Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

3/27/16

Air terjun Sinar Tiga Padang Cermin Pesawaran Lampung

2:03 PM 0
Air terjun Sinar Tiga adalah air terjun yang terletak di dusun Sinar Tiga Desa Harapan Jaya Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Air terjun Sinar Tiga indah dan tinggi. Debit air terjun ini tidak begitu besar tetapi karena jatuh dari ketinggian sekitar 20an meter ini (perkiraan saya) sehingga menampilkan suasana cukup indah dan sejuk. Air terjun Sinar Tiga belum banyak orang yang tau, terutama anak-anak alay, tetapi mungkin ke depannya bisa menjadi tempat kekinian bagi anak muda, khususnya anak-anak alay di wilayah Pesawaran dan Kota Bandar Lampung.  Di Air terjun Sinar Tiga ini belum dikelola oleh pihak yang berkompeten di daerah ini, saat kita masuk kesanapun belum ada biaya / tiket masuk dan parkirpun masih menumpang di rumah warga. Semoga aja tetap gratis jadi makin banyak yang datang.  Hehe.. 

Saya mendapatkan informasi Air terjun Sinar Tiga ini kira-kira 3 tahun yang lalu oleh Rico Royco, saat itu dia memposting foto air terjun tersebut di media sosial facebook, saat itu saya tertarik untuk berpergian ke air terjun ini, tetapi berjalannya waktu akhirnya terlupakan juga, hingga 2 minggu lalu teman di group coucsurfing Lampung : Mamik Mimiko dan Reni Muliana, berbagi foto saat mereka di air terjun ini. dari foto tersebut cukup membuat saya terpacu untuk segera pergi kesana, serasa ada ego sendiri, masak ketinggalan dengan anak-anak alay Lampung, hehehe.. Lalu saya coba searching di internet dan mencari informasi tentang Air terjun Sinar Tiga tersebut termasuk ke blog miliknya om Yopie Pangkey yaitu : Keliling Lampung.   daripada itu Alhamdulillah tercapai juga keinginan untuk merasakan sensasi di air terjun Sinar Tiga ini. Subhanallah.. Bagus dan sensasi baru..

Rute ke air terjun Sinar Tiga Padang Cermin tersebut yaitu:  jika dari Kota Bandar Lampung mengambil jalur ke arah Kecamatan Padang Cermin atau jalur jalan utama ke arah tempat wisata pantai mutun / pahawang/pantai Klara hingga tiba di Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Menuju air terjun atau curup ini terus mengikuti jalan utama hingga sampai di pertigaan Padang Cermin, di pertigaan tersebut akan menunjukan arah, jika ke kiri akan menuju Punduh Pidada / Kiluan, sedangkan ke arah kanan menuju ke Kedondong. Jika tiba di pertigaan ini maka ambil jalur ke arah Kedondong, dari pertigaan tersebut akan melewati desa Khepong, setelah itu masuk ke desa Way Urang, dari perbatasan Desa Khepong dan desa Way Urang sekitar 500 meter ada jalan masuk ke arah kanan, ikuti jalan tersebut lurus  hingga melewati dusun sinar satu, sinar dua hingga sampai di dusun sinar tiga, kondisi jalannya  masih banyak underla dan menanjak tetapi bisa dijangkau oleh kendaraan beroda 4. 

Untuk mencapai air terjun yang terletak di dusun sinar tiga ini, kendaraan hanya bisa mencapai ujung dusun ini, di ujung dusun ini terletak rumah terakhir dengan nama pemilik adalah Ibu Fatimah (kalau tidak salah) dan suaminya ada pak RT dusun tersebut. Kendaraan biasa menumpang parkir di rumah tersebut. Selanjutnya dari rumah itu untuk menuju air terjun harus jalan kaki yang ditempun sekitar 20 menit (jika para petualangan bisa dengan waktu tempuh sekitar 10 menit). Kondisi jalannya setapak dan menanjak, dalam jalan kaki ini bagi yang hoby selfie tidak terasa sudah mencapai air terjunnya karena di sepanjang jalan yang menyusuri tepi sungai  ini,  disajikan perkebunan kakao/coklat, perkebunan kopi dan hutan. Kondisi tersebut begitu dekat dengan alam diiringi banyak suara serangga dan burung. 

Untuk mencapai ke dusun Sinar Tiga ternyata bisa juga di jangkau dari pasar kluwih. Jika dari pasar kluwih masuk kanan tepat jalan samping kantor kecamatan di pasar kluwih tersebut. Sama kondisi jalan yang menanjak dan beberapa masih underla.

Setelah tiba di Air terjun Sinar Tiga tentukan anda akan disajikan pemandangan yang begitu indah, air yang jatuh dengan hembusan embun yang sejuk, selain mendapatkan pemandangan air terjun anda juga bisa merasakan sejuk dan jernihnya air tersebut, sehingga hasrat ingin mandipun begitu menggebu.

Pengalaman saya pada saat mandi di Air terjun Sinar Tiga tersebut saking asiknya menikmati air yang sejuk dan hembusan embun dari air terjun tersebut serta bermain dibatuan, seketika kaget karena di tubuhku banyak ditempeli semacam binatang kecil hitam mirip lintah / pacet, seukuran lidi dengan panjang sekitar 1 cm, ada yang lebih kecil lagi, sentak diri langsung kaget, pikiran langsung langsung apakah ini lintah, tapi ukurannya kecil, saat itu langsung saya bilas badan dengan air sehingga binatang kecil tersebut banyak hayut, yang tersisa di badan langsung saya buang dengan tangan. 

Pada saat itu juga saya langsung berhenti mandi dan segera mengganti pakaian.  Dalam benak selalu terpikir binatang apakah itu? Hingga ketika turun dari Air terjun Sinar Tiga dan berdiskusi dengan ibu Fatimah, beliau menyampaikan bahwa nama binatang tersebut warga sekitar menyebutnya LINGSEP dari penjelasan ibu tersebut “binatang itu juga sama dengan Lintah suka menghisap darah manusia akan tetapi binatang tersebut jika menghisap darah, jika kenyang maka tidak akan lepas dari tubuh tapi memuntahkan darah yang dihisap, lalu akan menghisap lagi. Berbeda dengan lintah atau pacet, jika menghisap darah dan kenyang akan melepaskan diri dari inangnya” lanjut tutur ibu tersebut “ binatang itu ditakutkan jika masuk kebagian lobang tubuh manusia, seperti hidung, telingah, bahkan lubang kemaluan, binatang itu tidak mau keluar”. Waw serem..  Saya saat itu langsung merasa takut, karena yang menempel di tubuh saya tadi cukup banyak mungkin puluhan. saya itupun saya langsung menumpang  ke kamar mandi untuk memeriksa lagi seluruh tubuhku, khawatir ada yang tersisa di tubuh. Alhamdulilah setelah saya periksa tidak ada, dan saya juga merasa tenang karena saya saat mandi di air terjun tersebut menggunakan pakaian dengan dalaman celana renang sehingga sempit dan aman.

Selanjutnya dari obrolan dengan Ibu RT tersebut berlanjut kegiatan atau aktivitas warga sekitar dan status lokasi tersebut. Ternyata letak dusun sinar tiga ini berbatasan langsung dengan hutan kawasan/ hutan lindung dan terletak di lereng gunung Pesawaran. Letak Air terjun Sinar Tiga itupun masih dalam kawasan hutan lindung.


Saat di Air terjun Sinar Tiga tersebut ada rasa kecewanya karena banyak ditemukan sisa-sisa sampah non organik seperti sampah plastik, sisa botol minuman dan lainnya. Alhamdulillah beberapa peserta trip kali ini, tanpa perintah dengan inisiatif sendiri mengumpulkan dan mengambil sampah tersebut serta dibawa turun. Semoga tempat ini tetap lestari dan bisa menambah ekonomi masyarakat sekitar. 

Berikut foto-foto selama di air terjun tersebut: semoga bermanfaat..
sepanjang jalan menuju Air terjun Sinar Tiga  kita bisa menyusuri sungainya
air aliran Air terjun Sinar Tiga  yang sejuk dan jernih 
bagian atas Air terjun Sinar Tiga 
foto lengkap badan air terjun sinar tiga padang cermin
embun dari Air terjun Sinar Tiga  yang sejuk 
maju terus di Air terjun Sinar Tiga 
Kerja sama harus selalu dijaga saat di Air terjun Sinar Tiga 

Berikut ini video bagaimana keadaan asli air terjun sinar tiga Pesawaran Lampung, selamat menikmati:

3/7/16

Sawah Bertingkat Di Bantul Metro Selatan : Tempat Nongkrong Anak Kekinian

8:53 PM 0
Sawah Bertingkat adalah sawah yang berundak undak dibentuk dengan teras sering yang rapi, sawah bertingkat ini jika dipandang mata begitu indah dan menyejukan mata, di kota Metro yang notabene adalah kota di dataran rendah atau bukan daerah pegunungan ternyata memiliki sawah bertingkat ini yang terletak di Bantul Metro Selatan, asiknya lagi tempat ini malah menjadi tempat nongkrong Anak kekinian di kota Metro.

Sore ini cuaca terang dan sedikit berawan, ku ambil tas kameraku dan langsung tancap gas menuju Bantul Metro Selatan. Setelah sampai di lokasi apa daya cuaca berubah menjadi mendung sehingga harapan semula ingin mengabadikan sunset/ matahari terbenam di balik tumpukan teras-sering di persawahan yang bertingkat di daerah selatan kota Metro ini tidak jadi kenyataan. Namun untuk mengisi waktu yang sudah kepalang tanggung sudah di lokasi, saya tetap abadi dengan menggunakan kamera pocket pemandangan yang saya lihat. Di sela-sela saya menjepret pendangan sawah bertingkat tersebut, saya menyaksikan banyak anak muda yang sedang asik berfoto ria, ada diantara mereka menggunakan kamera DSLR, walaupun sebagian besar mereka menggunakan kamera hp dan tongsis. Saya amati mereka selain ada beberapa group berfoto selfie ada juga sekedar duduk nongrong di pinggir sawah dan  duduk di sepeda motor mereka. ternyata daerah ini sudah menjadi bagian tempat nongrongnya anak-anak muda di Kota Metro baik itu untuk tampil kekinian di media sosial ada juga sekedar duduk-duduk dengan candaan khas masing-masing. 

Mungkin ketika berkunjung ke sini di sawah bertingkat di Metro Selatan ini ada diantara pengunjung merasa kurang berkenan dengan adanya tower-tower listrik yang melewati persawahan ini sehingga menjadi terkesan tidak alami lagi, tapi ibarat nasi sudah jadi bubur, tinggal menikmati saja yang ada, jikapun adanya tower-tower tsb menjadi nilai tambah tersendiri.. hehehe.. 


Dari pengamatan saya, lokasi sawah bertingkat Di Bantul Metro Selatan sebenarnya sangat menyejukan mata dengan hamparan hijau padi yang masih segar-segarnya tumbuh, teras sering yang cukup, selain itu indah dan damai. sehingga sangat potensi untuk di jadikan tujuan wisata lokal, dengan cara dibentuk tempat duduk yang khas, pepohonan yang rindang dan tempat parkir yang pas. sehingga tidak akan sedikit yang berkunjung ke sini tetapi bisa menjadi tempat lepas penat dan lelah dibalik kesibukan sehari-hari. Dari kaca hemat saya sebaiknya jika pihak yang berwenang terhadap wisata dan tata kota Metro, sebaiknya dibuat konsep alam dan minim bangunan beton jadi dibuat semaksimal mungkin dibuat alam persawahan dan pedesaan.  ya semoga bisa teralisasi dan bisa menambah pendapatan penduduk tanpa harus mengubah keasliannya.

ya demikian sedikit cerita saya sore ini tentang sawah bertingkat di Bantul Kota Metro Lampung, semoga berkenan dan bermanfaat. 

3/1/16

Air Terjun Curup Mabar Jaya Di Desa Sukaraja Kec. Way Tenong Lampung Barat

11:20 AM 2
Air Terjun atau Curup Mabar Jaya yang terletak Di Desa Sukaraja Kec. Way Tenong kabupaten Lampung Barat belum banyak diketahui orang, mungkin hanya sebagian kecil warga Way Tenong yang tau jika di atas bukit mabar terdapat sebuah air terjun yang tinggi dan tersebunyi. Potensi air terjun ini kedepannya bisa menjadi tempat kekinian atau tujuan wisata lokal di wilayah Way Tenong dan Lampung Barat umumnya. 

Jika jalannya dibersihkan untuk mencapai Air Terjun Curup Mabar Jaya tidak begitu sulit. Kedepannya diharapkan tempat ini bisa menambah pendapatan bagi warga sekitar. Keasikan di air terjun Air Terjun Curup Mabar Jaya Di Desa Sukaraja Kec. Way Tenong Lampung Barat  adalah airnya yang segar dan bentuknya yang memancur menjadi sensasi sendiri saat mandi dihempasan air tersebutbisa jadi pijit alternatif.. hehe, serta sumber air terjun ini adalah merupakan sumber air yang kecil sehingga pada saat musim hujan tidak khawatir terjadinya air bah, karena salah satu yang menjadi sumber waspada saat berkunjung ke air terjunnya yaitu terjadinya air bah. Air bah biasanya muncul ketika terjadi hujan d hulu. tetapi di air terjun ini sepertinya jauh dari itu. 

Sumber mata air di Air Terjun Curup Mabar Jaya Di Desa Sukaraja  Way Tenong Lampung Barat  tidak begitu besar akan tetapi karena jatuh dari ketinggian memberikan percikan yang begitu indah. dari kejauhan air terjun ini sudah tampak, sewaktu saya kecil air terjun ini adalah salah satu tempat bermain saya dengan teman-teman sekolah, pada saat itu air terjun ini 7 tingkat akan tetapi saat saya kunjungi tinggal 2 tingkat, sedangkan tingkat yang dibawahnya sudah dibuat oleh warga setempat untuk pembangkit listrik tenaga air.

Untuk mencapai air terjun Air Terjun Curup Mabar Jaya Di Desa Sukaraja  Way Tenong Lampung Barat  jika anda dari dari Kota Bandar Lampung ditempuh kurang lebih 4 jam, terus ke arah kota Liwa dengan melewati Kota Bumi terus Bukit Kemuning lalu Ke arah Liwa ketika sampai di kecamatan Way Tenong, anda sebaiknya tanya dimana desa Suka Raja (di daerah ini pada umumnya rumahnya bentuknya sama yaitu rumah panggung) setelah di desa Suka Raja anda cari simpang Mabar, setelah di persimpangan ini (simpangnya samping Indomart) anda masuk jalan ini dengan rute pertama turunan ke sungai, setelah lewat sungai kondisi jalan menanjak hingga puncak, setelah di puncak anda akan disajikan pemandangan alam yang begitu indah, di bagian bawah akan terlihat perumahan warga di Kecamatan Way Tenong. setelah anda di puncak anda akan melewati sekolah SD dan beberapa rumah warga, anda terus jalan hingga bertemu turunan kecil, di turunan ini akan ada jalan setapak ke arah kiri, anda ikuti jalan setapak tersebut, untuk kendaraan roda dua bisa sampai hingga di atas air terjun, anda bisa menitipkan motor ke rumah warga yang ada di atas air terjun tersebut. untuk mencapai air terjun anda harus turun ke bawah hingga nanti tampak air terjunnya. semoga info tentang Air Terjun Curup Mabar Jaya Di Desa Sukaraja Kec. Way Tenong Lampung Barat  dapat menjadi referensi tempat jelajah baru anda.

Selamat berpetualang... 

Berikut ini foto-foto Air Terjun Curup Mabar Jaya Di Desa Sukaraja Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat 

    











Video lengkapnya silahkan simak Air Terjun Curup Mabar Jaya Di Desa Sukaraja Kec. Way Tenong Lampung Barat 


Berikut ini Bumi Perkemahan Puncak Mabar Jaya Sukaraja Way Tenong Lampung Barat saat belum dibangun.

Puncak Rest Area Lampung Barat : Tempat Nongkrong Anak Muda

10:55 AM 2
Puncak Rest Area yang terletak di daerah bodong Kecamatan Sumber Jaya merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Lampung Barat. Tempat ini merupakan puncak dengan pemandangan pegunungan Bukit Barisan Selatan sebagai sumber daya tariknya. Selain pemandangan pengunungan di sini kita bisa menikmati matahari terbit dan matahari tenggelam jika kondisi cuaca mendukung. selain itu pemandangan kabut di pagi hari atau disebut misty morning begitu mempesona dan eksotik di Puncak Rest Area Lampung Barat ini. Sehingga menjadi spot wisata sekaligus tempat nongkrong Anak Muda. 
di atas puncak pada waktu kabut serasa di atas awan.. ini kondisi mendung, bagai menjuluk awan 

Rute untuk mencapai lokasi Puncak Rest Area Lampung Barat dari Kota Bandar Lampung kurang lebih 4 jam terus ke arah kota Liwa dengan melewati Kota Bumi terus ke Bukit Kemuning. Di Pasar Bukit Kemuning terdapat simpang tiga jika ke arah barat ke arah Lampung Barat, jika ke arah Utara menuju Way Kanan - Batu Raja / Martapura / Palembang. Jika dipersimpangan ini ambil ke arah Barat. Ke arah Liwa ketika sampai di Sumber jaya. Dari sumberjaya terus dengan disajikan jalan yang berliku dan menanjak, hingga sampailah di Rest Area Puncak Bodong, disini anda akan melihat Tulisan Besar BUMI SKALA BHRAK. Di rest area ini terdapat masjid puncak yang cantik. Di puncak ini sudah dibangun patung Muli yang di dampingi oleh para penggawanya.

Berikut ini beberapa foto dokmentasi saya selama di Puncak Rest Area Lampung Barat : menyaksikan Tempat Nongkrong Anak Muda disana.
Patung Bumi Sekala Bghak Puncak Rest Area Lampung Barat

Sambil menikmati indahnya pemandangan jangan lupa untuk sembah sujud di Mesjid ini. Mesjid yang cantik dan mewah Puncak Rest Area Lampung Barat

Ciri khas jalan pegunungan adalah berliku-liku dan menanjak Puncak Rest Area Lampung Barat
 
Lalu lalang kendaraan di jalan yang berliku bagaikan menyaksikan sebuah sirkuit Puncak Rest Area Lampung Barat
 
Terbang diawan.. ayoo yang hoby lepitasi disinilah tempatmu Puncak Rest Area Lampung Barat
 
Menjalang sore dan cuaca terang, daerah ini selalu dihampiri oleh para anak muda dan selfie kekinian di Puncak Rest Area Lampung Barat

Video Rest Area Puncak Bodong Sumber Jaya Lampung Barat 

2/21/16

Goa yang Ada Di Kota Metro : Goa Wara dan Goa Macan Putih atau Goa Sireng

6:51 PM 2
Foto di goa Macan / Sireng Di Kota Metro 

Goa yang ada di kota Metro belum banyak orang tau, ternyata ada 2 goa yaitu Goa Wara dan Goa Macan Putih atau Goa Sireng. Saya mendapatkan informasi adanya goa di kota Metro dari teman yang menggeluti dunia media dan fotografi. Beliau adalah teman di group / komunitas METRO PHOTOGRAPHY (Komunitas Pecinta Fotografi Metro) yang bernama akun: Mujiono Yasin. Saya belum perna bertemu langsung di dunia nyata dengan beliau, hanya kenal di dunia maya  atau lewat akun Facebook. Dari komen di sosmed FB tersebut, beliau bercerita tentang adanya goa yang terletak di dekat stadion Tejosari 24 Kota Metro. 

Isi komen beliau di FB bercerita "bahwa terdapat 2 goa  yanga da di Kota Metro yaitu Goa Wara dan Goa Macan, goa tersebut merupakan tempat persembunyian pejuang, melalui jalur ledeng / irigasi tempat pelarian gerilya yang menghindari londo / (Belanda,red.) dari arah tempuran bedeng 13", lanjut di komen berikutnya "versi cerita saksi sejarah dulu, disitu tempat nyumput pejuang, dan memang pernah banyak ditemukan sisa-sisa selongsong bahkan peluru aktif, cuma entah itu baru kata berantai dan saya cari si mbahnya pejuang atau keturunannya belum ketemu".  ya demikian cerita singkat awal saya tau jika adanya Goa Wara dan Goa Macan di Kota Metro, Lampung.

Dari versi cerita teman blogger di akun webnya: kronikastain dot com : yang ditulis oleh Sugianto. Dari cerita artikel tersebut, penulis berkunjung ke Goa yang Ada Di Kota Metro adalah Goa Wara, "namun terdapat beda versi yang kami dapatkan pada hari ini nama goa tersebut adalah Goa Macan Putih dan Goa Sireng". Lanjut ke artikel tersebut sebagai berikut: Sebagian isi dari artikel tersebut adalah beliau mendapatkan informasi dari seorang yang bernama Nasib Nasrudin: seorang laki-laki yang usianya sudah terlihat tua sedang mencari rumput untuk binatang ternak, Nasrudin bercerita "bahwa gua yang berada di sebelah selatan adalah gua macan, dinamakan demikian karena dahulu merupakan tempat bersarang seekor macan. Namun ada juga masyarakat yang menamakan dengan nama goa sireng seperti yang diungkapkan oleh Ngadimin warga bedeng 26 (sedang sama-sama mencari makan ternak). Sedangkan goa yang berada disebelah utara adalah goa wara yang artinya adalah seekor badak karena dahulu goa ini merupakan tempat badak bersarang. (jadi kebayang jaman masih hutan belantara) masih ada macan dan badak".

Begitulah sedikit cerita awal nama dari Goa yang Ada Di Kota Metro tersebut: lengkapnya mungkin harus tanya kepada pihak yang perna mengelola ataupun para sesepuh yang tau tentang Goa Wara dan Goa Macan tersebut. 

Lanjut ke cerita potensi wisata untuk Goa yang Ada Di Kota Metro tersebut, kembali dari ulasan Sugiono di artikel tersebut bahwa dia mendapatkan informasi : "Dua goa tersebut di era 90-an adalah daerah wisata bagi masyarakat Lampung Tengah, Lampung Timur dan daerah lain. Dua goa tersebut berada di daerah perbatasan, goa Wara berada di Lampung Tengah (sekarang masuk kota Metro), dan goa Macan atau goa Sireng berada di kabupaten Lampung Timur. pengelolaan pariwisata tersebut berhenti di tengah jalan serta pada tahun 2000 enggan dirawat karena pengunjung yang tidak menetap. Hingga sampai hari ini goa tersebut berada pada kondisi tidak terawat. Didalam goa dulu tidak tergenang air kini banyak air, tertutup semak belukar, dan juga tertutup pepohonan". Ya begitulah sedikit cerita yang disampaikan oleh Sugiono dalam artikelnya.

Hari ini saya berhasil menunaikan rasa penasaran saya untuk berkunjung ke Goa yang Ada Di Kota Metro tersebut, rasa penasaran saya yang sebelumnya diperkuat oleh teman dari Backpacker yang ingin diantar ke goa yang ada di Metro. Sentak saja saat itu saya merasa bingung karena saya belum perna berkunjung ke goa tersebut, lalu saya coba langsung hubungi teman yang asli dan besar di Kota Metro, ternyata diapun tidak tau. akhirnya rasa penasaran saya menular ke teman tersebut. sejak itu niat teman Backpacker untuk ke goa tersebut ditunda karena tidak ada yang bisa mengantarkan ke lokasi goa di Kota Metro tersebut.

Hingga tibanya di lain hari, hasil diskusi dengan teman, kita sepakat mengisi hari peduli sampah nasional dengan mengunjungi dan berkontribusi untuk aksi lingkungan. aksi lingkungan yang kita diamanahkan dengan memunguti sampah yang ada di jalur menuju Goa Wara dan Goa Macan tersebut : simak Foto di artikel : Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional : Bersih Sampah Plastik di Goa Kota Metro kegiatan tersebut kita tunaikan dengan sukses pada hari minggu ini. 
Di belakang pemancing tersebut sudah tampak dinding goa yang berwarna putih yang merupakan Goa yang Ada Di Kota Metro

Untuk Mencapai 2 Goa yang Ada Di Kota Metro tidak sulit karena letaknya juga relatif mudah dijangkau. tetapi untuk mencapai ke mulut goa tidak bisa dengan menggunakan kendaraan, melainkan harus ditempuh dengan jalan kaki. jalan untuk menuju sana harus melewati persawahan dan menyeberang kali (sungai kecil).
Mulut goa Wara yang kami kunjungi pertama Goa yang ada di Kota Metro

Tulisan yang terdapat di depan goa Wara salah satu Goa yang Ada Di Kota Metro

Rute ke Goa yang Ada Di Kota Metro dari Pusat Kota Metro (Taman kota/Masjid Taqwa) dengan kendaraan menuju ke arah 24 tepatnya stadion Tejosari Kota Metro. setelah di depan stadion, ambil jalan ke arah kanan tepat arah SUTET (pusat pengendali listrik tegangan tinggi) 50 meter sebelum sutet ada jalan yang baru diunderla/ batu-batu kasar, ke arah kiri, ikuti jalan tersebut hingga masuk hutan primer. di dalam hutan akan terlihat sawah dan kali. jika dalam keadaan bersih dinding batu samping goa sudah terlihat dengan berwarna putih. Di dalam hutan dan turunan ini kendaraan tidak dapat lagi masuk. terpaksa di parkir di sana, saat diparkir harus ada anggota / teman trip yang jaga kendaraan karena dari informasi warga disana daerah tersebut rawan curamor. atau sebaiknya motor dititip di rumah warga di sekitar stadion. Lanjut rute ke goa, dari hutan dan ikuti jalan setapak dan menyeberang sungai hingga ke mulut goa, yang nampak dengan dinding seperti batu putih. 
Hasil jepretan dari dalam goa wara ke arah luar goa, tampak 2 orang teman menunggu di mulut goa wara yang Ada Di Kota Metro

Kondisi goa Wara salah satu Goa yang Ada Di Kota Metro, penampakan dari luar: mulut goanya tidak begitu besar, di mulut goa kita bisa bertuduh dengan berdiri, tetapi setelah masuk 2 meter kita harus setengah berjongkok karena tinggi goa hanya sekitar 3/4 - 1 meter. setelah di dalam kita bisa melakukan berdiri lagi akan tetapi kondisi berair dan berlumpur hingga sampai betis orang dewasa. Kemudian di dalam goa terdapat beberapa lobang-lobang kecil yang menurutku itu terbuat karena binatang-biantang yang ada di dalam goa tersebut. Kedalaman goa ini kemungkinan sekitar 8-10 meter. Dinding-dinding goa dari pengamatan saya (senaja saja pegang dan amati lebih dalam) merupakan jenis tanah yang mengeras tetapi mudah dipecah. bukan jenis batu-batu yang keras, sehingga rasa kawatir saat di dalam goa sangat tinggi sekali "takut ambruk". tapi disinilah para ahli geologi bisa berbicara lebih, ayoo silahkan yang mau meneliti.? Di dalam goa ini banyak kekelawar dan ada beberapa kodok serta ada tikus yang kami temui. Bau kotoran kelelawar sangat menyengat sekali di dalam goa tersebut. sekian lama di dalam goa, badanpun mulai panah dan butuh napas segar sehingga saya yang pertama kali masuk menjadi yang pertama kali juga keluar,... hahaha.. setelah saya keluar, lalu digantikan oleh teman-teman yang masih menunggu mulut goa. saya sendiri mengabadikan foto-foto di mulut goa. 
Kelelawar yang ada di dalam goa wara di Kota Metro

Selang beberapa waktu 4 teman yang masuk, kemudian keluar, tinggal tersisa di dalam 2 orang lagi, dan suarapun terdengar memanggil namaku, sentak saya segera masuk, ternyata teman sangat kaget karena melihat tikus yang memangsa kelelawar yang ada di dalam goa yang Ada Di Kota Metro tersebut, dan teman tersebut bertanya bagaimana bentuk dari kotoran kelelawar tersebut. Setelah cukup lama dan cukup gerah di dalam kamipun keluar goa. tapi sangat disayangkan saya tidak membawa peralatan yang memadai untuk mengabadikan dalam goa. Baterai head lamp: low, dan lupa bawa flash. ya begini kalau sindrom mendadak.. . 

Setelah dari goa pertama Goa yang Ada Di Kota Metro yang disebut goa macan putih kami bergeser ke air terjun mini yang ada di sebelah kanan goa dengan melewati sedikit semak belukar, kira 20 meter dari goa tersebut. setelah di air terjun mini Laju teman2 langsung bersih-bersih plastik di air terjun mini tersebut. setelah itu mereka mandi ceria di air terjun itu.. seru juga.. kayak ndak perna nemu air gitu..ckckckckc.. 

Saat di air terjun ini kami disamperi oleh bapak yang punya sawah, dia mengeluh bahwa sawah dia, pelangnya sering rusak karena diinjak oleh anak-anak sekolah dan anak pramuka. ya hal tersebut agak susah untuk diberi masukan karena kitapun tidak tau siapa anak-anak sekolah itu. Kamipun berusaha mengalihkan keluhan bapak tersebut dengan bertanya dimana goa yang kedua, ya beliau menyebutnya goa sireng, dan letaknya kira2 di ujung sawah bapak tersebut. kamipun bergegas kesana. 
Setelah dari air terjun kami lanjutkan jalan lurus menyusuri sungai ke goa kedua yang ada sekitar 50 meter dari air terjun. di goa kedua ini ditutupi oleh semak belukar, kitapun harus menyeberang sungai lagi untuk mencapai mulut goa. mulut goa ini lebih luas. di depannya kita bisa berteduh dengan jumlah orang bisa 20 orangan. tetapi di dalam goa kedua ini, jauh beda dengan goa pertama. goa ini ukuran tinggi lebih kecil kira-kira hanya 1 meter dan digenangi air dan berlumpur hingga tumit. air genangan di dalam goa ini lebih jernih, tetapi karena kita masuki jadi keluh.. maaf ya.. sampai ke ujung goa tetap semakin sempit. kedalaman goa ini kira-hanya kurang lebih 5 meter. 

Goa macan yang kedua kami kunjungi Goa yang Ada Di Kota Metro
Mereka mengintip ke dalam goa macan, sebelum masuk. 

Berikut ini videonya Goa yang Ada Di Kota Metro : Goa Wara dan Goa Macan Putih atau Goa Sireng bisa disimak di sini