Berisi tentang cerita, foto, video, hoby, Aktivitas, dalam perjalanan petualang dan pencari pengalaman

Showing posts with label Video dan youtube. Show all posts
Showing posts with label Video dan youtube. Show all posts

6/16/23

Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung ke Mahameru

2:17 PM 0
Petualanganku kali ini yaitu menaklukan ego demi mencapai puncak tertinggi di pulau Jawa "Puncak Mahameru" puncaknya para dewa. Cerita ini saya tuangkan dalam bingkai Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung  ke Mahameru. Mahameru adalah Gunung Semeru yang masuk kawasan taman Nasional Bromo Tengger yang terletak di Provinsi Jawa Timur. 

Bagi para Traveler dan pendaki Gunung, Sudah tidak asing lagi tentang keindahan alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger. Dengan centralnya Gunung Semeru (Mahameru) dan Gunung Bromo. Banyak spot/ tempat yang sangat mengagumkan di daerah wisata ini, seperti ranukumbolo, oro oro ombo, gunung batok, bukit teletabies dan lainya. nah kali ini dalam cerita Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung ke Mahameru akan saya jabarkan secara detail. Pengalaman ini akan menjadi kenangan di masa depan. Kami dari Lampung senaja menjelajah 2 gunung super indah di Pulau Jawa tersebut.  ya... gunung Bromo, gunung yang begitu cantik dan menjadi primadona para fotografer serta para penikmat keindahan alam. 


Belum lengkap seorang traveler jika belum menginjakan ke gunung super indah ini, Gunung Bromo. Di disini ini banyak distinasi yang harus dinikmati selain gunung Bromonya sendiri. Ada Penanjakan 1 dan 2, padang pasir/pasir berbisik, bukit teletabies, puncak 21 dan lokasi lainnya. selain lokasi di kawasan Bromo sendiri nah ini dia yang tidak kalah indah, tetapi harus butuh banyak perjuangan yaitu Kawasan Gunung Semeru. disini terdapat : danau Ranukumbolo, Tanjakan cinta, oro-oro ombo, Kalimati hingga puncak mahamerunya sendiri. Hajat kami yang sudah dipersiapkan jauh hari untuk melaksanakan pendakian Gunung Semeru akhirnya tercapai juga yang menjadi cerita indah tentang perjalanan kami antara Lampung ke Mahameru. 

Sudah lama sekali obsesi diri untuk dapat mencapai distinasi alam di Taman Nasional Bromo Tangger ini. Sejak tercapainya dengan berdarmawisata ke gunung Bromo pada tahun 2012 lalu, sejak itu hasrat untuk melakukan pendakian Gunung Semeru, mencapai Ranukumbolo, Tanjakan cinta dan Oro oro ombo sangat menggebu-gebu, beberapa kali rencana itu tidak terlaksana. Pada akhirnya setelah 5 tahun dari rencana itu, tercapai juga menaklukan indahnya Gunung Semeru dalam misi pendakian Gunung Semeru di kaki bumi Langit Mahameru. 

Awal bisa mencapai tempat terindah negeri para Dewa Mahameru ini, pendakian Gunung Semeru yaitu dari adanya tawaran open trip di group Backpackers Indonesia (BPI) chapter Lampung, tawaran dari teman untuk jalan jalan ke puncak Semeru dan sekitarnya. Saat itu saya tidak begitu tertarik untuk open trip karena selain biayanya lebih mahal dibandingkan sharecost, juga biasanya sangat terikat dengan waktu, jadi tidak begitu flexible jika saat trip ingin berganti distinasi terdekat di sekitar tempat tujuan. 

Berjalannya waktu, teman yang menawari open trip tersebut berubah menjadi tawaran share cost. Ya Mas Nata Pangestu, menshare di group BPI Lampung. Saat itu saya juga masih ragu karena kok beralih gitu, akan tetapi dengan diyakinkannya oleh teman anggota BPI Lampung yang bernama Basit atau sering dipanggil Abas, akhirnya saya setuju untuk ikut dalam list share cost untuk menanjak ke puncak tertinggi di jawa tersebut ke Mahameru. Demi menunaikan cita-cita lama untuk melaksanakan pendakian Gunung Semeru. 

Sayapun tergabung di dalam group whatapps yang dengan tujuan pendakian Gunung Semeru. Group tersebut ternyata baru sedikit yang anggota, ya sekitar 10 orang semua anggota group tinggal di Lampung. Obrolan dan diskusi kami dari group whatapps "go to puncak mahameru" Pendakian Gunung Semeru. Tercatat dalam group tersebut : Amelia, Amry, Danu, Risky, Taufiq, Sigit, Agus, Abas dan Sang leader Nata. 

Tiga bulan sebelum berangkat ke Mahameru untuk melaksanakan pendakian Gunung Semeru. Kamipun sudah inten diskusi di group WA tersebut. Bahkan sang leader banyak memberikan masukkan dan pengalaman dalam mempersiapkan diri untuk mendaki gunung. Apalagi kegiatan kita ini bukanlah hal yang sepele perlu persiapan lahir batin untuk melakukan pendakian Gunung Semeru. apalagi kita yang berasal dari Lampung, butuh persiapan dan rencana perjalanan yang matang untuk menuju Mahameru yang ada di Jawa Timur. 

Sebelum melakukan Pendakian Gunung Semeru. Tercatat 2 kali anggota group WA ini melakukan latihan pendakian yaitu di gunung Betung dan gunung Tanggamus. Tetapi saya selalu tidak sempat untuk bergabung karena waktu yang tidak mendukung yang berbenturan dengan pekerjaan. Padahal ini sangat penting sekali dalam persiapan menaklukan puncak Mahameru. 

Teman - teman yang lain sudah latihan dalam misi untuk pendakian Gunung Semeru. Akan tetapi saya belum bisa gabung, namun sebelumnya saya juga awal tahun ini sudah mendaki ke gunung Seminung di Lampung Barat. Jadi anggap saja itu pemanasan sebelum ke puncak  Mahameru . Hehe..

Selain itu team leader selalu aktif di WA agar semua perlengkapan mendaki disiapkan, sehingga pada hari H dalam pendakian Gunung Semeru sudah lengkap semua. Latihan fisik selalu digenjok apalagi sebulan mendekati hari H sebelum Pendakian Gunung Semeru. Joging setiap minggu 3 kali terus latihan fisik yang lain, berenang dan jaga kondisi tubuh agar tetap fit, hal hal tersebut selalu dibahas di group WA. Semua agar perjalanan Pendakian Gunung Semeru antara Lampung ke Mahameru  tidak ada masalah hingga pulang lagi ke Lampung. 

Tidak Mau ketinggalan, Sayapun harus mempersiapkan diri untuk pendakian Gunung Semeru. Sejak awal saya sudah mempersiapkan semua perlengkapan dan latihan fisik agar saat pendakian Gunung Semeru sukses dengan selamat serta bisa kembali ke rumah dengan sehat. Seminggu 2 kali saya selalu lari di stadion Pahoman serta saya aktif renang lagi. 

Pemesanan tiket kereta dan simaksi sudah diurus oleh team leader dari jauh hari sebelum pendakian Gunung Semeru. Sehingga pada saatnya kita tidak serba buru buru. Surat izin masuk daerah konservasi (Simaksi) pendakian Gunung Semeru sudah diurus via online. Persyaratan-persyaratan untuk mendaki kami lengkapi dari jauh hari termasuk surat keterangan sehat dari dokter. 

Pada saat hari H misi kita Pendakian Gunung Semeru dimulai. Perjalanan indah antara Lampung ke Mahameru kami tempuh selama kurang lebih total satu minggu. Dimana awal perjalanan kami dari Lampung hingga sampai di Jawa Timur menggunakan kendaraan bus dan kereta.

Pendakian Gunung Semeru kami ini termasuk pertama sejak ada status penutupan sementara pendakian ke Semeru. sehingga masih belum begitu ramai. 

Perjalanan pertama Pendakian Gunung Semeru, kami berangkat tanggal 21 jum'at malam dari Lampung, Kami berkumpul di Terminal Rajabasa setelah magrib, selanjutnya kami naik bis menuju ke pelabuhan Bakauhuni. Malamnya lanjut menyebrang selat Sunda dengan numpak kapal feri menuju ke pelabuhan Merak. di Merak kami istirahat beberapa jam menunggu pagi. Pagi di hari sabtu kami menuju stasiun Pasar Senin dengan kereta api dari stasium Merak. 

Berikut ini catatan waktu perjalanan kami dalam misi Pendakian Gunung Semeru hingga pulang ke Lampung lagi.

Hari 1 sabtu tgl 22 April 2017 :
pukul (08:30-12:00) stasiun Merak menuju stasiun Pasar Senen via kereta
- (12:00-14:00) isoma + check in tiket kereta
- (15:00-08:00) perjalanan ke Malang via kereta api

Hari 2 minggu tgl 23 April 2017
- (08:30-09:30) cari sarapan (mandinya dirapel dulu karna ngeburu target Ranukumbolo hari itu juga)
- (09:30-10:30) perjalanan ke Pasar Tumpang 
- (10:30-11:30) belanja di Pasar Tumpang
- (11:30-13:00) perjalanan Tumpang - ke Ranupane
- (13:00-14:00) daftar ulang simaksi+ ikut breefing bersama volunter Semeru
- (14:00-22:00 ) trekking Ranupane - Ranukumbolo.

Hari 3 senin tgl 24 April 2017
- (06:00-10:00) sarapan + foto sampe jam segitu aja 
- (10:00-17:00) trekking Ranukumbolo - Kalimati
- ( 17:00-18:30) makan sore + tidur
- (23:00-00:00) makan + prepare summit attack

Hari 4 selasa tgl 25 April 2017
-(00:00-08:00) summit ke puncak Mahameru hanya untuk yang mau ke puncak, karna asuransi dari TNBTS hanya sampai Kalimati
-(08:00-09:00) nikmatin indahnya samudera diatas awan
-(09:00-11:30) turun ke Kalimati
-(11:30-13:00) isoma + prepare ke Ranukumbolo
-(13:00-16:00) trekking Kalimati - Ranukumbolo
- (16:00) camping ceria di Ranukumbolo.

Hari 5 rabu tgl 26 April 2017
- (05:30-12:00) foto sampai puas di Ranukumbolo
-(12:00-17:00) trekking Ranukumbolo- Ranupane
- (17:00 - 02:00) ngecam ceria di Ranupanie + cari oleh2 di basecamp

Hari 6 kamis tgl 27 April 2017
- (02:00-05:00) packing + prepare ke Pananjakan Bromo
- (05:30-10:00) nikmatin sunrise di Pananjakan Bromo+ cari sarapan
-(10:00-11:00) perjalanan pananjakan - air terjun Coban Pelangi (mainan air terjun dulu yak)
-(11:00-13:00) isoma di air terjun Coban Pelangi
-(13:00-14:00) perjalan Coban Pelangi- Pasar Tumpang 
-(14:00-15:30) Pasar Tumpang- st st Malang
- (15:30-16:00) check in tiket
- (17:00-10:00) stasiun Malang - stasiun Pasar Senen

**disini kita jadi gembel seharian jam 10 pagi sampai jam 10 malam

Hari 7 jumat tgl 28 April 2017
-(22:00-04:00) stasiun Senen- Merak
-(04:00-06:30) Merak - Bakauheni
-(06:30-09:00) Bakauheni-Rajabasa
(09:00-11:00) Rajabasa-Metro (go home)

Fun trekking Semeru-Bromo finish (sayonara). Demikianlah cerita kami dalam kegiatan Pendakian Gunung Semeru: Cerita Perjalanan Antara Lampung ke Mahameru. Manusia cuma bisa berencana tetep Allah yang punya jalan. 

Baca juga ya cerita detailnya selama kami Pendakian Gunung Semeru

Silahkan simak video saat kami menikmati matahari pagi sunrise di danau Ranukumbolo 

Istilah istilah Bagi para Pendaki Gunung

1:03 PM 0
Para Pendaki Gunung Semeru asal lampung 

Mengaku seorang pendaki gunung, ups... yakin?? hmhmhm apa buktinya?  nah tentu dung harus ada bukti, dijaman era jaman now atau era anak melenial ini, no pict is hoak, misal foto lagi di puncak gunung adalah bukti real yang menjadi bukti bahwa perna mendaki gunung. Lalu ngga sampai disitu aja dunk, seorang pendaki harus mengerti benar bagaimana karakter seorang pendaki gunung, harus mengerti tata cara dan kesiapan dalam pendakian, termasuk mengenali istilah-istlah dalam pendakian, nah bagi para pendaki pemula harus mengerti istilah-istilah pendaki gunung berikut ini:  

1. SIMAKSI artinya Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi. Seorang pendaki harus tercatat oleh pihak yang berwenang dalam menjaga tempat kawasan / gunung sehingga dinyatakan legal. Surat ini harus dibuat / diurus sebelum melakukan pendakian, sekarang sudah ada via online. 

2. LOGISTIK artinya Persediaan bahan makanan / perbekalan. Nah ini sangat penting sekali bagi para pendaki biar tetap bertenaga ketika mendaki gunung. 

3. TREKKING artinya Perjalanan panjang dengan berjalan kaki. Pendaki saat menaiki gunung, tentu dengan berjalan kaki, misalnya ada teman menyatakan "waw trakking nya sangat panjang"

4. HIKING artinya Berjalan kaki di alam bebas. istilah ini sering kita pakai saat di kepanduan pramuka. mungkin bagi pendaki sudah tidka asing lagi ya.

5. TEKTOK artinya Naik turun gunung dalam waktu sehari tanpa bermalam. istilah tektok selain bagi pendaki, istilah ini bagi traveller juga sering dipakai dengan berkunjung ke tempat wisata datang, terus di lokasi tercapai tujuan langsung pulang, nah hampir sama juga istilah dipakai oleh pata pendaki gunung. 

6. LEADER artinya Seorang pemimpin dalam rombongan pendakian. sama dengan istilah  biasa leader adalah pemimpin.

7. SWEEPER artinya Posisi penjaga rombongan paling belakang untuk memastikan tidak ada anggota yang tertinggal.

8. RANGER artinya Penjaga Taman Nasional.

9. PORTER artinya Pemandu perjalanan sekaligus orang yang membantu membawa barang. Jika pendaki terlalu banyak membawa barang atau sudah cape tidak kuat membawa barang tidak ada salahnya menyewa porter.

10.GUIDE artinya Pemandu perjalanan / pendakian. 

11. EKSPEDISI artinya Perjalanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, umumnya untuk pengkajian suatu hal.

12. MOUNTAINEERING artinya Kegiatan mendaki gunung dengan menerapkan materi-materi yang dibutuhkan selama pendakian serta persiapan yang matang.

13. SHELTER artinya Tempat istirahat yang biasanya bisa digunakan untuk lokasi bermalam.

14. POS / POST artinya Tempat singgah atau lokasi istirahat sementara.

15. BIVAK artinya Sebuah tenda sederhana yang digunakan sebagai tempat istirahat sementara saat mendaki gunung.

16. SURVIVAL artinya Bertahan hidup dalam kondisi tak menentu.

17. SURVIVOR artinya Orang yang bertahan hidup.

18. HIPO artinya Hipo termasuk singkatan dari Hipotermia.

19. OPSI artinya Operasi bersih-bersih gunung.

20. ROCK artinya Menandakan adanya batu yang jatuh dan meluncur dari atas.

21. BONUS artinya Trek landai tanpa tanjakan.

22. RANJAU artinya Biasanya mengacu pada kotoran manusia. kadang disebut juga ranjau darat.  nah siapa nih pendaki yang suka buang air besar sembarangan?

23. SB artinya sleeping bag /kantong tidur. Pendaki wajib membawa ini demi terhindar dari hipotermia atau kedinginan di Gunung. 

24. SUMMIT ATTACK artinya perjalanan menuju puncak. 

25. SAR (Search and Rescue) artinya Kegiatan kemanusiaan untuk mencari dan memberikan pertolongan kepada manusia yang dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah.

26. BACKPACKER artinya Istilah untuk orang yang suka melakukan perjalanan kesuatu tempat dalam waktu tertentu namun dengan biaya seminimal mungkin 'gratis malah lebih baik'.

27. PA artinya Singkatan dari Pencinta Alam. 

28. DIKSAR artinya Singkatan dari Pendidikan Dasar adalah sejenis pembekalan dasar bagi anggota Komunitas.

29. Ekplore artinya ekplorasi atau menjelajah tempat yang baru. 

30. Pendaki Jones merupakan Semacam "Penyakit Sendi" Sendirian, Tuman !!! sampai kapan mau Jomblo??

Demikianlah Istilah istilah Bagi para Pendaki Gunung yang saya kutif dari instageram @pendakiIndonesia.  Ada Tambahan Istilah istilah Bagi para Pendaki Gunung?? Silahkan di kolom komentar.

Berikut ini keseruan kita saat mendaki Gunung Semeru via Ranu Pane 

Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores

12:53 AM 2
Trip kita di hari ke 7 dan 8 di Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores. ini masih bagian dari Ekplore Flores - komodo bersama tim Jala Man Nusantara. Kampung adat Wae Rebo, awal pertama saya mendengar dan melihat tentang kampung ini melalui foto yang dibagikan di jejaring sosial, rasa kagum dan penasaran bagaimana keadaan kampung tersebut menjadi penasaran tersendiri dibenakku. Akhirnya pada kesempatan ini rasa penasaran sayapun terjawab sudah, puji syukur selalu dipanjatkan atas rezeki yang dilimpahkan Allah SWT, sehingga saya dapat menginjakan kaki ke tanah kampung Wae Rebo ini. 

Setelah kita eksplore Bajawa di kampung Bena dan sawah jaring laba laba di cancar, Ruteng, Manggarai. Perjalanan kita lanjutkan menuju kampung Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores. Dalam trip jelajah kampung Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores. Kita cukup banyak mendapatkan PHP (pemberi Harapan Palsu), karena apa? Ya karena banyak sekali sebab pertama ternyata semua penghuni mobil elf yang kami sewa, belum ada yang perna ke desa Wae rebo, Baik itu sopir maupun kernet, apalagi kita peserta trip yang baru kali ini menginjakan kaki di Flores. 

Selanjutnya dari rencana awal, tidak sesuai perhitungan dari tim leader kita, bahwa kita sampai di Denge (kampung terdekat dengan Wae rebo) sekitar sore atau menjelang malam, tetapi ternyata kita tiba malam sudah larut lewat jam 10 malam, cukup lelah. Ternyata kampung  Adat Wae Rebo memang berada Di Pedalaman Flores sehingga cukup jauh untuk dijangkau baik menggunakan mobil yang dilanjutkan tracking ke pedalaman hutannya. 

PHP selanjutnya rencana kita akan tracking ke desa Wae Rebo malam hari dan bermalam di desa itu, akhirnya tidak jadi karena sudah kemalaman tiba di Denge (kampung terdekat dengan Wae rebo). PHP Selanjutnya sepanjang jalan kita sering sekali bertanya kepada warga atau sopir yang sempat kita temui, yang pertanyaan selalu: ini benar jalur ke wae rebo /Denge?  dan berapa lama lagi kita ke Wae Rebo?  Dari berbagai jawaban selalu bervariasi, ada yang jawab ya, sekitar 1 jam, setengah jam, 20 menit, 45 menit, 2 jam bermacam-macam. Trus ada yang jawab 20 km, 10 kiloan lagi, ada yang jawab 30 km, 11 km, bervariasi juga, akhirnya kitapun selalu menjadi guyonan "aduh kita di PHP nih" akhirnya berbagai macam candapun sudah keluar dari mulut masing masing personil untuk menghilangkan kejenuhan di dalam mobil elf malam itu. Waerebo banyak PHP. Kondisi sudah malam, perut juga sudah kosong, cemilan sudah habis. Niat mencari warung makan, sepanjang jalan hingga sampai di Denge tidak menemukan warung makan, sudah pokoknya full PHP. sungguh penuh dengan drama PHP saat ekplore  Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores. 

Rute Menuju Wae Rebo
Kampung Wae Rebo terletak di 1085 mdpl, berhawa sejuk dan dikeliling hutan serta perkebunan kopi. Wae Rebo merupakan Kampung Adat Di Pedalaman Flores. Perjalanan menuju kampung Waerebo cukup lama, kami yang sebelumnya dari Cancar sekitar jam 4an WITA ternyata tiba di Wae rebo hampir jam 10 WITA malam. Dilihat dari kondisi jalan memang jalan aspal namun ada yang berlobang dan ada yang halus, tetapi rata2 badan jalannya cukup kecil, hanya muat sekitar 1 mobil besar, beberapa kali bis kita harus berhenti dan mencari tempat yang pas, saat berpapasan dengan mobil lain. Jelajah Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores perlu adany pengorbanan dan persiapan jangan sampai korban PHP. Semua harus hati-hati banyak jalan berliku dan melewati jurang, serta pesisir laut, umumnya kendaraan dapat mencapai ke Kampung Denge (379 mdpl).  Terdapat 1 jembatan yang kondisinya rusak, dimana kita satu mobil harus turun untuk mengurangi beban mobil. Semoga segera diperbaiki sarana dan prasarananya. 

Selanjutnya kita tiba di Denge (Kampung Terakhir menuju Wae Rebo) langsung ke rumah pusat informasi wisatawan, yang ternyata disana juga sebagai penginapan/homestay. Letaknya Samping SD Denge. Malam itu kita langsung disambut oleh bapak Blasius Monta yang ternyata putra daerah desa Wae rebo yang kesehariannya adalah seorang guru SD. Sehingga eksplore kita kampung Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores dapat terfasilitasi. 

Untuk mencapai kampung Wae Rebo Setelah dari Denge, harus tracking jalan kaki selama 3-4 jam menanjak melalui hutan hingga tiba di desa tersebut. Ingat ya Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores, jadi jangan berekpektasi bisa sampai tanpa jalan kaki, butuh tracking. Tamu hanya diterima di Wae rebo hanya siang hari saja, namun jika kondisi mendesak atas izin Bapak Blasius, kemungkinan dapat dilakukan tracking malam. 

Tata Cara Memasuki kampung Wae Rebo
Berdasarkan info dari bapak Blasius, untuk mencapai kampung Wae rebo harus jalan kaki sepanjang 9 km dari Denge, kondisi rute 4 km jalan aspal dan 5 km jalan setapak menanjak. Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores. Dalam menuju ke kampung Wae rebo harus didamping oleh porter ataupun sebagai pembawa tamu, porter akan disiapkan oleh Bapak Blasius. Porter tersebut akan memandu tamu hingga pulang kembali ke Denge /penginapan. Saat mendekati tiba di kampung Wae Rebo, akan tiba di rumah peristirahat sementara, disana porter akan membunyikan kentongan, bukti bahwa ada tamu akan datang ke kampung tersebut. Di rumah ini kampung Waerebo sudah terlihat.

Selanjutkan kita turun hingga ke pintu masuk kampung, peraturan disana, jika sampai di desa tersebut belum diizinkan untuk beraktivitas di kampung itu tetapi harUs diterima dulu di rumah besar / utama oleh ketua adat Wae rebo, kita memberikan mahar sesuai dengan peraturan Wae rebo. setelah penerimaan tersebut, semua tamu sudah berstatus penduduk Wae rebo, selanjutnya dari rumah besar lanjut ke rumah tamu untuk melakukan regestrasi penerima tamu/pembayaran. Setelah itu kitapun sudah bisa berfoto, berinteraksi dengan warga dan aktivitas lainnya. 

Biaya yang dikeluarkan Selama di Wae Rebo
Menurut kami biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke kampung ini tergolong mahal karena : 
1. Biaya masuk ke kampung Wae Rebo jika menginap semalam Rp. 325.000 per orang, jika hanya datang hari terus pulang /tektok Rp. 200.000 per orang 

2. Biaya porter  Rp.200.000 per porter per group. Pulang pergi.  

3. Biaya menginap di homestay:  Rp. 200.000 per orang, walaupun satu kamar diisi 2 orang. Termasuk 2 kali makan. 

4. Makan tambahan Rp.35.000 per orang  kopi/teh Rp.5000 per gelas 

5. Serah terima ke ketua adat : per group untuk 1-2 orang : Rp.20.000, 3-6 orang  : Rp. 50.000, 7 orang ke atas : Rp.100.000

Pada acara khusus acara adat harganya lebih mahal lagi acara penti :Rp. 450.000 per orang per malam Mbata : Rp.250.000 per pentas  acaranya biasanya dilaksanakan pada tanggal  setiap16 November. Mengapa mahal karena Wae Rebo : Kampung Adat Di Pedalaman Flores.

Sejarah Wae Rebo  
Berdasrkan informasi yang saya peroleh dari Bapak Blasius Monta, Asal usul nenek moyang suku Wae rebo adalah dari Minangkabau, Sumatera Barat, dahulu nenek moyang tersebut berlayar hingga terdampar di Sekitaran Flores, kemudian dari pantai melihat ada kepulan asap dari laut tersebut hingga ke tempat asal kepulan asap tersebut yang sekarang kampung Todo. dahulu nenek moyang tersebut dua beradik, kakak akhirnya pindah ke Wae rebo. Hingga turun temurun sampai sekarang. sedangkan adik juga turun temurun di kampung Todo. Sekarang ini pemimpin adat  Wae rebo merupakan Generasi ke 18, tapi bahkan ada yang sudah generasi ke 20, sedangkan bapak  Blasius Monta adalah generasi ke 17. masih dari pernyataan bapak Blasius, semua keturunan Wae rebo memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin adat. tetapi dipilih oleh pemimpin sebelumnya, cara memilihnya, orang tua / pemimpin sebelumnya melihat dari talent anak mudanya calon pemimpin tersebut. Lama memimpin adat di Waerebo tidak ada batasan selama sang pemimpin mampu.  Untuk adat perkawinan di suku ini laki yang paling tua menikah dengan wanita dan tinggal disana.

Di Kampung Wae Rebo terdapat 8 rumah adat yang berbentuk krucut, dimana pada  rumah utama di huni 8 kepala keluarga sedangkan yang lain dihuni 6 kepala keluarga, jadi  total ekitar 200 orang warga yang ada di rumah adat di Wae Rebo.
Masyarakat Wae Rebo mayoritas penganut agama katolik dan berpendapatan sebagai petani kopi, kopi Wae Rebo termasuk kopi terbaik di Indonesia.

Demikianlah sekelumit pengalaman kami selama di Kampung Wae Rebo, Flores Nusa Tenggara Timur selanjutnya trip kita ke Labuhan bajo. 

Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores

12:26 AM 0
Trip hari ke 5 dan ke 6 dalam ekplore Flores - Komodo. Kami berkunjung ke Riung 17 pulau. Tajuk cerita perjalanan kita kali ini adalah Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores. Perjalanan menuju Riung dari kota Ende, siang start di situs bersejarah yaitu di rumah pengasingan Bung Karno. Dari situs bersejarah itu kita langsung dengan mobil minibus elf hingga sampai di tepi pantai Selagus dermaga di Riung. Setelah tiba di Riung, Kita langsung menghubungi bapak pemilik penginapan yang ternyata penginapannya di tepi pantai dan depannya dermaga. Bentuk penginapannya meyerupai kapal yang sedang bersandar di tepi pantai. Sore itu kita langsung ke penginapan dan istirahat. Penginapan disini biaya semalam 100 ribu per kamar. 

Malam itu kita tidak banyak kegiatan, kita lebih memilih istirahat. Untuk mempersiapkan trip esok hari. Setelah tidur cukup nyenyak. Subuh harinya kami sudah bangun dan siap untuk berangkat mengeksplore pulau - pulau yang ada di Riung. Daerah ini dikenal dengan taman wisata laut Riung 17 pulau. Dari informasi pemilik penginapan sebenarnya disini terdapat totalnya 23 pulau, tetapi untuk wisatanya terdapat 17 pulau. Disini terkenal dengan lautnya yang tenang serta bisa  bermain kelelawar dan menikmati surga di Riung 17 Pulau. Letak taman laut riung ini berada dibagian utara pulau Flores. 

Dalam trip ini kita sempat berdiskusi dengan pemilik perahu yang kami sewa, untuk mengeksplore semua pulau butuh waktu yang banyak, dalam sehari tidak akan dapat terjangkau semua. Akhirnya kami berdiskusi dan sepakat untuk berkunjung ke pulau yang paling bagus, yang disitu disebutkan olehnya adalah pulau Rutong, pulau tiga dan jika ada waktu kita lanjut ke pulang kelelawar. Kamipun menyewa peralatan snorkling dengan pihak pemilik kapal, sehingga tidak perlu repot membawa peralatan pribadi jika dari luar daerah.

Trip hari itu setelah sarapan kita berangkat dari dermaga riung ke pulau Rutong, kurang lebih setengah jam kami sudah sampai di pulau Rutong. Suasana pantai yang indah dengan pesona pantai pasir putih diiringin ombak yang tenang seolah-olah menyambut kami dengan sangat bersahabat di pulau ini. Selanjutnya kami melakukan tracking ke puncak pulau tersebut hingga pemandangan yang spektakuler membuat saya terhanyut dengan surga dunia ini. Selfi, foto dan video kami mainkan. Waw luar biasa indahnya. Kali ini Saya bertakbir takjub akan indah pemandangan di waktu mentari mulai menaik tersebut. 

Setelah puas kami dipuncak pulau Rutong, kami turun ke pantai untuk memulai melakukan snorkling. Pesona dan surga bawah laut di pulau itu sungguh indahnya. Saking belum puasnya saya bermain dengan biota laut di pulau tersebut, saya ditinggalkan oleh teman teman yang sudah mendarat terlebih dahulu. Sempat beberapa ingatan dari teman untuk jangan snorklingan sendiri. Hiks padahal pengen lama lagi disana tapi temen temen yang ninggalin kok.. Hehe ngeles Nihh.. 

Selanjutnya setelah dari pulau Rutong kami menuju ke Pulau Kelelawar. Kurang lebih setengah jam kami sampai di pulau ini, dari kejauhan sudah tampak kelelawar besar / kalong bergelantungan di pohon pohon bakau di pulau tersebut. Saat kapal mulai menepi, kalongpun mulai berterbangan, ditambah banyak lagi dengan adanya suara siulan pemilik kapal, kelelawar berterbangan makin banyak. Hingga teman kamipun berteriak teriak membuat lebih dahsyat lagi kelelawar terbang bak hamburan kertas hitam di udara.

Setelah puas di pulau kelelawar kamipun segera menepi menuju penginapan karena kita akan melanjutkan trip eksplore Flores menuju ke Bajawa. Simak trip selanjutnya. Menikmati Sensasi Kopi Flores di Kampung Bena
berikut ini video kami selama di lokasi ini: 
Riung Taman Laut 17 Pulau Paradise di Utara Flores
  

Simak artikel yang lain tentang jelajah Flores bersama Jala Mana Nusantara 


6/15/23

Pulau Gili Lawa : Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut, Spot Wisata di Labuhan Bajo

11:54 PM 0
Cerita perjalanan kita dalam jelajah Flores - Komodo bersama tim Jala mana nusantara, berlanjut ke Pulau Gili Lawa Darat, dengan tajuk Pulau Gili Lawa: Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut, Spot Wisata di Labuhan Bajo. Pengalaman pribadi ketika menginjakan kaki ke Gili Lawa, rasa haru dan takjub akan indahnya ciptaan yang maha kuasa. Ketika kapal merapat ke pantai di tepi Gili Lawa ini, sudah disajikan indahnya pantai dengan pasir putih. Kemudian, Saya melihat perbukitan yang dipenuhi oleh rumput perdu yang sudah menguning karena masim kemarau. Team Leader, dengan semangat 86 ayo kita naik ke puncak. Saya masih terkagum-kagum dengan pemandangan sekitar begitu Indah, ternyata sudah diajak untuk naik ke puncak di Pulau Gili Lawa ini. Saya bersama armarhum Ibnu haj dengan semangat juang 45 menyusuri jalan setapak menuju puncak bukit gili lawa.  Walau medan tracking melelahkan di tengah terik mentari namun semua terbayar sudah dengan keindahan alam Gili Lawa di Taman Nasional Komodo ini. 

Pulau Gili lawa dengan pemandangan khas bukit, rumput savana, pantai dan laut. Jika anda berkunjung ke labuhan Bajo dan Taman Nasional Komodo, tidak lengkap jika anda tidak mengunjungi atau menginjakan kaki ke Pulau gili Lawa ini. Sensasi surga dunia akan anda rasakan ketika berada di Pulau gili lawa ini apalagi ketika sudah sampai puncak di gili lawa ini. Rerumputan khas savana dengan angin yang menyentuh sejuk dibalik terik sang mentari, dengan mata dimanjahkan pemandangan laut yang membiru dan pasir yang putih kemilau. Selanjutnya bukit yang mempesona, tidak jemu jemunya ketika berada di pulau puncak gili lawa ini.  Sungguh begitu indahnya sensasi ini di pulau Gili Lawa, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. 

Pemandangan di pulau Gili Lawa menjadi icon tersendiri untuk kunjungan wisata ke Taman Nasional Komodo. Pulau Gili Lawa ini tidak kalah eksotik dengan pulau padar dan pulau kelor di kawasan ini. Sebelum berkunjung ke Pulau Gili Lawa : Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut, Spot Wisata di Labuhan Bajo. Ada baiknya Simak video keindahan pulau ini berikut ini sebagai referensi untuk mengisi liburan anda  serta ancang-ancang tenaga yang harus dipersiapkan untuk mencapai puncak Pulau Gili lawa: 

Pemnadangan saat diatas Pulau Gili Lawa  terlihat indah  Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut,  bagian dari Spot Wisata di Labuhan Bajo

Simak artikel rangkaian cerita perjalanan kami saat jelajah Flores - Komodo  bersama Jala Mana Nusantara:  
2. Pengalaman Disesatkan di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali.3. Perjalanan Backpacker Dari Bali Ke Maumare : Pertama Menginjakan Kaki Di Flores.4. Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik di Flores5. Pulau Pangabatang Utara Maumere Flores; Syahdu Berteduh dan Pasir Putih.
4. Tanjung Kajowulu : Emas Berkilau di Barat Maumere.5. Pantai Koka di Sikka  Flores : Eksotiknya Tidak tergantikan 6. Desa Jopu Wolowaru, Ende, Flores: Khasana Budaya, Mandi Air Panas dan Makan Sirih.7. Trip Danau Kelimutu : Bau Itu, Sedih Itu, dan Bahagia Kita8. Kota Ende : Maboknya Petualang, Sedapnya Sambal Dabu dan Tragedi Tas Biru Zaqi9. Bermain Kelelawar dan Menikmati Surga di Riung 17 Pulau, Flores10. Menikmati Sensasi Kopi Flores di Kampung Bena11. Sawah Jaring Laba-Laba Di Cancar Pulau Flores Sebagai Lambang Persatuan12. Waerebo : Kampung Adat Di Pedalam Flores13. Kenangan yang Manis di Labuhan Bajo14. Pulau Padar, Pesona pulau Terindah Di Dunia15. Menginjakan Kaki Di Pulau Hewan Purba : Komodo16. Pulau Gili Lawa : Bukit, Rumput Savana, Pantai dan Laut,  Spot Wisata di Labuhan Bajo17. Pulau Burung Dan Pulau Sabolo Di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur
 

Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik di Flores

11:48 PM 1
Pagi itu, disebelah timur matahari mulai menampakan berkasnya, yang menguning jingga, diiringi sahutan kicauan burung gereja.  Di sekatariat Unipala (Mapala) Kampus Universitas Nusa Nipa (UNIPA), Maumere, Pulau Flores obrolan dan canda gurau teman-teman peserta trip membubuhkan sarapan pagi. Pengalaman dan kebiasaan dalam budaya tertentu di tempat trip yang sudah perna didatangi menjadi salah satu bahan obrolan pagi itu. Hari ini adalah hari kedua kita menginjakan kaki di pulau Flores. hari ini kita sudah menjadwalkan untuk berkunjung ke pulau Koja Doi : Pulau tumpukan batu yang fantastik di Flores. 

Setelah sehari dan bermalam di Kota Maumere Pulau Flores. Kami memulai start jelajah hari kedua trip ini ke pulau Koja Doi, Pulau Pangabatang dan Tanjung Kajuwulu. alhamdulillah dalam sehari kami dapat menyelesaikan trip ke tiga tempat yang sangat eksotik tersebut. Bungkusan cerita perjalanan ini kita buat dengan judul Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik di Flores. Ada apa di pulau Koja Doi tersebut yuk disemak sampai akhir cerita ini serta untuk lengkapnya lagi silahkan ditonton Video di bagian paling bawah di artikel ini. 

Di seketariat Mapala Universitas Nusa Nipa, pada pagi yang cerah itu. Kami sudah menyiapkan semua yang akan dibawa ke tempat distinasi trip perdana di Pulau Flores ini. Pulau Koja Doi  yang terkenal sebagai Pulau dari tumpukan Batu yang Fantastik di utara Flores. Sore hari sebelumnya kami sudah sepakat untuk memersiapkan semua keperluan yang dengan mempersiapkan  selama trip, termasuk trip pertama ke lokasi distinasi pulau Koja Doi, dan Pulau Pangabatang. Segalanya terutama yang berhubungan dengan wisata air harus dipersiapkan, dari kostum, alat-alat dan bahan dijaga agar tidak terkena air, diantara banyak teman membawa drybag/tas waterproof, pelatik untuk penyimpan barang dll, rute trip, penyewaan mobil, kapal dan lainnya sudah dipersiapkan. Selain itu logistik adalah nomor satu dalam trip ke pulau Koja Doi dan Pulau Pangabatang. Saya secara pribadi menyarankan agar membawa air mineral yang cukup karena kebutuhan air minum saat trip paling banyak dibutuhkan. Kebutuhan untuk makan pagi, siang, hingga sore sudah kami bahas bersama agar semua berjalan dengan lancar. 

Pagi itu sekitar pukul 6.30 WITA, mobil pick-up terbuka yang sudah dirental oleh teman-teman Unipala Unipa sudah datang. Satu persatu barang dimasukan ke dalam bak mobil. Selanjutnya pada kesempatan itu teman-teman dengan menggunakan mobil ada yang berangkat ke pasar untuk membeli air mineral dan sekaligus membeli ikan untuk kegiatan bakar-bakar ikan di pulau Koja Doi dan Pulau Pangabatang. sekitar sejam kita menunggu teman ke pasar hingga ada muncul kejenuhan diantara teman-teman, tidak tau darimana dan dari siapa mulai untuk ide melakukan senam pagi sebelum melakukan trip. Sehingga kesempatan itu kami lakukan untuk meregangkan otot di depan sekret Unipala. dengan dipimpin oleh mbak Sri yang ternyata notabene pintar senam dan salsa, kami melakukan senam pagi alala mbak Sri.  

Selanjutnya setelah sarapan pagi kami berangkat dengan mobil pick up terbuka menuju dermaga Nangahale untuk menuju ke Koja Doi dan Pulau Pangabatang. sekitar 45 menit kami sudah tiba di pinggir pandai dermaga Nangahale. Di dermaga  kami sudah ditunggu kapal sewaan yang sebelumnya sudah dibooking oleh teman teman Mapala Unipa. Dari dermaga ini kita menuju Koja Doi dan Pulau Pangabatang. Di Dermaga Nanghale kami sudah disajikan pemandangan yang indah, pantai dengan ombak yang tenang, dan pasir hitam dengan banyaknya batuan kecil serta beningnya air laut yang masih alami.

Sekitar 1 jam, kami berlayar menuju pulau Koja doi, akhirnya tiba juga dalam kondisi terik mentari. Sebelum memasuki perkampungan Koja doi, disana terdapat dermaga dengan gapura yang tertulis pelabuhan Lamalino, menurut penyampaian penduduk setempat Pak Mulyadin arti dari Lamalino adalah "air yang tenang". Kami sempat berfoto-foto di gapura ini.

Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik merupakan suatu desa. Desa Koja Doi terletak di kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kami berkeliling kampung atau Desa Koja Doi serta bercengkrama dengan masyarakat setempat dari sini kami banyak mendapatkan banyak informasi. Masih dari sumber yang sama Pak Mulyadin, pulau Kojadoi memiliki arti Air yg keluar dr akar. berhubungan dengan kondisi tersebut memang pulai ini ada keunikan tersendiri dima sebagian besar pulau ini adalah batuan yang besar dan membentuk 2 bukit, sedaangkan diantara dua bukit tersebut terdapat perkampungan Kojadoi. penghuni pulau ini walaupun nampak kecil ternyata cukup banyak sekitar 1603 jiwa yang terdiri dari berbagai suku diantaranya  suku Boton dan Suku sikka. "di pulau ini juga sudah lengkap adanya kantor desa, polindes,sekolahan paud sampai SMK" Ujar pak Mul. sekolahan SMP di pulau ini sudah negeri yaitu SMP negeri Kedes Hanapi.

Pulau Koja Doi : Pulau Tumpukan Batu yang Fantastik. Selain keunikan dengan bukit batu, pulau ini terhubung oleh satu jembatan batu yang panjang yang menghubungkan ke Dusun Koja Besar. selanjutnya dari percakapan dengan pak Mul, "masyarakat di Koja doi mayoritas adalah nelayan sedangkan Ibu-ibunya banyak sebagai penenun kain khas flores".

Pulau Koja doi memiliki pemandangan yang indah dimana keunikan diatas bukit Batu dapat melihat indahnya perbukitian, pantai yang cerah serta laut yang membiru, selain itu di pulau ini terdapat keindahan terumbu karang yang sangat bagus bagi para peselam.

Ayo para ekplore mari jelajah pulau Koja Doi. tidak menyesal akan keindahan tersebut.. tapi ingat Jangan Merusak ya, tetap jaga kealamiannya.

Bersambung ke pulau Pangabatang  simak di artikel berikut Syahdu Berteduh dan Arus Manja di Pulau Pangabatang Flores

Berikut Video kami selama di Kota Maumere, Pulau Kojadoi, Pulau Pangabatang dan Tanjung Kajowulu.

Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih

11:31 PM 0
Ini adalah bagian trip pertama kita di hari ke 2, setelah hari pertama kita tinggal di Maumere yang berlanjut hari ini eksplore pulau Koja Doi dan Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih. Dari pulau Koja Doi, sudah terlihat dari kejauhan pulau yang tuju ini.  ya pulau Pangabatang, sebelum menepi ke pulau ini sudah terlihat pemandangan yang mempesona, laut yang bening serta pasir putih indah merona yang memanjang di pantai pulau ini. sehingga kita habiskan hari ini di sini  Pulau Pangabatang  Utara Maumere Flores dengan syahdu berteduh dan berpasir putih.
Pemandangan yang indah di pulau Pangabatang Flores Nusa Tenggara Timur 

Di pulau Pangabatang ini masih masuk wilayah Kota Maumere kabupaten Sikka di pulau Flores. Pulau Pangabatang ini tersusun oleh kontur alam yang khas, sebagian terdapat perkampungan penduduk. Di Pulau ini pemukiman penduduk berbatasan langsung sebuah bukit kecil yang tersusun oleh batu batu yang indah. Selanjutnya hamparan pasir putih yang banyak ditumbuhi rumput-rumput liar dan bunga widuri. Disela-sela itu terdapat beberrpa pohon besar yang rindang, nyaman untuk berteduh. jika dari kejauhan seperti pohon beringin yang rindang meneduhkan dengan berdiri beberapa pohon. sehingga sangat pas sekali jika tema kita disini adalah  Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih.
Pohon di antara pasir yang gersang tempat kita berteduh 
 
Setelah menepi di pantai di Pulau Pangabatang ini, sebagian teman menuju pohon untuk berteduh dan memindahkan barang bawaan.Tampak indah pesona pulau pangabatang ini dengan syahdu berteduh dan berpasir putih. Teman-teman dari Unipala mempersiapkan kayu-kayu untuk membuat bakaran, ya tentunya membakar ikan, sebagian membersihkan ikan yang sudah kita beli saat di Kota Maumere. Sebagian teman teman berjalan-jalan di seputaran pulau itu. Sedangkan saya dan teman lainnya mengajak awak kapal untuk agak ketengah, karena di dekat pantai lautnya banyak terdapat tumbuhan lamun, sehingga tidak tampak adanya terumbu karang, kita memilih agak ke tengah. 

Kita melakukan snorkling, dengan mencari kira-kira spot yang banyak terumbu karangnya. ketika mendapatkan posisi yang memungkinkan saya mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian renang, maskers serta kamera underwater. Saat mencuburkan diri saya takjub saya muncul saat melihat terumbu karang-terumbu karang yang indah, walaupun tidak begitu rapat terumbu karangnya tetapi kealamiahnya begitu nampak, dalam hitungan detik saya menikmati terumbu karang tersebut, saya merasakan ada yang kurang nyaman dalam melakukan snorkling / free diving tersebut, beberapa kali saya coba masuk agak dalam sekitar 2-3 meter, tubuh saya bagai terbawa arus. yang awalnya menyelam di depan kapal, tiba-tiba sudah berada di belakang kapal. sampai terpikir dibenak saya, ini bukan tempat yang nyaman untuk snorkling karena kondisi arus lagi deras, hingga beberapa kali saya mencoba berenang mendekati kapal, tetapi harus mengeluarkan energi ekstra karena melawan arus. Akhirnya saya putuskan untuk naik kapal, setelah naik kapal, Koh Alung :teman yang paling senior dalam trip ini serta merupakan dengan latar belakang seorang perenang, mengikuti saya untuk naik kapal juga, namun dalam situasi tersebut saya memberikan saran ke teman-teman yang sudah mencebur untuk naik saja dan cari spot yang arusnya tenang. Saya melihat apa yang saya rasakan nampaknya juga dialami oleh teman-teman yang lain. seketika itu juga saya melihat koh Alung sudah mencebur kembali ke laut akan tetapi dengan menggunakan pelampung, Koh Alung ternyata mendekati teman yang sedang snorkling ternyata terbawa arus laut cukup jauh, mungkin hampir 50 meter, untungnya teman tersebut menggunakan pelampung sehingga dia seperti masih tenang berusaha mendekati kapal, namun usahanya tampak berat dengan adanya koh Alung, diapun tidak gupek. 

Satu persatu teman berhasil naik kapal, sehingga sayapun menyarankan kepada awak kapal untuk menghidupkan kapal dan menjemput teman yang sudah terlanjur terbawa arus tersebut. Akhirnya kita pun menyudahi snorkling hari itu dan merapat di pantai pulau Pangabatang.  Pulau Pangabatang di Utara Maumere Flores: Syahdu Berteduh dan Berpasir Putih.   

Saat tiba di pulau, Ikan bakar sudah matang dan makan siangpun sudah siap. semua tersaji oleh Teman-teman Unipala untuk kita, terima kasih sahabat Unipala. oh ya selain ikan bakar, Pisang kukus dan ubijalar,kita disajikan menu makanan khas yang kita santap siang itu adalah Lepa (makanan yang isinya nasi yang dibungkus dengan daun kelapa) serta sambal dabu, yang terbuat dari mentah yang terdiri dari cabe, tomat, bawang dan campuran yang lain saya juga kurang, yang dipotong-potong kita menikmati makan siang yang lezat di  bawah pohon rindang. 
Istirahat dan berteduh dibawah pohon ini
Saat makan siang tersebut ternyata ada 2 orang teman kita, tidak ada dibawah pohon tersebut, ternyata mas zaki dan mas Ibnu tidak mengikuti kita snorkling tapi menjelajah pulau pangabatang, dari cerita beliau mereka hingga ke puncak bukit batu dan ke perkampungan di pulau tersebut. Mereka juga menyampaikan bahwa batu-batu di pulau itu tidak kalah dengan pulau Koja doi. 

Setelah makan siang rasa kantukpun datang, saat itu saya melihat ada hammock/kain untuk bergelantung sedang menggangur, jadi saatpun rebahan disana, sampai akhirnya dibangunkan kita saatnya pulang..

simak video kita selam di pulau kojadoi dan pangabatang berikut