Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

6/19/23

Desa Jopu, Wolowaru, Ende, Pulau Flores: Khasana Budaya, Mandi Air Panas dan Makan Sirih

11:02 PM 0
Hari ketiga malam ke 4 dalam trip ekplore Flores bersama Jala Mana Nusantara, kita tiba di desa Jopu, kecamatan Wolowaru, kabupaten Ende. Desa Jopu yang merupakan desa tercinta sang team leader trip kita yaitu bang Emanuel. Seetelah kita puas emikmati Indahnya pantai Koka di Sikka. perjalanan kita lanjutkan hingga sampai di Desa Jopu ini. Kali ini kita rangkai cerita perjalanan ini dengan judul: Desa Jopu Flores: Khasana Budaya, Mandi Air Panas dan Makan Sirih. Nah mengapa judulnya demikian simak detail isi artikelnya ya. yuk cawww... 

Menjelang sore kita sudah berada di desa Jopu ini, saat masuk kawasan desa, saya sangat merasakan Desa Jopu Flores: khasana budaya yang begitu kental.  Kita sudah disambut dengan keramahan penduduk dengan khas budaya nusantara. Senyum ramah dan keakraban selalu terpancar di wajah wajah warga desa Jopu. Selanjutnya kami menurunkan barang masing-masing dari mobil pick up dan menuju ke rumah orang tua bang Noel (sapaan akrab bang Emanuel). kamipun langsung disambut dan berkenalan dengan orang tua serta keluarga besar bang Noel. Kami beristirahat di rumah dan sebagian ada yang langsung bercengkrama dengan warga tetangga bang Noel. Dari sana melihat warga yang sedang asik makan sirih dan juga ajakan untuk menikmati mandi air panas melepas kelelah karena perjalanan. 


Kopi dan teh hangat menyambut kedatangan kita, budaya yang sangat ramah dan kental budaya Nusantara dari keluarga bang Noel membuat kami diterima bak kalangan pejabat. Benar-benar khasanah budaya kita negeri timur yang kaya kerifan lokal. Pada asik ngobrol dengan teman-teman dan tetangga bang Noel di desa Jopu ini. Panggilan suara keras bang Erwin, "Raswan, raswan dimana kau" lalu datanglah bersama bang Noel membawa ayam jago dan sebilah pisau, "nah ini lu bisa motong ayam, ayo potong ayamnya, karena di Islam ayam harus dipotong  cara islam" sayapun tanpa ragu-ragu memotong ayam tersebut. Luar Biasa kedatangan kita ke desa Jopu disambut dengan memotong ayam jago. Ayam pun dimasak gulai dan menjadi santapan kita di Sore itu. Terima kasih tak terhingga buat bang Noel dan keluarga serta warga Desa Jopu Flores. Atas sambutan dan pelayanannya serta permohonan maaf kami karena mungkin kedatangan kami membuat keramaian dan hiruk pikuk yang sangat gaduh di desa bang Noel. 

Setelah menikmati makan sore, kami sudah direncanakan oleh bang Noel untuk berkunjung ke rumah adat yang ada di desa Jopu ini,  yang disebut Sa'o ria Tenda Bewa (Rumah besar).  Setelah banyak bertanya dengan saudaranya bang Noel, ternyata di desa Jopu ini merupakan sebagian besar suku Leo Selatan dengan memiliki rumah besar sebagai rumah adat, rumah adat ini digunakan untuk acara-acara adat misalnya ada warga yang meninggal.  Di rumah adat ini tinggal tetua adat atau kepala suku (musalaki) yang merupakan seorang anak laki anak pertama dari keturunan suku ini. 

Selanjutnya kami di rumah adat ini menyempatkan masuk ke dalam Sa'o ria Tenda Bewa (Rumah besar) desa Jopu, sebelum masuk ke rumah adat ini, kami diberitau tata cara atau tata adat untuk masuk ke rumah. Pertama kita tidak diperbolehkan menyentuh batu yang berdiri di depan rumah. Batu ini adalah makam dari sesepuh adat sebelumnya. Selanjutnya saat masuk harus hati-hati jangan sampai kepala menyentuh dinding bagian atas karena pintunya yang ukurannya tidak begitu tinggi sehingga harus sangat hati-hati. Setelah di dalam rumah, kita dilarang untuk melihat ke atas, karena ini adalah pantangan tersendiri dari peraturan adat disini. Selanjutnya dari pengamatan saya di dalam rumah ini terdapat dapur dengan perlengkapan masaknya. Selanjutnya ada tempat tidur, ada gong yang digunakan untuk panggilan dalam rehab rumah, dan terdapat tempat tersendiri yang terdapat bakul-bakul tempat makan dll. Masih di dalam Sa'o ria Tenda Bewa (Rumah besar) terdapat pintu utama dan Pintu samping. Setelah cukup lama di dalam rumah dan bertanya-tanya kami lanjutkan keliling desa Jopu. 

Setelah berkeliling di desa Jopu, ada beberapa point yang membuat saya mendapatkan hal yang baru, yang meliputi dari pengamatan saya sudah banyak bangunan modern, dengan kata lain rumah-rumah yang terbuat dari bata beton, hanya beberapa rumah saja yang masih asli dengan atap dan bentuk khas  adat Jupo. Semoga  tidak terkikis oleh perubahan jaman. Selanjutnya secara pribadi saya baru kali ini dan baru tau juga ternyata di depan rumah rumah warga terdapat bangunan yang saya lihat seperti  teras yang khas diberi keramik, ternyata itu adalah kuburan keluarga rumah setempat yang ada di depan rumah masing -masing, walaupun ada beberapa rumah, yang kuburannya nampak jelas seperti nisa umumnya di Indonesia. 

Setelah berkeliling desa Jopu kami lanjutkan mandi dengan berendam air panas yang ternyata terletak di belakang desa ini. Suasana kelelahan dan cape petualangan 3 hari ini seakan tersegarkan dengan adanya sumber mata air panas. Hampir sejam lebih kami menghabiskan waktu sore itu di sumber air panas tersebut. Uniknya sumber air ini terdapat 1 cekungan besar sehingga dapat menampung 3 orang dan terdapat 1 cekungan kecil untuk 1 orang, selanjutnya ada 2 sumber mata air panas yang  keluar  batu batuan dalam tanah itu. Tapi keadaan sumber mata ini belum terkelola karena air bagian bawah bercampur langsung dengan air sisa selokan desa, seemoga kedepannya menjadi lebih terkelola dan dapat menjadi magnet wisata ke desa Jopu ini.

Selesai mandi air panas di sumber mata air hangat tersebut kami kembali ke rumah bang Noel, saya senaja terlebih dahulu pulang dengan harapan ingin membilas tubuh setelah berendam di air hangat tersebut. Di dalam kamar mandi terdengar teriakan dan gelak tawa dari teman-teman trip dan warga, setelah saya selesai mandi ternyata pesta gelak tawa tersebut sudah selesai. Dari rekaman video dan cerita teman-teman, ternyata ada adegan histeris sendiri saat teman-teman selesai berendam dari sumber air panas tadi. Ceritanya tentang makan sirih.

ini cerita tentang sirih tersebut : Saat selesai mandi di sumber air panas, teman teman pada antri untuk ke kamar mandi, Bang Erwin, personil kita yang memiliki wajah ganteng putih, kecil pendek dan rambut gondrong (note : dibalik), ternyata sambil menunggu antri, ikut emak-emak yang sedang asik makan sirih di depan rumah. Saat itu dia mungkin karena merasakan ada yang beda dengan rasa sirih tersebut. Dia berprilaku bak kesurupan, sepontan juga, nenek-nenek yang umurnya sudah hampir 100 tahun. Kaget dan melompat melihat tingkah bang Erwin tersebut, kondisi tersebut menjadi keseruan dan kelucuan tersendiri di desa tersebut. Baik bagi warga sekitar, anak- anak dan teman teman trip. Tapi sayang saya tidak menyaksikan langsung. Hiks menikmati cerita dan videonya saja. 

Selanjutnya malam pun menjelang kami sibuk dengan obrolan dan cekrama malam itu. Setelah makan malam keseruan ditambah lagi, dari bahasan tentang senam terlebih dahulu sebelum trip,  secara spontan mb Sri dan Bang Erwin goyang salsa bak pasangan serasi sehingga menjadi tontongan malam itu di ruang tengah rumah bang Noel, kondisi tersebut, dinikmati oleh kami dan  sekalian ibu-ibu tetangga bang Noel, melihat kondisi tersebut bang Erwin mengajak ibu-ibu tersebut untuk goyang dengannya, lantas ternyata ibu ibu tersebut berlarian ketakutan, mungkin karena melihat gantengnya bang erwin.. Hehehe

Saat sampai di desa Jopu ini, kepalaku terasa pusing dan perut agak mual. tapi say coba abaikan dan tetap menikmati Desa Jopu Flores: Khasana Budaya, Mandi Air Panas dan Makan Sirih. Saya pikir ini karena efek kecapean setelah trip 3 hari dan bawaan sakit sakit perut awal trip. Memang sejak hari pertama atau sampai di Maumere malam harinya saya mengalami agak diare. Tapi saya coba untuk banyak minum air putih sehingga pada esok hari keadaan sudah membaik.  Akan tetapi rasa mual dan pusingku sampai terbawa di malam saat kumpul di rumah bang Noel. Akhirnya mas Zaqi menawarkan diri untuk mengrokin saya, serta Bunda Siuli memberi saya obat sakit perut. Alhamdulillah sakitku sembuh. Pagi-pagi jam 3 sayapun sudah sehat bugar siap untuk trip selanjutnya. Terima kasih semua.. I love you..

Oleh sebab habis dikerokin dan minum obat. Malam itu saya tidur lebih awal di rumah samping yang sudah disiapkan oleh keluarga bang Noel. Saya juga tidaj tau mereka tidur sampai berapa akan tetapi jam 3 pagi kita sudah bangun dan  berangkat menuju ke Gunung Kelimutu untuk mengejar sunrise di Kelimutu. Simak artikel tentang Trip Danau Kelimutu: Bau Itu, Sedih Itu, dan Bahagia Kita

Simak perjalanan kami selama di flores di  dalam video singkat ini berikut ini:

Pulau Kelor : Jomblo dan Galau Terlupakan

11:00 PM 0
Pulau Kelor, Pulau yang terletak di kawasan Taman Nasional Komodo memiliki keindahan dan pemandangan yang menakjubkan. Di Pulau Kelor  memliki rumput savana, pasir putih merona, bawah laut yang mempesona dan pemandangan bukit bukit yang memanjahkan. Di Pulau Kelor ini, bagi seorang traveler atau hoby berpetualang belum lengkap perjalanan anda jika belum berkunjung ke pulau ini. jadi di Pulau Kelor : Jomblo dan Galau Terlupakan, benar ngga ya? 
Agar lebih drama jadi memeang ketika di Pulau Kelor : Jomblo dan Galau Terlupakan. Dengan pemandangan yang cantik ini kita diberikan penyegaran yang besar, karena dari bermain di pasir putih. Bermandi manja di pantai yang airnya jernih, serta pemandangan terumbu karang yang super indah serta pemandangan savana yang anggun, otomatis dengan sepenuhnya menikmati keagungan ciptaan Allah ini, kita akan terlupakan kalau kita perna sakit hati, perna galau ataupun lagi gundah gulana karena belum dapatkan seorang kekasih alias jomblo. jadi benar kan jika ke Pulau Kelor : Jomblo dan Galau Terlupakan. 

Jangan khawatir dengan trip ke pulau Kelor ini semuanya blas jadi segar dan melupakan galau ataupun jomblo.

Saya pribadi memberi sanjungan pada pulau Kelor ini adalah pulau anti galau dan tidak perna merasa jomblo, tidak percaya silahkan buktikan sendiri. Ingat dunia tak sesempit daun kelor. Di Pulau Kelor : Jomblo dan Galau Terlupakan.

untuk melihat video keindahan dan ke eksotikan pulau kelor silahkan tonton dibawah ini, dijamin anti galau. 

6/18/23

Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere

10:27 PM 0
Masih trip di hari ke dua, setelah pagi hingga siang kita berkunjung ke pulau Kojadoi dan pulau Pangabatang, kita kembali ke pelabuhan Nanghale, selepas siang kita berangkat menuju bagian barat kota Maumere, yaitu objek wisata Tanjung Kajowulu. Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere

Setelah melewati kota yang terkenal dengan goyang gemu famere, kami melewati pemukiman dan lahan-lahan hingga sampai di daerah tepi laut, dana sepajang jalan pemandangan laut dan pantai yang sangat memanjakan mata, di atas mobil pickup bak terbuka kami menyaksikan keindahan alam Maumere.  Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere. Kondisi kontur yang khas dengan pantai dan bukit yang menguning karena serta beberapa bagian dari bukit-bulit menghitam karena abis terbakar. Kondisi terik menjelang sore itu, kami sangat tersanjung dengan indahnya alam. 

Dari cerita teman teman UNIPA yang bersama sama trip ini, menyatakan bahwa bukit bukit yang ditumbuhi rerumputan tersebut jika musim kemarau akan menguning dan terbakar.  Hal tersebut terkadang saking teriknya mentari dapat menyebabkan terbakar. Maka dari dari itu kami menyaksikan keadaan alam di sini menguning dan ada lah yang bekas terbakar.  Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere. Akan tetapi jika  hujan, bukit bukit tersebut akan nampak menghijau. 

Setelah perjalanan berkelok menanjak di area tersebut kami sampai di tempat yang sudah di buat khusus dengan adanya tangga, di atas puncak terlihat bangunan berbentuk akan plus /salip. Kami selanjutnya turun dari mobil dan meniti tangga naik ke atas. Diatas kami dapat menikmati indahnya pemandangan di Tanjung Kajowulu dengan bukit bukty, pulau dan laut yang eksotik. Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere Apalagi suasana sudah menjelang magrib, matahari mulai menyelinap diupuk barat. Ya suasana sunset di tanjung ini sangat indah. Bak kilauan cahaya kuning emas kemerahan memberikan kenikmati mata tersendiri di sore itu. 

Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere. Matahari menghilang di ufuk timur, kamipun bergegas turun ke jalan raya dan menuju kembali ke sekret MAPALA UNIPA di kota Maumere, sepanjang perjalanan pulang kami disajikan surga bintang, di langit kondisi cerah sehingga kami menikmati indahnya binta bintang yang berkelipan di langit, amat banyak moment tersebut sangat cocok sekali untuk hounting foto milky way tapi karena kondisi diatas mobil, tidak terlaksana keinginan tersebut. 

Simak keindahan lokasi wisata di sekitar Maumere berikut ini  diakhir video nampak Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere

Trip selanjutnya kita ke pantai Koka. Silahkan simak Pantai Koka di Sikka  Flores : Eksotiknya Tidak tergantikan 

Tempat Wisata Unggulan di Kabupaten Lampung Barat

2:11 PM 6
Tempat - tempat Wisata Unggulan di Kabupaten Lampung Barat terdapat cukup banyak dan sangat berpotensi sekali. dari wisata alam, budaya, seni, sejarah bahkan ke wisata konservasi. sebelum kita bahas satu persatu, yuk kita kenali dulu tentang Lampung Barat.

Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Lampung, kabupaten yang terletak paling barat Lampung ini berbatasan Langsung dengan provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu. Lampung Barat dikenal wilayah yang terletak di pegunungan Bukit Barisan Selatan dengan suhu yang sejuk dan memiliki jalan yang berliku-liku. Lampung Barat sudah mulai dikenal karena memiliki tempat tempat wisata UNGGULAN yang khas dan berbeda. 

Bagi pecinta petualang dan wisata, daerah / tempat ini wajib untuk anda kunjungi karena daerah ini memiliki sejuta pesona unggulan yang menjadi khasanaH kekayaan Nusantara, berikut ini tempat - tempat di Kabupaten Lampung Barat yang memiliki potensi wisata untuk dilestarikan dan dikembangkan ke depan. Yuk kita simak satu persatu:

1. Situs Megalitikum Batu Brak Kebun Tebu. Tempat Wisata Unggulan di Kabupaten Lampung Barat merupakan Situs prasejarah, yang terletak di kecamatan Kebun Tebu, tepatnya di belakang pasar Kebun Tebu. untuk mencapai lokasi ini dari Kota Bandar Lampung kurang lebih 4 jam terus ke arah Kecamatan Sumber Jaya (sebelumnya melewati Kota Bumi – Bukit Kemuning – terus Ke arah Liwa), ketika sampai di Sumber jaya di pertigaan jalan mengambil arah ke kiri menuju Kebun Tebu. Jika ke arah kanan menuju Liwa. Dari pertigaan kebun tebu tersebut terus menanjk kurang lebih setengah jam sampai ke lokasi. Ketika sampai di pasar Kebun Tebu tanya saja ke Warga sana, Kerna plank-situnya tidak begitu besar. lengkapnya bisa kunjungi link KLIK SINI
situs Megalitikum Batu Brak Kebun Tebu 
2. Rest Area Puncak Bodong di Kecamatan Sumberjaya. Tempat Wisata Unggulan di Kabupaten Lampung Barat yang satu ini, Jika anda setelah mengunjungi situs megalitikum batu Brak Kebun Tebu, anda balik lagi ke arah Sumber Jaya, di pertigaan di sana anda teruskan ke Arah Liwa, setelah melewati Pusat Kecamatan Sumber Jaya akan disajikan jalan yang berliku dan menanjak, hingga sampailah di Rest Area Puncak Bodong, disini anda akan melihat Tulisan Besar BUMI SKALA BRAK, disini terdapat masjid puncak yang cantik, patung Muli dan pemandangan dipegunungan yang indah. Jika pagi hari anda akan disajikan kabut dan matahari terbit yang indah.
Pemandangan di Rest Area Lampung Barat 
Puncak Rest Area Lampung Barat 
Patung di Rest Area Lampung Barat 
3. Sawah di Mutar Alam Kecamatan Way Tenong. Tempat Wisata di Kabupaten Lampung Barat ini, dicapai setelah di puncak Rest Area, perjalanan anda lanjutkan ke arah kota Liwa, namun di sepanjang perjalanan akan disajikan jalan yang berliku, menanjak dan turunan. Setelah di Kecamatan Sumber Jaya, anda akan memasuki kecamatan Way Tenong, kecamatan ini terkenal dengan Produk kopi organik. Namun di kecamatan ini anda bisa menikmati teras siring sawah yang bertingkat-tingkat di perbatasan antara desa Mutar Alam dan Tanjung Raya. Sangat indah bagi anda yang ingin berselfi, tempat ini belum di kelola untuk tempat wisata. foto-foto yang lain bisa simak di KLIK SINI 
sawah di Mutar Alam Way Tenong 

4. Rumah adat dan Kerajaan Skalabrak serta Lembah Skalabrak. Selanjutnya   tempat Wisata unggulan di Kabupaten Lampung Barat yang lain dari perjalanan anda menuju Kota Liwa, selain disajikan jalan yang berliku, juga disajikan jejeran rumah panggung khas suku yang ada di lampung Barat yaitu suku Lampung dan Semendo. Setelah Lewat Way tenong, Sekincau, Giham, hingga tiba di Kenali, di Kenali terdapat bentuk rumah adat lama suku Lampung yang sudah berusia ratusan tahun. Setelah itu selanjutnya perjalanan hingga tiba di Kota besi atau skala brak, disini terkenal kerjaan Skala brak, anda bisa menikmati bentuk rumah adat dan istana tua kerajaan skala brak, di belakang kerajaan ini terdapat pemandangan yang indah yang di kenal dengan lembah skala brak dan adanya tempat mandi Alami dengan nama salui pitu (pemandingan 7 pancuran).
 

istana kerajaan skalabrak Liwa Lampung Barat 
Rumah panggung di Lampung Barat 
rumah adat Lampung di Lampung Barat 
lembah skalabrak Lampung Barat 


5. Kebun Raya  Liwa
. Kota Liwa dikenal dengan selogan Liwa Kota Berbunga, sebelum memasuki kota Liwa, Tempat  Wisata  ini di tepi jalan terdapat masjid yang besar dan megah, anda bisa beristirahat dan beribadah di mesjid tersebut. Di kota liwa sendiri sedang dikembangkan Kebun Raya Liwa yang terletak di Jantung Kota tersebut. 
Tugu di Jantung Kota Liwa 
6. Taman Nasional Bukit barisan Selatan, Tempat   Wisata ini menjadi kebanggaan  Warga Lampung Barat dengan Air Terjun Sepapah Kiri dan Sepapah Kanan. Ketika anda berada di pusat kota Liwa, anda akan tiba di Tugu Kota Liwa, Jika ke arah kanan anda akan menuju Danau Ranau, dan jika ke kiri anda akan menuju Taman Nasional Bukit barisan Selatan terus ke Krui pesisir Barat. Dari liwa anda menuju  Taman Nasional Bukit barisan Selatan akan tiba di Kubu Perahu, disini terdapat kantor pengelola taman nasional dan disini juga mengurus izin masuk taman nasional. Untuk capai daerah ini kurang lebih setengah jam dari Kota Liwa. Jika anda ingin masuk taman nasional bisa mengunjungi air terjun yang ada di dalam hutan yaitu dengan Air Terjun Sepapah Kiri dan Sepapah Kanan, rute ke air terjun tersebut kurang lebih 1 jam.


Kebun Damar di wilayah taman nasional Bukit Barisan Selatan 
7. Danau Ranau Lumbok Seminung. Danau Ranau adalah danau yang terbesar ke dua di pulau Sumatera, danau ini terletak di perbatasan antara provinsi Sumatera selatan dan Provinsi Lampung menjadi tempat Wisata di Kabupaten Lampung Barat yang diandalkan. Di daerah Lampung dikembangankan wisata di daerah Lumbok Seminung. Di tepi danau anda akan disajikan pemandangan danau yang indah dan gunung Seminung yang megah, untuk mencapai daerah ini kurang lebih 1 jam dari Kota liwa.
 
Tepi Danau Ranau dengan  GUnung Seminung yang Menjulang 

8. Suoh, dengan 3 danau dan pesonanya, tempat Wisata yang sekarang sudah blooming dan pemerintah Kabupaten Lampung Barat sangat fokus dalam mengembangkan daerah ini. Daerah ini terletak di pedalaman Bagian   Taman Nasional Bukit barisan Selatan. Dan akses menuju kecamatan ini perlu perjuangan yang ulet karena jalannya yang masih sebagian besar jalan tanah. Sehingga cocok bagi pecinta adventure, di Suoh terdapat  3 danau yang indah dengan pemandangan ilalang yang lebat.
Kramikan Suoh Lampung Barat

Untuk menyaksikan bagaimana indahnya pemandangan souh dapat disimak video berikut ini:


9. Gunung Pesagi dan Gunung Seminung. Gunung ini adalah gunung tertinggi di Lampung, sering dikunjungi oleh para pendaki gunung. Sedang kan gunung seminung terletak ditepi Danau Ranau. kedua tempat ini  dikembangkan menjadi Wisata bagi pendaki gunung. Tempat wisata di Kabupaten Lampung Barat yang satu ini adalah surganya bagi pendaki gunung pemula. 
Serunya di Puncak Gunung Seminung Lampung Barat

10. Beberapa Air Terjun. Tempat Wisata di Kabupaten Lampung Barat yang tidak kalah kerennya adalah banyak air terjun seperti air terjun Mbah Gimo, air terjun semantung,  Air Terjun Cengkaan, Air Terjun Sepapa kiri dan Sepapah Kanan, air terjun subhan, air terjun mabar jaya dan air terjun lainnya. 

Berikut ini Video lokasi-lokasi wisata di Lampung Barat 
Demikianlah catatan saya tentang tempat Wisata Unggulan di Kabupaten Lampung Barat, Silahkan bagi teman-teman lain yang ingin menambahkan tempat-tempat wisata yang ada di Lampung Barat. 

Menikmati Sensasi Kopi Flores di Kampung Bena di Bejawa

1:50 PM 0
Sekitar pukul 7 malam kami tiba di kota Bajawa, kota kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tengarara Timur. Setelah perjalanan kurang lebih 5 jam dari Riung. Sensasi hawa sejuk kami rasakan di kota ini, menikmati sedapnya masakan khas asli Sumatera Barat menambah sensasi berbeda ketika di kota yang Terkenal dengan istilah "Piring Kedamaian" Masakan padang ternyata ada dimana-mana, yang khas lagi penjualnya ternyata asli orang Padang juga. waw mantap menikmati makanan khas Padang di Kota Piring Kedamaian, Bejawa.  Artikel cerita perjalanan di kota Bejawa kita akan menuju ke kampung adat yang terkenal di bawah kaki gunung Inerie sambil menikmati sensasi Kopi Flores di Kampung Bena. 
Kampung Bena di Bejawa yang berada di kaki gunung Inerie yang masih aktif 
Foto Kampung Bena tampak dari puncak paling atas di kampung Bena Bejawa 

Kami bermalam di penginapan yang sebelumnya sudah kami booking. Penginapan yang berada di jantung kota Bajawa ternyata penginapan tersebut masih tahap renovasi, sehingga kami dipindahkan oleh pihak penginapan ke homestay penginapan tidak jauh dari penginapan tersebut. Di penginapan kamipun melepas lelah dan mempersiapkan untuk trip ke kampung Bena esok harinya. Kami ingin menikmati sensasi kopi Flores di Kampung Bena di Bejawa. Walau Sempat di Penginapan ini ada catatan serunya. Kami tidur bertiga yang seharusnya diisi oleh 2 orang, alhasil kaki serasa menggantung karena ukuran tempat tidurnya yang tidak pas, tapi alhamdulillah bisa nyenyak juga. 

Pagi-pagi saya sudah terbangun terlebih dahulu, sayapun sudah mempersiapkan diri untuk berpetualang hari itu untuk menikmati sensasi kopi Flores di Kampung Bena di Bejawa ini. Teman-teman lain yang belum bangun saya bangunkan. Menjelang jam 7 kamipun sarapan bersama dan sudah siap untuk menjelajah kampung Bena. 

Perjalanan kami dari Bajawa ke kampung Bena tidaklah begitu jauh, sekitar setengah jam kami sudah sampai di parkiran yang khusus di kampung tersebut. Sepanjang perjalanan menuju desa Bena, kami disajikan dengan pemandangan gunung Inerie yang tampak tinggi menjulang di sisi jalan. 

Tiba di kampung Bena, kami berjalan sekitar 50 meter menuju ke rumah penerima tamu, kami melakukan regestrasi dan mengisi buku tamu, seingat saya 1 orang pengunjung dikenakan biaya Rp.15.000 rupiah, disana juga kami harus mengenakan kain tenun yg kecil sebagai tanda tamu yang masuk ke kampung ini. kain tenunnya sangat cantik dan indah, sehingga kamipun berebut ingin mendapatkan yang paling bagus, padahal semua bagus, sesuai selera masing-masing. 
situs megalitikum di kampung bena Bejawa
Kampung Bena merupakan desa wisata sekaligus situs megalitikum peninggalan mas zaman batu hingga eksis sampai sekarang, disini banyak terdapat susunan batu yang dibentuk dengan khas, selanjutnya di kelilingi rumah rumah warga yang bentuknya khas bena. yang lebih luar biasa sekali, perkampungan ini teretak di kaki gunung masih aktif yaitu gunung Ineire. 

Ibu sedang menenun di depan rumah Kampung Bena
Selama di kampung kami langsung bernarsis dan foto-foto ria, bercengkrama dengan ibu-ibu yang sedang menenun di depan rumah masing-masing, sayapun saat itupun langsung keliling kampung hingga ke ujung, di ujung kami kembali berfoto foto lagi. Saking asiknya foto foto, sayapun tertinggal rombongan. Ternyata rombongan sudah singgah di rumah yang paling ujung yang menghadap utara. Sayapun segera menyusul mereka, ternyata sedang asik menikmati kopi, sayapun segera melepas sepatu dan duduk dekat dengan Ibu pemilik rumah dan langsung ditawari minum kopi atau teh. Saya langsung menjawab ingin kopi saja. saya ingin menikmati sensasi kopi Flores di Kampung Bena di Bejawa.

Tidak lama dalam keasikan obrolan kami, kopipun sudah tersaji, saya langsung mengambil jatah. slurup kopi hangat saya minum, terasa bercampur di lidah, waw rasanya nikmati dan sensasi baru, saya yang nota bene bukan pecandu kopi tapi merasakan nikmatnya kopi Bejawa. memang saya keterunan keluarga petani kopi, dan setidaknya sering mengkonsumsi kopi, rasa kopi yang ada di Kampungku Way Tenong Lampung Barat, ada unsur berbeda rasa kopi Lampung dan kopi Bajawa. namun rasanya mantap. Bagi pecinta kopi harus menikmati sensasi kopi Flores di Kampung Bena di Bejawa.

Setelah cukup lama di rumah warga Kampung Bena, kamipun berpamitan untuk melanjutkan trip. inilah pengalaman kami dalam menikmati sensasi kopi Flores serta adat budaya di Kampung Bena di Bejawa.

Rute untuk mencapai Kampung / Desa Bena Bejawa adalah : Dengan menggunakan via pesawat terbang dari kota kupang ke kota bejawa di Bandara Soa, selanjutnya dari bandara ke kota Bajawa menggunakan travel  dengan harga kurang lebih 50 ribu. dari kota Bejawa bisa mencari penginapan disini atau melanjutkan ke desa Bena dengan menggunakan jasa ojek dengan waktu sekitar 30 menit.

Jika dari kota Ende, menggunakan travel atau bis jurusan Ende-Bajawa kemudian turun di Mataloko. Selanjutnya dengan jasa ojek untuk ke  kampung Bena.

Video selama di Kampung Bena simak dibawah ini : Kampung Adat Bena dan sawah Jaring Laba laba Cancar di Flores