akan dimanjahkan oleh surga dalam laut yang tersembunyi. silahkan buktikan sendiri oleh para pecinta traveling atau pecinta alam bawah laut.  Namun selain itu sebenarnya ada yang tidak kalah, Pahawang sebagai surga yang tersebunyi tersebut adalah menjadi dan sebagai potensi wisata edukasi untuk para pelajar dan mahasiswa seperti yang perna saya lakukan bersama-sama mahasiswa. 

Pahawang Surganya untuk Wisata Edukasi 
Mahasiswa IAIN sedang melakukan praktikum lapangan di Pulau Pahawang Kecil
foto by : Rasuane Noor
Secara pribadi kesan pertama berkunjung ke kawasan pulau Pahawang rasa begitu takjub dan sangat bersyukur atas keindahan alam ciptaan yang Maha Kuasa. Dimana saat itu dengan disajikan bahari / laut yang tenang, air yang jernih, pantai dengan pasir yang putih kemilau dan biota laut yang sangat beragaman.  Pahawang The Hidden Paradise sebagai  tempat wisata edukasi pada saat itu saya berkunjung ke pulau ini bersama-sama mahasiswa Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bandar Lampung dalam kegiatan praktikum lapangan mata kuliah Biologi laut. Ternyata daerah pulau Pahawang ini sangat kaya akan keragaman dari biota laut yang meliputi macam-macam alga, berbagai bentuk dan warna Terumbu karang, hewan vertebrata dan  juga avertebrata. Selain itu di kawasan pulau Pahawang ini banyak terdapat ekosistem mangrove (bakau) yang sangat penting sekali dalam menjaga kestabilan biota di dalamnya serta terhindarnya dari abrasi pantai. Sebagai The Hidden Paradise dengan tingginya keanekaragaman tersebut sangat mendukung sekali sebagai wisata edukasi dalam meningkatan pengetahuan para pelajar dan mahasiswa sehingga pengalaman secara langsung akan meningkatan kecerdasan anak bangsa.  Sedini mungkin diajarkan pengetahuan alam ke lapangan langsung akan muncul dan tumbuh rasa penghargaan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan akan terpupuk sejak masa belia. Sehingga diharapkan ke depan para pelajar akan lebih banyak lagi belajar di kawasan ini.
Mahasiswa Sedang melakukan Praktikum Pengamatan Biota di Pulau Pahawang Kecil
foto by : Rasuane Noor 
Mahasiswa UM Metro Melakukan Praktikum Lapangan di Pulau Pahawang
Foto by : Rasuane Noor
Selanjutnya pada tahun 2015 lalu mahasiswa pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro melakukan praktikum lapangan dan berwisata edukasi juga di Pulau Pahawang The Hidden Paradise, Kegiatan wisata bahari dan wisata edukasi pada pokok materi kajian biologi laut dan ekosistem pantai terutama tentang mangrove. pada saat itu rombongan mengambil tempat objek di desa Pahawang Dusun I Suak Buah dan pulau Pahawang kecil. Di daerah Pulau Pahawang ini sudah dikembangkan tumbuhan mangrove yang sangat bermanfaat bagi penjagaan pantai dari abrasi air laut dan kelangsungan biota laut yang khususnya hidup pada habitat bakau. hal ini sangat mendukung sekali dalam peningkatan pengetahuan mahasiswa terhadap biota pantai khususnya tentang mangrove. 

Beberapa foto Terumbu Karang di Kawasan Pahawang
foto by : Rasuane Noor
Selain Pahawang The Hidden Paradise sebagai objek praktikum ternyata kawasan ini sudah banyak penelitian yang sudah dilakukan terutama tentang keanekaragaman terumbu karangnya, jadi ini akan menambah informasi untuk para pengunjung terdapat biota apa saja yang ada di kawasan wisata ini. Seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh Inventarisasi Terumbu karang Di Pulau Kelagian dan Pulau Mahitam Oleh Muchlisaditya mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Di sini ditemukan  sekitar 16 spesies terumbu karang yang terdiri atas : Pachiseris  gammae, Pachiseris folliosa, Montipora capricornis, Acropora divaricata, Favites abdita, Fungia concinna, dan Mussidae lobophylia, Porites cylindrica, Acropora sp, Favia sp, Millepora tanella, Pavona cactus, Pactinia alcicornis, Galaxea astreata, Montipora sp.  Porites sillimaniana, Lobophyllia hemprichii, Pactinia alcicornis, Pavona cactus, Porites lobata, Millepora tanella, Fungia scruposa, Acropora yongei, Porites sp., Galaxea astreata, Echinopora lamellosa, dan Acropora sp. 

Selanjutnya sayapun  tidak bosan-bosannya untuk berkunjung ke kawasan wisata The Hidden Paradise ini, selain wisata bahari dan wisata edukasi, Saya perna 2 kali berwisata santai ke kawasan pulau Pahawang ini, saya bersama teman-teman bersnorkling dan free dive menikmati keindahan harta karun yang hidup yang tersembunyi di dalam lautan salah satunya berfoto dengan ikan badut (nemo) dengan latar belakang terumbu karang yang bermacam-macam.  Setelah puas menikmati bawah air kami berjemur serta berhammock ria bergelantungan di pinggir pantai. Jadi disini sangat cocok untuk wisata santai. 

Spot dan Distinasi Pahawang The Hidden Paradise
Pulau Pahawang merupakan pulau yang terbesar di kawasan ini, pulau ini berukuran 1,084 ha dan di pulau ini dihuni sekitar 400 KK.  Untuk mencapai pulau ini menggunakan perahu  dari dermaga Ketapang dengan lama tempuh sekitar 45 menit.  Dari Kota Bandar Lampung Menuju dermaga Ketapang ditempuh kurang Lebih 30 Menit dengan menggunakan kendaraan. Pulau Pahawang memiliki hutan mangrove yang cukup luas serta memiliki pantai berpasir putih. Di sekitar pantai pulau ini juga banyak sekali spot –spot untuk snorkling melihat berbagai macam terumbu karang. Berbagai jenis terumbu karang dengan warna warni dan berbagai macam bentuk  serta dengan ikan dan biota laut lainnya sangat menyejukkan mata hal ini benar benar Pahawang The Hidden Paradise

Pada dasarnya kawasan wisata ini selain pulau Pahawang sendiri juga memiliki spot-spot unggulan  atau destinasi The Hidden Paradise lain meliputi: pulau Pahawang kecil, pulau Kelagian dan Kelagian Lunik, dan pulau Maitam. Agak jauh dikit terdapat pulau Tanjung Putus, Pulau Balak, Loh dan Lunik. Kesemua spot tersebut dengan unggulan adalah surga dibawah launya dan keindahan pantai yang berpasir putih. Jika para pengunjung ingin menikmati pantai terdekat dapat bersantai di pantai Klara dan Pantai Ketapang, Pantai Mutun dan Pulau Tangkil, Pantai Sari Ringgung & Pulau Tegal, serta ada Pantai Putri Mandapa.  Sangat rekomendasi sekali bagi para penikmat alam berkunjung kesini. 

Mohon Tetap Jaga Kelestarian Lingkungan Pulau Pahawang
Distinasi utama di Pahawang The Hidden Paradise adalah surga tersembunyi di bawah laut yang mana memiliki keelokan biota laut sangat beragam dari berbagai jenis trumbu karang, ikan, dan biota laut yang lain. sangat di sarankan untuk pengunjung untuk tetap menjaga kelestarian dan keberlangsungan objek surga yang tersebunyi ini yaitu dengan menyadari pentingnya kesimbangan alam  meliputi :
  • Tidak membuat sampah sembarangan,jika pengunjung membawa makanan dan minuman agar, sisa-sisa sampah tersebut tidak dibuang ke laut. tetapi di buang pada tempat sampah yang sudah tersedia, jika tidak ada, bawah pulang kembali sampah tersebut.
  • Saat snorkling atau menyelam agar tidak menyentuh bahkan jangan sampai menginjang terumbu karang, karena trumbu karang sangat sensitif sekali dan pertumbuhan terumbu karang sendiri sangat lama. rumah karang tempat terumbu tersebut bahkan hanya 1 cm pertumbuhan dalam setahun, bayangkan jika dalam semenit para pengunjung menginjak dan mematahkan terumbuh krtang yang sudah puluhan cm, mati dalam sekejap. sangat di sayangkan rugi dari segalanya. 
  • para pengunjung yang ingin  snorkling pahami cara snorkling yang baik. dan jika yang belum  bisa berenang agar selalu menggunakan pengaman sehingga resiko tenggelam akan terhindar.  
  • Jangan meninggalkan jejak seperti tulisan atau fandalisme, serta tidak membawa apapun dari laut mislanya biota, karang dll karena akan merusak. 
Salam lestari...

Rute Untuk Menuju Pahawang The Hidden Paradise
peta lokasi kawasan wisata pulau pahawang dan sekitar
foto : google map 
Akses untuk menuju lokasi Pahawang tidaklah sulit, dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Jika berasal dari Ibu Kota Jakarta dapat dicapai melalu jalur udara dan jalur darat. Jika jalur udara dari Bandara International Soekarno-Hatta menuju Bandara Raden Inten II, setelah itu lanjut ke arah kota Bandar Lampung, di Kota Bandar Lampung Menuju Ke Teluk Betung selanjutnya ke arah Lempasing terus jalan utama ke arah Hanura hingga sampai di Pelabuhan Ketapang, di pelabuhan ini, untuk menuju pulau Pahawang dan distinasi wisata lainnya dengan menyewa Kapal. Dari bandara dapat menyewa mobil atau travel langsung ke Pahawang (Nego).  Jika tidak dapat menggunakan bus bandara – Bandar Lampung  yaitu Bus Trans Lampung. 

Jika melalui jalur darat ke Pulau Pahawang:  dapat menggunakan bus Damri  langsung dari stasiun Gambir ke Bandar Lampung.  Selanjutnya di Bandar Lampung  Ke Teluk Betung selanjutnya ke arah Lempasing terus ikuti jalan utama ke arah Hanura hingga sampai di Pelabuhan Ketapang menggunakan angkutan umum.

Jika yang suka bertualang  atau backpackers dapat dengan menggunakan bus ngeteng  d bisa naik bus ngeteng terminal  di Jakarta menuju  Merak. Selanjutnya dari  Merak  naik kapal Feri ke Bakauheni.  Kemudian dari Bakauheni menggunakan bus ke arah Rajabasa / Bandar Lampung. Kemudian turun di Panjang, dari Panjang Naik angkutan ke Teluk Betung atau naik ojek ke pangkalan angkot  di Gudang Garam (Teluk Betung) disini pangkalan angkot menuju Padang Cermin / Bawang.   Selanjutnya turun di Pelabuhan Ketapang lanjut ke Pulau Pahawang dengan menyewa kapal.  

Fasilitas di Pulau Pahawang  The Hidden Paradise
Selain daerah Pulau Pahawang muda dijangkap, fasilitas yang dapat dinikmati di kawasan wisata ini terdapat beberapa homestay di desa Ketapang (sekitar pelabuhan Ketapang) dan di Pulau Pahawangnya sehingga para wisatawan dari luar Lampung dapat bermalam di desa ini. Jika pun ingin bermalam di Hotel, dapat menginap di hotel di sekitar Kota Bandar Lampung, akses Kota Bandar Lampung ke Dermaga Ketapang Sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan.

Sumber Referensi:
Skripsi: Inventarisasi Terumbukarang Di Pulau Kelagian dan Pulau Mahitam Oleh Muchlisaditya mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung
Website:
ayojalanjalan.com/index.php/ayo-jalanjalan-event/771-api-2016-anugerah-pesona-indonesia
www.pesawarankab.go.id/
pariwisatalampung.com/destinasi/teluk-lampung.html
pahawang.wordpress.com/profil/visi-misi/


#blogpesawaran2016
Berikut ini video amatir yang saya buat saat kegiatan praktikum mangrove di pulau Pahawang The Hidden Paradise, selamat menyimak

10/2/16

Agung Hidayat dari Universitas Muhammadiyah Metro Juara 1 Gelar Teknologi Tepat Guna 2016 Kota Metro

1:04 AM 0
Pemberian hadiah kepada pemenang oleh bapak Walikota Metro
Rasa bahagia dan haru dirasakan oleh Agung (panggilan Agung Hidayat), mendapatkan hadiah dari pergelaran Lomba gelar teknologi tepat guna 2016 di Kota Metro. Agung yang sedang gencar-gencar menyelesaikan tesisnya di Pascasarjana Pendidikan Biologi Univeristas Muhammadiyah Metro, membuktikan bahwa riset yang dilakukan selama ini membuahkan hasil, dengan mengusung judul "Zat Organik yang Ramah Lingkungan Untuk Pertanian dan Perkebunan Guna Meningkatkan serta Menciptakan Bahan Pangan yang Sehat" berhasil mendapatkan juara pertama untuk kategori umum. hasil riset ini Agung juga membuat zat pengatur tumbuh (ZPT) dan juga secara langsung dipamerkan dalam acara puncak kegiatan ini. menjadi catat tersendiri hasil penelitian dari Agung juga bisa diorder bagi yang mencoba menerapkannya.
Ikut andil dalam pameran Lomba Teknologi tepat Guna 

Kegiatan puncak yang diadakan di halaman kantor Pemda Kota Metro, dihadiri langsung oleh Walikota Metro pak Pairin, pak Ishak (Sekda Kota Metro), Ibu Anna Morinda (Ketua DPRD Kota metro), para Asisten dan Kepada SKPD se Kota Metro. acara tersebut yang mengusung tema "Inovasi Untuk Metro Lebih Baik"

Lomba gelar teknologi tepat guna 2016 pada babak final ini diikuti oleh 22 peserta dari 2 kategori  yaitu kategori pelajar dan  dari kategori Umum. 

Acara yang berlangsung sekitar 3 jam ini, dengan Rankaian pembukaan, sambutan dan sekaligus penyerahan hadiah kepada para pemenang juga acara pameran karya-karya peserta lomba lengkap dengan poster masing-masing.
Obrol santai dengan Bapak Walikota Metro, Sekda dan Ketua DPRD Metro  pada saat pameran produk para peserta  
Dari pengumuman tim Juri Haryono juara-juara dalam lomba ini adalah: 
Kategori Pelajar
Juara 1 : SMK N 3 Metro 
Juara 2 : SMK N 3 Metro 
Juara 3 : SMA N 1 Metro 

Kategori Umum
Juara 1 : Agung Hidayat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro 
Juara 2 : Satrio Kuncoro seorang Pagawai Negeri Sipil Kota Metro 
Juara 3 : Duah Wahyu Ningsih dan Notty Elminar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro  
Foto para juara dari UM Metro bersama dosen pendamping Rasuane Noor, M.Sc.
Berikut ini tema-tema yang diambil para juara dalam pergelaran lomba Lomba gelar teknologi tepat guna 2016 "Inovasi Untuk Metro Lebih Baik"

kategori pelajar  
Juara 1 : SMK N 3 Metro Tema : "Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Pengganti Uyang Bleng dalam Pembuatan Mie"
Juara 2 : SMK N 3 Metro Tema : "Pemanfaatan Buah Mengkudu Sebagai Cairan Akumulator Ramah Lingkungan"
Juara 3 : SMA N 1 Metro Tema : "Pemanfaatan bahan-bahan organik sebagai alternatif Hand Wash"

Kategori Umum
Juara 1 : Agung Hidayat Mahasiswa UM Metro : "Zat Organik yang Ramah Lingkungan Untuk Pertanian dan Perkebunan Guna Meningkatkan Serta Menciptakan Bahan Pangan yang Sehat"
Juara 2 : Satrio Kuncoro : Evaluasi Diri Sekolah Menggunakan Software Guna Melihat Kualitas Lembaga Pendidikan di Kota Metro"
Juara 3 : Duah Wahyu Ningsih dan Notty Elminar Mahasiswa Pendidikan Biologi UM Metro : Potensi Tanaman Lokal (Tahi Kotok dan Tapak Darah) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Pengendalian Nyamuk Aedes sp.Di Kota Metro.

9/21/16

Pelatihan Teknologi Pembuatan Pakan Alternatif dari Bahan Baku Onggok bagi Peternak Bebek

12:21 PM 0
Kegiatan pelatihan yang telah diadakan pada hari rabu tanggal 21 September 2016 lalu  merupakan rangkaian pengabdian masyarakat dalam program Iptek Bagi Masyarakat (IbM) yang ketuai oleh Yateno, S.E. M.M dan Widya Sartika  Sulistiani, M.Sc. dari Universitas MUhamamdiyah Metro.
 
Pada kegiatan ini dengan sasaran utama adalah masyarakat peternak dimana yang hadir dar Kota Metro, Lampung Tengah, lampung Timur dan bahkan Lampung Selatan, kegiatan pelatihan ini diadakan di kediaman Indarto di jalan Ambon No18 Banjar Sari Metro Utara.   
Pada pelatihan dengan serangkain acara  dengan materi yang diisi oleh beberapa pakar dibidang peternakan yaitu : pertama dari pak Benhard Purba S.Pt. dari dinas pertenakan Metro, dengan materi tentang budidaya ternak. selanjutnya materi dari bapak Indarto sebagai praktisi di bidang budidaya bebek yang sudah sukses di Lampung. dan terakhir dari bapak Yateno, S.E. M.M dan Widya Sartika  Sulistiani, M.Sc. dimana materinya tentang hasil analisis laboratorium tentang kandungan gizi bahan sebelum dan sesudah permentasi. 

Dari hasil pelatihan ini banyak sekali manfaat yang didapat dimana: Lampung adalah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia. Sisa atau limbah padat hasil pembuatan tepung tapioka yang berasal dari umbi singkong adalah onggok.  Onggok merupakan material yang kaya akan karbohidrat dan rendah protein. Oleh karena itu onggok perlu diproses terlebih dahulu untuk meningkatkan kandungan gizinya. Teknologi fermentasi merupakan teknologi yang tepat digunakan untuk meningkatkan kandungan gizi dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai karbohidrat yang terkandung pada onggok. 

Penerapan pakan alternatif dari bahan baku onggok pada proses budidaya bebek dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
  • Dapat mengoptimalkan pemanfaatan onggok yang jumlahnya melimpah di sekitar lokasi budidaya, khususnya di Provinsi Lampung
  • Dapat mengganti pembelian dedak dengan pembelian onggok dengan harga beli yang lebih rendah, sehingga dapat menghemat biaya pembelian pakan
  • Dapat mempersingkat masa budidaya bebek, dengan masa budidaya 45 -47 hari bobot bebek bisa mencapai 1,2 – 1,3 kg dan siap panen
  • Melalui penghematan biaya pembelian pakan dan pengurangan masa budidaya sehingga dapat mengurangi biaya operasional peternak dari kondisi sebelum penerapan pakan alternatif
  • Penghematan (reduce cost) sebanyak 37,11% dari sebelum penggunakan pakan alternatif dan dapat mempersingkat masa budidaya bebek (itik) hingga ± 13 hari. 
Adapun berikut ini cara membuat pakan deari bahan baku onggok :
  1. Pencampuran bahan baku (Onggok dan Dedak) Perbandingan  7 : 3,  Onggok  7 bagian Dedak 3 bagian.
  2. Penyiapan ragi tape jerami dan bahan baku Perbandingan  0,5 gr ragi tape jerami dengan 1 Kg total bahan baku
  3. Ragi tape jerami dilarutkan dalam air secukupnya kemudian dicampur dengan bahan baku secara merata
  4. Penyimpanan hasil pencampuran bahan baku dengan Ragi tape jerami ke dalam karung plastik  selama 3 sd 4 hari tersebut
  5. Ciri-ciri proses fermentasi sudah berhasil, jika dipegang terasa hangat dan sedikit berbau haru dan berbau Catatan: harus terlindung dari cahaya matahari 
  6. Setelah proses fermentasi sudah selesai karung dibuka, siap untuk diberikan pada ternak bebek, jika untuk persediaan harus dijemur dibawah sinar matahari langsung agar tidak terjadi tumbuhnya jamur.

Berikut beberapa foto selama kegiatan pelatihan:

Sumber Referensi 

Widya Sartika Sulistiani dan Yateno. 2016. Upaya Penyediaan Pakan Alternatif Dari Fermentasi Onggok Bagi Bebek Pedaging Di Kota Metro
Harjono, Yulvianus, 2013, 4 Februari, Lampung Penghasil Ubi Kayu Terbesar di Tanah Air. Kompas Online.
http://regional.kompas.com/read/2013/02/04/20192019/Lampung.Penghasil.Ubi.Kayu.Terbesar.di.Tanah.Air

6/20/16

Taman Blambangan dan Taman Sritanjung Kota Banyuwangi “Merakyat dan Bermanfaat”

10:19 PM 0
Tiba di Banyuwangi dengan via pesawat, landing di bandara Blimbingsari, kita dari bandara langsung  menggunakan taksi ramayana ke Kota Banyuwangi dengan tujuan salah satu penginapan yang ada di Ibu Kota Kabupaten yang sekarang lagi populer dengan slogan “The sunrise of java”, Hingga tertujulah ke penginapan yang bernama Blambangan Hotel depan Taman Blambangan.  Setelah cek in, badanpun sudah meminta untuk istirahat karena perjalanan yang ditempuh dari sore hingga pagi start dari Kota Metro Lampung menuju Banyuwangi cukup membuat mata harus terpejam manja ;) .  hehehe..

Menjelang ashar, body kembali fit, walau kondisi puasa namun semangat masih tinggi. Rencana semula untuk hari pertama di Kota Banyuwangi berkunjung ke tempat distinasi wisata yang ada di dekat Pusat kota Banyuwangi, alhamdulillah terlaksana dengan baik. Saya berkunjung ke tiga tempat destinasi wisata yang berdekatan yaitu berkunjung ke Taman kota atau alun alun yang disebut Taman Blambangan, Pantai pelabuhan boom dan taman Sritanjung.

Kali ini saya ingin membahas rasa kagum dan terpesonanya terhadap hasil kinerja dan pengelolaan Pemda Banyuwangi yang telah didapatkan dan dirasakan sekarang, ya saya akan membahas tentang kedua taman Kota yang ada di Kota Banyuwangi yaitu Taman Blambangan dan taman Sritanjung.  Taman Blambangan terletak di Jl. RA. Kartini Pusat Kota Banyuwangi dan taman Sritanjung terletak di Jalan Sritanjung, kedua berada di jantung Kota Banyuwangi.

Ketika berada di Taman Blambangan, rasa damai dan sahdu begitu terasa karena taman yang area utama, dibagian tengah adalah lapangan rumput ini begitu rapi dan bersih, pada taman ini di bagian timur ditepi lapangan rumput terdapat tiang-tiang bendara mungkin digunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Secara keseluruhan taman ini dikelilingi oleh jalan Aspal hingga nampak berbentuk persegi, setelah jalan aspal lalu terdapat trotoar yang diisi juga pepohonan yang rindang dan pohon sawit, lengkap dengan beberapa gazebo, serta terdapat beberapa fasilitas umum untuk olahraga, mulai dari area joging, lapangan basket, skateboard, panjat dinding, dan alat-alat kebugaran sederhana. Di taman ini pada bagian barat terdapat sebuah bangunan yang mirip candi dan  terdapat 2 pendopo untuk masyarakat beristirahat dan duduk. 

Aktivitas masyarakat yang saya amati sore ini di Taman Blambangan adalah dari usai manula hingga anak-anak bercampur dengan aktivitas masing-masing, dari yang duduk duduk santai, berolahraga, bermain sepeda dan sebagainya, yang memperlihatkan sebuah kota yang asri tanpa adanya perbedaan kasta.

Dari apa yang saya amati pada taman Blambangan ini, pihak pengelola sudah mendesain dari tata ruang dan arsetekturnya supaya bisa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dan memiliki multifungsi, luar biasaaa.... Selain multifungsi taman ini juga tetap mempertahankan keasrian alam dengan banyak tumbuhan pepohonan dan juga memperlihatkan ciri budaya asli setempat dengan adanya bangunan mirip candi khas di wilayah jawa timur dan bangunan pendopo. Baru kali ini saya menemukan taman yang lengkap  multifungsi ini. Semoga alun alun di kota lain bisa mencontoh taman ini hingga bisa menjadi tempat masyarakat berkumpul dan sehat.

Selanjutnya untuk memperkuat keyakinan saya terhadap taman Blambangan kota Banyuwangi saya searching di internet hingga sampailah di situs resmi milik pemda daerah Banyuwangi yaitu banyuwangitourism.com, dari situs tersebut ternyata apa yang saya lihat ternyata sudah terdesain oleh pemda bahwa taman Blambangan memiliki multi fungsi dengan luas taman 32.000 Meter persegi   Berbagai kegiatan diselenggarakan di taman ini kegiatan pemerintahan maupun umum. Di taman ini masyarakat dapat bersantai, olahraga, bermain di area permainan, maupun menikmati kuliner di sepanjang lapak yang berada di sebelah utara. Pada taman ini terdapat gelanggang Seni dan Budaya atau GESIBU Blambangan yang ditandai degan sebuah bangunan candi. Gesibu Blambangan ini juga di gunakan sebagai acara event , konser musik dan kegiatan - kegiatan lain. Area pementasan yang terdapat di Taman Blambangan setiap malam minggu diadakan sebuah pertunjukan seni tari atau aktualisasi seni tari yang dipentaskan oleh seluruh sanggar yang ada di Banyuwangi, dan pada minggu pagi di sekitar jalan taman blambangan diadakah Car Free Day.

Waw begitu excite terhadap taman Blambangan ini. Yuk kita ketaman satu lagu yaitu taman Sritanjung.  Untuk mencapai taman ini saya berjalan kaki ke arah barat dari taman Blambangan dengan melewati pasar tradisional pasar Banyuwangi, taman ini   berbeda dengan taman Blambangan, taman ini nampaknya lebih dikhususkan untuk bersantai dan menikmati keindahan taman yang dipenuhi oleh tumbuhan-tumbuhan taman dan arsetekturnya, di tengah-tengah taman terdapat air mancur, aphiteater mini sebagai tempat pertunjukan dan ditaman ini terdapat areal khusus parkir dan area khusus jajanan makanan. Taman Sritanjung terletak di jalan Sritanjung depan masjid Agung Baiturahman. sebelah selatan adalah Pasar Tradisional Banyuwangi, dan di sebelah utara adalah Pendopo Sabha Swagata Blambangan yang merupakan rumah dinas bupati Banyuwangi.

Melihat taman Blambangan ini saya begitu salut dan bangga terhadap pemerintah daerah Banyuwangi dan sayapun tergerak untuk daerah yang lain membuat taman semacam ini, selain tempat bersantai juga bisa menjadi ajang tempat pembelajaran bagi anak-anak untuk dekat dengan alam yang bersih dan rapi.

Kali ini pergi ke kota Banyuwangi bukan sekedar traveling tetapi mengemban tugas penelitian yang diamanahkan ke tim kami, penelitian yang diketuai oleh Bapak Dr. Handoko Santoso, M. Pd.  Saya dan Bapak Rahmatul Ummah, diberi tugas untuk pergi ke Banyuwangi kabupaten paling timur di Pulau jawa ini guna mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Lampung Timur” lalu mungkin ada pertanyaan mengapa ke Banyuwangi, ya hal tersebut karena Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu daerah yang berhasil mengoptimalkan potensi pariwisatan di daerah setempat. Pariwisata menjadi sektor yang diandalkan Banyuwangi untuk meningkatkan pendapatan daerahnya, Kabupaten Banyuwangi mendapatkan penghargaan atau Awards for Exellence and Innovation in Tourism untuk kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan. Penghargaan tersebut yang dikeluarkan  The United Nations World Tourism Organization (UNWTO) sebuah Organisasi dibawah PBB yang menangani pariwisata.   Jadi dalam penelitian ini kita mencoba menggali ilmu yang telah diterapkan oleh Kabupaten yang paling dekat dengan pulau bali ini.  Adapun data yang perlu kami hounting cukup berat, namun semua harus kami jalankan, karena sudah diamanahkan ke kami berdua. Secara garis besar data yang perlu kami dapatkan meliputi  (1) Kebijakan, Strategi dan kelembagaan pengembangan pariwisata (2) Persepsi masyarakat dan komunitas (3) Persepsi pelaku usaha pariwisata.
Semoga saja sedikit catatan ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian..  
Taman Blambangan Banyuwangi
Berikut video Pantai Dermaga Boom Banyuwangi 

2/3/16

Penanaman Nanas Awal Dalam Penelitian Payung Pemanfaat Limbah Cair Nanas (LCN) Berkelanjutan

9:20 PM 0
Kegiatan penelitian yang melibatkan mahasiswa tergabung dalam tim penelitian payungan dengan tema utama dari masing-masing mahasiswa adalah :
  1. Ratna Septiana : Perbandingan pertumbuhan nanas dari bagian nanas (bongkol songgolan) dan tunas Nanas
  2. Aprida Liliani : Perbandingan penggunaan berbagai pupuk padat dan LCN untuk pertumbuhan nanas
  3. Marifa: Perbandingan pengunaan pupuk cair dan LCN untuk pertumbuhan nanas
  4. Rosdiana Megasari : Pengaruh tumpang sari terhadap pertumbuhan nanas (Tumpang sari nanas dan kedelai) 
  5. Kiki : Pengaruh tumpang sari terhadap pertumbuhan nanas ( berbeda tanaman ??)
  6. Novia : Perbandingan pertumbuhan nanas dari tiap jenis nanas
  7. Prio Eko Guananto : Pengaruh LCN terhadap pertumbuhan gandum
  8. Muhammad Andi Firman: Pengaruh pemberian variasi dosis LCN terhadap pertumbuhan tanaman gingseng
 Kegiatan awal penelitian terekam dalam foto berikut ini:
tanaman nanas yang baru saja ditanam, awal penanaman tanggal 1 Februari 2015 


inilah para mahasiswa yang terganung dalam penelitian payungan 


mereka tampak lagi sibuk bekerja di lahan pertanian 

12/20/15

Kegiatan Peringatan Hari Lingkungan Hidup oleh FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 2015

9:58 AM 0
Kegiatan dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia jatuh pada 5 Juni tahun 2015. Tanggal 5 Juni merupakan hari Lingkungan Hidup International, banyak kalangan pecinta lingkungan memperingati hari tersebut dengan berbagai kegiatan. Di Universitas Muhammadiyah Metro dalam memperingati hari lingkungan hidup tersebut dengan mengadakan kegiatan edukasi lingkungan yang dilaksanakan oleh mahasiswa FKIP jurusan MIPA yang terdiri dari 3 prodi : Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Fisika. 

Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu dengan diisi dengan Aksi penanaman pohon dan pameran hasil karya mahasiswa yang memanfaatkan limbah bekas.  Aksi nanam pohon diadakan di kebun hutan kampus yang terletak di kampus 3 Universitas Muhammadiyah Metro, dengan menanam pohon-pohon yang kelak akan bermanfaat buat kita semua. selanjutnya pameran hasil karya mahasiswa yang memanfaatkan limbah bekas diadakan pada saat acara wisuda Milad ke 1 tahun 2015, mahasiswa membuat stand sendiri yang di stand tersebut berisi hasil karya-karya dari mahasiswa jurusan MIPA : Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Fisika.

Hasil karya mahasiswa tersebut dipilih oleh dewan juri yang saat itu dewan jurinya adalah dosen yang mengampu mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yaitu Ibu Widya Sartika Sulistiani, M.Sc dan Bapak Rasuane Noor, M.Sc. hasil penilaian dewan juri maka terpilihlah bahwa hasil terbaik adalah pertama: pembautan kotak tisue yang berbahan dasar kelas kayu dan kertas kardus dengan pewarna alaminya dalah serbuk kopi, juara kedua adalah pembuatan cendramata dari sisa korek bekas, dan jauar ketiga pembuatan buang hias dari sisa kantung plastik dan kardus bekas. 

Semoga kegiatan ini bisa dapat bermanfaat untuk semua dan bisa menambah pengalaman dan pengetahuan para mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Fisika. 

Berikut ini foto yang terekam dikamera. selamat menyimak : 


Kunjungan dosen  bapak Dr. Achyani, M.Si. dan Ibu Widya Sartika S, M.Sc  ke stand pameran 

Kunjungan dosen  Agil Lepiyanto, M.Pd. dan para dosn UM metro yang lain ke stand pameran

Para Panitia pelaksana










Karya yang menajdi juara hasil penilaian dewan juri










9/15/15

Pembuatan Tepung Aci Dari Pohon Aren

9:39 AM 1
Disela-sela kegiatan pengabdian masyarakat KKM PPM tahun 2015 di kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, saya sempat mengunjungi tempat pembuatan tepung yang berbahan dasar batang aren. Hal ini baru pertama kali saya menyaksikan langsung pembuatan tepung yang bahan dasarnya dari pohon aren atau enau. Informasi yang saya dapatkan sebelumnya kalau tepung-tepung yang ada di pasaran biasanya berasal dari pohon sagu, dari tepung terigu tapioka, tepung gandung, tepung ketan  dan tepung beras. sehingga serasa ada hal yang baru, yang baru saya dapatkan. ternyata pembuatan tepung ini juga tidaklah mudah, perlu pengolahan yang khas, berikut foto-foto yang dapat saya abadikan untuk berbagi kepada khalayak ramai. 

Berdasarkan sumber yang saya terima tepung ini biasanya banyak digunkan untuk pembuatan bakso, karena paling cocok dicampur dengan daging. sedangkan proses pembuatan tepung tersebut melalui tahapan: 
  1. Persiapan pohon aren, dipotong dengan ukuran sekitar  setengah meter
  2. Pohon aren yang besar tersebut di belah menjadi beberapa bagian 
  3. Setelah dibelah langsung diletakan pada alat penggiling sehingga, tepung dan serabutnya terpisah.
  4. Dalam penggingan tersebut sesekali dialirkan air sehingga akan lebih lunak dan mudah untuk digiling.
  5. Setelah digiling, serabut dipisahkan dan tepung (aci) dikumpulkan lalu dijemur .
  6. Setelah dijemur, tepung yang sudah kering yang sebut aci. 
  7. Aci kemudian disaring sehingga serabut yang masih terbawa benar-benar hilang dan bentuk tepung benar-benar halus. 
  8. Setelah itu tepung dimasukan dalam karung dan siap untuk dijual. 

Silahakan simak foto-foto yang sudah tersaji.. 

Pabrik tempat mengelolah pohon aren atau enau menjadi tepung aci 

Alat yang digunakan untuk memisahkan aci dari pohon enau / aren

sisa serat yang dibakar dari pembuatan aci dari pohon aren 

Pohon enau yang siap untuk diambil aci-nya 

pohon enau yang sudah dipotong yang siap untuk diambil acinya 

sisa kayu pohon enau untuk dijadikan kayu bakar

aci yang masih basah dijemur 

Tepung aci dari pohon enau yang sudah kering

Tepung aci dari pohon enau yang siap digunakan untuk produk lain 




Kegiatan Penanaman Nanas dalam Kegiatan KKN-PPM Desa Tanggul Angin Kec. Punggur Lampung Tengah

9:18 AM 0
Kegiatan Penanaman Nanas dalam Kegiatan KKN-PPM Desa Tanggul Angin Kec. Punggur Lampung Tengah merupakan serangkaian kegiatan dalam PROGRAM RESIT PENGABDIAN MASYARAKAT "PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN EKONOMI PETANI NANAS UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH KOMODITAS NANAS DI LAMPUNG TENGAH"  

Kegiatan Penanaman Nanas dalam Kegiatan KKN-PPM Desa Tanggul Angin Kec. Punggur Lampung Tengah. Pengembangan budidaya nanas di Lampung Tengah memiliki peluang pengembangan yang prospektif, mengingat kondisi geografis yang mendukung untuk pengembangan usaha budidaya tersebut. Adapun usaha budidaya nanas yang dilakukan di Lampung Tengah mayoritas dilaksanakan oleh petani nanas skala kecil dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu memanfaatkan lahan
kebun dan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian. 

Banyak masyarakat di Tanggulangin juga memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam nanasTentu saja hal ini akan menjadi prospek yang baik bagi Indonesia. Dalam era globalisasi ini, peluang pasar dunia semakin terbuka lebar untuk semua komoditas. Komoditi nanas cukup besar peluang untuk memasuki pasar dunia baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk buah kaleng. Adapun target/sasaran yang hendak dicapai dalam rangka pemberdayaan ekonomi petani nanas tersebut adalah terwujudnya budidaya nanas organik yang produktif dan efisien serta berkembangnya rintisan usaha pengolahan nanas menjadi produk industri makanan yang memiliki nilai tambah (added value) seperti nata de pina, keripik nanas, sirup nanas, selai nanas, jelly nanas dll.

Berikut Sebagian kecil rekam dokumentasi saat penanaman Nanas dalam Kegiatan KKN-PPM Desa Tanggul Angin Kec. Punggur Lampung Tengah