Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

2/27/17

Kenangan Sendal Jepit Kuning dan Wanita Seksi di Air Terjun Gunung Batu

7:36 PM 0
Wanita seksi di way brak 
Kenangan sendal kuning dan wanita seksi adalah cerita seru saat melakukan trip dengan menggunakan sendal jepit warna kuning dan trip bersama teman baru kenal yang berpenampilan seksi. 

Sendal yang berwarna kuning, disebut sendal jepit, sendal ini sekilas ataupun dari namanya tidaklah begitu spesial, namun yang spesialnya adalah dibalik dalam memakai sendal ini, terbesit suatu kenangan kebersamaan ketika menggunakan sendal ini, selama perjalananku tentunya sangat terlindung sekali dari duri, benda tajam ataupun lainnya, sehingga ketika melangkah telapak kaki tetap aman dan terus melangkah lebih enjoy. Selain itu saat saya trip ini saya menggunakan snedal jepit yangs elalu disinggung oleh teman cewek yang seksi. 

Awal cerita Saya membeli sendal jepit warna kuning ini saat saya dalam perjalanan menuju ke Situ Gunung pada acara Kopdarnas BPI (Backpackers Indonesia). Saat itu sekitaran Kota Bogor, kami berhenti membeli snack, namun saya baru ingat kalau saya lupa membawa sendal jepit, karena dalam keadaan santai dan pergi ke tempat mandi akan lebih praktis menggunakan sendal jepit, pada saat itu saya hanya menggunakan sepatu, dan akhirnya saya membeli di warung tempat kami singgah membeli cemilan itu, harga sendal itu adalah Rp 10.000. Di sendal tersebut tertulis brand sendal/sepatu terkenal di indonesia yaitu Bata, pada saat itu beberapa pilihan, namun pilihan tertuju pada warna kuning. 

Selama kegiatan kopi darat nasional /Kopdarnas BPI (Backpackers Indonesia) di Situ Gunung, sendal jepit kuning ini sangat membantu contohnya ketika mandi atau berjalan jalan sekitar lokasi perkemahan.  alhasil kegiatan selama 2 hari 2 malam tersebut selesai dengan sukses. Setelah selesai acara di Sukabumi tersebut sendal kembali saya bawa ke pulang ke Lampung.
Ini gambar sendal jepit kuning yang fenomenal itu
Selanjutnya sendal jeput berwarna kuning tersebut saya simpan di rumah karena sendal jepit yang lain ada. Selanjutnya sendal kuning ini turut menemani ketika trip ke air terjun Gunung Batu di kabupaten Tanggamus. Pada saat trip ini saya baru mengenal 2 sahabat trip yang luar biasa, ya seorang ganteng yang dipanggil Derry, dan mbak yang cantik  dan seksi dengan sapaan Yuli.

Sebelumnya awal perkenalan dengan mereka diakun instagram, Derry menanyakan tentang rute trip tempat lokasi wisata yang perna saya kunjungi. Dari sana akhirnya kita berteman di Iagi dan selanjutnya merencanakan untuk trip bersama. Hingga pada akhirnya sepakat ke tujuan Air Terjun Gunung Batu di Tanggamus. Saat trip tersebut saya tentunya mempersiapkan diri dengan perlengkapan untuk trip termasuk membawa sendal jepit kuning ku. 

Kita bertemu di depan alfamart di depan pintu perumahan Kemiling Permai, saat itu janjian jam 7 pagi ontime di depan toko tersebut, akan tetapi ada miss komunikasi, saya yang saat itu sendiri malah menunggu di alfamart dekat terminal Kemiling, sedangkan Derry dan Mb Yuli yang saya sebut wanita seksi menunggu di depan alfamart di depan pintu perumahan Kemiling Permai. Mungkin sekitaran setengah jam kita saling menunggu di tempat yang berbeda, dan akhirnya kita saling telepon, yang ternyata kita menunggu tempat yang berbeda. Namun akhirnya perjalananpun tetap terlaksana menuju Tanggamus. 

Sekitar 3 jam tiba di daerah, tepatnya setelah persimpangan Batutegi, karena kita satupun  belum perna ke air terjun ini, akhirnya kita banyak bertanya ke warga rute lokasi ke air terjun tersebut. Selanjutnya kita setelah di daerah Gunung Batu malah dibantu oleh bapak-bapak untuk diantarkan ke air terjun tersebut. dengan latar belakang sama-sama satu suku Semende, komunikasi jadi cair dengan bapak tersebut hingga kita diantarkan ke jalan menuju air terjun tersebut. Kita sangat berterima kasih sekali kepada bapak yang telah mengantarkan kita ke rute menuju air Terjun Gunung Batu Talang Ogan . Mb yuli si wanita seksi saat itu berusaha memberikan uang tanda terima kasih kepada bapak tersebut tetap bapaknya menolak, bapak tersebut akan berangkat ke kebunnya yang berada di Ulu Belu. 

Saat itu kita menitipkan sepeda motor kita ke rumah warga yang paling ujung di daerah tersebut, lalu kemudian kita berjalan kaki menuju air terjun. saat itu saya menggunakan sepatu, saya lepas dan saya ganti dengan sendal jepit warna kuning itu, saat itu mb Yuli dan Derry, belum ada komentar saat saya menggunakan sandal jepit kuning tersebut, dan lebih uniknya ternyata mb Yuli memakai sendal cantik yang biasa banyak dipakai ke mall dengan ada bunga-bunganya, tapi ini malah dipakai ke hutan, saya pun tidak berani juga berkomentar, karena kita baru berteman dan baru bertemu saat itu sedangkan Derry ternyata memilih dengan tidak memakai apa-apa alias nyeker.. hehe lucu juga, tiga orang ngetrip dengan penampilan kaki yang berbeda. LIHAT FOTO.. hehe
inilah bentuk kaki dan sendal kita, kaki siapa nih yang paling bersih?

Selanjutnya ketika diperjalanan hingga pulang kesereuan dan candaan mewarnaan trip kita bertiga saat itu, mb Yuli dengan tingkah dan banyolannya membuat suasana cair dan akrab. Termasuk bahasan kita tentang sendal yang kita pakai masing-masing, tentunya mereka sangat menyanjung kesiapan saya yang ngtrip dengan persiapan yang mupuni termasuk sendal jepit saya yang berwarna kuning . lengkapnya simak videonya diakhir artikel ini. 
Air terjun Gunung Batu Talang ogan Tanggamus

sisi lain air terjun gunung Batu Talang ogan  Kabupaten Tanggamus
Sejak trip itu ternyata kearaban dan persahabatan kita makin menjadi-jadi sehingga beberapa kali trip kita jalani bersama, sekarang kita lanjutkan trip-trip berikutnya.. 

selanjutnya cerita sendal jepit kuning ku sering sekali saat trip atau bersama menjadi candaan sendiri dari mb Yuli dan Derry, dimana saat pertama trip mereka tidak perna mengomentari sendal jepit kuning ku itu..

Kemudian nasib sendal jepit kuning ku berakhir di Pulau Komodo. saat trip oversea Flores-Komodo, sendal kuning dibawa ke Flores, selama di Flores sendalnya baik baik saja dan selalu menemati kakiku, dari Maumere - Kojadoi - Tanjung Kajuwulu - Pantai Koka - Ola Ngari - Kelimutu - Riung - cancar - waerebo - kampung Bena - hingga Labuhan Bajo dengan setia menemani,  tapi sayang saat trip sailing Komodo sendal kuning ku putus, jadi sendal jepit warna kuning itu ditinggal di kapal yang kami tumpaki saat sailing Komodo. itulah kisah sendal jepit kuningku itu .... 

Simak video selama kita trip di air terjun gunung batu


2/25/17

Sejuk dan Bening Air Terjun Jagir Banyuwangi

9:41 PM 0
Air Terjun Jagir adalah salah satu air terjun yang terletak di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.  Air Terjun Jagir yang sejuk dan bening sangat terguguah untuk mandi jika berada di air terjun ini. untuk mencapai air terjun Jagir Banyuwangi ini tidaklah sulit letaknya di Kampung Anyar Banyuwangi, letaknya dekat jalan utama sehingga mudah untuk mencapai air terjun ini. 

Jika anda ingin berkunjung ke area agrowisata perkebunan kopi di Banyuwangi anda dapat mampir ke  Air Terjun Jagir. 

Berikut ini foto yang saya dekomentasikan sambil menikmati sejuk dan bening Air Terjun Jagir Banyuwangi: 
palnk pintu masuk  Air Terjun Jagir Banyuwangi 

dari atas sebelum turun ke bawa Air Terjun Jagir di Banyuwangi  sudah terlihat

para turis juga asik mandi di Air Terjun Jagir Banyuwangi 

Air Terjun Jagir Banyuwangi  ada 2 air terjun

Saya asik foto di Air Terjun Jagir Banyuwangi 

Area santai di Air Terjun Jagir Banyuwangi 

2/1/17

T3ampaal Menjelajah Air Terjun Tanah Longsor Pesawaran Lampung

10:48 AM 0

Aril sedang eksis di bawah sejuknya air terjun 
Hari minggu di akhir bulan januari 2017 yang masih segar terasa tahun baru ini, kami dari Team Pecinta Alam dan adventure Lampung (t3ampaal) mengisi dengan menjelajah air terjun Tanah Longsor yang masih di kawasan kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Kami yang pada kesempatan ini terdiri dari  6 orang melakukan perjalanan trip yaitu: saya sendiri / Khairul Anam (Ariel), Edwin, Busmi, Dahri, Novri, dan  Rizky. Walau jumlah personil berangkat hanya sedikit, beda dengan biasanya yang bisa mencapai 20an orang tapi kami tetap semangat dan senang, kondisi minim personil hari ini karena bersamaan dengan acara dari anggota yang lainnya, Jika trip banyak personil ada plus dan minusnya, saking banyaknya sampai sulit untuk memantau satu sama lainnya, kondisi sedikit ini lebih terkendali dan praktis.

Tujuan trip kali ini kami ke Air Terjun Tanah Longsor yang berada di Padang Cermin Kab. Pesawaran, dari info yang kami dapati mengapa air terjun ini disebut air terjun Tanah longsor? karena   kondisi dan sekeliling air terjun seperti tanah yang longsor, oleh sebab itulah cikal bakal nama air terjun ini. 

Dengan segala ala kadarnya akhirnya kami sampai juga ke lokasi Air terjun Tanah Longsor, kami  dengan perbekalan yang ala kadarnya tetap tancap gas karena dengan adanya dorongan dan  niat yang kuat  yang menjadikan penyemangat kami. Perjalanan trip kami Air terjun Tanah Longsor kali ini, dimulai atau start jam 13.00 WIB yang sebelumnya berkumpul di Basecamp t3ampaal di Teluk Betung, selepas menghadiri atau kondangan ke anggota keluarga t3ampaal kami berpacu dengan kuda besi menuju air terjun Tanah Longsor. Saat perjalanan dibarengi hujan gerimis manjahhh... hehehehe... 

Rute untuk menuju air terjun Tanah Longsor: 
Dari Kota Bandar Lampung Kami menuju Kecamatan Padang Cermin dengan melewati jalan utama dan satu-satunya yang langsung dari Teluk Betung - Lempasing - Hanura - Ketapang - dan melewati pantai Klara serta post Komando TNI angkatan Laut, hingga tiba di Padang Cermin. Di Padang Cermin, setelah POLSEK Padang Cermin, kira 50 m setelah itu pada kanan jalan terdapat plang Yayasan pendidikan Nurul Islam, masuk jalan kakan tersebut dari ikuti jalan lurus aja terus Sampe ketemu jembatan hingga ada jalan nanjak. saat menanjak kami yang menggunakan kendaraan motor terpaksa teman yang dibonceng untuk turun, karena jalan licin. selanjutnya jalan terus hingga tiba rumah terakhir dengan pemilik rumah namanya Pak Wasiswo, di rumah beliau kami menitipkan motor. Karna kondisi jalan licin kami teruskan dengan jalan kaki namun untuk motor besar atau adventure bisa terus sampai lokasi lebih dekat dengan Air terjun Tanah Longsor tersebut. Pada kesempatan ini kami jalan kaki kurang lebih 5 kiloan ditempuh dengan 2 jaman. 
Simpang setelah Polsek Padang Cermin akan menemukan Plank yayasan ini
Rumah pak Wasiswo tempat menitipkan motor
Air terjun Tanah Longsor ini baru dibuka dengan kondisi ke lokasi  jalan cukup terjal perlu hati hati ekstra dan membawa perlengkapan secukupnya terutama konsumsi. Setelah perjalanan cukup berjam -jam dari kota Bandar Lampung kami sampai di lokasi tempat penitipan motor atau rumah bapak Wasiswo sekitar jpukul 14.30 WIB, kemudian kami lanjutkan dengan jalan kaki hingga kurang lebih jam 16.30 WIB kami tiba di bawah Air terjun Tanah Longsor yang indah ini, di lokasi kami tidak begitu lama karena perhitungan waktu dan menjelang gelap, disana kami hanya  foto eksis dan kemudian siap-siap kembali ke lokasi ke penitipan motor. Disana kami foto cekrak-cekrik dengan hasil jepretan yang kurang maksimal karena sudah diburu waktu, target kami sampai kembali di penitipan motor jangan sampai gelap. Pukul 16.50 WIB kami berangkat balik ke rumah Pak Wasiswo, syukurlah Kumandang azan maghrib kami tiba di rumah pak Wasiswo.

Dari Air terjun Tanah Longsor, kemudian setelah sampai di lokasi penitipan motor, Kami bersera obrol singkat dengan Pak Wasiswo dari obrolan tersebut lokasi tepat air terjun Tanah Longsor di derada di dusun penyarian desa Sonokeling, Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran tentunya provinsi Lampung tercinta.  Setelah itu kami lanjutkan perjalanan pulang ke Bandar  Lampung sekitar pukul 20.25WIB. 

Demikianlah cerita singkat perjalanan trip kami ke air terjun Tanah Longsor di Padang Cermin Pesawaran Lampung, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk berkunjung ke air terjun ini. 
Salam adventure dan salam lestari... keep green.. jangan buang sampah sembarang ya.. 


1/21/17

Akhirnya aku Sampai di Puncak Gunung Seminung

10:15 PM 0
Indahnya pemandangan saat di puncak Gunung Seminung
 Gunung Seminung adalah yang terletak di tepi danau Ranau dan merupakan puncak tertinggi ke dua di Provinsi Lampung, Setelah gunung Pesagi, gunung Seminung memiliki ketinggian 1881 mdpl dan terletak di kawasan Bukit Barisan Selatan dan tepat di Tepi Danau Ranau. Gunung ini masuk ke wilayah provinsi Lampung. Alhamdulilah akhirnya kesampaian juga mencapai puncak gunung Seminung.

Pengalaman mendaki gunung Seminung ini bersama mahasiswa Mahepel Unila dengan ketua panitianya adalah Kelvin, peserta yang terdiri sekitar 50 orang dan 25 peserta dari umum, termasuk saya dan sisanya adalah Mahasiswa dari Mahepel Unila.

Saya gabung dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini pertama mendapatkan informasi dari share di group Backpackers Indonesia chapter Lampung, info dalam group bahwa ada penawaran untuk mendaki bersama ke puncak Gunung Seminung yang diadakan oleh Mahepel, kegiatan yang diadakan selama 4 hari 3 malam, pendakian bersama dan sekaligus bakti sosial ke masyarakat sekitar di kawasan wilayah titik pendakian ke puncak Gunung Seminung. 

Dalam kegiatan Pendakian Gunung Seminung ini diawali meet bersama 2 hari sebelum berangkat tanggal 17 januari 2017 di gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,  saat meeting ini disampaikan jadwal dan kesiapan untuk berangkat mendaki, pada kesempatan ini juga disampai secara garis besar profil dari gunung Seminung.
beristrahat di Masjid di kawasan rest area
puncak Bodong Sumber jaya Lampung Barat
Selanjut pada hari H, kegiatan  Pendakian Gunung Seminung tepat tanggal 19 januari 2017, kita start berangkat  jam 10an setelah ucaparan pelepasan oleh pembantu dekan 3 FEB Unila. Berangkat ke desa Kota Batu Ogan Kemilir Ulu dengan melalui jalur Lampung Barat, ditempuh kurang lebih 7 jam dengan mengendari bis Unila.  Selama perjalan berhenti beristirahat di Bukit Kemuning selanjutnya meneruskan perjalanan tepat pukul 7 an malam tiba di kota batu, selanjutnya menaiki kapal di danau ranau, menuju ke lokasi titik pendakian yaitu tepatnya di sumber air panas di bawah gunung Seminung di pinggir danau Ranau.

Setelah sampai di lokasi di kaki Gunung Seminung daerah sumber air panas, kami sudah dipersiapkan lokasi pendirian tenda, yaitu di dekat kawasan sumber air panas tersebut, kami lanjut mendirikan tenda, kemudian masak lalu makan, sebelum istirahat tidur kami briefing sebentar untuk persiapan pendakian besok pagi.

Pagi-pagi jam 4, saya sudah bangun, saya siapkan makan untuk sarapan, kemudian subuhan, setelah sambil menunggu jam 6, saya bersama teman satu tenda berinisiatif mandi di air panas, setelah mandi kamipun siap berangkat melakukan pendakian ke puncak gunung Seminung, sekitar jam 7an pagi kami start mendaki setelah warming up. Perjalanan pendakian ke puncak Gunung Seminung dengan santai kami tempuh melewati perkebunan warga dengan jalur jalan setapak yang dapat dilalui sepeda motor. Kami melewati perkebunan yang menanjak landai, perkebunan yang kami lalui perkebunan campuran  coklat/kakoa,  kopi, lada, kebun buah jambu alpukat yang cukup teduh. Sekitar jam 8an kami sampai di lokasi musholla kami beristirahat sekitar 15 menit, disini kami menambah air dan persiapan membawa air lebih karena dari informasi para pendaki terdahulu, diatas tidak ada lagi sumber air. 

Setelah istirahat cukup, Pendakian ke puncak Gunung Seminung berlanjut, Setelah musholla tersebut kami menemukan sebuah plank pintu rimba, disini kami mulai mendaki yang lebih ekstrim dengan kondisi medan yang terus menanjak dengan tingkat kemiringan yang sangat curam.  Alhasil dengan waktu sekitar 5 jam menempuh rute Pendakian Gunung Seminung yang terus menanjak ini, kami sampai juga di puncak gunung Seminung. Dalam perjalanan setelah pintu rimba kami menemukan 4 tong sampah yang sudah disiapkan oleh pihak pecinta lingkungan, sepanjang perjalanan melewati rimba hutan tropis yang nampakanya sudah hutan sekunder. Di perjalanan pendakian Gunung Seminungini beberapa kali menemukan medan yang sangat licin dan curam sehingga harus menguras tenaga lebih.

Setelah sampai di puncak Gunung Seminung, semua kelelahan semua terbayar sempurna, karena disajikan pemandangan rumput savana 100 meter sebelum puncak dan juga dengan pemandangan ke bawah yaitu danau Ranau yang merupakan danau terbesar kedua di pulau Sumatera setelah danau Toba di Sumatera Utara. Selain itu pemandangan hutan dan juga tampak gunung Pesagi yang menjulang di Kejauhan. Dari informasi teman - teman pendaki yang lain, jika kondisi cerah, kita dapat melihat lautan. Tapi sayang saat kita di puncak ini, setengah mendukung, beberapa kali kabut menutup pandangan saat itu. Tapi rasa puasnya sangat fantastik, akhirnya saya berhasil menaklukan puncak yang disebut-sebut awal sejarah nenek moyang suku-suku yang ada di Lampung dan Sumbagsel.

Di puncak Gunung Seminung, kami abadikan dengan bereksis ria, berfoto, setelah itu kami upacara menaikan bendera Indonesia bersama, kemudian foto bersama, lalu kami makan bersama. Setelah cukup puas diatas puncak Gunung Seminung, kita kembali berkumpul dan memanjatkan doa syukur kepada Allah SWT, kami lanjutkan turun, start turun kurang lebih jam 4 sore, dengan berjalan turun santainya akhirnya jam 5an kami keluar pintu rimba dan sampai di mushola. Setelah istirahat setengah jam kami lanjutkan turun hingga jam 6.30 kami sudah sampai di lokasi camp. Setelah sampai saya lanjut mandi berendam air panas, setelah itu masak, makan lalu tidur.
mandi di air panas yang jenih dan mereflesikan tubuh
Kondisi lelah karena pendakian puncak Gunung Seminung masih terasa hingga pagi terutama bagian paha, betis dan bokong, luar biasa pendakian yang saya rasakan paling melelahkan. Pagi-pagi saya sudah berendam air panas lagi, hampir sejam saya nikmati berendam di air panas di tepi danau Ranau dan di bawah Kaki Gunung Seminung. Siangnya kami lanjut kegiatan bakti sosial yaitu pembersihan mushola, pembersihan tepi danau dan serah terima kenang-kenangan ke pada pihak pengelolah mushola dan kegiatan yang lainnya.  Selanjutnya sore  kami isi mandi bersama di Danau dan di sumber Air Panas.


Air panas yang dikelola oleh pemerintah untuk wisata di kaki gunung Seminung

Setelah malam kami isi dengan ramah tamah, makan bersama, api unggun dan hiburan bersama dengan nyanyi bersama.

Berikut ini video selama di lokasi, selamat menikmati: 

1/2/17

Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung

10:37 PM 1
Menikmati Sunset di akhir tahun s016 tepatnya di pantai Tanjung Setia
Pesisir Barat Provinsi Lampung.
Jalan-jalan akhir tahun ini Saya tutup dengan berkunjung ke daerah Barat provinsi Lampung tepatnya ke daerah Lampung Barat dan Pesisir Barat. Berawal dari chat teman yang sama sama satu group di komunitas traveling dunia Couchshurfing  (CS) Lampung, beliau menanyakan "tahun baru kemana?"  ya saya jawab "belum ada agenda" memang saya jarang sekali ada acara spesial buat tahun baru, jika diajak teman ya ikut lihat acara pesta tahun baru, jika tidak biasanya tidur, besok paginya baru nonton tv, menyaksikan meriahnya acara pesta tahun baru di kota kota dunia di layar kaca.

Dari obrolan lewat chating tersebut, beliau mengajak untuk bergabung Jalan-jalan akhir tahun ke trip dia bersama teman-temannya dari Komunitas Backpacker dunia Lampung. Dari tawaran tersebut, saya sangat tertarik karena tujuan utamanya adalah Pulau Pisang yang terletak di bagian Barat Lampung. Akhirnya saya putuskan untuk ikut bergabung ke trip mereka jalan-jalan akhir tahun di barat Lampung.

Dalam benak saya, ingin menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat saat pergantian tahun adalah hal yang sesuatu bangettt (lebay ala Syarini). Pulau Pisang adalah pulau yang terletak di Pesisir Barat yang eksotik dengan pasir putih yang luas dan masih alami sekali. Setahun lalu saya berkunjung ke sini bersama teman-teman Backpackers Indonesia (BPI) chapter Sumatera, kita bersepuluh lupa akan asli kita, karena terhanyut oleh keindahan alam di pulau ini. Dapat di simak di artikel PULAU PISANG MY SHOCK MY ADVENTURE

Sebelum berangkat Jalan-jalan akhir Ttahun di Barat Lampung, beberapa kali kita diskusi melalui chating. Setelah beberapa kali diskusi melalui akun whatapps, saya dapat info bahwa  kita akan trip 3 hari 2 malam, dengan tujuan yang tentatif di distinasi-distinasi wisata di Pesisir Barat. Selanjutnya Kita sepakat mempersiapkan alat-alat lapangan, Saya kebagian mempersiapkan peralatan lapangan: panci, cangkir, piring khusus lapangan, tidak  lupa saya membawa hammock, sleeping bag (SB), dan perlengkapan yang lain karena ingin menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat .

Hari jumat, tanggal 30, pagi-pagi jam 6 sudah siap, lanjut berangkat menuju rumah Ibu yang ternyata yang memiliki hajat untuk berkunjung ke Krui / Pesbar (Pesisir Barat) tersebut, membawa mobil pribadinya dengan sang sopir adalah teman pengundangku dalam trip ini. Dengan menunggu beberapa waktu, sempat sarapan di rumah beliau, kemudian berangkat menuju ke Pesisir Barat, mengikuti jalan via Tanggamus. Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung dimulai.

Jam 8an start dari kota Bandar lampung menuju Pesisir Barat dengan jalan Lintas Barat Lampung, selamat perjalanan diisi obrolan dengan teman-teman trip yang hanya berjumlah 5 orang plus dengan sopir (teman trip). Dari itu 3 orang lain, saya baru kenal dan baru melihat saat trip ini. Dari obrolan sepanjang jalan didapat info dan juga pengenalan karakter satu sama lainnya,  ternyata mereka tergabung dalam group traveller di facebook, dengan nama group backpacker dunia Lampung, yang salah satu adminnya adalah  salah satu diantara mereka. Walau dari obrolan sepanjang jalan kurang begitu sejalan, karena saya lebih menyukai backpacker di dalam negeri, sedangkan mereka lebih cenderung travel ke luar negeri.  Nampak sekali antara orientasi hoby yang berbeda.  Tapi semua tidak begitu saya ambil pusing karena semua orang punya keinginan dan tujuan hidup berbeda-beda. saya lebih fokus untuk berespektasi menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat. 
Pantai di Ngambur Pesisir Barat Lampung
Setelah berjam-jam diatas mobil, jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dengan rute menuju Krui melewati  kabupaten Pesawaran, Pringsewu dan Tanggamus. Dengan kota-kota yang di lewati Gedung Tataan dengan khas masjid Agung dan Bangunan Jembatan ala ala benteng, lanjut kota Pringsewu dengan kemacetan di pusat kota di jalan utama lintas, Kota Gisting yang nampak jelas hawa sejuk dan pemandangan gunung Tanggamus, Kota Agung dengan pemandangan ke arah teluk semaka, Tanjakan Sedayu yang merupakan tanjakan terpanjang di jalan menuju Krui Via Tanggamus, Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang sejuk dan menghijau, Bengkunat  dengan berbagai perkebunan kopi, sawit, kelapa, lada dan hutan damar, dan akhirnya kita berhenti di daerah Ngambur tempat penangkaran penyu, kita masuk ke lokasi tersebut dan sempat berfoto2 di pantai tepat depan rumah penakaran penyu tersebut, tapi sayang kita tidak dapat masuk, semua dalam kondisi terkunci, mungkin penjaganya juga lagi libur tahun baru.. Keinginan ikut ala ala pelepasan anak  penyu di pinggir pantai tidak tercapai. Mungkin lain waktu lagi. 

Akhirnya lanjut perjalanan Akhir Tahun di Barat Lampung, hingga sampai di pantai Melasti, sama di pantai ini, kita tektok, datang lihat, foto, lanjut berangkat lagi. Hingga akhirnya sampai di Pantai Tanjung Setia.  Di sini kita lihat-lihat cottage hingga akhirnya ke cottage Otopia, yang merupakan langganan setiap tahun selalu menginap di penginapan ini. Setelah ngobrol singkat dengan pemilik penginapan, akhirnya kita diusahakan dapat satu kamar dengan ekstra bad, yang sebelumnya dibilang sudah penuh, karena diboking untuk acara tahun baru, tapi kita dapat juga satu kamar untuk bermalam saat tahun baru 2017.

Selanjutnya ketika di penginapan ini dari obrolan tersebut untuk bermalam, hingga tercetuslah dari pemilik hajat trip, untuk lanjut ke Danau Ranau, karena beliau ingin melihat Danau Ranau dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, tapi tidak berkeinginan ke Pulau Pisang. Harapan awal ingin menikmati quality time jalan-jalan akhir tahun di Barat Lampung dan bersantai-ria di Pulau Pisang Pesisir Barat, harus sirna.  Perasaan dalam hati langsung desperates, karena niat mau ke pulau Pisang akhirnya tidak jadi. Ya saya dengan berbesar hati harus menelan ludah saja. Harapan ingin liburan ala ala di pantai berpasir putih serta laut yang eksotik di Pulau nan Indah itu tidak jadi.

Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung berlanjut, sore itu juga, kita berangkat ke area pegunungan menuju Kota Liwa. Kurang lebih 1 jam-an, melewati Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.  Sore kita berhenti di Kota Lewat tepatnya di Mesjid komplek Pemda Lampung Barat. Menjalankan kewajiban sebagai umat beragama Islam adalah keharusan, sholat zuhur yang sempat tertunda terpaksa digabung dengan ashar. Jamak takhir. Selesai sholat, kita kembali berembuk, rencana perjalanan. Setelah diskusi singkat, kita putuskan untuk bermalam di Kota Liwa Saja karena kondisi sudah sore serta penginapan di sekitar danau Ranau relatif sedikit dan takut penuh atau mahal.

Setelah mengumpulkan banyak informasi, termasuk menelpon kakakku yang domisi Liwa, sempat menelpon ke penginapan mas Eka (fotografer Lampung) tetapi penuh, terus kita ke hotel mutiara, tapi cukup mahal, akhirnya ke penginapan di dekat simpang Sendar, pengipan Rosa. Penginapan ini cukup murah dan cocok buat backpacker yang berkunjung ke Liwa, Lampung Barat. Harga penginapan paling murah 150 semalam, kamar mandi di dalam, tidak pake ac karena sudah di pegunungan. Akhirnya Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung bermalam di Kota Liwa, malam diisi dengan makan di depan tugu Kota Liwa dan berfoto-foto di taman Ham Tebiu.
Kabut pagi di Liwa Kota Berbunga
Setelah subuh kita, Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung kita lanjutkan,sudah siap untuk berangkat menuju Danau Ranau, namun tertunda satu jam lagi karena para ratu belum bangun.  Sambil menunggu kita bedua menikmati kopi rabusta khas Lampung Barat disela-sela sejuknya hawa pagi pegunungan.
Kebun Raya Liwa di Kota Liwa
Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung, Sekitar jam 9, kita sudah di Danau Ranau tepatnya di Wisma Pusri, kita hanya foto-foto, makan pagi, lalu berangkat lagi ke Liwa, di Liwa sempat foto di Gapuran Kebun Raya Liwa kemudian lanjut membeli oleh oleh khas Lampung Barat yaitu Kopi dan kue Tat.  Kemudian lanjut menuju ke Krui, sebelum sampai di Krui mampir sebentar ke Selter Taman Nasional Bukit Barisan selatan di Kubu Perahu. Setelah di Krui, kita menikmati sedapnya bakso ikan yang ada di depan pintu masuk objek wisata pantai Labuhan Jukung, selanjutnya bersantai ria di pantai ini kemudian lanjut ke Pantai Tanjung Setia.
Liwa Kota Berbunga ibu kota Kabupaten Lampung Barat

Pantai tanjung Setia
Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung lanjut di pantai Tanjung Setia. Sore-sore, saya nikmati dengan mengambil foto ombok dan orang yang lagi mancing di pantai ini, hingga menjelang magrib. Pada saat saya berkunjung ke Pantai ini, pantai yang terkenal dengan surganya bagi para surfer/ peselancar, ternyata sepi oleh para pelancong beberapa kali saya berkunjung kesini selalu dipadati oleh para peselancar dari luar negeri, akan tetapi sore ini sepi dan nyaris tidak ada wisatawan mancanegara. Pantai ini hanya saya temukan beberapa para nelayan lokal yang sedang asik memancing di tepi pantai serta ramainya wisatawan lokal yang sedang berlibur dengan keluarga atau group masing-masing. bebrapa tahun sebelumnya pantai ini hanya ramai oleh wisman tetapi saat ini sudah ramai oleh pengunjung lokal.

Setelah sore itu saya asik mengabadikan foto dan menikmati sunset di pantai ini, tidak bosen-bosennya saya katanya disini surganya golden sunset di pantai. simak artikel MENIKMATI GOLDEN SUNSET DI PANTAI TANJUNG SETIA. Setelah magrib kami menikmati makan malam di cottage otopia dan malam tahun baru di cottage ini juga sudah penuh oleh para tamu, beberapa pemuda memasang tenda di depan cottage dan ada yang mempersiapkan BBQ serta pihak cottage sudah mempersiapkan organ tunggal. Tapi berbeda dengan saya, saya pasang hummock saya di depan pintu lalu saya tidur hingga terdengar suara petasan.

Detik detik pergantian tahunpun tidak ada yang istimewa, kembang apipun tidak begitu banyak. Tetapi suara organ semakin membuat kuping rasa kurang nyaman, saya kembali tidur hingga subuhpun tiba.

Setelah pagi, kitapun sudah persiapkan untuk pulang ke Bandar Lampung..
Begitulah cerita pergantian tahun 2017, Jalan-jalan Akhir Tahun di Barat Lampung yang saya rasakan, jauh api di atas panggang..
Semua adalah perjalanan..
menimati suasana pagi di Pantai Tanjung Setia Pesisir Barat Lampung 

Serunya Hummock-an di Pantai Melasti yang banyak pohon kelapa
berikut ini Video amatari di Trip selama pergantian akhir tahun 2016 menuju 2017