Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label tempat wisata Lampung Barat. Show all posts
Showing posts with label tempat wisata Lampung Barat. Show all posts

3/26/17

Ceritaku Potensi Kawah Gunung Sekincau Lampung Barat

7:25 AM 4
Gunung Sekincau adalah salah satu Gunung yang ada di Kabupaten Lampung Barat, gunung ini memiliki kawah yang cukup luas dan sangat berpotensi sekali sebagai tempat wisata atau geotermal.

Gunung Sekincau di Lampung Barat ini, jika dari jalan raya liwa / lintas sumatera tampak ke arah barat sejak memasuki kecamatan Way Tenong. Tetapi akan tampak jelas ketika telah sampai di kecamatan Sekincau, karena kecamatan ini langsung terletak paling dekat atau bawah gunung Sekincau. akan tetapi kawahnya tidak terlihat. Nampak dari jauh gunung ini tidak begitu megah menjulang, tetapi cukup tinggi. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1881 mdpl merupakan bagian dari gugusan pegunungan Bukit Barisan Selatan. Di sekitaran ini banyak terlihat puncak puncak yang lain seperti Gunung Subhanallah, bukit Rigis, gunung rindingan dan lainnya.


Kecamatan Sekincau merupakan kecamatan yang terletak di kaki Gunung Sekincau terkenal dengan penghasil sayuran atau bahkan sentral sayuran di Lampung selain itu terkenal sebagai wilayah paling dingin di Lampung Barat karena kecamatan ini paling dekat dengan puncak gunung Sekincau.

Kecamatan Sekincau hampir sama dengan kecamatan Way Tenong yang merupakan penduduknya majemuk terdiri dari banyak suku bangsa, dengan profesi penduduk sebagai petani kopi dan sayuran. Wahh ceritanya udah menjalar kemana-mana nih.. Yuhuu yang saya ulas saat ini bukan penduduknya tetapi keadaan alamnya.. Yaitu alam kawah dari gunung Sekincau..  kawah atau sumber panas bumi di masyarakat setempat menyebutnya "Gemburak", ada juga menyebutnya "air panas"
Add captionKawah Gunung Sekincau Lampung Barat 
Yaa,, saya menyebut tempat ini kawah Gunung Sekincau karena saat saya berkunjung ke Kawah Putih dan gunung Tangkuban Perahu, gumbarak di daerah Gunung Sekincau ini mirip sekali dengan kedua tempat itu. Sehingga saat itu saya sudah berasumsi itu adalah kawah Gunung Sekincau karena letaknya pas di kaki Gunung Sekincau sebelah Selatan. Sedangkan sebelah barat dan utara gunung sekincau adalah Kota Sekincaunya. Sebelah timur adalah kecamatan Way Tenong.

Untuk mencapai kawah atau geotermal, gemburak, panas bumi di gunung Sekincau ini melalui Desa Sukananti Kecamatan Way Tenong Lanjut Ke Air Putih Dua, terus ke talang Bukit, di talang bukit lanjut hingga ke kawah.

Dari jelajah yang perna saya jalani aliran sumber air panas atau geo termal ini menyatu dengan sungai Air Abang selanjutnya ke sungai Air Kelat dan akhirnya menyatu dengan Air Hitam hingga menyatu dengan sungai Way Besai. Dari cerita kakekku almarhum Baharudin "karena aliran dari gumbarak ini menyebabkan sungai-sungai berubah warna dan disebut oleh masyarakat pendahulu", sehingga di sekitaran Way Tenong terkenal dengn sebutan air hitam, air putih, air kelat, air abang dan lainnya. Itulah cikal bakal nama-nama air disana.
Aliran Kawah Gunung Sekincau Lampung Barat 
Berita tentang kawah Gunung Sekincau belum begitu banyak di media media sosial, 2 hari saya baru melihat foto -foto di akun instagram  fotografer profesional Lampung Barat, mas Eka Fendiaspara, memposting foto-foto Kawah gunung Sekincau ini, dengan tema "Geo thermal Sekincau Lampung Barat, menampilkan foto yang sangat indah dan hamparan kawah yang luas. 
selain itu sebenarnya saya sempat memposting foto-foto  tempat ini, sekitar 7 tahunan lalu, dengan kamera tangan type lama saya abadikan, lalu saya publish di blog bunga rampai saya dengan link wanennoor.blogspot com. 

Saya berkunjung ke sana untuk kesekian kaliannya terakhir pada saat itu saya diajak rekan yang bekerja di Tempo untuk berkunjung ke sumber panas bumi yang ada di Lampung Barat. Saya langsung tawarkan untuk berkunjung ke Gemburak /Kawah Gunung Sekincau,  alasan saat itu karena aksesnya paling dekat dengan kampungku serta mudah untuk dijangkau.  Sedangkan jika ke Suoh medannya sangat ekstrim dan belum sebagus pada saat ini. Akhirnya kami berangkat berdua dengan menyewa ojek gunung yang ada di desa Sukananti Kecamatan Way Tenong. Saat itu keadaannya sudah berubah sejak saya berkunjung saat masih sekolah dan kuliah.
Kawah Gunung Sekincau Lampung Barat 

Pada saat saya berkunjung masa sekolah dulu, terdapat jalan mobil karena pada saat itu mobil hardtop hilir mudik mengakut kayu di hutan sekitaran kawah ini, banyak sekali pekerja mengangkut dan memotong kayu kayu besar. Saat itu saya tidak paham, tentang illegal loging dan menebangan liar, ya masih muda masih senang sanangnya bermain belum mengerti apa itu global warming dan lainnya. Dulu saya sangat senang sekali menikmati bermain di kayu kayu besar yang sudah ditebang kemudian dibuat kayu papan dan balok balok. Bahkan saya dan teman-teman mengambil jamur kayu yang tumbuh dibekas penebangan itu untuk dibawa pulang dan enak sekali dimasak pepes oleh ibu. Coba dehh pepes jamur kayu pupuran .. Hehehe...

Selanjut masih masa belia itu, saya sering dilarang oleh kakek dan ibu jika bermain sekitar hutan karena banyak gajah dan hewan buas lainnya, jika pengalaman melihat kawanan gajah liar, saya sering diam diam dengan kawan main semasa kecil main ke pinggir kampung /pinggir hutan melihat kerumunan gajah diseberang bukit sedang berjalan dan pernah juGa  lihat sedang tidur tiduran di kebon kopi. Saat itu jejak dan kotoran  gajah sering sekali ditemukan dipinggir-pinggir hutan bahkan di pinggir kampung. Sering sekali ada suara suara warga yang menghalau dan mengusir gajah. Ya masa masa itu sekarang membuat kangen.. Selain itu serta perna menyaksikan juga hutan sekitar kawah ini dan gunung Sekincau terbakar, jika malam terlihat sekali nyala api di rumah. Ketika itu perba ikut melihat para warga memadamkan api di hutan tersebut, akhirnya pulang pulang dimarah kakek.

Nah pada saat saya berkunjung 7 tahunan lalu kondisi sudah berubah, jalan mobil sudah tidak ada lagi, jalan setapakpun sudah susah, kami mengira ngira saja jalan yang perna ada, semua tertutup semak ilalang, tapi akhirnya sampai juga ke pusat kawah ini, pada saat itu seperti sudah jarang sekali yang mengunjungi kawah ini, dari jejak yang kami lihat terdapat banyak jejak babi hutan dan beberapa jejak kali kucing besar.

Saat melihat postingan Eka Fendiaspara tersebut saya berkeinginan untuk ikut serta memblow up lokasi ini menjadi sebagai tempat kunjungan wisata yang kekinian. Seperti yang sudah terkenal yaitu Kawah Putih dan Tangkuban Gunung Perahu di Bandung. Pengalaman saya disini, kawahnya cukup luas dan memiliki pemandangan yang bagus. Apalagi para pecinta adventure. Jika banyak yang datang otomatis secara berlahan kegiatan ekonomi kecil akan muncul misalnya warung kecil, pedagang minuman dan lain lainnya.

Rumor yang perna saya dengar dari warga Way Tenong bahwa perna akan dibangun pusat geo termal / panas bumi di daerah ini, bahkan pemangku adat dan pejabat desa sudah perna dikumpulkan untuk mendiskusikan pembangunan tersebut, tetapi sampai sekarang saya tidak mendapatkan kabar berita yang jelas. Ya semoga semua dibangun untuk kemajuan dan kemakmuran semua tapi bukan untuk kalangan tertentu saja.  Bahkan ditakutkan jadi miris, ada pembangunan suatu tempat dengan untung yang luar biasa, tetapi masyarakat setempat malah miskin, semoga saja hal itu tidak terjadi lagi.
Semoga masyarakan semakin maju, makmur, cerdas dan berwawasan lingkungan. 

Yuk kita kenalkan wilayah kita bahwa kita cinta negeri, bukankah ada selogan "everyone can be ambasador tourism" setiap orang dapat menjadi duta wisata. Ya dengan cara bercerita ke orang lain, berbagi/share di media sosial : facebook, instagram, twitter, path, whatapp, dan lainnya..

3/24/17

Potensi Wisata di Kecamatan Way Tenong dan Sekitarnya Di Lampung Barat

12:09 PM 1
Way Tenong adalah salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Lampung Barat, kecamatan Way Tenong merupakan daerah pegunungan yang merupakan bagian dari gugusan pegunungan Bukit Barisan Selatan di pulau Sumatera. 

Penduduk di kecamatan Way Tenong merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari suku-suku adat : Semendo / Semende, Jawa, Sunda, Lampung Sai Batin dan Pepadun, Padang, Batak, dan Bali. 

Kecamatan Way Tenong dengan pusat kantor camatnya di desa Simpang Mutaralam, dan terdiri dari desa-desa Fajar Bulan, Puralaksana, Karang Agung, Simpang Mutaralam, Tanjungraya, Sukananti, Sukaraja, Padangtambak, Sindang Pagar. 

Penduduk Way Tenong banyak berprofesi sebagai petani dengan pengahasilan utamanya adalah kopi, padi, lada, pisang, dan  hasil perkebunan lainnya. di sini terkenal dengan pusat penghasil kopi rabusta organik. hasil alam ini menjadi penopang ekonomi yang ada di kecamatan ini. 

Menilik Potensi Wisata di Kecamatan Way Tenong. Makmur tidaknya suatu daerah tentu ditinjau dari segi ekonomi, ekonomi masyarakat semakin meningkat maka tingkat kesejateraan penduduk akan bertambah, berbagai cara untuk peningkatan ekonomi masyarakat salah satunya dengan menambah penghasilannya. Saat ini berbagai cara untuk meningkatkan untuk menggalakan ekonomi kerakyatan, selain dari pertanian dan perkebunan. tidak kalah pentingnya dari aspek pariwisata. 

Sebagai wilayah di daerah pegunungan kecamatan Way Tenong tentunya memiliki hawa sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah. pegunungan dan pemandangan yang indah sangat berpotensi sebagai salah satu tempat tujuan wisata. 

Berikut ini saya ulas beberapa potensi  wisata yang ada di kecamatan Way Tenong dan Sekitarnya  Di Lampung Barat: 

1. Kawah Gunung Sekincau / Geo termal yang ada di Talang Bukit. tempat ini sangat besar sekali potensi wisata. Daerah ini masuk dalam kawasan Lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tetapi berdekatan langsung dengan Kecamatan Way Tenong. Rute untuk mencapai kawah ini butuh perjuangan karena kondisi jalan yang semak dan ilalang serta menanjak, rute ke kawah ini di Kecamatan Way Tenong melewati Desa sukananti, lanjut ke dusun  Air Putih 2, terus naik ke Talang Bukit, dari Talang Bukit lanjut ikuti jalan setapak satu satunya di kawasan ini.
Kawah Gunung Sekincau / Geo termal yang ada di Talang Bukit

2. Sawah Bertingkat di Desa Simpang Mutar alam. Daerah ini sangat berpotensi  sebagai tempat Wisata di Kecamatan Way Tenong. Jika kalian melakuan perjalanan menuju Kota Liwa, pemandangan sawah ini dapat anda nikmati disebelah kanan jalan ketika mencapai desa simpang Mutar Alam. 
Sawah Bertingkat di Desa Simpang Mutar alam Kecamatan Way Tenong 

3. Air Terjun dan Puncak Mabar Jaya, Air Terjun ini belum di kelola tetapi sangat berpotensi sebagai tempat Wisata di Kecamatan Way Tenong. Ketika di Perjalanan menuju air terjun ini, di puncak ini kita dapat melihat pemandangan kebawah desa-desa di kecamatan Way Tenong serta gunung-gunung yang ada di sekitar seperti gunung Sekincau, Rgis, Rindingan dll.  serta dapat menikmati sejuknya air terjun Mabar Jaya. untuk mencapai puncak ini, dari dessa sukaraja terus ke menanjak ke Mabar Jaya. 
Air Terjun dan Puncak Mabar Jaya Kecamatan Way Tenong

4. Air Panas Air Putih.  Untuk mencapai lokasi air panas dapat melalui desa Padang Tambak, atau dapat juga melalui desa Sukananti Kecamatan Way Tenong. Tempat ini dulunya banyak digunakan tempat mandi menghilangkan penyakit kulit. Tempat ini jika dikelola sangat berpotensi menjadi sebagai kolam pemandian air panas sebagai tempat wisata maka akan dapat mendatangkan banyak pengunjung. Aliran air di mata air ini bergabung ke sungai Way Kabul. Karena airnya berwarna putih maka tempat ini disebut Air Putih.

5. Mata Air Mutar Alam dan Sungai CampangTempat ini berpotensi sebagai tempat Wisata di Kecamatan Way Tenong jika dikelola menjadi sebagai kolam pemandian maka akan dapat mendatangkan banyak pengunjung. 
Mata Air Mutar Alam dan Sungai Campang Kecamatan Way Tenong 

6. Ekowisata Perkebunan kopi, banyak tempat yang bisa menjadi tempat berpotensi sebagai agrowisata di Kecamatan Way Tenong, dengan dikelola dan di set menjadi kebun agrowisata sehingga akan menjadi tempat salah satu wisata di daerah ini. 
Eko wisata Perkebunan kopi Kecamatan Way Tenong 
7. Lomba Mancing Ikan di kolam pemancingan
Lomba mancing ikan sering sekali diadakan di di Kecamatan Way Tenong, apalagi dimusim bulan puasa, pastinya kolam kolam pemancingan penuh oleh para penggemar olaharaga pancing ini. Jika dikeola dengan banyak mak dapat menjadi tempat wisata pemacingan.
sawah Pemancingan di Kecamatan Way Tenong 

8. Air Terjun Air Abang. Air terjun ini terletak di kawasan air Abang dapat dijangkau melalui desa Sukananti, lanjut ke Sidomakmur hingga ke air Abang. Tempat ini berpotensi sebagai tempat Wisata di Kecamatan Way Tenong.
Air Terjun Air Abang

9. Air Terjun Subhan. Semasa saya kecil air terjun ini sangat hit, masa itu air terjunnya indah dan debit airnya yang deras. Tempat ini berpotensi sebagai tempat Wisata di Kecamatan Way Tenong.

10. Curug Air Terjun Padae 

11. Bumi Perkemahan Mabar Jaya 

Selain Kecamatan Way Tenong, Kecamatan lain di kabupaten Lampung Barat : Air Hitam • Balik Bukit • Bandar Negeri Suoh • Batu Brak • Batu Ketulis • Belalau • Gedung Surian • Kebun Tebu • Lumbok Seminung • Pagar Dewa • Sekincau • Sukau • Sumber Jaya • Suoh

1/21/17

Akhirnya aku Sampai di Puncak Gunung Seminung

10:15 PM 0
Indahnya pemandangan saat di puncak Gunung Seminung
 Gunung Seminung adalah yang terletak di tepi danau Ranau dan merupakan puncak tertinggi ke dua di Provinsi Lampung, Setelah gunung Pesagi, gunung Seminung memiliki ketinggian 1881 mdpl dan terletak di kawasan Bukit Barisan Selatan dan tepat di Tepi Danau Ranau. Gunung ini masuk ke wilayah provinsi Lampung. Alhamdulilah akhirnya kesampaian juga mencapai puncak gunung Seminung.

Pengalaman mendaki gunung Seminung ini bersama mahasiswa Mahepel Unila dengan ketua panitianya adalah Kelvin, peserta yang terdiri sekitar 50 orang dan 25 peserta dari umum, termasuk saya dan sisanya adalah Mahasiswa dari Mahepel Unila.

Saya gabung dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini pertama mendapatkan informasi dari share di group Backpackers Indonesia chapter Lampung, info dalam group bahwa ada penawaran untuk mendaki bersama ke puncak Gunung Seminung yang diadakan oleh Mahepel, kegiatan yang diadakan selama 4 hari 3 malam, pendakian bersama dan sekaligus bakti sosial ke masyarakat sekitar di kawasan wilayah titik pendakian ke puncak Gunung Seminung. 

Dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini diawali meet bersama 2 hari sebelum berangkat tanggal 17 januari 2017 di gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,  saat meeting ini disampaikan jadwal dan kesiapan untuk berangkat mendaki, pada kesempatan ini juga disampai secara garis besar profil dari gunung Seminung.
beristrahat di Masjid di kawasan rest area
puncak Bodong Sumber jaya Lampung Barat
Selanjut pada hari H, kegiatan  Pendakian Gunung Seminung tepat tanggal 19 januari 2017, kita start berangkat  jam 10an setelah ucaparan pelepasan oleh pembantu dekan 3 FEB Unila. Berangkat ke desa Kota Batu Ogan Kemilir Ulu dengan melalui jalur Lampung Barat, ditempuh kurang lebih 7 jam dengan mengendari bis Unila.  Selama perjalan berhenti beristirahat di Bukit Kemuning selanjutnya meneruskan perjalanan tepat pukul 7 an malam tiba di kota batu, selanjutnya menaiki kapal di danau ranau, menuju ke lokasi titik pendakian yaitu tepatnya di sumber air panas di bawah gunung Seminung di pinggir danau Ranau.

Setelah sampai di lokasi di kaki Gunung Seminung daerah sumber air panas, kami sudah dipersiapkan lokasi pendirian tenda, yaitu di dekat kawasan sumber air panas tersebut, kami lanjut mendirikan tenda, kemudian masak lalu makan, sebelum istirahat tidur kami briefing sebentar untuk persiapan pendakian besok pagi.

Pagi-pagi jam 4, saya sudah bangun, saya siapkan makan untuk sarapan, kemudian subuhan, setelah sambil menunggu jam 6, saya bersama teman satu tenda berinisiatif mandi di air panas, setelah mandi kamipun siap berangkat melakukan pendakian ke puncak gunung Seminung, sekitar jam 7an pagi kami start mendaki setelah warming up. Perjalanan pendakian ke puncak Gunung Seminung dengan santai kami tempuh melewati perkebunan warga dengan jalur jalan setapak yang dapat dilalui sepeda motor. Kami melewati perkebunan yang menanjak landai, perkebunan yang kami lalui perkebunan campuran  coklat/kakoa,  kopi, lada, kebun buah jambu alpukat yang cukup teduh. Sekitar jam 8an kami sampai di lokasi musholla kami beristirahat sekitar 15 menit, disini kami menambah air dan persiapan membawa air lebih karena dari informasi para pendaki terdahulu, diatas tidak ada lagi sumber air. 

Setelah istirahat cukup, Pendakian ke puncak Gunung Seminung berlanjut, Setelah musholla tersebut kami menemukan sebuah plank pintu rimba, disini kami mulai mendaki yang lebih ekstrim dengan kondisi medan yang terus menanjak dengan tingkat kemiringan yang sangat curam.  Alhasil dengan waktu sekitar 5 jam menempuh rute Pendakian Gunung Seminung yang terus menanjak ini, kami sampai juga di puncak gunung Seminung. Dalam perjalanan setelah pintu rimba kami menemukan 4 tong sampah yang sudah disiapkan oleh pihak pecinta lingkungan, sepanjang perjalanan melewati rimba hutan tropis yang nampakanya sudah hutan sekunder. Di perjalanan pendakian Gunung Seminungini beberapa kali menemukan medan yang sangat licin dan curam sehingga harus menguras tenaga lebih.

Setelah sampai di puncak Gunung Seminung, semua kelelahan semua terbayar sempurna, karena disajikan pemandangan rumput savana 100 meter sebelum puncak dan juga dengan pemandangan ke bawah yaitu danau Ranau yang merupakan danau terbesar kedua di pulau Sumatera setelah danau Toba di Sumatera Utara. Selain itu pemandangan hutan dan juga tampak gunung Pesagi yang menjulang di Kejauhan. Dari informasi teman - teman pendaki yang lain, jika kondisi cerah, kita dapat melihat lautan. Tapi sayang saat kita di puncak ini, setengah mendukung, beberapa kali kabut menutup pandangan saat itu. Tapi rasa puasnya sangat fantastik, akhirnya saya berhasil menaklukan puncak yang disebut-sebut awal sejarah nenek moyang suku-suku yang ada di Lampung dan Sumbagsel.

Di puncak Gunung Seminung, kami abadikan dengan bereksis ria, berfoto, setelah itu kami upacara menaikan bendera Indonesia bersama, kemudian foto bersama, lalu kami makan bersama. Setelah cukup puas diatas puncak Gunung Seminung, kita kembali berkumpul dan memanjatkan doa syukur kepada Allah SWT, kami lanjutkan turun, start turun kurang lebih jam 4 sore, dengan berjalan turun santainya akhirnya jam 5an kami keluar pintu rimba dan sampai di mushola. Setelah istirahat setengah jam kami lanjutkan turun hingga jam 6.30 kami sudah sampai di lokasi camp. Setelah sampai saya lanjut mandi berendam air panas, setelah itu masak, makan lalu tidur.
mandi di air panas yang jenih dan mereflesikan tubuh
Kondisi lelah karena pendakian puncak Gunung Seminung masih terasa hingga pagi terutama bagian paha, betis dan bokong, luar biasa pendakian yang saya rasakan paling melelahkan. Pagi-pagi saya sudah berendam air panas lagi, hampir sejam saya nikmati berendam di air panas di tepi danau Ranau dan di bawah Kaki Gunung Seminung. Siangnya kami lanjut kegiatan bakti sosial yaitu pembersihan mushola, pembersihan tepi danau dan serah terima kenang-kenangan ke pada pihak pengelolah mushola dan kegiatan yang lainnya.  Selanjutnya sore  kami isi mandi bersama di Danau dan di sumber Air Panas.


Air panas yang dikelola oleh pemerintah untuk wisata di kaki gunung Seminung

Setelah malam kami isi dengan ramah tamah, makan bersama, api unggun dan hiburan bersama dengan nyanyi bersama.

Berikut ini video selama di lokasi, selamat menikmati: 

1/2/17

Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung

10:37 PM 1
Menikmati Sunset di akhir tahun s016 tepatnya di pantai Tanjung Setia
Pesisir Barat Provinsi Lampung.
Jalan-jalan akhir tahun ini Saya tutup dengan berkunjung ke daerah Barat provinsi Lampung tepatnya ke daerah Lampung Barat dan Pesisir Barat. Berawal dari chat teman yang sama sama satu group di komunitas traveling dunia Couchshurfing  (CS) Lampung, beliau menanyakan "tahun baru kemana?"  ya saya jawab "belum ada agenda" memang saya jarang sekali ada acara spesial buat tahun baru, jika diajak teman ya ikut lihat acara pesta tahun baru, jika tidak biasanya tidur, besok paginya baru nonton tv, menyaksikan meriahnya acara pesta tahun baru di kota kota dunia di layar kaca.

Dari obrolan lewat chating tersebut, beliau mengajak untuk bergabung Jalan-jalan akhir tahun ke trip dia bersama teman-temannya dari Komunitas Backpacker dunia Lampung. Dari tawaran tersebut, saya sangat tertarik karena tujuan utamanya adalah Pulau Pisang yang terletak di bagian Barat Lampung. Akhirnya saya putuskan untuk ikut bergabung ke trip mereka jalan-jalan akhir tahun di barat Lampung.

Dalam benak saya, ingin menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat saat pergantian tahun adalah hal yang sesuatu bangettt (lebay ala Syarini). Pulau Pisang adalah pulau yang terletak di Pesisir Barat yang eksotik dengan pasir putih yang luas dan masih alami sekali. Setahun lalu saya berkunjung ke sini bersama teman-teman Backpackers Indonesia (BPI) chapter Sumatera, kita bersepuluh lupa akan asli kita, karena terhanyut oleh keindahan alam di pulau ini. Dapat di simak di artikel PULAU PISANG MY SHOCK MY ADVENTURE

Sebelum berangkat Jalan-jalan akhir Ttahun di Barat Lampung, beberapa kali kita diskusi melalui chating. Setelah beberapa kali diskusi melalui akun whatapps, saya dapat info bahwa  kita akan trip 3 hari 2 malam, dengan tujuan yang tentatif di distinasi-distinasi wisata di Pesisir Barat. Selanjutnya Kita sepakat mempersiapkan alat-alat lapangan, Saya kebagian mempersiapkan peralatan lapangan: panci, cangkir, piring khusus lapangan, tidak  lupa saya membawa hammock, sleeping bag (SB), dan perlengkapan yang lain karena ingin menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat .

Hari jumat, tanggal 30, pagi-pagi jam 6 sudah siap, lanjut berangkat menuju rumah Ibu yang ternyata yang memiliki hajat untuk berkunjung ke Krui / Pesbar (Pesisir Barat) tersebut, membawa mobil pribadinya dengan sang sopir adalah teman pengundangku dalam trip ini. Dengan menunggu beberapa waktu, sempat sarapan di rumah beliau, kemudian berangkat menuju ke Pesisir Barat, mengikuti jalan via Tanggamus. Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung dimulai.

Jam 8an start dari kota Bandar lampung menuju Pesisir Barat dengan jalan Lintas Barat Lampung, selamat perjalanan diisi obrolan dengan teman-teman trip yang hanya berjumlah 5 orang plus dengan sopir (teman trip). Dari itu 3 orang lain, saya baru kenal dan baru melihat saat trip ini. Dari obrolan sepanjang jalan didapat info dan juga pengenalan karakter satu sama lainnya,  ternyata mereka tergabung dalam group traveller di facebook, dengan nama group backpacker dunia Lampung, yang salah satu adminnya adalah  salah satu diantara mereka. Walau dari obrolan sepanjang jalan kurang begitu sejalan, karena saya lebih menyukai backpacker di dalam negeri, sedangkan mereka lebih cenderung travel ke luar negeri.  Nampak sekali antara orientasi hoby yang berbeda.  Tapi semua tidak begitu saya ambil pusing karena semua orang punya keinginan dan tujuan hidup berbeda-beda. saya lebih fokus untuk berespektasi menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat. 
Pantai di Ngambur Pesisir Barat Lampung
Setelah berjam-jam diatas mobil, jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dengan rute menuju Krui melewati  kabupaten Pesawaran, Pringsewu dan Tanggamus. Dengan kota-kota yang di lewati Gedung Tataan dengan khas masjid Agung dan Bangunan Jembatan ala ala benteng, lanjut kota Pringsewu dengan kemacetan di pusat kota di jalan utama lintas, Kota Gisting yang nampak jelas hawa sejuk dan pemandangan gunung Tanggamus, Kota Agung dengan pemandangan ke arah teluk semaka, Tanjakan Sedayu yang merupakan tanjakan terpanjang di jalan menuju Krui Via Tanggamus, Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang sejuk dan menghijau, Bengkunat  dengan berbagai perkebunan kopi, sawit, kelapa, lada dan hutan damar, dan akhirnya kita berhenti di daerah Ngambur tempat penangkaran penyu, kita masuk ke lokasi tersebut dan sempat berfoto2 di pantai tepat depan rumah penakaran penyu tersebut, tapi sayang kita tidak dapat masuk, semua dalam kondisi terkunci, mungkin penjaganya juga lagi libur tahun baru.. Keinginan ikut ala ala pelepasan anak  penyu di pinggir pantai tidak tercapai. Mungkin lain waktu lagi. 

Akhirnya lanjut perjalanan Akhir Tahun di Barat Lampung, hingga sampai di pantai Melasti, sama di pantai ini, kita tektok, datang lihat, foto, lanjut berangkat lagi. Hingga akhirnya sampai di Pantai Tanjung Setia.  Di sini kita lihat-lihat cottage hingga akhirnya ke cottage Otopia, yang merupakan langganan setiap tahun selalu menginap di penginapan ini. Setelah ngobrol singkat dengan pemilik penginapan, akhirnya kita diusahakan dapat satu kamar dengan ekstra bad, yang sebelumnya dibilang sudah penuh, karena diboking untuk acara tahun baru, tapi kita dapat juga satu kamar untuk bermalam saat tahun baru 2017.

Selanjutnya ketika di penginapan ini dari obrolan tersebut untuk bermalam, hingga tercetuslah dari pemilik hajat trip, untuk lanjut ke Danau Ranau, karena beliau ingin melihat Danau Ranau dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, tapi tidak berkeinginan ke Pulau Pisang. Harapan awal ingin menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat, harus sirna.  Perasaan dalam hati langsung desperates, karena niat mau ke pulau Pisang akhirnya tidak jadi. Ya saya dengan berbesar hati harus menelan ludah saja. Harapan ingin liburan ala ala di pantai berpasir putih serta laut yang eksotik di Pulau nan Indah itu tidak jadi.

Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung berlanjut, sore itu juga, kita berangkat ke area pegunungan menuju Kota Liwa. Kurang lebih 1 jam-an, melewati Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.  Sore kita berhenti di Kota Lewat tepatnya di Mesjid komplek Pemda Lampung Barat. Menjalankan kewajiban sebagai umat beragama Islam adalah keharusan, sholat zuhur yang sempat tertunda terpaksa digabung dengan ashar. Jamak takhir. Selesai sholat, kita kembali berembuk, rencana perjalanan. Setelah diskusi singkat, kita putuskan untuk bermalam di Kota Liwa Saja karena kondisi sudah sore serta penginapan di sekitar danau Ranau relatif sedikit dan takut penuh atau mahal.

Setelah mengumpulkan banyak informasi, termasuk menelpon kakakku yang domisi Liwa, sempat menelpon ke penginapan mas Eka (fotografer Lampung) tetapi penuh, terus kita ke hotel mutiara, tapi cukup mahal, akhirnya ke penginapan di dekat simpang Sendar, pengipan Rosa. Penginapan ini cukup murah dan cocok buat backpacker yang berkunjung ke Liwa, Lampung Barat. Harga penginapan paling murah 150 semalam, kamar mandi di dalam, tidak pake ac karena sudah di pegunungan. Akhirnya Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung bermalam di Kota Liwa, malam diisi dengan makan di depan tugu Kota Liwa dan berfoto-foto di taman Ham Tebiu.
Kabut pagi di Liwa Kota Berbunga
Setelah subuh kita, Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung kita lanjutkan,sudah siap untuk berangkat menuju Danau Ranau, namun tertunda satu jam lagi karena para ratu belum bangun.  Sambil menunggu kita bedua menikmati kopi rabusta khas Lampung Barat disela-sela sejuknya hawa pagi pegunungan.
Kebun Raya Liwa di Kota Liwa
Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung, Sekitar jam 9, kita sudah di Danau Ranau tepatnya di Wisma Pusri, kita hanya foto-foto, makan pagi, lalu berangkat lagi ke Liwa, di Liwa sempat foto di Gapuran Kebun Raya Liwa kemudian lanjut membeli oleh oleh khas Lampung Barat yaitu Kopi dan kue Tat.  Kemudian lanjut menuju ke Krui, sebelum sampai di Krui mampir sebentar ke Selter Taman Nasional Bukit Barisan selatan di Kubu Perahu. Setelah di Krui, kita menikmati sedapnya bakso ikan yang ada di depan pintu masuk objek wisata pantai Labuhan Jukung, selanjutnya bersantai ria di pantai ini kemudian lanjut ke Pantai Tanjung Setia.
Liwa Kota Berbunga ibu kota Kabupaten Lampung Barat

Pantai tanjung Setia
Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung lanjut di pantai Tanjung Setia. Sore-sore, saya nikmati dengan mengambil foto ombok dan orang yang lagi mancing di pantai ini, hingga menjelang magrib. Pada saat saya berkunjung ke Pantai ini, pantai yang terkenal dengan surganya bagi para surfer/ peselancar, ternyata sepi oleh para pelancong beberapa kali saya berkunjung kesini selalu dipadati oleh para peselancar dari luar negeri, akan tetapi sore ini sepi dan nyaris tidak ada wisatawan mancanegara. Pantai ini hanya saya temukan beberapa para nelayan lokal yang sedang asik memancing di tepi pantai serta ramainya wisatawan lokal yang sedang berlibur dengan keluarga atau group masing-masing. bebrapa tahun sebelumnya pantai ini hanya ramai oleh wisman tetapi saat ini sudah ramai oleh pengunjung lokal.

Setelah sore itu saya asik mengabadikan foto dan menikmati sunset di pantai ini, tidak bosen-bosennya saya katanya disini surganya golden sunset di pantai. simak artikel MENIKMATI GOLDEN SUNSET DI PANTAI TANJUNG SETIA. Setelah magrib kami menikmati makan malam di cottage otopia dan malam tahun baru di cottage ini juga sudah penuh oleh para tamu, beberapa pemuda memasang tenda di depan cottage dan ada yang mempersiapkan BBQ serta pihak cottage sudah mempersiapkan organ tunggal. Tapi berbeda dengan saya, saya pasang hummock saya di depan pintu lalu saya tidur hingga terdengar suara petasan.

Detik detik pergantian tahunpun tidak ada yang istimewa, kembang apipun tidak begitu banyak. Tetapi suara organ semakin membuat kuping rasa kurang nyaman, saya kembali tidur hingga subuhpun tiba.

Setelah pagi, kitapun sudah persiapkan untuk pulang ke Bandar Lampung..
Begitulah cerita pergantian tahun 2017, Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung yang saya rasakan, jauh api di atas panggang..
Semua adalah perjalanan..
menimati suasana pagi di Pantai Tanjung Setia Pesisir Barat Lampung 

Serunya Hummock-an di Pantai Melasti yang banyak pohon kelapa
berikut ini Video amatari di Trip selama pergantian akhir tahun 2016 menuju 2017

6/10/16

Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya: mengingatkan masa sekolah di Pajar Bulan

3:39 PM 2
Beberapa kali saat pulang kampung, berkeinginan pergi ke Air Terjun Gadingan di sungai Cengkaan kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat, tetapi selalu gagal karena teman-teman pada tidak tau rute untuk menuju air terjun ini. 

Saat Saya sekolah dulu, teman teman sering sekali mengajak ke Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya tetapi saya selalu tidak bisa ikut dengan berbagai hal waktu itu, hingga tamat kuliahpun belum juga kesampaikan ke air terjun ini. 

Dulu teman-teman sekolah sering sekali pamer foto / gambar mereka saat di Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya, ketika istirahat kelas, teman-teman selalu saling pamer foto dimana mereka jalan-jalan. 

Waktu itu dari foto-foto teman tersebut Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya ini bentuknya cukup besar karena mungkin debit airnya cukup besar, tetapi saat saat kunjungi beberapa waktu yang lalu tidak sebesar di foto dulu. 

Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat sekitar Sindang Pagar dan Sumber Jaya. tetapi saat saya dulu air terjun yang terkenal di kampungku adalah air terjun Subahan. jadi sering sekali kita adu debat bahwa air terjun Subahan lebih bagus daripada air terjun Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya. itulah sedikit ingatan saya saat saat sekolah SMP dulu. 

Untuk menuju ke Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya bisa dijangkau melalui 2 tempat yaitu melalui Sumber Jaya dan melalui Sindang Pagar.
Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya

Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya
inilah keseruan kita di Air Terjun Gadingan Cengkaan Sumber Jaya pada video ini