Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Flores Labuhan bajo Komodo. Show all posts
Showing posts with label Flores Labuhan bajo Komodo. Show all posts

6/16/23

Kenangan yang Manis di Labuhan Bajo

12:29 AM 2
Pemandangan Di Labuhan Bajo Flores 
Cerita selanjutnya perjalanan kami dalam ekplore Flores - Komodo yaitu dalam bingkai "Kenangan yang Manis di Labuhan Bajo". Setelah perjalanan jauh selama kurang lebih 6 jam, dari kampung Waerebo akhirnya kita tiba di Labuhan Bajo tepatnya pukul sekitar 8 malam. Di Kota Labuhan Bajo ini lokasi yang kita tuju adalah penginapan yang sebelum sudah dibooking oleh tim leader, Bang Emaniel yaitu penginapan BajoView. 

Dalam kondisi remang-remang malam itu, kita turun dari mobil minibus yang sudah menghantarkan kita keliling sebagian wilayah pulau Flores. Semua membalut kisah yang menjadi kenangan manis dan indah saat jelajah Flores untuk kita kenang dimasa depan. Setelah turun dari mininus kita langsung menuju ke penginapan Bajo View. Penginapan ini terletak dibagian atas di Kota Labuhan Bajo. Setelah masuk di penginapan Bajo View. Ternyata penginapan ini dengan khas tersendiri karena tidak seperti penginapan biasanya yang mana para tamu tinggal di kamar. Akan tetapi di penginapan ini tinggal atau tidur dalam tenda. Tenda-tenda buat sedemikian rupa, yang mana dalam 1 tenda terdapat 2 tempat kasur serta dilengkapi colokan buat charger dan 1 kipas angin. Cukup unik penginapan ini yang menjadi bagian manis kenangan kami di Labuhan Bajo. 

Lanjut cerita kenangan yang manis di Labuhan Bajo "Silahkan teman-teman pilih tenda masing-masing yang tendanya terbuka" seru Leader kita. Sembari menyusuri lorong antar tenda di penginapan Bajo View. Saya langsung tertuju satu tenda yang sudah siap dan cukup bersih. Terdengar seruan teman "eh disini tidak ada colokan chargernya" sayapun langsung cek terminal colokan charger, tentunya perangkat elektronik kita sudah pada sekarat atau low baterai

Saya langsung coba colakan charger, dan ternyata tidak dapat disambung ke HP alias tidak menyala. Sayapun langsung keluar tenda dan menyambangi tenda didepannya yang masih terbuka. Saya cobakan charge dicolokan listrik di dalam tenda tersebut.  Ternyata menyala tersambung dengan HP. Saya langsung ambil tas dan barang yang lain untuk pindah ke tenda. "kok pindah" sahut mas Anto yang baru datang dan mencari tempat, disana colokan listriknya tidak lancar. Beliau juga meminta untuk satu tenda dengan saya, langsung saya persilahkan. Ketika itu dia langsung rebahan, seperti cape dan menahan sakit. Ujar beliau "kepala saya sakit sekali"  saya balas "sakit kenapa", dia bilang tidak tau. Langsung saya tawarkan obat sakit kepala dan beliau segera meminumnya. Diapun langsung tidur. 
Foto Almarhun Ibnu Haj, saat mencari tempat tidur di penginapan Bajo View.
penampakan dalam tenda di Penginapan di Bajo View  
Malam itu, setelah selesai bersih-bersih diri.  Sebagian teman-teman sudah duduk di bagian khusus view di penginapan ini. Kita kembali bersera obrol tentang perjalanan dan rencana trip selanjutnya. Ada beberapa teman tidak ikut gabung karena sudah cape dan butuh istirahat. Malam itu kenangan manis selama Labuhan Bajo begitu indah dengan pemandangan lampu kemerlipan di laut sekitaran Labuhan bajo. Ingin sekali menikmati Indahnya malam di  Labuhan Bajo hingga larut malam. Tetapi dikarena lelah kamipun segera menuju tenda masing-,masing dan  tertidur pulas hingga pagi hari. 

Pagi-pagi kita sudah bangun. Saya lihat teman-teman sudah segar, begitu juga dengan Anto.  Setelah bersiap-siap langsung check out dari penginapan yang khas ala tenda ini.  Beberapa kali saya mengambil foto lanscape ketika berada di penginapan ini. Pemandangan pantai serta pelabuhan yang mempesona di pagi itu sebagai bagian dari Kenangan yang Manis di Labuhan Bajo. Selanjutkan kami segera bergegas menuju pelabuhan untuk melanjutkan trip ke kawasan Taman Nasional Komodo. Perahu yang kami booking sudah menghubungi dan menunggu di pelabuhan. silahkan simak artikel - artikel perjalanan kami dalam menjelajah Flores - Komodo dalam Jala Mana Nusantara berikut ini : 
di depan pintu masuk Pelabuhan Labuhan Bajo
Bagi Kami  Kota Labuhan Bajo merupakan kota kenangan yang berada paling barat di pulau Flores. Kota pantai yang paling dekat dengan Kawasan Taman Nasional Komodo. Tempat transit dan akses utama para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo dan sekitarnya. Di kota ini sudah terdapat pelabuhan kapal feri, bandara, serta sudah mulai banyak di bangun hotel. Di kota Labuhan Bajo sudah banyak penginapan dari kelas backpacker hingga eksklusif.  Pelabuhannya dan pusat kuliner serta cafe -cafe sudah lengkap.  Di sini sudah banyak bule hilir mudik, nongkrong dan aktivitas yang lainnya. Kota ini masih terus berbenah menjadi kota wisata. Dari pernyataan teman trip saya Mbak Sri Purbahaya (traveler Indonesia asal Bali) dulu di tahun 2012 berkunjung ke kota ini belum se-maju sekarang, beliau menyampaikan bangunan-bangunan megah serta pemukiman tidak serapat sekarang. Cepat sekali perkembangannya. Waw emejingg...

"Menurutku kedepannya seperti legian kute di pulau Bali. Karena yang saya lihat banyaknya wisatawan asing dan cafe-cafe yang ada di Kota ini". lanjut cerita mba Sri. Untuk mencapai kota Labuhan Bajo dapat melalui via kapal laut atau via pesawat terbang. Jarak bandara ke kota tidak begitu jauh kurang dari 5 km, dari bandara ke kota Labuhan bajo dapat menggunakan angkutan umum atau dengan ojek yang banyak di depan pintu keluar bandara. 
Masjid megah di Tengah Kota Labuhan Bajo
Beberapa catatan indah yang manis dan seru selama di Kota Labuhan Bajo ini dari kami para backpacker yang tergabung dalam Group Jala Mana Nusantara, yang berjumlah 12 orang.  Saya rangkum dalam point-point berikut ini, Kenangan yang Manis di Labuhan Bajo:

1.) Kita tinggal di Kota ini sekitar  5 hari 5 malam, walaupun ada yang tinggal 6 hari. Dari tiap malamnya kami pindah-pindah penginapan, dimulai di penginapan Bajo View, terus Hotel pelangi, Hotel Bajo, dan hotel mutiara. Manisnya masing masing penginapan dengan kesan tersendiri, angkut career sana kemari.  Setelah trip sailing Komodo kami kembali ke Kota Labuhan Bajo, pada saat tiba di kota ini lagi, salah satu teman sudah mencari dan memboking penginapan yaitu hotel pelangi. Di hotel ini ada sewa kamar yang paling murah dengan permalam perkamar 150 ribu, kita mengambil itu tetapi hanya satu malam saja dengan alasan kurang recomended kita pindah ke hotel bajo dimana di hotel ini ada kamar paling murah 200 ribu yang dapat diisi 2 orang. Akan tetapi karena malam selanjutnya sudah di booking  tamu lain jadi kita malam selanjutnya pindah ke hotel mutiara dengan harga perkamar sama 200 ribu.  Kedua hotel terakhir sangat rekomendasi bagi para backpacker karena murah dan nyaman serta sudah AC, kamar mandi dalam. Pengalaman pindah-pindah penginapan di kota Labuhan Baju menjadi cerita untuk group trip kali ini dimana menginap 4 penginapan berbeda yaitu: bajo view, pelangi hotel, hotel bajo dan mutiara hotel. 

2.) Makan di pelabuhan dan makna padang, beberapa kali kita pada saat akan sailing membeli nasi bungkus di depan pintu pelabuhan. Selain harganya murah, 10 ribu satu bungkus juga rasanya tidak mengecewakan. Bahkan menjadi bekal kami di kapal, dengan membeli nasi bungkus tersebut. Selain nasi bungkus, nasi padang menjadi primadona kami, karena butuh energi lebih, alternatif nasi padang adalah pilihan. Beberapa kali nasi padang menjadi goyunan kami, karena ada tingkah dari teman trip yang pagi-pagi subuh sudah keluyuran mencari nasi padang. Dikarenakan kelaparan, bahkan sampai menunggu warungnya buka. Hahaha..ayoo siapakah itu?? 

3.) Untuk pertama kali, saya dan beberapa teman muslim. Kami mengikuti sholat idul adha di Lapangan Sepak Bola di Kota ini, tepatnya di depan hotel Pelangi,  keadaan lapangan penuh oleh para jemaah dan hikmat. Tahun ini kami berhari raya Idul Adha di kota Labuhan Bajo. bagi saya sangat kenangan yang manis, sahabat trip menjadi keluarga dalam hari raya ini. 

4.) Adanya kelucuan dimana ada penghargaan miss komodo jala mana nusantara, dimana selain penghargaan tersebut ada kelucuan dengan nominasi-nominasi sebegai berikut:  miss eaty (peserta trip yang makan dan makan lagi, ya bisa jadi kerjaannya utamkan makan), miss complent (selam trip banyak komplen baik ke sesama trip atau kepada tempat yang dikunjungi), miss laty (telat mulu bahkan hampir ditinggal karena suka menghilang dan telat), miss kuli (bawaan barang banyak dan kuat kayak kuli serta suka membawakan barang teman-temannya) miss sleepy (kerjanya tidur mulu) dan miss bikini (jika saat mandi di laut atau di pantai hanya pakai cancut doang). Dalam perjalanan trip ini, bahkan dalam senda gurau tertentu selalu julukan ini muncul ke personal yang ditujukan tersebut.  Kalau saya jadi miss apa ya? hehe, Jadi malu?? teman teman juluki saya miss best costume. kenapa ya? gara-garanya pakaian yang saya pake, agak asing bagi mereka, bahkan kata mereka lucu. tapi saya enjoy aja dengan pakaian tsb mumpung tidak didepan mahasiswaku..coba kalian lihat video-video trip kita pakaian saya best ngga? ckckck.. 

5.) Kelucuan yang lain dari candaan dan banyolan teman-teman yang tidak memandang perbedaan menjadi suasana lebih akrab. Dari kebiasaan teman yang tidur ngorok yang disatukan dalam satu kamar, teman yang suka curhat digabungkan dengan teman yang suka mendengarkan curhat, pokoknya dari berbeda-beda tetap satu jua. NKRI banget dah, dari beda pulau, beda kota, beda profesi, beda kebiasaan, beda suku, beda ras, beda agama kita satu dalam balutan JALA MANA NUSANTARA yang terungkap saat kita di "Kenangan yang Manis di Labuhan Bajo"

Setelah di Kota Labuhan Bajo kita lanjut trip Sailing Komodo. dimulai ke Pulau Padar. Jangan lupa simak artikel selanjutnya saat kita Pulau Padar: Pulau Terindah Di Dunia
Simak Video berikut ini keindahan alam flores dan Taman Nasional Komodo: dalam frame: Kisahku Trip 14 Hari Jelajah Flores - Labuhan Bajo - Pulau Komodo

Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores

12:26 AM 0
Trip hari ke 5 dan ke 6 dalam ekplore Flores - Komodo. Kami berkunjung ke Riung 17 pulau. Tajuk cerita perjalanan kita kali ini adalah Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores. Perjalanan menuju Riung dari kota Ende, siang start di situs bersejarah yaitu di rumah pengasingan Bung Karno. Dari situs bersejarah itu kita langsung dengan mobil minibus elf hingga sampai di tepi pantai Selagus dermaga di Riung. Setelah tiba di Riung, Kita langsung menghubungi bapak pemilik penginapan yang ternyata penginapannya di tepi pantai dan depannya dermaga. Bentuk penginapannya meyerupai kapal yang sedang bersandar di tepi pantai. Sore itu kita langsung ke penginapan dan istirahat. Penginapan disini biaya semalam 100 ribu per kamar. 

Malam itu kita tidak banyak kegiatan, kita lebih memilih istirahat. Untuk mempersiapkan trip esok hari. Setelah tidur cukup nyenyak. Subuh harinya kami sudah bangun dan siap untuk berangkat mengeksplore pulau - pulau yang ada di Riung. Daerah ini dikenal dengan taman wisata laut Riung 17 pulau. Dari informasi pemilik penginapan sebenarnya disini terdapat totalnya 23 pulau, tetapi untuk wisatanya terdapat 17 pulau. Disini terkenal dengan lautnya yang tenang serta bisa  bermain kelelawar dan menikmati surga di Riung 17 Pulau. Letak taman laut riung ini berada dibagian utara pulau Flores. 

Dalam trip ini kita sempat berdiskusi dengan pemilik perahu yang kami sewa, untuk mengeksplore semua pulau butuh waktu yang banyak, dalam sehari tidak akan dapat terjangkau semua. Akhirnya kami berdiskusi dan sepakat untuk berkunjung ke pulau yang paling bagus, yang disitu disebutkan olehnya adalah pulau Rutong, pulau tiga dan jika ada waktu kita lanjut ke pulang kelelawar. Kamipun menyewa peralatan snorkling dengan pihak pemilik kapal, sehingga tidak perlu repot membawa peralatan pribadi jika dari luar daerah.

Trip hari itu setelah sarapan kita berangkat dari dermaga riung ke pulau Rutong, kurang lebih setengah jam kami sudah sampai di pulau Rutong. Suasana pantai yang indah dengan pesona pantai pasir putih diiringin ombak yang tenang seolah-olah menyambut kami dengan sangat bersahabat di pulau ini. Selanjutnya kami melakukan tracking ke puncak pulau tersebut hingga pemandangan yang spektakuler membuat saya terhanyut dengan surga dunia ini. Selfi, foto dan video kami mainkan. Waw luar biasa indahnya. Kali ini Saya bertakbir takjub akan indah pemandangan di waktu mentari mulai menaik tersebut. 

Setelah puas kami dipuncak pulau Rutong, kami turun ke pantai untuk memulai melakukan snorkling. Pesona dan surga bawah laut di pulau itu sungguh indahnya. Saking belum puasnya saya bermain dengan biota laut di pulau tersebut, saya ditinggalkan oleh teman teman yang sudah mendarat terlebih dahulu. Sempat beberapa ingatan dari teman untuk jangan snorklingan sendiri. Hiks padahal pengen lama lagi disana tapi temen temen yang ninggalin kok.. Hehe ngeles Nihh.. 

Selanjutnya setelah dari pulau Rutong kami menuju ke Pulau Kelelawar. Kurang lebih setengah jam kami sampai di pulau ini, dari kejauhan sudah tampak kelelawar besar / kalong bergelantungan di pohon pohon bakau di pulau tersebut. Saat kapal mulai menepi, kalongpun mulai berterbangan, ditambah banyak lagi dengan adanya suara siulan pemilik kapal, kelelawar berterbangan makin banyak. Hingga teman kamipun berteriak teriak membuat lebih dahsyat lagi kelelawar terbang bak hamburan kertas hitam di udara.

Setelah puas di pulau kelelawar kamipun segera menepi menuju penginapan karena kita akan melanjutkan trip eksplore Flores menuju ke Bajawa. Simak trip selanjutnya. Menikmati Sensasi Kopi Flores di Kampung Bena
berikut ini video kami selama di lokasi ini: 
Riung Taman Laut 17 Pulau Paradise di Utara Flores
  

Simak artikel yang lain tentang jelajah Flores bersama Jala Mana Nusantara 


Pulau Padar: Pulau Terindah Di Dunia

12:14 AM 1
Setelah bermalam di Labuhan Bajo, kami lanjutkan untuk trip sailing Komodo. Trip jelajah Komodo kami di hari ke 9 ini, diawali berkunjung ke pulau yang sering sekali muncul di foto-foto sosial media, bahkan menjadi icon, Taman Nasional Komodo, yaitu Pulau Padar : Pulau Terindah Di Dunia. Pulau yang memiliki kontur dan bentuk yang indah menjadi sensasi yang luar biasa bagi saya. Menurutku tidak salah jika dikatakan pulau terindah di Dunia. 

Kami ke Pulau Padar atau pulau terindah di Dunia ini dengan menyewa kapal kecil yang bemuatan sekitar 20 orang, seharga Rp 5.500.000 selama 2 hari satu malam. Selanjutnya kami bermalam di rumah warga plus makan. Itu harga setelah nego dengan pihak kapal. Dengan menggunakan perahu yang ukuran kecil ini, Saat menuju Pulau Padar sempat ada rasa khawatir karena ukuran kecil dan kecepatannya lambat. Beberapa kali saya memperhatikan ada pusaran air yang bentuknya melingkar dilewati kapal kami, namun alhamdulilah sekitar 3 jam di kapal kami sampai juga di pulau Padar yang sangat indah ini. Pulau terindah di dunia yang perna saya temui. 

Topografi dari pulau padar sangat khas dan menarik, pertama memiliki tanjung dan teluk yang banyak, yang seakan membentuk seakan jari jari tangan. Pulau ini memiliki pantai dengan pasir putih yang merona dengan warna air laut yang berlapis, bening, hijau, hingga biru. Bukit - bukit pada pulau ini juga memiliki tektur puncak bertonjolan yang unik dengan warna rerumputan menambah kontras warna sangat indah. Dari foto-foto sudah sangat indah apalagi setelah menginjakan kaki di Pulau Padar ini. Pokoknya benar-benar real Pulau Terindah Di Dunia. Tidak salah jika Taman nasional Komodo adalah salah satu keajaiban alam di dunia.

Pulau Padar ini juga tidak banyak ditumbuhi oleh pepohonan melainkan padang rumput savana. Saya merasakan rasa spektakuler ketika berada di salah satu puncuk pulau Padar ini. Akhirnya terbesit dibenakku inilah pulau terindah di dunia ini yang perna aku injak dan lihat dengan mata kepalaku. Karena pemandangannya yang menakjubkan.

Subhanallah indahnya, Pulau Padar Pulau terindah Di Dunia sayapun berkali kali mengabadikan foto di pulau ini. Bahkan karena kurang puasnya sayapun merekam menjadi video. Video Pulau Padar: Pulau Terindah Di Dunia dapat ditonton pada bagian bawa artikel ini.

Di Pulau Padar: Pulau Terindah Di Dunia ini, Untuk mencapai puncak dan dapat melihat pemandangan sekitar butuh menanjak sekitar 15 menit, saat menanjak harus hati - hati karena banyak batu berbagai ukuran. Namun kelelahan yang dirasakan akan terbayar dengan pemandangan yang super indah ini.

Berdasarkan info yang saya dapatkan dari pemilik kapal bahwa di pulau Padar ini walaupun terindah di Dunia, tetapi perlu waspada karena terdapat beberapa ekor Komodo, sehingga ketika di puncak saya disarankan jangan berteduh dibawa batu batu di, karena ditakutkan ada komodo sedang sembunyi. Tentukan kawatir diserang oleh binatang yang memiliki racun bakteri yang sangat berbahaya di air liurnya.

Setelah cukup puas di puncak Pulau Padar: Pulau Terindah Di Dunia  ini  kamipun bersegera untuk turun karena tidak tahan akan teriknya matahari menyengat kulit. Sehingga sangat disarankan ke pulau ini pada pagi sekali atau menjelang sore. 
Kami berkunjung saat itu pada siang hari dan musim kemarau, bayangkan betapa panasnya. 

Setelah dari Pulau Terindah Di Dunia,  pulau Padar ini kami melanjutkan ke pulau Komodo dan menginap di rumah penduduk di pulau Komodo, lengkapnya silahkan kunjungi .....
Saksikan Video serunya selama di Pulau Terindah Di Dunia  ini

6/15/23

Pulau Gili Lawa : Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut, Spot Wisata di Labuhan Bajo

11:54 PM 0
Cerita perjalanan kita dalam jelajah Flores - Komodo bersama tim Jala mana nusantara, berlanjut ke Pulau Gili Lawa Darat, dengan tajuk Pulau Gili Lawa: Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut, Spot Wisata di Labuhan Bajo. Pengalaman pribadi ketika menginjakan kaki ke Gili Lawa, rasa haru dan takjub akan indahnya ciptaan yang maha kuasa. Ketika kapal merapat ke pantai di tepi Gili Lawa ini, sudah disajikan indahnya pantai dengan pasir putih. Kemudian, Saya melihat perbukitan yang dipenuhi oleh rumput perdu yang sudah menguning karena masim kemarau. Team Leader, dengan semangat 86 ayo kita naik ke puncak. Saya masih terkagum-kagum dengan pemandangan sekitar begitu Indah, ternyata sudah diajak untuk naik ke puncak di Pulau Gili Lawa ini. Saya bersama armarhum Ibnu haj dengan semangat juang 45 menyusuri jalan setapak menuju puncak bukit gili lawa.  Walau medan tracking melelahkan di tengah terik mentari namun semua terbayar sudah dengan keindahan alam Gili Lawa di Taman Nasional Komodo ini. 

Pulau Gili lawa dengan pemandangan khas bukit, rumput savana, pantai dan laut. Jika anda berkunjung ke labuhan Bajo dan Taman Nasional Komodo, tidak lengkap jika anda tidak mengunjungi atau menginjakan kaki ke Pulau gili Lawa ini. Sensasi surga dunia akan anda rasakan ketika berada di Pulau gili lawa ini apalagi ketika sudah sampai puncak di gili lawa ini. Rerumputan khas savana dengan angin yang menyentuh sejuk dibalik terik sang mentari, dengan mata dimanjahkan pemandangan laut yang membiru dan pasir yang putih kemilau. Selanjutnya bukit yang mempesona, tidak jemu jemunya ketika berada di pulau puncak gili lawa ini.  Sungguh begitu indahnya sensasi ini di pulau Gili Lawa, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. 

Pemandangan di pulau Gili Lawa menjadi icon tersendiri untuk kunjungan wisata ke Taman Nasional Komodo. Pulau Gili Lawa ini tidak kalah eksotik dengan pulau padar dan pulau kelor di kawasan ini. Sebelum berkunjung ke Pulau Gili Lawa : Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut, Spot Wisata di Labuhan Bajo. Ada baiknya Simak video keindahan pulau ini berikut ini sebagai referensi untuk mengisi liburan anda  serta ancang-ancang tenaga yang harus dipersiapkan untuk mencapai puncak Pulau Gili lawa: 

Pemnadangan saat diatas Pulau Gili Lawa  terlihat indah  Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut,  bagian dari Spot Wisata di Labuhan Bajo

Simak artikel rangkaian cerita perjalanan kami saat jelajah Flores - Komodo  bersama Jala Mana Nusantara:  
2. Pengalaman Disesatkan di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali.3. Perjalanan Backpacker Dari Bali Ke Maumare : Pertama Menginjakan Kaki Di Flores.4. Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik di Flores5. Pulau Pangabatang Utara Maumere Flores; Syahdu Berteduh dan Pasir Putih.
4. Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere.5. Pantai Koka di Sikka  Flores : Eksotiknya Tidak tergantikan 6. Desa Jopu Wolowaru, Ende, Flores: Khasana Budaya, Mandi Air Panas dan Makan Sirih.7. Trip Danau Kelimutu : Bau Itu, Sedih Itu, dan Bahagia Kita8. Kota Ende : Maboknya Petualang, Sedapnya Sambal Dabu dan Tragedi Tas Biru Zaqi9. Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores10. Menikmati Sensasi Kopi Flores di Kampung Bena11. Sawah Jaring Laba-Laba Di Cancar Pulau Flores Sebagai Lambang Persatuan12. Waerebo : Kampung Adat Di Pedalam Flores13. Kenangan yang Manis di Labuhan Bajo14. Pulau Padar, Pesona pulau Terindah Di Dunia15. Menginjakan Kaki Di Pulau Hewan Purba : Komodo16. Pulau Gili Lawa : Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut,  Spot Wisata di Labuhan Bajo17. Pulau Burung Dan Pulau Sabolo Di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur
 

Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik di Flores

11:48 PM 1
Pagi itu, disebelah timur matahari mulai menampakan berkasnya, yang menguning jingga, diiringi sahutan kicauan burung gereja.  Di sekatariat Unipala (Mapala) Kampus Universitas Nusa Nipa (UNIPA), Maumere, Pulau Flores obrolan dan canda gurau teman-teman peserta trip membubuhkan sarapan pagi. Pengalaman dan kebiasaan dalam budaya tertentu di tempat trip yang sudah perna didatangi menjadi salah satu bahan obrolan pagi itu. Hari ini adalah hari kedua kita menginjakan kaki di pulau Flores. hari ini kita sudah menjadwalkan untuk berkunjung ke pulau Koja Doi : Pulau tumpukan batu yang fantastik di Flores. 

Setelah sehari dan bermalam di Kota Maumere Pulau Flores. Kami memulai start jelajah hari kedua trip ini ke pulau Koja Doi, Pulau Pangabatang dan Tanjung Kajuwulu. alhamdulillah dalam sehari kami dapat menyelesaikan trip ke tiga tempat yang sangat eksotik tersebut. Bungkusan cerita perjalanan ini kita buat dengan judul Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik di Flores. Ada apa di pulau Koja Doi tersebut yuk disemak sampai akhir cerita ini serta untuk lengkapnya lagi silahkan ditonton Video di bagian paling bawah di artikel ini. 

Di seketariat Mapala Universitas Nusa Nipa, pada pagi yang cerah itu. Kami sudah menyiapkan semua yang akan dibawa ke tempat distinasi trip perdana di Pulau Flores ini. Pulau Koja Doi  yang terkenal sebagai Pulau dari tumpukan Batu yang Fantastik di utara Flores. Sore hari sebelumnya kami sudah sepakat untuk memersiapkan semua keperluan yang dengan mempersiapkan  selama trip, termasuk trip pertama ke lokasi distinasi pulau Koja Doi, dan Pulau Pangabatang. Segalanya terutama yang berhubungan dengan wisata air harus dipersiapkan, dari kostum, alat-alat dan bahan dijaga agar tidak terkena air, diantara banyak teman membawa drybag/tas waterproof, pelatik untuk penyimpan barang dll, rute trip, penyewaan mobil, kapal dan lainnya sudah dipersiapkan. Selain itu logistik adalah nomor satu dalam trip ke pulau Koja Doi dan Pulau Pangabatang. Saya secara pribadi menyarankan agar membawa air mineral yang cukup karena kebutuhan air minum saat trip paling banyak dibutuhkan. Kebutuhan untuk makan pagi, siang, hingga sore sudah kami bahas bersama agar semua berjalan dengan lancar. 

Pagi itu sekitar pukul 6.30 WITA, mobil pick-up terbuka yang sudah dirental oleh teman-teman Unipala Unipa sudah datang. Satu persatu barang dimasukan ke dalam bak mobil. Selanjutnya pada kesempatan itu teman-teman dengan menggunakan mobil ada yang berangkat ke pasar untuk membeli air mineral dan sekaligus membeli ikan untuk kegiatan bakar-bakar ikan di pulau Koja Doi dan Pulau Pangabatang. sekitar sejam kita menunggu teman ke pasar hingga ada muncul kejenuhan diantara teman-teman, tidak tau darimana dan dari siapa mulai untuk ide melakukan senam pagi sebelum melakukan trip. Sehingga kesempatan itu kami lakukan untuk meregangkan otot di depan sekret Unipala. dengan dipimpin oleh mbak Sri yang ternyata notabene pintar senam dan salsa, kami melakukan senam pagi alala mbak Sri.  

Selanjutnya setelah sarapan pagi kami berangkat dengan mobil pick up terbuka menuju dermaga Nangahale untuk menuju ke Koja Doi dan Pulau Pangabatang. sekitar 45 menit kami sudah tiba di pinggir pandai dermaga Nangahale. Di dermaga  kami sudah ditunggu kapal sewaan yang sebelumnya sudah dibooking oleh teman teman Mapala Unipa. Dari dermaga ini kita menuju Koja Doi dan Pulau Pangabatang. Di Dermaga Nanghale kami sudah disajikan pemandangan yang indah, pantai dengan ombak yang tenang, dan pasir hitam dengan banyaknya batuan kecil serta beningnya air laut yang masih alami.

Sekitar 1 jam, kami berlayar menuju pulau Koja doi, akhirnya tiba juga dalam kondisi terik mentari. Sebelum memasuki perkampungan Koja doi, disana terdapat dermaga dengan gapura yang tertulis pelabuhan Lamalino, menurut penyampaian penduduk setempat Pak Mulyadin arti dari Lamalino adalah "air yang tenang". Kami sempat berfoto-foto di gapura ini.

Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik merupakan suatu desa. Desa Koja Doi terletak di kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kami berkeliling kampung atau Desa Koja Doi serta bercengkrama dengan masyarakat setempat dari sini kami banyak mendapatkan banyak informasi. Masih dari sumber yang sama Pak Mulyadin, pulau Kojadoi memiliki arti Air yg keluar dr akar. berhubungan dengan kondisi tersebut memang pulai ini ada keunikan tersendiri dima sebagian besar pulau ini adalah batuan yang besar dan membentuk 2 bukit, sedaangkan diantara dua bukit tersebut terdapat perkampungan Kojadoi. penghuni pulau ini walaupun nampak kecil ternyata cukup banyak sekitar 1603 jiwa yang terdiri dari berbagai suku diantaranya  suku Boton dan Suku sikka. "di pulau ini juga sudah lengkap adanya kantor desa, polindes,sekolahan paud sampai SMK" Ujar pak Mul. sekolahan SMP di pulau ini sudah negeri yaitu SMP negeri Kedes Hanapi.

Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik. Selain keunikan dengan bukit batu, pulau ini terhubung oleh satu jembatan batu yang panjang yang menghubungkan ke Dusun Koja Besar. selanjutnya dari percakapan dengan pak Mul, "masyarakat di Koja doi mayoritas adalah nelayan sedangkan Ibu-ibunya banyak sebagai penenun kain khas flores".

Pulau Koja doi memiliki pemandangan yang indah dimana keunikan diatas bukit Batu dapat melihat indahnya perbukitian, pantai yang cerah serta laut yang membiru, selain itu di pulau ini terdapat keindahan terumbu karang yang sangat bagus bagi para peselam.

Ayo para ekplore mari jelajah pulau Koja Doi. tidak menyesal akan keindahan tersebut.. tapi ingat Jangan Merusak ya, tetap jaga kealamiannya.

Bersambung ke pulau Pangabatang  simak di artikel berikut Syahdu Berteduh dan Arus Manja di Pulau Pangabatang Flores

Berikut Video kami selama di Kota Maumere, Pulau Kojadoi, Pulau Pangabatang dan Tanjung Kajowulu.

Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih

11:31 PM 0
Ini adalah bagian trip pertama kita di hari ke 2, setelah hari pertama kita tinggal di Maumere yang berlanjut hari ini eksplore pulau Koja Doi dan Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih. Dari pulau Koja Doi, sudah terlihat dari kejauhan pulau yang tuju ini.  ya pulau Pangabatang, sebelum menepi ke pulau ini sudah terlihat pemandangan yang mempesona, laut yang bening serta pasir putih indah merona yang memanjang di pantai pulau ini. sehingga kita habiskan hari ini di sini  Pulau Pangabatang  Utara Maumere Flores dengan syahdu berteduh dan berpasir putih.
Pemandangan yang indah di pulau Pangabatang Flores Nusa Tenggara Timur 

Di pulau Pangabatang ini masih masuk wilayah Kota Maumere kabupaten Sikka di pulau Flores. Pulau Pangabatang ini tersusun oleh kontur alam yang khas, sebagian terdapat perkampungan penduduk. Di Pulau ini pemukiman penduduk berbatasan langsung sebuah bukit kecil yang tersusun oleh batu batu yang indah. Selanjutnya hamparan pasir putih yang banyak ditumbuhi rumput-rumput liar dan bunga widuri. Disela-sela itu terdapat beberrpa pohon besar yang rindang, nyaman untuk berteduh. jika dari kejauhan seperti pohon beringin yang rindang meneduhkan dengan berdiri beberapa pohon. sehingga sangat pas sekali jika tema kita disini adalah  Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih.
Pohon di antara pasir yang gersang tempat kita berteduh 
 
Setelah menepi di pantai di Pulau Pangabatang ini, sebagian teman menuju pohon untuk berteduh dan memindahkan barang bawaan.Tampak indah pesona pulau pangabatang ini dengan syahdu berteduh dan berpasir putih. Teman-teman dari Unipala mempersiapkan kayu-kayu untuk membuat bakaran, ya tentunya membakar ikan, sebagian membersihkan ikan yang sudah kita beli saat di Kota Maumere. Sebagian teman teman berjalan-jalan di seputaran pulau itu. Sedangkan saya dan teman lainnya mengajak awak kapal untuk agak ketengah, karena di dekat pantai lautnya banyak terdapat tumbuhan lamun, sehingga tidak tampak adanya terumbu karang, kita memilih agak ke tengah. 

Kita melakukan snorkling, dengan mencari kira-kira spot yang banyak terumbu karangnya. ketika mendapatkan posisi yang memungkinkan saya mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian renang, maskers serta kamera underwater. Saat mencuburkan diri saya takjub saya muncul saat melihat terumbu karang-terumbu karang yang indah, walaupun tidak begitu rapat terumbu karangnya tetapi kealamiahnya begitu nampak, dalam hitungan detik saya menikmati terumbu karang tersebut, saya merasakan ada yang kurang nyaman dalam melakukan snorkling / free diving tersebut, beberapa kali saya coba masuk agak dalam sekitar 2-3 meter, tubuh saya bagai terbawa arus. yang awalnya menyelam di depan kapal, tiba-tiba sudah berada di belakang kapal. sampai terpikir dibenak saya, ini bukan tempat yang nyaman untuk snorkling karena kondisi arus lagi deras, hingga beberapa kali saya mencoba berenang mendekati kapal, tetapi harus mengeluarkan energi ekstra karena melawan arus. Akhirnya saya putuskan untuk naik kapal, setelah naik kapal, Koh Alung :teman yang paling senior dalam trip ini serta merupakan dengan latar belakang seorang perenang, mengikuti saya untuk naik kapal juga, namun dalam situasi tersebut saya memberikan saran ke teman-teman yang sudah mencebur untuk naik saja dan cari spot yang arusnya tenang. Saya melihat apa yang saya rasakan nampaknya juga dialami oleh teman-teman yang lain. seketika itu juga saya melihat koh Alung sudah mencebur kembali ke laut akan tetapi dengan menggunakan pelampung, Koh Alung ternyata mendekati teman yang sedang snorkling ternyata terbawa arus laut cukup jauh, mungkin hampir 50 meter, untungnya teman tersebut menggunakan pelampung sehingga dia seperti masih tenang berusaha mendekati kapal, namun usahanya tampak berat dengan adanya koh Alung, diapun tidak gupek. 

Satu persatu teman berhasil naik kapal, sehingga sayapun menyarankan kepada awak kapal untuk menghidupkan kapal dan menjemput teman yang sudah terlanjur terbawa arus tersebut. Akhirnya kita pun menyudahi snorkling hari itu dan merapat di pantai pulau Pangabatang.  Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih.   

Saat tiba di pulau, Ikan bakar sudah matang dan makan siangpun sudah siap. semua tersaji oleh Teman-teman Unipala untuk kita, terima kasih sahabat Unipala. oh ya selain ikan bakar, Pisang kukus dan ubijalar,kita disajikan menu makanan khas yang kita santap siang itu adalah Lepa (makanan yang isinya nasi yang dibungkus dengan daun kelapa) serta sambal dabu, yang terbuat dari mentah yang terdiri dari cabe, tomat, bawang dan campuran yang lain saya juga kurang, yang dipotong-potong kita menikmati makan siang yang lezat di  bawah pohon rindang. 
Istirahat dan berteduh dibawah pohon ini
Saat makan siang tersebut ternyata ada 2 orang teman kita, tidak ada dibawah pohon tersebut, ternyata mas zaki dan mas Ibnu tidak mengikuti kita snorkling tapi menjelajah pulau pangabatang, dari cerita beliau mereka hingga ke puncak bukit batu dan ke perkampungan di pulau tersebut. Mereka juga menyampaikan bahwa batu-batu di pulau itu tidak kalah dengan pulau Koja doi. 

Setelah makan siang rasa kantukpun datang, saat itu saya melihat ada hammock/kain untuk bergelantung sedang menggangur, jadi saatpun rebahan disana, sampai akhirnya dibangunkan kita saatnya pulang..

simak video kita selam di pulau kojadoi dan pangabatang berikut 

Pantai Koka di Sikka Flores : Eksotiknya Tidak tergantikan

8:12 PM 0
Berpisah di Maumere
Hari ketiga trip tim Jala Mana Nusantara menuju ke arah barat pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Setelah kota Maumere, pulau Kojadoi, Pulau Pangabatang, Tanjung Kajuwulu dan sekitarnya. Kita melanjutkan perjalanan trip ekplore Flores-Komodo dari sekret Mapala Universitas Nusa Nipa (UNIPA) menuju ke pantai Koka. Pantai yang terkenal eksotik ini masih di Kabupaten Sikka NTT. 

Sebelum perjalanan pagi itu setelah beres - beres barang bawaan di basecamp MAPALA UNIPA. Kita pamitan dengan teman - teman MAPALA UNIPA, terucap kata-kata terima kasih yang tak hingga atas semua bantuan dari teman-teman sekalian. Terima kasih banyak dan maaf yang terdalam atas salah dan khilaf kami selama kebersamaan kita. Teman - teman dari Mapala UNIPA, semoga kita dapat berjumpa lagi. jangan lupa ya sempatkan untuk berkunjung ke daerahku di TREASURE OF SUMATERA PROVINSI LAMPUNG, yang letaknya paling timur di pulau Sumatera, kalau kalian kesana jangan lupa kontak kontak ya. so ..bye bye temen adventure sayornara.. Hiks.. 

Selanjutnya dengan menggunakan mobil pickup yang kita sewa untuk melanjutkan trip ke arah barat di over land Flores ini. Group yang terdiri dari 12 orang dengan semangat melanjutkan ekpedisi  ini. hehe ekspedisi kayak misi aja ya.. pokoknya let goooo.. ekplore Flores dan Komodo. Kita menuju Pantai Koka di Sikka  Flores : untuk membuktikan pantai yang eksotiknya Tidak tergantikan. 


Menuju pantai Koka dan Indahnya Surga di Kabupaten Sikka Flores
Perjalanan dengan menggunakan mobil pickup ditempuh selama kurang lebih 2 jam dari kota Maumere. Saat tiba di pintu masuk pantai disana, kita bayar masuk dengan harga satu mobil 10 ribu dan parkir 20 ribu.  Di hari minggu pagi menjelang siang itu, disana kita mengabadikan moment yang luar biasa, ternyata memang terbukti Pantai Koka di Sikka  Flores : Eksotiknya tidak tergantikan. Bentuk pantai yang khas dengan ada 2 pantai di tengah - tengah  ada bukit yang dapat melihat kebawah.  Pantai yang memutih serta terdapat dua pulau di seberang jauh. Dalam kondisi terik kami naik ke bukit diantara kedua pantai tersebut. Ketika di atas bukit ini juga kita bisa menikmati pemandangan hempasan ombak diiringi semilir angin menyibak rerumputan di bukit tersebut. Pokoknya ini benar benar ada: Pantai Koka di Sikka  Flores : Eksotiknya tidak tergantikan. 

Pada hari minggu pantai ini ramai. Banyak Pengunjung yang mayoritas anak-anak mandi dan bermain di pantai. Tetapi pada saat kami awal tiba, pantainya sepi. Setelah saya tanyakan kepada pemilik warung di pantai ini. Ternyata mereka pergi ke pantai setelah pulang dari ibadah di gereja.
Indahnya pantai Koka, surga dunia, anak-anak sedang asik mandi bersama

Foto bersama teman yang menjaga pantai dan selalu mengajak untuk membersihkan pantai

Jika anda berkunjung ke Kota Maumere atau Kota Ende tidak lengkap jika tidak mampir ke pantai yang sangat indah nan eksotik ini. Anda akan dijamu dengan pemandangan spektakuler. lihat saja fotonya begitu mempesona apalagi anda menginjakan kaki di pantai ini. Mandi dan bermain di pasir putih sangat memanjakan diri anda, buktikanlah 
bahwa Pantai Koka di Sikka  Flores : Eksotiknya Tidak tergantikan.  Selamat menjelajah. Bravo, Salam Lestari!!!!

Trip selanjut dalam 
ekplore Flores-Komodo ke desa adat yaitu desa Jopu kecamatan Wolowuru kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Silahkan simak di artikel : Desa Jopu Wolowaru, Ende, Flores: Khasana Budaya, Mandi Air Panas dan Makan Sirih 

Berikut ini video saat di pantai KOKA Sikka  Flores : Eksotiknya Tidak tergantikan.

Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba : Komodo

3:37 PM 2
Ini lanjutan cerita perjalanan kami ketika menjelajah Flores - komodo bersama Jala Mana Nusantara. Artikel kali ini bertajuk Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba : Komodo. Ini adalah perjalanan trip kami di hari ke 9 dan 10. 

Kali ini tibalah kita menginjakan kaki di  pulau Komodo; yang merupakan pulau tempat bersemayamnya hewan purba yaitu disebut ORA artinya KOMODO yang lokasinya masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Kami memulai trip untuk daerah Kawasan taman Nasional Komodo dari Kota Labuhan Bajo, dari sana kami menyewa kapal untuk melakukan jelajah atau Sailing Komodo selama 3 hari 2 malam. Kami sempat bermalam di Pulau Komodo ini tepatnya di rumah warga pemilik perahu yang kami sewa. 
 
Komodo adalah hewan yang bernama ilmiah Varanus Komodoensis masuk dalam kelompok reptil yang memiliki ukuran bisa mencapai 3 meteran serta terdapat racun di ludah yang sangat mematikan. hewan ini juga sering disebut kadal terbesar di dunia yang merupakan hewan indemik asli Indonesia yang hanya mendiami Pulau Komodo dan sekitarnya. Komodo disinyalir sebagai hewan purba satu satunya spesies yang tersisa di muka bumi, gandangkan  hewan yang hidup pada jaman dinosaurus ini memiliki bentuk dan karakter yang khas. Pulau Komodo terletak di sebelah barat Pulau Flores yang masuk ke dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Rumah suku Komodo di Pulau Komodo
Bermalam di pulau Komodo yaitu di kampung Komodo, saya merasakan sensasi yang spektakuler, dapat menginjakan kaki dan bercengkrama dengan warga setempat. Setelah seharian kami menjelajah Pulau Padar, Pink Beach dan sekitarnya, Sore itu kami tiba di dermaga kampung Komodo, kami langsung ke rumah warga kami sewa. Di rumah tersebut kami letakan barang, sebagian langsung rebahan, ada yang langsung mandi dan ada mencari makan di warung, sedangkan saya istirahat sambil berkenalan dengan anak anak di pulau tersebut.

 "Re auli komodo" kami sudah sampai di pulau Komodo, ya itulah kalimat bahasa asli Komodo yang saya dapatkan dari keakraban kami di sore itu, dari adik-adik tersebut saya mendapatkan cerita bahwa dulu ada kejadian anak kecil yang digigit komodo gara-gara dia bermain setelah memancing, sehingga bau ikan bekas mancing pada anak yang jadi korban tersebut mengundang komodo. Anak tersebut digigit sehingga meninggal dunia. Tapi cerita itu sudah lama, dan sebagai tanda untuk anak-anak di pulau ini lebih hati-hati. Bagaimana tidak mereka hidup satu pulau dengan binatang buas yang memiliki bisa mematikan serta memiliki daya mangsa sangat mengintai. 
 
Selanjutnya obrolan dengan adik-adik asli pulau Komodo hanya singkat karena kami harus segera berberes. Setelah disuguhi gorengan oleh pemilik rumah kamipun bersepakat  untuk berangkat segera ke pulau Kalong, karena matahari sudah mulai memperlihatkan diri yang segera menutup di sebelah barat pulau ini. 

di depan pulau Kalong
Sore itu kami dari dermaga di kampung Komodo, menuju ke pulau Kalong, pulau yang letaknya tidak begitu jauh dari pulau Komodo. Sekitar 10 menit kami pun sudah sampai di pulau Kalong, Di pulau ini kami berencana melihat kawanan kalong/ kelelawar keluar dari sarangnya, akan tetapi mataharipun sudah hampir menutup matanya, hari beranjak gelap. Kalongpun tidak ada tanda-tandanya, akan muncul atau berterbangan. 

Di tempat itu juga ada beberapa kapal para sailing berjejer, dari keramaian kami didekat pulau kalong tersebut, ada beberapa nelayan menyampaikan bahwa "sudah beberapa bulan ini kalonnya sudah tidak ada lagi di pulau ini, mungkin kalongnya sudah pindah ke pulau lain" ya akhirnya niat kita untuk menyaksikan kawanan kalong keluar dari persembunyiannya tidak terpenuhi. Tapi kami tidak kecewa karena kami saat trip di riung sudah menyaksikan ribuan kawanan kalong di pulau Kelelawar Riung.  cek di artikel berikut : Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores.

Sore itu kami lanjutkan balik atau menginjakan kaki kembali ke Pulau Komodo dan acara kami isi makan malam bersama. Selajutnya ngobrol cantik di dermaga pulau Komodo. Karena suasana malam yang cerah dan banyak bintang, saya dan almarhum Ibnu Haj berniat jika sudah larut malam ingin hounting foto milky way atau keadaan langit dimalam hari.  Sehingga kitapun bergegas untuk tidur di rumah warga yang sudah kita tumpangi. Sebelum subuh hounting foto milky way bersama Almarhum Ibnu Haj kita laksanakan akan tetapi hasilnya tidak maksimal karena kita tidak membawa tripod. Ya hasilnya apa adanya. 

Kita melakukan hounting foto milky way di dermaga di kampung Komodo, dari sebelum subuh hingga selesai subuh. Di dermaga itu juga kita lanjutkan foto hingga sunsetpun tiba, Menjelang pajar itu, teman-teman yang lainpun ikut bergabung di pagi itu. Ririn pun kembali beraksi dengan yoga-nya sedangkan teman yang lain berfoto-foto dan sambil duduk santai. terasa sangat quality time saat Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba: Komodo. Singkat tapi sangat berkesan. 

Setelah sarapan kami lanjutkan agenda selanjutnya masih dalam tema: Menginjakan Kaki di Pulau Hewan Purba : Komodo.  Trip ke shelter tempat atau kawasan Balai Taman Nasional Loh Liang, disana dapat menyaksikan hewan reptil raksasa tersebut di alam liar secara langsung. Menaiki kapal menuju bagian sisi lain di Pulau Komodo ini. Setelah tiba di dermaga Balai Taman Nasional Komodo, kami disajikan pemandangan Pantai yang begitu cantik. Kami langsung berfoto-foto sambil menyusuri dermaga hingga di depan atau gapura balai tersebut masih berlanjut foto-foto. Sampai disana kami langsung regestrasi dan langsung mendapatkan pengarahan oleh bapak Abdur Rahman  yang merupakan salah satu petugas di Balai Taman Nasional Komodo Loh Liang. 

Selama menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo ini, kami mendapatkan ilmu dari pengarahan bapak Abdur Rahman tersebut. Di Balai Taman ini terdapat 3 zona tracking yaitu jalur pendek, menengah dan jalur jauh, saat itu kami sepakat mengambil jalur tracking yang pendek karena keterbatasan waktu kami selama trip ini. Tujuan trip kita Jelajah Flores - komodo adalah bisa dapat melihat langsung hewan Komodo tersebut. Selanjutnya kami memulai tracking, selama tracking kami terdiri 10 orang didampingi oleh 2 petugas/pawang Komodo yaitu pak Abdur Rahman sendiri dan pak  Arifin. 

Selama perjalanan tracking dalam tajuk menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo. Kami banyak mendapatkan informasi dari Abdur Rahman dan pak Arifin. Tentang Komodo dan apa saja yang harus diperhatikan oleh pengunjung selama menginjakan kaki di  pulau komodo yaitu:  
1.) Saat masuk kawasan ini jika wanita yang sedang masa menstruasi harap memberi tau ke petugas, karena penciuman Komodo sangat tajam terhadap bau darah, alhamdulillah teman-teman trip waktu itu tidak sedang menstruasi. 

2.) Para pengunjung agar tidak jauh dari petugas dan juga tidak keluar dari area tracking karena komodo adalah hewan pengintai dan juga anak-anak komodo banyak terdapat di atas-atas pohon, walaupun anakan, anak komodo masih berbahaya karena di ludah sudah memiliki bisa. 

3.) Di Pulau Komodo dan pulau sekitarnya seperti pulau Rinca dll. terdapat pohon gebang, pohon ini khas di pulau ini dengan ciri-ciri selama hidup sekali berbuah, buah seperti pinang. Ternyata pohon ini adalah salah satu tempat tinggal anak komodo. Anak komodo tinggal diatas pohon karena komodo adalah termasuk hewan kanibal, jadi anak komodo akan aman jika di atas pohon. ternyata bisa dimakan orang tuanya. 
Pohon Gebang tempat saran anak komodo di Pulau Komodo

4.) Pada masa bertelur komodo mengelurkan telurnya sehari 1 telor. selama hampir satu bulan dengan jumlah 15-30 butir. Komodo meletakan telurnya tersembunyi misalnya bertelur di lobang. Telur harus tersembunyi karena komodo adalah bintang kanibal. 

5.) Komodo masih muda, pada usia sejak menetas hingga 5 - 6 tahun tinggal di atas dan memanjat pohon. 

6.) Usia komodo dapat mencapai 60 tahun dan ukuran yang paling panjang 3 meter 15 cm.

7.) Di kawasan ini komodo tidak diberi makan seperti di kebun binatang karena memiliki sifat malas jadi tidak diberi makan. Komodo harus mencari sendiri, daya jelajah komodo dapat mencapai 18 km, waw luar biasa. 

8.) Selanjutnya dari cerita pak Arifin, "Cerita hikayat asal usul komodo yaitu dulu nenek moyang penghuni pulau komodo melahirkan anak kembar yang mana satu manusia, dan ora sebai (hewan komodo). Hingga sekarang penghuni pulau Komodo adalah suku komodo dan hewan Komodo.

9.) Komodo adalah hewan individual tidak berkelompok. dimana musim kawin pada bulan juni-agustus jantan mencari betina. 2/3 ekor jantan akan berantem demi si betina. 

10.) Pulau-pulau yang di huni oleh Komodo yaitu: Rinca, Gili Motang, Gili Dasami dan Komodo.

11.) Komodo di suku komodo disebut ORA.
.
Kami menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo ini. Selain menggali informasi dari petugas kami juga menyaksikan langsung, hewan Komodo sedang berjalan menuju sumber air, komodo tidur, komodo berlari-lari di pantai dan juga menyaksikan anak komodo yang sedang bertengger diatas pohon, di akhir tracking kami menyaksikan pemandangan indah di pantai pulau Komodo di bukit tentunya tidak lupa berfoto eksis. lihat nih hehe..
di bukit Cregata Hill Pulau Komodo 

Eksis dulu 
Waw pokoknya spektakuler sekali ketika berkunjungi ke Pulau Komodo ini. Kami menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo.  Allahuakbar..... 
untuk lebih lengkapnya Simak Video berikut ini rekaman kami selama di Pulau komodo  dan bertemu dengan hewan komodo langsung dalam tajuk menginjakan kaki di pulau hewan purba: pulau komodo semoga berkenan :