Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Flores Labuhan bajo Komodo. Show all posts
Showing posts with label Flores Labuhan bajo Komodo. Show all posts

6/15/23

Pulau Burung dan Pulau Sabolo di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur

2:37 PM 0
Kami dari tim Jala mana Nusantara, yang terdiri 12 orang dan saat jelajah pulau Burung dan Pulau Sabolo tinggal 11 orang, 1 orang sudah pulang terlebih dahulu karena ada agenda kerjaan. Selanjutnya kami ber-11 terus lanjut ekplore Labuhan Bajo dan sekitarnya. kami tidak bosen - bosennya untuk mengeksplore distinasi - distinasi wisata yang ada di sekitaran pulau Nusa Bunga (julukan pulau Flores) yaitu tepatnya di Taman nasional Komodo, Kawasan pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Di sini begitu banyak tempat - tempat wisata unggulan yang tidak akan membuat kecewa para pengunjung yang berdarmawisata ke sini. Dari sekian banyak pulau-pulau eksotik yang ada di kawasan labuhan Bajo ini, diantaranya terdapat pulau Sabolo dan Pulau Burung, kedua pulau ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, NTT. kedua pulau ini memiliki ke khas-an yang begitu menakjubkan kecantikannya baik itu di pulaunya dan bawah lautnya, untuk detailnya dapat disimak video bawah berikut ini.

Pada saat berkunjung ke Pulau Burung dan Pulau Sabolo di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur ini, saya bersama 1 teman diantara kita menaiki ke puncak pulau Sabolo, sedangkan teman -teman yang lain lebih memilih untuk tetap di pantai. Setelah berfoto ria diatas puncak pulau Sabolo kami berdua turun dan menikmati pasir putihnya serta kita menyelam dibawah lautnya. 

Pada saat saya berkunjung ke Pulau Sabolo ini dalam kondisi kemarau sehingga rumputnya menguning yang indah. Jika anda berkunjung atau berwisata sailing Komodo anda harus berkunjung ke dua pulau ini. Informasi terbaru bahwa di pulau Sabolo ini sudah menjadi private island. Nah untuk detailnya saya kurang tau, Kami berkunjung ke Pulau Burung dan Pulau Sabolo di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur  ini dalam bebas dan tidak ada biaya masuknya. 

Di Pulau Sabolo terdapat dermaga yang indah yang terbuat dari kayu dan sepertinya sudah cukup lama dibangun, selain itu di pulau ini terdapat pasir putih yang eksotik dan savana yang menguning pada saat kemarau dan menghijau pada saat musim hujan.  Selain ke-eksotikan pulau inin  juga memiliki pesona bawah laut yang terdiri flora dan fauna lautnya termasuk terumbu karang yang mempesona.

Sedangkan di pulau Burung tidak kalah dengan pulau Sabolo memiliki pesona juga, pasir putih dan pesona bawah laut. nama Pulau ini karena banyak burung sehingga disebut pulau burung.

Berikut ini rekaman selama di kedua pulau ini, Pulau Burung dan Pulau Sabolo di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur silahkan disimak. 

14 hari Eksplore Fores - Labuhan bajo - Komodo : Bersama Jala Mana Nusantara

2:14 PM 5
"Jala Mana Nusantara" Itulah nama group kita yang terbentuk secara senaja, setelah melakukan diskusi singkat melalui WhatsApp : Apa nama group kita selama kegiatan tersebut?, pada saat sebelum melakukan kegiatan darmawisata mengekflore Pulau Flores dan  Taman Nasional Komodo, yang dimotorisasi oleh mas Emanuel Ndelu Wele, yang merupakan seorang putra asli Flores yang sudah cukup lama menjelajah Nusantara serta sudah berdomisi di luar Flores, beliau mencetuskan untuk melakukan kegiatan backpacker jelajah Flores dan Komodo. Saat itu saya mendapatkan pesan langsung dari beliau melalui akun Whatsapp: mohon izin bergabung di group Backpackers Indonesia Chapter Lampung (BPI Lampung) (kunjungi group KLIK SINI), Tentu dengan senang hati saya setujui dan saya add menjadi anggota group, untuk menjadi anggota group tersebut gratis bagi semua orang yang ingin berpetualang dan suka jalan-jalan. Sebelumnya saya belum perna tau bagaimana sosok beliau. 

Setelah masuk anggota group BPI Lampung, Bang Nuel (panggilan Emanuel) memposting suatu rencana akan mengadakan kegiatan jelajah overland Flores dan Komodo. mengajak para anggota untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Saat itu saya belum begitu tertarik walaupun saya sudah cukup lama ingin berkunjung ke Taman Nasional Komodo karena terkendala biaya keseluruhan yang cukup mahal. tetapi setelah saya amati dan cermati apa yang dibagikan bang Nuel tersebut sangat menjanjikan, disana tertekan dengan kata BACKPACKERAN dan  SHARE COST, lanjut berjalanan hari, saya pikir ini adalah kesempatan yang langkah karena untuk melakukan perjalanan kesana mahal dan belum cukup banyak dikenal. maka dari itu keinganan saya makin kuat untuk bergabung diperjanan itu. Sudah rahasia umum perjalanan wisata dengan solo atau agen wisata lebih mahal dibandingkan sharecost (Biaya berbagi bersama). Pemikiran saya semakin kuat dengan disuport oleh mas Zaki Hidayat (anggota aktif BPI Lampung) dia akan ikut serta dalam trip tersebut, dan dia menyampaikan bahwa itu sangat murah serta jarang yang mengadakan kegiatan tersebut apalagi didukung leadernya putra asli daerah sana. Maka saat itu melalui mas Zaki, saya daftar masuk list teman yang akan bergabung di trip tersebut. 

3 bulan sebelum keberangkatan, Persiapan perjalanan mengekflore Pulau Flores dan  Taman Nasional Komodo, sudah dipersiapkan matang oleh Bang Nuel, dari rentetan lokasi atau distinasi yang akan dikunjungi, hingga perhitungan waktu dan biaya cukup lengkap. sehingga hal tersebut menambah keyakinan saya bahwa trip ini bukan sekedar mencari keuntungan pribadi belakang, Karena sekian banyak saya ikut trip, banyak diantara mereka (istilah motoris/ pengajak atau Tour Leader, dll) dengan berdalih sharecost yang ujung-ujungnya cari keuntungan pribadi. kali ini benar-benar murni sharecost yang kesemuanya kita tanggung bersama. 

Beriring waktu hingga intent kita dalam suatu group whatsapp, dengan awal nama group "Jelajah Flores" anggota grup cukup banyak mencapai 20 orangan. diskusi dan masukan dibahas di group tersebut: perubahan waktu, lokasi distinasi, biaya, dan lainya menjadi obrolan dalam chat satu dan yang lainya. Hingga akhirnya juga tercetus adanya pembuatan kaos group jelajah ini. sebelumnya diskusi lucu dan alot dalam menentukan nama group membuat group tersebut cukup ramai, dari ide teman teman di group tersebut tercetuslah nama group trip jelajah ini berasal dari daerah asli Flores, walaupun di Flores terdapat banyak suku budaya yang berbeda-beda, dengan percakapan yang sengit sampailah pada akhirnya group berganti menjadi "Jala Mana Nusantara" (jalan benar menjelajah nusantara) dengan slogan "Katong Semua Basodara" (kita semua bersuadara).
Bersambung.........................

Berikut Video Inframe Jejak Kami di flores Labuhan Bajo Komodo Nusa Tenggara Timur

Perjalanan Backpacker dari Bali ke Maumare : Pertama Menginjakan Kaki Di Flores

1:43 PM 2
Di penginapan dekat bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, saya bertemu dengan 3 personil group Jala Mana Nusantara yaitu: Zaqi, Noel dan Ririn. Yang beberapa jam sebelumnya saya mendapatkan pengalaman pahit yang membuat saya naik darah dan diuji kesabaran dalam cerita Pengalaman Disesatkan di Bandara Ngurah Rai Bali

Mas Zaqi dan bang Noel, hampir 1 satu jam menunggu saya di depan Hotel di dekat bandara Ngurah Rai tersebut. Karena seharusnya waktu tempuh saya sejak saya keluar dari bandara ke hotel tempat mereka berada paling lama hanya 15 menit saja. akan tetapi terpaksa lama karena mengalami sedang diuji 
Pengalaman Disesatkan di Bandara Ngurah Rai Bali. Akan tetapi akhirnya sayapun dapat bertemu dengan mereka dan langsung diajak masuk ke kamar hotel tempat mereka menginap. Kali ini saya bermalam gratis di hotel dengan istilah singkat numpang ke kamar teman. Jadi dalam kamar hotel tersebut dihuni oleh 4 orang yaitu Ririn, Bang Noel, Mas Zaqi dan saya. Ini adalah pertemuan perdana saya dengan Bang Noel dan Ririn. yang mana kita sebelumnya kita akrab di sosial media di group backpacker. Malam itu kita isi dengan sera-obrol, dan tiba -tiba listrik mati, tetapi kami lanjutkan mengobrol sambil rebahan tak terasa hingga jam 02.00 malam. selanjutnya kita istirahat tidur hingga subuh. 

Jam 5 pagi, kita sudah bangun dengan kondisi hawa ruangan kamar hotel keadaan panas karena sejak awal kami tidur, listrik padam, sampai subuh belum menyala juga, selain gelap, AC tidak beroperasi juga akibatnya air di kamar mandi tidak mengalir. Kita yang pagi-pagi selalu melaksanakan panggilan pagi alias BAB, terpaksa kekurangan air. Pagi itu mas Zaqi agak gupek, mungkin dia sudah tidak tahan untuk segera ke kamar mandi, lalu dia keluar kamar hotel. Tidak lama dia sudah balik lagi ke kamar dengan membawa ember besar bekas cat dan gayung. Ternyata dia meminta ke pihak hotel bagaimana air tidak menyala, saat itu juga pihak hotel menyarankan untuk mengambil air dari kolam renang. Pagi itu pun mas zaqi mengangkut air kolam renang ke dalam kamar hotel. Mungkin jarang-jarang ya pengunjung menimba air dari kolam renang dibawa ke dalam kamar hotel untuk mandi. Ya pengalaman yang asik buat kita traveler khususnya mas Zaqi. Saya pagi itu memilih tidak mandi dan hanya menggunakan parfum agar tidak bau.. Ckckckck.. 

Lanjut menjelang jam 8 WITA, kami dari penginapan menuju bandara Ngurah Rai, untuk melanjutkan penerbangan ke Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Di ruang tunggu bandara kami bertemu 2 teman lagi yaitu Koh Alung dan bang Erwin keduanya berasal dari Jakarta. Perkenal dan sera obrol terjadi di menjelang siang itu. Satu jam awal, ririn, zaqi dan nuel terbang terlebih dahulu menuju Maumere. Saya bersama Koh Alung dan bang Erwin bersama-sama 1 maskapai dan 1  jam setelah mereka. 

Siang jam 1-an kita sampai di kota Maumere di bandara Fran Seda kami dijemput oleh teman UNIPALA, Universitas Nusa Nipa. Saat itu saya secara spesial menaiki motor, motor rusa milik mas Chen. Motornya yang dimodif dengan banyak pernak pernik ala backpacker. 
Selesai santap siang di kota Maumere
Bang chen, duduk paling depan, Ririn lagi ngapain itu
dengan  tongsisnya?

Siang itu kami dijemput menuju rumah makan yang tidak begitu jauh dengan bandara, kami mendapatakan sajian makan siang, dengan makan besar harga yang murah. Setelah itu kami lanjut ke Sekret Unipala.  Sampai di Sekret Unipala, bertemu dengan teman mahasiswa UNIPALA dan 2 teman dari Makasar yang sudah terlebih dahulu : Akbar dan Sriyanto. Sambil menunggu 3 teman yang lain yang belum tiba di Maumere kami isi dengan ngobrol dengan banyak canda tawa simak dia awal video ini :

Selang beberapa jam kami bertemu dengan 3 teman yang baru datang yaitu Ibu Suilii, mas Ibnu, dan Kurnia. Mereka menuju Kota Maumere via Kota Kupang. Setelah kumpul semua, kami berdiskusi dengan serius tentang agenda trip kita selama ekplore flores, labuhan Bajo, Komodo dan dll. 

Setelah diskusi menjelang sore kita isi dengan jalan-jalan ke pasar yang di kota Maumere, sebagian teman membeli kain ikat kepala khas Maumere dan ada hanya jalan jalan sore saja. Selanjutnya jalan santai keliling kota terus hingga ke pelabuhan Kota Maumere. Setelah jalan sore hingga malam kami lanjut makan malam kemudian tidur dan istirahat di Sekret Unipala Unipa. 
Bang Noel lagi membeli kain ikat khas Maumere

Saat di kota Maumere, saya rasakan keramahan masyarakat setempat dan tidak terlupakan disini terkenal dengan goyang yang sudah me-nasional yaitu goyang gemu famere, setelah melihat teman dan bercerita tentang goyang ini, saya sangat berkeinginan dapat belajar goyang ini. Yukk goyang.. 
Pagi pagi kita senam di depan sekret MAPALA UNIPA,
goyang gemu famere

Foto keluarga di dermaga  tempat pelelangan ikan Kota Maumere

setelah keliling jalan kaki di kota Maumere
kita singga sebentar di Radio Suara SIKKA. 

mini bus elf banyak digunakan di kota Maumere

Salah satu di pojok kota Maumere
Terima kasih spesial kepada teman-teman Unipala /Mapala Universitas Nusa Nipa. 
Kami bisa berkenalan, menyambung silahturahmi, dan diizinkan bermalam serta merepotkan kalian selama di Maumere. Terima kasih banyak. Semoga kita bertemu lagi di trip selanjutnya. 

simak artikel yang lain tentang :